Subye Pengeluaran dari Kawasan Pebean ke TPB

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI Pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean atau tempat lain yang diperlakukan sama dengan Tempat Penimbunan Sementara untuk ditimbun di TPB Pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean atau tempat lain yang diperlakukan sama dengan Tempat Penimbunan Sementara untuk ditimbun di TPB 3  Penyelenggara Pengusaha TPB; atau  PJT Perusahaan Jasa Titipan  Penyelenggara Pengusaha TPB; atau  PJT Perusahaan Jasa Titipan Subye k BC

2.3 Subye

k BC 2.3 BC 2.3 BC 2.3  PDE Pertukaran Data Elektronik  MPDE Media Penyimpan Data Elektronik  PDE Pertukaran Data Elektronik  MPDE Media Penyimpan Data Elektronik Media BC 2.3 Media BC 2.3 PenyelenggaraPengusaha TPB atau Pengusaha PJT bertanggung jawab atas kebenaran data yang diberitahukan dalam BC 2.3 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI 4  Nomor Pokok PPJK.  Kontrak kerjasama dg PenyelenggaraPengusaha KBGB.  Surat Kuasa.  Memiliki Sistem Monitoring Pengiriman berbasis Komputer Pengu sa ha PJT Syarat : Kantor Pengawas setujutola k 10 Hr Kerja Disetujui Persetujuan PJT Max 1 Thn  barang dimasukkan ke KBGB ybs.  adanya putusan bahwa kesalahan tersebut diluar kemampuan PJT . Pelayanan BC 2.3 Pengusaha PJT dihentikan dalam hal : Penghentian pelayanan BC 2.3 oleh pengusaha PJT dilakukan sampai dengan :  Barang tidak masuk ke KBGB tujuan max 4 hari kerja sejak keluar dr Kawasan Pabean.  Barang kedapatan bukan untuk tujuan ke KBGB ybs. Ditolak BC 2.3 yang telah mendapat nomor pendaftaran sebelum penghentian pelayanan BC 2.3, tetap dilayani penyelesaiannya BC 2.3 yang telah mendapat nomor pendaftaran sebelum penghentian pelayanan BC 2.3, tetap dilayani penyelesaiannya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI 5 kategori layanan hijau kategori layanan hijau HIJAU HIJAU kategori layanan merah kategori layanan merah MERAH MERAH kategori layanan kuning kategori layanan kuning KUNIN G KUNIN G Pelayanan dan pengawasan terhadap BC 2.3 berdasarkan profil risiko PenyelenggaraPengusaha TPB, dikategorikan menjadi : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI 6 Kawasan PabeanTPS TPB Kantor Pengawas BC2. 3 NOP EN SPPB BC 2.3 Hijau SPPB BC 2.3 Hijau KL : Kategori Layanan SPPB : Surat Persetujuan Pengeluaran Barang NOPEN : Nomor Tgl Pendaftaran SPPB BC 2.3 Merah SPPB BC 2.3 Merah  KL Merah;  KL Hijau Random;atau  KL Kuning Random Selain KL dibawah SKP Kantor Pembongkaran Tutup Manifest BC 1.1 SKP Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI 7 Doka p Kantor Pengawas paling lama 3 hari kerja, setelah tanggal: a. SPPB BC 2.3 Merah; atau b. SPPF BC 2.3, SPPB BC 2.3 Hijau yang dilakukan periksa fisik Hardcopy Data Elektronik Dalam hal Dokumen Pelengkap Pabean hardcopy tidak diserahkan dalam jangka waktu 3 hari kerja, pengajuan BC 2.3 berikutnya tidak dilayani sampai dengan diserahkannya Dokumen Pelengkap Pabean hardcopy Dalam hal Dokumen Pelengkap Pabean hardcopy tidak diserahkan dalam jangka waktu 3 hari kerja, pengajuan BC 2.3 berikutnya tidak dilayani sampai dengan diserahkannya Dokumen Pelengkap Pabean hardcopy Penye leng garaP eng usaha TPB Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI 8 Setujutolak max 3 Hr berdasar Profil Resiko TPB SPPB BC 2.3 Hijau SPPB BC 2.3 Hijau SPPB BC 2.3 Merah SPPB BC 2.3 Merah Kawasan PabeanTPS TPB Pengangku tan setuj u Pelekata n Tanda Pengam an Pelekata n Tanda Pengam an Permohonan Pemasangan Tanda Pengaman Kantor Pembongkar an Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI 9 Dalam hal barang impor yang diberitahukan dalam BC 2.3 terdapat barang impor eksep shortshipment, pengeluaran atas barang yang kurang eksep dilakukan dengan menggunakan BC 2.3 semula paling lama 60 enam puluh hari terhitung sejak tanggal SPPB BC 2.3 Merah atau SPPB BC 2.3 Hijau Dalam hal barang impor yang diberitahukan dalam BC 2.3 terdapat barang impor eksep shortshipment, pengeluaran atas barang yang kurang eksep dilakukan dengan menggunakan BC 2.3 semula paling lama 60 enam puluh hari terhitung sejak tanggal SPPB BC 2.3 Merah atau SPPB BC 2.3 Hijau Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI 10 TPB Kawasan PabeanTPS SPPB BC 2.3 Merah SPPB BC 2.3 Merah SPPB BC 2.3 Hijau SPPB BC 2.3 Hijau Atau SKPPeja bat Pejabat Unit Pengawas an Unit Pengawas an Periksa Fisik SPPD SPPD SPPD : Surat Persetujuan Penyelesaian Dokumen SPPF : Surat Perintah Pemeriksaan Fisik sesuai tidak sesuai tidak SPPF SPPF sesuai tidak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI 11 SPPB BC 2.3 Merah SPPB BC 2.3 Merah SPPB BC 2.3 Hijau SPPB BC 2.3 Hijau SPPB BC 2.3 Merah SPPB BC 2.3 Merah  KL Merah  KL Hijau  KL Kunin g  KL Hijau acak;atau  KL Kuning acak  Pengawasan pemasukan  Pengawasan pembongkaran; dan  penimbunan barang oleh SKPPejabat, dalam hal ditempatkan Pejabat di TPB.  Pelepasan tanda pengaman, dilakukan oleh : PenyelenggaraPengusaha TPBPejabat dalam hal ditempatkan Pejabat di TPB  Pengawasan pemasukan oleh SKPPejabat, dalam hal ditempatkan Pejabat di TPB.  Pelepasan tanda pengaman, pengawasan pembongkaran dan penimbunan barang, dan pemeriksaan fisik barang dilakukan oleh Pejabat.  pengawasan pemasukan;  pelepasan tanda pengaman;  pengawasan pembongkaran serta penimbunan barang; dan  pemeriksaan fisik barang Dilakukan oleh Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI mendapat respon SPPB BC 2.3 Hijau yang diterbitkan SPPF BC 2.3 mendapat respon SPPB BC 2.3 Hijau yang diterbitkan SPPF BC 2.3 Pemeriksaa n fisik barang dilakukan terhadap barang impor yang diberitahuka n dengan BC 2.3, yang : Pemeriksaa n fisik barang dilakukan terhadap barang impor yang diberitahuka n dengan BC 2.3, yang : Tingkat Pemeriksaan Fisik : • tingkat pemeriksaan 10 untuk Penyelenggara Pengusaha TPB yang masuk dalam kategori layanan hijau • tingkat pemeriksaan 30 untuk Penyelenggara Pengusaha TPB yang masuk dalam kategori layanan kuning; atau • tingkat pemeriksaan 100 untuk Penyelenggara Pengusaha TPB yang masuk dalam kategori layanan merah Pelaksanaan pemeriksaan fisik mengacu kepada ketentuan tentang tata cara pemeriksaan fisik Pelaksanaan pemeriksaan fisik mengacu kepada ketentuan tentang tata cara pemeriksaan fisik   mendapat respon SPPB BC 2.3 Merah mendapat respon SPPB BC 2.3 Merah   Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI 13  kedapatan sesuai namun tidak dilengkapi dengan surat persetujuan pemasukan yang dipersyaratkan atau surat persetujuan pemasukan barang impor diterbitkan setelah tgl pendaftaran BC 2. 3 terhadap barang impor dipungut bea masuk, Cukai, danatau PDRI    kedapatan jumlah, jenis, danatau kategori barang tidak sesuai Pejabat yang mengawasi TPB melakukan :  Penyegelan; dan  meneruskan BC 2.3 dan LHP kepada Pejabat yang menangani TPB dan unit pengawasan.    terdapat indikasi tindak pidana Unit pengawasan melakukan :  penelitian lebih lanjut; dan  Pemberitahuan kepada Pejabat yang menangani TPB untuk tidak menerbitkan SPPD BC 2.3    tidak ada indikasi tindak pidana dan kesalahan tersebut terjadi di luar kemampuan  direekspor, dalam hal salah kirim;  dipungut bea masuk, Cukai, danatau PDRI, dalam hal ditemukan selisih lebihkurang dari yg diberitahukan; atau  Pemusnahan.    tidak ada indikasi tindak pidana dan tidak dapat dibuktikan bahwa kesalahan tersebut terjadi di luar kemampuan  barang impor kedapatan kurang bongkar, dipungut bea masuk, Cukai, danatau PDRI dan dikenakan sanksi, denda min Rp. 25 juta max Rp. 250 juta; atau  barang impor kedapatan lebih bongkar dikenakan sanksi, denda min Rp. 25 juta max Rp. 250 juta   Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI 14 TPB Periks a Fisik Pejabat yg menanga ni TPB Penetapa n Tarif Nilai Pabean Penetapa n Tarif Nilai Pabean SPP SPP SPP : Surat Penetapan Pejabat SPPD : Surat Persetujuan Penyelesaian Dokumen Penyelengg araPengus aha TPB Penyelesaian max 30 hr sejak tgl pendaftaran BC 2.3  Melunasi kekurangan BM dll;  Menyerahkan jaminan apabila keberatan Kedapatan tidak sesuai SPPD SPPD Kedapatan sesuai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PenyelenggaraPengusaha TPB dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Direktur Jenderal atas penetapan : • tarif danatau nilai pabean; • selain tarif danatau nilai pabean untuk penghitungan Bea Masuk; danatau • pengenaan sanksi administrasi berupa denda PenyelenggaraPengusaha TPB dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Direktur Jenderal atas penetapan : • tarif danatau nilai pabean; • selain tarif danatau nilai pabean untuk penghitungan Bea Masuk; danatau • pengenaan sanksi administrasi berupa denda Ketentuan mengenai tata cara pengajuan keberatan dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai keberatan Ketentuan mengenai tata cara pengajuan keberatan dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai keberatan 15 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI Ketentuan : a. sebelum sebagian atau seluruh barang impor dikeluarkan dari Kawasan Pabean; b. kesalahan tersebut bukan merupakan temuan Pejabat; atau c. belum mendapatkan penetapan Pejabat  permohonan pembatalan BC 2.3 diajukan kepada Kepala Kantor Pengawasan dengan dilampiri alasan dan bukti-bukti pendukung.  Kepala Kantor Pengawasan dapat memberikan persetujuan pembatalan. 16 Pembatalan BC 2.3 Pembatalan BC 2.3 Ketentuan : a. sebagian atau seluruh barang impor belum keluar dari Kawasan PabeanTPS; b. kesalahan tersebut bukan merupakan temuan Pejabat; atau c. belum mendapatkan penetapan Pejabat. Perubahan BC 2.3 dapat dilakukan terhadap semua elemen data, kecuali: d. identitas PenyelenggaraPengusaha TPB; e. kode Kantor Pabean; f. kategori barang; danatau g. jumlah dan jenis barang Perubahan BC 2.3 Perubahan BC 2.3 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI 17  Otomasi Pelaporan  Pemutakhiran Profil Risiko  Nota Hasil Intelijen NHI  Tarif Preferensi  SKP Tidak Berfungsi  Otomasi Pelaporan  Pemutakhiran Profil Risiko  Nota Hasil Intelijen NHI  Tarif Preferensi  SKP Tidak Berfungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI 18 Otomasi Pelaporan: Dalam hal pada TPB tidak ditempatkan Pejabat, PenyelenggaraPengusaha TPB, kategori layanan kuning atau hijau yang menggunakan sistem PDE harus melaporkan kegiatan pengawasan pemasukan, pelepasan tanda pengaman, pengawasan pembongkaran dan penimbunan dengan cara melakukan perekaman pada sistem otomasi. Otomasi Pelaporan: Dalam hal pada TPB tidak ditempatkan Pejabat, PenyelenggaraPengusaha TPB, kategori layanan kuning atau hijau yang menggunakan sistem PDE harus melaporkan kegiatan pengawasan pemasukan, pelepasan tanda pengaman, pengawasan pembongkaran dan penimbunan dengan cara melakukan perekaman pada sistem otomasi. Pemutakhiran Profil Risiko : Kepala Kantor Pengawasan melaksanakan pemutakhiran profil risiko PenyelenggaraPengusana TPB dengan mempertimbangkan :  kepatuhan PenyelenggaraPengusaha TPB;  hasil pemeriksaan fisik atas BC 2.3;  frekuensi perubahan danatau pembatalan BC 2.3; danatau  kepatuhan pelaksanaan kewajiban pelaporan dengan sistem otomasi Pemutakhiran Profil Risiko : Kepala Kantor Pengawasan melaksanakan pemutakhiran profil risiko PenyelenggaraPengusana TPB dengan mempertimbangkan :  kepatuhan PenyelenggaraPengusaha TPB;  hasil pemeriksaan fisik atas BC 2.3;  frekuensi perubahan danatau pembatalan BC 2.3; danatau  kepatuhan pelaksanaan kewajiban pelaporan dengan sistem otomasi Nota Hasil Intelijen NHI : a. Unit pengawasan dapat menerbitkan NHI atas pengeluaran barang impor dari Kawasan PabeanTPS untuk ditimbun di TPB. b. Terhadap penerbitan NHI, diproses lebih lanjut oleh unit pengawasan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang mengatur mengenai NHI. Nota Hasil Intelijen NHI : a. Unit pengawasan dapat menerbitkan NHI atas pengeluaran barang impor dari Kawasan PabeanTPS untuk ditimbun di TPB. b. Terhadap penerbitan NHI, diproses lebih lanjut oleh unit pengawasan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang mengatur mengenai NHI. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI 19 Tarif Preferensi : a. Tarif preferensi dapat diberikan kepada Penyelenggara sekaligus Pengusaha KBGB, PDKBPDGB atas pengeluaran barang impor dari KBGB ke TLDDP untuk diimpor untuk dipakai. b. Untuk mendapatkan tarif preferensi, Penyelenggara sekaligus Pengusaha KBGB, PDKBPDGB harus:  mencantumkan kode, nomor dan tanggal Surat Keterangan Asal COO pada BC 2.3; dan  menyerahkan asli Surat Keterangan Asal COO, paling lama 3 hari kerja sejak tanggal SPPB BC 2.3 Merah atau SPPB BC 2.3 Hijau

c. Penggunaan tarif preferensi dapat diberikan sepanjang dapat dibuktikan