Kuningan Multipurpose Center

(1)

Tema

BANGUNAN BENTANG LEBAR

LAPORAN PERANCANGAN

AR 38313 S – STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER VIII TAHUN 2014-2015

Sebagai Persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

DENI PRIANSYAH

104 11 029

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER


(2)

BAB IV

ANALISIS

4.1 Analisis Fungsional

Menurut rencana Tata ruang wilayah kabupaten kuningan(2011), pada daerah perkotaan merupakan daerah diperuntukan untuk bangunan-bangunan komersial, tepatnya di daerah site yang berada pada Jl. Jen. Sudirman dengan tingkat kepadatan sedang.

Berdasarkaan tinjaua analisis daerah ini mempunyai potensi yang baik untuk dijadikan tempat bisnis karena karena dilihat dari potensi dan akses yang mudah kedalam site, terlebih lagi dengan banyaknya fungsi pendukung seperti pusat belanja pasar tradisional, pasar modern, masjid agung, taman kota dan lain sebagainnya.

4.1.1 Kebutuhan Ruang dan Luasan

Program ruang pada Bangunan Multifungsi yang dirancang Modular, dengan modular yang sama memudahkan untuk proses pengembangan perncangan . berikut Penjelasanya dalam table sebagai berikut:

No. Nama Ruangan Jumlah standar Sumber Luas(m2)

1 Lobby Pameran 0,5m2/orang Neufert 1482 m2

2 Ruang Pameran 9m2/Stand Fred Lawson 18780m2 3 Gudang Sewa

pameran

24 0,05-0,1 luas ruangan

Fred Lawson 7+13=20m2 480m2

4 Toilet 48

Wanita WC= 6 TC= 6 Pria 0,05 Luas Ruangan Fred Lawson DKI 78m2x8= 624 m2 50x4= 200m2


(3)

WC= 5 TC=6 URINOIR = 9

5 Main lobbi 0,3m2/orang

0,65m2/orang

Fred Lawson Neufert

300 51,84 6 Pre-Function

lobby

0,6m2/orang Pusat exhibition dan konvention

1482 m2

7 Resepsionis 11m2/orang Fred Lawson 1117m2

8 Registrasi 9m2/group Pusat exhibition dan konvention

42m2x8= 336m2 45m2x4= 180m2 9 Exhibition hall 1m2/orang

1,5m2/orang

Fred Lawson Pusat exhibition dan konvention

622,08

10 Gudang 12 10% dari Hall Pusat exhibition dan konvention

240m2

11 Loading Dock 12 10% dari Hall Pusat exhibition dan konvention

17m2x8= 136m2 9m2x4= 36m2 12 R. Panitia

Pameran

5m2/orang Pusat exhibition dan konvention

240m2 14 R. Informasi

Fasilitas

2m2/orang Neufert 1117m2

14 Lobbi hall

Wanita

0,9m2/orang 1,2m2/orang 2,5m2/orang 0,9m2/orang


(4)

2,5m2/orang

15 Restaurant Ruang makan Kasir Dapur Storage T.duduk restaurant T.duduk ballroom/banguet T.duduk bar/lounge/coffee shop 6.25m2/orang 3m2/orang 30m2/unit 15m2/unit 0,6m2 0,2m2 0,1m2 Neufert Tipologi Bangunan(Pusat eksebisi dan Konvensi) 270 218,8 6 30 15

16 Parkir (bisa dibuat basement) Bus Mobil Motor Sirkulasi JUMLAH Parkir 45,5 12,5 2m2 100% Setiap 4m2 lantai bruto=6.25m2 25.600m2 X 6.25m2= 40.00m2 4m2 Neufert TANGERANG 4193,5 dibulatkan 4200 m2 318,5 2375 1500 4200 8400 m2

17 Pantry 1,5m2/orang Neufert 320m3

18 Pos Keamanan 4,2m2/unit Neufert 27m2

19 R. Janitor 4m2/ruang Neufert 60m2

20 Tangga 32m2/ruang Neufert 25,92

21 Lift barang 10m2/lift Neufert 12,32


(5)

4.1.2 Analisis Sirkulasi

1. Sirkulasi pengunjung

Sirkulasi pengunjung dimulai dari Main Entrance menuju Drop off, pada drop off dibagi 2 jalur, yaitu jalur kanan dan jalur kiri, pada jalur kanan untuk dropp off bangunan penunjang dan jalur kiri untuk langsung menuju Pre-Function Lobby, setelah itu kendaraan bisa langsung masuk ke Basement, pada basement terdapat jalur menuju Pre-Function Lobby.

Bisa dilihat dari Diagram dibawah ini, Yaitu:

2. Sirkulasi Peserta

Sirkulasi pesert bisa dilihat dari bagan dibawah ini, dimulai dari basement, dan pada basement terdapat akses menuju ke atas langsung pada Pre-Function dan bisa jga pada fasilitas penunjang lain, setelah itu peserta bisa langsung masuk kedalam Hall dari fasilitas penunjang dan bisa juga dari Pre-Function Lobby.

DROP OFF

MAIN ENTRANCE

BASEMENT

PRE FUNCTION HALL

BASEMENT PRE FUNCTION HALL

FASILITAS PENUNJANG

Bagan 4. Sirkulasi pengunjung


(6)

3. Sirkulasi Pengelola

Sirkulasi Pengelola dimulai dari Parkir pengelola bisa langsung masuk ke dalam Pre Function atau bahkan bisa masuk ke Fasilitas Penunjang lainya, pada Pre Function Pengelola bisa langsung masuk ke Kantor pengelola setiap Hall nya.

Bisa dilihat dari bagan dibawah ini, yaitu:

4. Sirkulasi Barang

Sirkulasi Barang pada dasarnya mobil angkut barang berjalan dari jalan utama memasuki site pada bagian tertentu yang sudah disediakan, selanjutnya mobil barang memasuki Loading Dok pada bagian Hall-Hallnya masing-masing, padaHall-Hall terdapat Loading dok, pada bagian belakang dekat Loading dok ada kantor penerima untuk untuk pengecekan barang, setelah itu barang bisa langsung masuk kedalam hall-hall.

Bisa dilihat dari bagan dibawah ini, yaitu:

Pada Bagan diatas menjelaskan bagaimana sirkulasi barang pada loading dok bagian belakang Hall

LOADING DOK KANTOR PENERIMA HALL

Bagan 6. Sirkulasi Pengelola

Bagan 7. Sirkulasi Barang

FASILITAS PENUNJANG


(7)

4.2 Analisis Lingkungan Sekitar

Bangunan multipurpose ini merupakan suatu fungsi public dan komersial, keberadanya dapat mendukung sektor industry, perdagangan, dan sekaligus pariwisata.

Berdasarkan Analisis lahan disini merupakan Sebuah Potensi yang baik untuk dibangunkan Banguna Multifungsi ini, dari tinjauan analisis lahan ini bisa dikembangkan untuk menjadi pusat kegiatan bisnis bersekala besar disini, potensi site sekitar ini didukung oleh adanya Fasilitas pendiukung lainya.

Menurut rencana Tata ruang wilayah kabupaten kuningan (2011), Pada pusat kota dijadikan pusat Primer kota kuningan, dengan dibangunya pusat bisnis disini akan menjadikan Perekonomian kota kuningan mengkat.

Gambar diatas merupakan Peta Lokasi perancangan yang akan dikembangkan untuk dibangun bangunan multifungsi, pada daerah ini merupakan daerah yang cocok untuk didirikan bangunan multipurpose, tepatnya pada bagian yang bertanda biru merupakan daerah yang akan dibangun bangunan Multipurpose center ini.

Gambar 27. Peta Lokasi Perancangan Sumber : Wikimapia.org


(8)

4.2.1 Lokasi dan Batasan

Lokasi berada pada lahan seluas 4,2 HA tepatnya terletak di kawasan komersial di Jl. Jen.Sudirman kecamatan kuningan kabupaten kuningan jawa barat.

Batas Tapak Proyek adalah sebagai berikut:

Berikut penjelasan dan batasa site dengan symbol:

U Utara: Jl. Syekh Maulana Akbar

S Selatan: Jl. Jendral Sudirman

B Barat: Jl. Wahyu

T Tumur: Jl. Salawati

Gambar 28. Lokasi Site Sumber : Wikimapia.org

U

B

S


(9)

Suasana pada lokasi site merupakan tingkat kepadatan yang sedang, dengan kepadatan yang sedang menjadikan potensi bagi pembangunan multipurpose ini, dengan adanya factor pendukung yang memadai untuk pembangunan ini, dengan adanya fasilitas ibadah, pasar tradisional, taman kota ruko dan lain sebagainya. Pada lokasi site merupakan lokasi pusat kota dengan batasan site merpakan jalan-jalan yang menjadikan akses menuju lokasi site sangatlah mudh dari beberapa titik pada lokasi site, dengan tidak adanya tingkat kemacetan yang tinggi pada sekitar lokasi site yang akan dibangun bangunan multipurpose ini.

Berikut gambaran eksisting pada suasana lokasi site, sebagai berikut:

Gambar 29. Batasan dan Kondisi Tapak S


(10)

Suasana pada lokasi site merupakan tingkat kepadatan yang sedang, dengan kepadatan yang sedang menjadikan potensi bagi pembangunan multipurpose ini, dengan adanya factor pendukung yang memadai untuk pembangunan ini, dengan adanya fasilitas ibadah, pasar tradisional, taman kota ruko dan lain sebagainya. Pada lokasi site merupakan lokasi pusat kota dengan batasan site merpakan jalan-jalan yang menjadikan akses menuju lokasi site sangatlah mudh dari beberapa titik pada lokasi site, dengan tidak adanya tingkat kemacetan yang tinggi pada sekitar lokasi site yang akan dibangun bangunan multipurpose ini.

Berikut gambaran eksisting pada suasana lokasi site, sebagai berikut:

Gambar 31. Batasan dan Kondisi Tapak T


(11)

Suasana pada lokasi site merupakan tingkat kepadatan yang sedang, dengan kepadatan yang sedang menjadikan potensi bagi pembangunan multipurpose ini, dengan adanya factor pendukung yang memadai untuk pembangunan ini, dengan adanya fasilitas ibadah, pasar tradisional, taman kota ruko dan lain sebagainya. Pada lokasi site merupakan lokasi pusat kota dengan batasan site merpakan jalan-jalan yang menjadikan akses menuju lokasi site sangatlah mudh dari beberapa titik pada lokasi site, dengan tidak adanya tingkat kemacetan yang tinggi pada sekitar lokasi site yang akan dibangun bangunan multipurpose ini.

Berikut gambaran eksisting pada suasana lokasi site, sebagai berikut:


(12)

4.2.2 Alasan Pemilihan Lokasi

Alasan pemilihan daerah ini sebagai lokasi perancangan pembangunan multipurpose center ini adalah karena dikawasan atau lokasi ini merupakan site yang baik untuk mendirikan bangunan multifungsi ini, dan tidak adanya bangunan fasilitas untuk mewadahi kegiatan bisnis yang besar ini,

Gambar dibawah ini merupakan Gambar yang menjelaskan batasan site yang akan dirancang pada bangunan Multifungsi ini, dilihat sebagai berikut:

Gambar diatas yang diblock warna bir merupakan batasan dan alasan pengambilan site merupakan potensi yang baik untuk dibangun bangunan Multifungsi ini dengan fasilitas sekitar yang memadai di pusat kota dekat dengan masjid agung, pasar tradisional dan taman kota kuningan

Gambar 35. Lokasi Perancangan Sumber : Wikimapia.org


(13)

4.2.3 Data dan Analisis

1. Orientasi matahari

Bentuk tapak mirip dengan Huruf L, untuk respon dan menyesuaikan dengan iklim, bentuk masa diolah dan diarahkan berjajaran dari selatan ke utara agar tidak terdapat radiasi matahari, selain itu menghindari dari cahaya matahari masuk langsung kedalam bangunan.

2. Kebisingan

Kebisingan terbesar pada jalan utama/alan dan jalan loading Dok, masuk kedalam site, pada gambar dibawah ini kebisingan ditandai dengan lingkaran berwarna merah, dengan tingkat kebisingan sedang, berikut gambaranya:

Gambar 36 Orientasi Matahari


(14)

3. Fungsi Pendukung

Beberapa Fungsi pendukung Lokasi yang dipilih, ada Masjid agung Kuningan Taman Kota Kuningan, Pasar Tradisional Kuningan dan ruko-ruko penunjang.

Gambar dibawah menjelaskan Lokasi-Lokasi Fungsi penunjang lainya dengan A merupakan Masjid agung Kota kuningan , B merupakan Taman kota Kuningan, C merupakan Pasar Tradisional Kota Kuningan dan yang terakhir D merupakan ruko-ruko menunjang lain.

Bisa dilihat pada Gambar sebagai berikut:

Pada gambar diatas menunjukan Fungsi pendukung utama pada Lokasi yang telah dipilih untuk pembangunan Bangunan Multifungi ini, Fasilitas yang disebutkan diatas merupakan Fasilitas/potensi yang besar untuk ikut serta dalam peran bangunan.

Fasilitas pendukung lain juga tentunya ada disekita lokasi, seperti Super Market, Pos Polisi, Parkir Outdor, took-toko, Hotel, Sekolah dan lain sebagainya. Dengan adanya fungsi pendukung ini Menjadikan Bangunan lebih berperan dalam perletakan lokasi yang sudah dipilih sebagai Lokasi pembangunan Bangunan Multifungsi di Pusat Kota kuningan.

A

B

C

D


(15)

4. Vegetasi

Kawasan ini merupakan kawasan perkotaan kabupaten kuningan, ada beberapa pengaruh dari bangunan-bangunan dalam sekala mikro, sehingga dalam proses perancangan harus memperhatikan Penghijauan di daerah sekitar.

Daya Tarik lokasi menjai factor yang cukup menentukan dalam pemilihan lokasi, mengingat fungsi yang ditawarkan bersifat mengundang dan mengandung unsur hiburan. Bentuk dan ukuran site sangat dipengaruhi oleh factor kebutuhan dan penentuan lokasi. Setiap lokasi mempunyai potensi dan kendala tersendiri untuk dikembangkan sesuai dengan tujuan. Kebutuhan site untuk multipurpose hall lebih tergantung pada penyediaan fasilitas parker dengan cara menyediakan ruang parker baru atau menggabungkan dengan fasilitas yang sudah ada. Kondisi Lahan Exhisting yang banyak penghijauan merupakan dibagian timur site berikut penjelasanya dalam gambar:

Kondisi Lahan Exhisting yang banyak penghijauan merupakan dibagian timur site berikut penjelasanya dalam gambar diatas, pada lokasi ini tidak terlalu banyak penghijauan, karena daerah ini merupakan lokasi perkotaan yang tidak terlalu memerlukan penghijauan yang sangat banyak, di lokasi ini merupakan pusat kota kuningan


(16)

Dengan pemilihan lokasi pada pusat kota menjadikan akses yang mudah untuk dicapai ke lokasi site yag akan dituju ini, lokasi site menjadi gampang karena merupakan titik tengah kota kuningan,bukan hanya lokasi yang strategis karena pada pusat kota, fasilitas pendukung juga kan menjadi pertibangan yang akan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menjadi potensi yang baik bagi bangunan multipurpose ini,

Gambar dibawah adalah lokasi site yang kan dirancang, terlihat potensi sekitar yang akan dimanfaatkan untuk mendukung bangunan multifungsi ini, sebagai berikut:

Pada gambar diatas merupakan lokasi site yang akan dirancang dengan melihatkan potensi sekitar yang menjadi pertimbangan, ,lokasi site ditandai oleh lingkaran berwarna biru, lokasi tersebut menjadi pilihan untuk pembangunan bangunan multipurpose ini dengan analisis yang cocok untuk pembangunan, dengan potensi akses yang baik karena lokasi merupakan pada jalur primer kota kuningan menjadikan akses yang mudah untuk menempuh kedala lokasi site.

Dengan mengikut sertakan peran bangunan sekitar menjadikan bangunan yang akan dibangun ini menjadi menyatu dengan bangunan sekitar tetapi tetap dengan identitasnya sebagai bangunan multipurpose.

Gambar 40. Lokasi Sumber : Wikimapia.org


(17)

5. Akses

Pertimbangan terletak pada arus lalu lintas (didalam ataupun di luar site) sepanjang jalan yang dilewati dan jalur pejalan kaki.

Evaluasi site, studi kelayakan dan perencanaan proyek. Lokasi site harus dapat dicapai dengan mudah dan baik oleh kendaraan maupun pejalan kaki, dilalui kendaraan umum, dan diusahakan merupakan daerah umum yang hidup.

Berikut adalah gambar site yang akan dirancang dengan memertimbangkan akses yang mudah, sebagai berikut:

Gambar diatas merupakan jalur kendaraan yang sangat mudah diakses untuk memasuki lokasi site, digambarkan dengan garis berwarna Merah.

Gambar 41. Akses Sumber : Wikimapia.org


(18)

4.2.4 Analisis Keadaan Fisik Lahan

perkotaan merupakan daerah diperuntukan untuk bangunan-bangunan komersial, tepatnya di daerah, Topografi disini Keadaan lahan relative datar, tidak ada kontur dlam bangunan, dikarenakan di daerah ini merupakan daerah perkotaan pusat kota kuningan. Iklim Pada daerah ini beriklim dingin, pada sebelah timur site berada gunung ciremai, curah hujan pada site ini rendah. Hidrologi pada lokasi ini Aliran air tanah mengalir kea rah barat site. Jenis tanah Memiliki sifat mudah menyerap air. Litologi lokasi Didominasi oleh tanah tidak ada bebatuan di daerah site

Kawasan ini merupakan kawasan perkotaan kabupaten kuningan, ada beberapa pengaruh dari bangunan-bangunan dalam sekala mikro, sehingga dalam proses perancangan harus memperhatikan bangunan yang lainya. Orientasi bangunan meghadap ke jalan utama, mengingat bahwa besar fasade ini akan menjadi bangunan penerima yang akan menjadi menarik perhatian pengunjung untuk dating ke dalam bangunan. Topografi akan mempengaruhi bentuk bangunan, perencanaan system drainase dan utilitas banguna. Proyek dalam sekala ini harus dapat menerapkan system drainase tersendiri yang tidak menimbulkan dampak pada sekelilingnya. Bisa dilhat pada gambar diatas Bentuk topografi menentukan utilitas dengan mudah dan baik, dengan bentuk pola dan site yang mirip berbentuk huruf L ini memudahkan untuk mengatur utilitas dan bentuk pola bangunan


(19)

4.2.5 Analisis Sirkulasi Kendaraan Dan Pejalan kaki

Sirkulasi kendaraan dengan pencapaian di dalamnya di bagi menjadi dua yaitu sirkulasi kendaraan dan sikulasi pejalan kaki, pada pencapaian menuju site sebagain besar dicapai dengan kendaraan baik roda 4 maupun roda 2,Pejalan kaki juga bisa mencapainya dengan mudah karena daerah ini merupakan darah yang strategis dari segi pencapaian baik melalui kendaraan maupun pejalan kaki. Untuk kendaraan bisa melalui jalur: Daerah depan site yaitu Jl. Jen. Sudirman, Bagain samping site yaitu Jl. Sulawati dan, Bagain belakang yaitu pada Jl. Syekh maulana akbar, pada gambar dibawah ditunjukan dengan garis berwarna merah, sebagai berikut:

-Sedangkan untuk pejalan kaki bisa mencapai site dengan 4 jalur bisa dilihat dengan garis warna biru, yaitu sebagai berikut:

Gambar 43. Sirkulasi Kendaraan

Sirkulasi pejalan kaki Sirkulasi Kendaraan


(20)

4.3 Persyaratan teknis

Fasilitas yang ideal meliputi beberapa kriteria:

Hall pada lantai dasar, Loading dock terletak di dekat hall, Paling sedikit ada satu drive-in ke hall, Ketinggian langit-langit hall lebih dari 9 meter, Terdapat outlet utilitas pada lantai, Modul struktur sesuai standar produk industry.

Gambar 45. Gambaran Persyaratan teknis Hall

Gambar 46. Gambaran Persyaratan teknis Driver in

Driver in Driver in


(21)

Pada gambar diatas menunjukan beberapa persyaratan teknis yang harus dipenuhi perancang, sepeeti ditunjukan dalam gambar 45 hall berada pada lantai dasar, pada gambar 47 loading dok didekat jall ditunjukan dengan warna hijau, pada gambar 46 menunjukan driver in lebih dari 1 titik, dan yang terakhir persyaratan teknis langit-langit lebih dari 9 meter, pada perancangan ini menggunakan ketinggian 12 meter.

Gambar 47. Gambaran Persyaratan teknis Loading Dok

Gambar 48. Gambaran Persyaratan teknis Langit-langit

Loading dok


(22)

BAB VI

HASIL PERANCANGAN

6.1 Pengembangan Site Plan

Entrance menuju bangunan dibuat dua yaitu bagian depan site dan bagian samping site, entrance utama berada di bagian depan site yaitu Jl. Jen. Sudirman. Entrance dibuat dua untuk menghindari dari penumpukan kendaraan yang masuk. Dan pada bagian Entrance utama yang berada di Jl. Jendral Sudirman terdapat dua Parki bus.

Area samping digunakan untuk loading dok dan loading get , dikarenakan untuk memudahkan mobil angkut memasuki bangunan. Dan pada bagian tengah site terdapat 12 Hall.

Site dibatasi dengan pohon-pohon bukan hanya berfungsi untuk penghijauan, tetapi berfungsi juga untuk pembatas site dan baper suara. Untuk drop off dibagi menjadi dua yaitu di bagian depan site dan di bagian samping disesuaikan dengan entrance.


(23)

4.2 Pengembangan Denah

Beberapa layout yang berbeda disesuaikan dengan standar-standar fungsinya masing-masing, pembuatan layout sesuai fungi untuk memudahkan pengguna mengatur hall di dalamnya dengan mudah dan bisa memperkirakan kapasitas yang bisa ditampung pada setiap hall didalamnya, konfigurasi hall berfungsi untuk mengetahui luasan dan kapasitas daya tamping yang akan

digunakan, dari konsep dasarnya sendiri yaitu “fleksible” ini memudahkan

untuk membuka tutup hall dengan mudah

Terdapat beberapa kirteia fungsi hall di dalamnya, seperti untuk perdagangan, bisnis dan olah raga. Fungsi-fungsi tersebut disesuaikan dengan standar pada bagianya. Untuk lebih jelas diterangkan pada gambar dibawah ini sebagai berikut:


(24)

Pada lantai dasar ini terdapat beberapa ruangan-ruang utama, seperti ruang registrasi pada bagian depan, ruang toilet wanita dan pria pada bagian depan dan belakang, lift pada bagian depan dan belakang, tangga darurat, gudang depan dan belakang, ruang data elektirkal pada bagian belakang, kantor loading dok, ruang vip, ruang operator, koridor yang terakhir terdapat hall pada bagian belakang. Dengan kedekatan ruang seperti yang dijelaskan menjadikan ruangan yang baik dengan penzonaan yang teratur, pemisahan antara zona bersih seperti ruang registrasi, lift, toilet dll dengan ruang kotor seperti area loading dok, data elektrikal, dan kantor loading dok. Dengan pembagian pre function lobby pada bagiantengah menjadikan sirkulasi yang baik untuk pengunjung yang dating dan pengunjung yang pergi

Gambar 66. Denah lantai Dasar dan Luasanya

Gambar dibawah akan menjelaskan tentang denah lantai dasar dan luasannya, dengan pembagian dibedakan dengan warna-warna material, berikut penjelasanya:


(25)

Denah lantai dasar bangunan multipurpose ini dirancang sedemikian rupa dengan standar-standa dan bertujuan agar memudahkan pengguna. Ada beberapa fungsi ruang pada lantai dasar ini yaitu meliputi:

- Hall

- Ruang registrasi pada bagan depan

- Toilet pria pada bagian depan dan belakang - Lift

- Tangga darurat - Gudang

- Ruang data elektrikal - Kantor loading dok - Ruang vip

- Koridor - Ruang operator


(26)

Denah Mezzanine 1 pada bangunan multipurpose ini dirancang sedemikian rupa dengan standar-standa dan bertujuan agar memudahkan pengguna dan dapat memfasilitasi sesuai kebutuhan . Ada beberapa fungsi ruang pada Mezzanine 1 ini yaitu meliputi:

Mezzanine 1 pada bangunan multipurpose ini didominasi oleh ruang-ruang service seperti:

- Ruang rapat - Tangga darurat - Toilet

- Lift

- Ruang genset - Ruang chiller


(27)

Denah Mezzanine 2 pada bangunan multipurpose ini dirancang sedemikian rupa dengan standar-standa dan bertujuan agar memudahkan pengguna dan dapat memfasilitasi sesuai kebutuhan . Ada beberapa fungsi ruang pada Mezzanine 2 ini yaitu meliputi:

Mezzanine 2 pada bangunan multipurpose ini didominasi oleh ruang-ruang service seperti:

- Ruang ahu - Tangga darurat - Lift

- Cooling tower - Gudang


(28)

6.3 Pengembangan Tampak

Gambar tampak A diambil dari sudut A atau di bagian depan bangunan dengan konsep batik di bagian depan bangunan penerima yang berfungsi sebagai cafeteria dan ATM center. Bagian depan bangunan terdapat bendera yang berfungsi sebagai penerima, bukan hanya sebagai penerima tetapi sebagai identitas bangunan tersebut, terdapat 14 bendera untuk menunjukan identitas bangunan,

Gambar tampak B diambil dari sudut B atau dibagian samping kanan bangunan, di bagian ini tidak terlalu banyak konsep yang di pakai karena di bagian samping ini merupakan bagian Loading dok yang tidak memerlukan bagian yang cantik.

Berikut pada gambar dibawah ini merupakan gambaran tampak A dan tampak B, sebagai berikut:

Gambar 70. Tampak A


(29)

Gambar tampak C diambil dari sudut C atau dibagian samping kanan bangunan, di bagian ini tidak terlalu banyak konsep yang di pakai karena di bagian samping ini merupakan bagian Loading dok yang tidak memerlukan bagian yang cantik.

Gambar tampak D diambil dari sudut D atau dibagian samping kanan bangunan, di bagian ini tidak terlalu banyak konsep yang di pakai karena di bagian samping ini merupakan bagian Loading dok yang tidak memerlukan bagian yang cantik.

Berikut pada gambar dibawah ini merupakan gambaran tampak C dan tampak D, sebagai berikut:

Pada gambar-gambar diatas menunjukan beberapa tampak yang diambil, yaitu tampak A, B, C dan yang terakhir pengambilan tampak D.

Gambar 72. Tampak C


(30)

6.4 Pengembangan Potongan

Potongan bangunan dengan memotong bagian A dan bagian B pada bangunan, potongan berfungi untuk menunjukan situasi didalam bangunan dengan metoda pemotongan pada bangunan, selain itu potongan untuk memperlihatkan detail-detail, sambungan-sambungan dan material yang digunakan,

Potongan A, pada potongan ini memperlihatkan bagian tangga yang terpotong pada bagian belakang bangunan, pemotongan pada bagian gudang dan koridor belakang, hall, dan pada bagian depan memootong teras dan pre function loby pada bagian tengah bangunan, dan memotong pada bagian basement 1 dan 2 pada bangunan,

Potongan B, pada potongan ini memperlihatkan bagian bagian hall, kantor pengelola, basement 1 dan 2, dan memperlithatkan ketinggian Ahu pada bangunan.

Gambar 75. Potongan B Gambar 74. Potongan A


(31)

Potongan bangunan dengan memotong bagian C dan bagian D pada bangunan, potongan berfungi untuk menunjukan situasi didalam bangunan dengan metoda pemotongan pada bangunan, selain itu potongan untuk memperlihatkan detail-detail, sambungan-sambungan dan material yang digunakan,

Potongan C pada potongan ini memperlihatkan bagian tangga yang terpotong pada bagian belakang bangunan, pemotongan pada bagian gudang dan koridor belakang, hall, dan pada bagian depan memootong teras dan pre function loby pada bagian tengah bangunan, dan memotong pada bagian basement 1 dan 2 pada bangunan,

Potongan D, pada potongan ini memperlihatkan bagian bagian hall, kantor pengelola, basement 1 dan 2, dan memperlithatkan ketinggian Ahu pada bangunan

Gambar 77. Potongan D Gambar 76. Potongan C


(32)

6.5 Pengembangan Utilitas

Utilitas Menjadi salah satu aspek penting dalam perancangan bangunan multipurpose ini, dengan konsep AC central memudahkan untuk penggunaan AC yang sangat besar. Cara kerja AC central ini adalah pada bagian Mezanine 2 terdapat ruang Cooling tower dan bagian mezzanine 1 terdapat ruang Chiller, dari Cooling tower disalurkan k AHU yang berada di bagian depan dan belakang bangunan, setelah itu dari AHU disalurkan ke dalam Hall dengan konsep penyaluran di bagi dua bagian kanan dan bagian kiri ini bermaksud untuk semua bagian mendapatkan udara.

Gambar berikut penjelasanya dengan gambar dibawah ini, bagaimana cara kerja Ac pada bangunan ini, dari penyebaran dan pembagainya, sebagai berikut:


(33)

Pada gambar dibawah menjelaskan system utilitas air kotr dengan memanfatkan gaya grafitas untuk memudahkan air kotor turun dan masuk ke dalam bak control sementara dan langsung dilanjutkan ke tangka ipal.

Gambar 79. Utilitas Air Kotor


(34)

Gambar dibawah merpakan jalur air hujan dari atap, pada gambar diatas

menunjukan jalur air hujan dengan arah-arah menuju pipa untuk disalurkan kedalam basement untuk d tamping dan dimanfaatkan.

Pada gambar dibawah dengan garis warna merah merupakan jalur air hujan untuk menuju penampungan air hujan. Utilitas talang air hujan menjadi hal yang sangat penting unutk diperhatikan Karen bila atap bocor menjadi kendala yang sangat merepotkan, pada gambar di atas menjelaskan bagaimana konsep alur air hujan.

Gambar 81. Roof Top


(35)

6.6 Pengembangan Perspektif

6.6.1 Perspektif Exterior

Pada gambar 83 merupakan perspektif pada bagian samping kanan bangunan, pada perspektif ini sangat terlihat jelas konsep fasad dengan pola batik, dari depan bangunan dan pada bagian belakang bangunan.

Pada gambar 84 merupakan perspektif pada bagian samping kiri atas pada bangunan, pada perspektif ini sangat terlihat jelas Drop off bagian kedua pada bangunan ini.


(36)

Pada gambar 85 merupakan perspektif pada bagian samping kiri bangunan, pada perspektif ini sangat terlihat jelas konsep fasad dengan pola batik, dari depan bangunan dan pada bagian belakang bangunan.

Pada gambar 86 merupakan perspektif pada bagian samping kanan bangunan, pada perspektif ini sangat terlihat jelas konsep fasad dengan pola batik, dari depan bangunan dan pada bagian belakang bangunan.

Gambar 85. Perspektif Exterior Samping Kiri Depan


(37)

Pada gambar 87 merupakan perspektif pada bagian samping kanan atas bangunan, pada perspektif ini sangat terlihat jelas konsep fasad dengan pola batik, dari depan bangunan dan pada bagian belakang bangunan. Pada bagian ini merupakan view bangunan yang terlihat keselurugan pada setiap sisi bangunan.

Pada gambar 88 merupakan perspektif pada bagian drop off utama bangunan yang terletak antara bangunan penerima dan hall utama.

Gambar 87. Perspektif Exterior Keseluruhan


(38)

6.6.2 Perspektif Interior

Pada gambar 89 dan 90 merupakan salah satu gambar interior yang diambil, yaitu interior banquet dan interior keseluruhan hall, terlihat jelas dengan konsep batik pada interior ini.

Gambar 89. Perspektif Interior Banquet


(39)

Pada gambar 91 merupakan salah satu gambar interior yang diambil, yaitu interior pre function lobby, pada gambar berikut terlihat jelas teras-teras pada mezzanine 1 dan mezzanine 2 dengan penggunaan pagar kaca dan ditopang oleh almunium untu k lebih kuatnya, dan pada bagian tengah lobby terdapat tangga yang menghubungkan basement 1, basement 2 , lantai dasar, mezzanine 1 dan yang terakhir menghubungkan ke mezzanine 2.


(40)

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Dasar

5.1.1 Konsep Dasar dan Pengembangan Tema

Konsep dasar perancangan ini adalah bangunan bentang lebar yang modular dengan memikirkan layout dan struktur yang bisa menyesuaikan kebutuhannya, konsep dasar dari bentuk bentang lebar yang kemudian diklarifikasikan dengan Grid Modul. Konsep tersebut adalah bangunan yang menyesuaikan dengan kebutuhan dan kegunaan Fungsinya, dengan menggunakan Konsep tersebut untuk menyelaraskan dengan Tema bangunan nya sendiri yaitu Bangunan Bentang Lebar. Fungsi yang mengikuti bentuk dengan flexibilitas yang sangat tinggi, kebutuhan disetiap kegiatan sangat lah berbeda-beda disesuaikan dengan jenis kegiatan yang akan diselenggarakan, dengan konsep hall yang bisa dibuka dan ditutup dengan mudah dan praktis menjadikan kegiatan mudah untuk diselenggarakan dengan bebas memilih berapa modul yang akan dipakai untuk kegiatan disesuaikan dengan jenis kegiatan , seperti kegiatan pertemuan, olahraga, pernikahan, seminar dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan rangkuman dari kegiatan yang akan dipergunakan dalam bangunan multifungsi ini. Flexible terlihat dari Masa yang terbagi-bagi menyatu dan bisa sebebasnya membuka tutup disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan, pada konsep dasar ini memudahkan pengguna untuk mendapatkan ruangan yang luas, pada dasarnya tidak ada ruang yang mati dalam arti pengguna menyesuaikan dengan kegiatan dengan itu tidak ada ruangan yang tersisa, pembatas pada setiap hall-hall yang akan menjadi patokan untuk penyewaan ruangan, bisa dihat dari bentuk atapnya sendiri yang terlihat seperti terpisah melainkan itu adalah menyatu, dengan bentuk atap seperti itu menjadikan patokan dari luar seberapa besar modulnya dengan hanya melihat atap dari luar bangunan.


(41)

Flexibilitas ruang bisa dilihat dari ilustrasi pada gambar dibwah ini, dengan konsep dasar dari bentuk bentang lebar yang kemudian diklarifikasikan dengan Grid Modul menjadikan mudah untuk diolah oleh pengguna.

Ilustrasi konsep ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini yang menunjukan flexibilitas:

Flexibilitas terlihat dari Masa yang terbagi-bagi menyatu dan bisa sebebasnya membuka tutup disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan, pada konsep dasar ini memudahkan pengguna untuk mendapatkan ruangan yang luas.

Pada gambar diatas menjelaskan pembagian-pembagian modul, dari modul dan disatukan menjadi berjejeran rapih, dengan modul berjejer rapih menjadian struktur bentang leba dengan memanjang sesuai peletakan modul yang berjajaran.


(42)

5.2 Pola Bangunan

5.2.1 Pola masa dengan Modul

Pola bangunan berdiri di daerah yang tidak berkontur, bangunan depan di terdapat bangunan pendukung dan pada bagian tengah site merupakan Hall-Hall dan pre-function. Bangunan yang fungsi pendukung yang berfungsi sebagai pendukung bangunan utama yang di dalamnya merupakan cafeteria dan ATM center, dan bangunan utama merupakan Hall-hall. Bentuk dan pola bangunan dipengaruhi oleh fungsi bangunan itu seperti apa dan bagaimana selain fungsi bangunan banyak juga factor yang dapat mempengaruhi bangunan, yaitu seperti sifat bangunannya seperti apa, struktur yang dipakai bangunan menggunakan struktur sebagaimana, tentunya bukan hanya itu, bisa juga dengan sirkulasi dan bentuk site pada lapangan, berikut gambaran mengenai pola bangunan ditunjukan dalam gambar dibawah ini:

Pada gambar diatas menunjukan lokasi site dengan mempersiapkan konsep menyesuaikan dengan fungsi bangunan memperhatikan fungsi sekitar dan bentuk gubahan sekitar bangunan, untuk alasan agar bangunan yang akan dibangun dapat menyesuaikan dengan bangunan sekitar dapat menyatu dengan baik.


(43)

Pada gambar dibawah ini akan menjelaskan bentukan yang disesuaikan dengan lingkungan sekitar,dari bentuk dasar yang kotak dan di kembangkan dengan subtraktif dan aditif, gambarnya sebagai berikut:

Gambar dibawah ini adalah hasil perkembangan pola masa dan modul dengan mengangkat bentuk dasar kotak, sebagai beikut:

Konsep pola bangunan bangunan menggunakan pola linier, bangunan pada daerah pusat perkotaan yang site bangunannya berhadapan langsung dengan jalan dan akses masuk berasal dari jalan utama, konsep pola ini disesuaikan dengan keadaan sekitar, menyesuaikan bangunan yang sudah ada dan dikembangkan dengan bentuk dasar kotak dan sedikit dikembangkan dengan subtraktif dan aditi pada pola modul tersebut.

Gambar 52. Konsep Pola masa dengan Modul Bentuk dasar Perkembangan

Bentuk

Perkembangan Bentuk Subtraktif dan aditif

Hasil Perkembangan


(44)

5.3 Pengembangan Konsep

5.3.1 Konsep Pola Perletakan Dengan Fungsi

Konsep pola perletakan dan fungsi, pada analisis sebelumnya akses menuju lokasi site sangatlah mudah, dari beberapa arah bisa mencapainya,

penjelasanya sebagai berikut:

Pada gambar diatas menjelaskan sirkulasi dan titik macet pada lokasi site yang akan dibangun bangunan multifungsi ini, dalam gambar diatas menjelaskan titik-titik berwarna merah muda merupakan jalur kendaraan utama yang nisa diakese oleh kendaraan roda 4 dan roda 2, pada gambar diatas ada panah berwarna biru merupakan arah menuju kota berikutnya, seperti kota Cirebon dan kota majalengka, dan pada lingkaran biru merupakan titik0-titik kemacetan dengan tingktat kemacetan rendah, pada pusat kota ini merupakan pusat perekonomian kota kuningan.


(45)

Pada analisis diatas menjelaskan jalur kendaraan dan titik-titik kemacetan pada lokasi site yang akan dibangun bangunan multifungsi ini, Untuk lebih jelas Mengenai Konsep pola bangunan dan Fungsinya bisa dilihat pada Gambar di bawah ini:

Gambar diatas menunjukan pembagian zona pada konsep pola perletakan dan fungsi, Pola perletakan bangunan dan fungsinya bisa kita lihat dari konsep gambar di atas, pada warna kuning disini merupakan bangunan penerima, pada bangunan ini adalah bagian fasade bangunan dengan fungsi sebagai cafeteria Daerah yang berwarna abu-abu merupakan bagian utam dari bangunan, bagian ini adalah hall-hall dengan konsep 3 hall di bagian kanan site, 4 hall di bagian belakang site dan yang terakhir 5 hall di bagian kiri site. Perletakan ini memudahkan untuk sirkulasi pengunjung.


(46)

Bagian yang berwarna biru merupakan daerah pre function, dengannkonsep menempatkan pre function di bagian tengah site memudahkan sirkulasi manusia masuk dan keluar bangunan, dan dengan menggunakan konsep ini bisa memudahkan orang untuk mencari hall yang mereka tuju.

Bagian hijau merupakan zona loading dok, ditempatkan dibagian pinggir site memudahkan untuk mobil angkut memasuki bangunan, ini merupakan daerah kotor dalam arti merupakan sirkulasi mobil angkut barang.

Konsep ini didapat dari kesimpulan analisis, analisis yang matang menjadikan konsep yang matang pula, dari analisis menerangkan bahwa bagain depan site cocok untuk bangunan penerima yang bersifat sangat cantik untuk bagian depan , dairi analisis tersebut dibagian depan site merupakan salah satu jalan utama yang aksesnya sangat mudah dicapai, disamping itu jalan utama ini terdapat fasilitas yang memadai dan potensi yang bisa dimanfaatkan. Pada bagian depan bangunan penerima difasilitasi cafeteria dan ATM centre, fasilitas ini sangat diperlukan unutk penunjang bangunan serbaguna.

Dengan menempatkan pre function lobi di tengah lurus dengan bangunan penerima menjadikan pola bangunan yang rapih, dengan sirkulasi dibagian tengah dan hall-hall dibagian pinggir site.

Pola bangunan yang menyesuaikan dengan sejajaran pre function lobby menjadikan kerapihan bangunan, mengambil dari kesimpulan analisis bahwa pada daerah ini pola bangunan yang rapih berajajaran dengan baik.

Pereltakan loading dok dibagian pinggir site menjadikan kemudahan untuk sirkulasi kendaraan angkut, karena disesuaikan dari pola bangunan yang erada setiap sisi untuk pereltakan loading dok.

Pada konsep perletakan pola dan fungsi mengidentifikasikan dari hasil analisis sirkulasi dan kemacetan pada lokasi site yang akan dibangun ini, untuk menghindari dari akses yang susah dicapai dan penumpukan kendaraan yang masuk dan keluar lokasi site.


(47)

5.3.2 Konsep Hall

Pada dasarnya muncul Konsep hall dan perletakan dari modul-modul, dengan pembuatan modul yang sesuai standar dan memenuhi fasilitas yang memadai, perletakan, pada konsep modul kali ini menggunakan 2 type konsep modul dari Modul A dan Modul B, berikut gambaran modul A dan modul B:

Standar Modul diatas yang akan disusun dengan konsep Contiguous Hall, dengan konsep ini menjadikan bangunan yang tersusun rapih dan tertata, selain itu memudahkan untuk dicapai oleh pengunjung dengan konsep berajaran seperti konsep Contiguous Hall, zona modul diatas dibedakan dengan ukuran-ukuran ruang.

Gambar 55. Modul A


(48)

Konsep perletakan, menggunakan konsep “Contiguous Halls”, hall-hall berletakan sejajar bersebelahan, digunakan agar memungkinkan fleksibilitas ruang yang tinggi, agar hall dapat dibagi dan digabung dengan mudah. Untuk konsep lebih jelas bisa dilihat dalam gambar di bawah ini:

gambar diatas merupakan pola perletakan Modul dengan konsep Contiguous Hall, pada gambar diatas terdapat nomor-nomor hall, pada pembagian hall meliputi, nomor 1- 8, merupakan modul type A, dan 9-12 merupakan modul type B. perletakan hall menggunakan konsep contiguous halls memudahkan untuk konsep utama yaitu fleksible, dengan meletakan hall-hall sejajar agar memudahkan membuka dan menutup hall sesuai kebutuhan, hall-hall ditutup dan dibuka oleh penutup yang flexible mudah untuk di dilipat dan di tata. Hall-hall yang sejajar disamping untuk memudahkan flexibilitas hal ini juga memudahkan untuk konsep perletakan loading dok, pada konsep loading dong disimpan pada bagian belakang hall, dengan konsep hall yang sejajar menjadikan loading dok ikut sejajar ini memudahkan untuk sirkulasi mobil angkut masuk dan keluar dengan rapih.

1 4 2 5 3 6 7 8 9 11 10 12


(49)

5.3.3 Konsep Sirkulasi Hall

Konsep sirkulasi, pintu masuk dan pintu keluar menyatu. Pada konsep ini pintu masuk berletak di bagian depan dan pintu keluar juga berletak di depan, hal ini memudahkan untuk sirkulasi manusia dalam hall. Pada konsep sirkulasi ini menyesuaikan dengan konsep perletakan yang menjadikan hall-hall sejajar dengan rapih dari kanan ke kiri. Display menerus terbuka pada dua sisi, pada pemasangan layout menggunakan display 2 sisi dengan menempatkan sirkulasi di tengah dan pada kanan kiri sirkulasi terdapat layout-layout display untuk pameran sendiri, untuk pemanfaatan ruangan konsep ini menjadi efisien dan sangat menghemat ruang.

Sirkulasi untuk mobil angkut diletakan pada bagian belakang hall, dengan konsep yang sama yaitu pintu masuk dan pintu keluar dengan jalur yang sama, ini memudahkan untuk proses pemongkar pasangan barang dan memudahkan untuk proses pengangkutan barang uyang besar, disamping itu perletakan sirkulasi mobil angkut di belakang ini membedakan antara zona bersih dan zona kotor, dengan menjadikan daerah loading barang sebagai zona kotor yang menjadikan peserta dan pengunjung pameran tidak melewati dan beraktifitas pada bagian ini. Berikut penjelasan dengan ilustrasi gambar:

Gambar 58. Konsep Sirkulasi Masuk dan Keluar sirkulasi


(50)

5.3.4 Konsep Lanscap

Landscap pada bangunan ini menggunakan pohon-pohon peredu, di bagian samping-samping site, bukan hanya menggunakan pohon peredu didalam konsep ini menggunakan elementair pada bagian depan site atau pada entrance utama menjadikan agar pengunjung tidak bosan dan tidak jenuh dengan hanya melihat pohon pada bagian samping site, adapun kegunaan pohon-pohon peredu sebagai beikut:

- Sebagai buffer, baik sebagai buffer visual dan buffer kebisingan dari lingkungan sekitar

- Sebagai pembatas jalur pedestrian dan jalur kendaraan atau area parkir - Untuk menciptakan suasana yang nyaman dengan menggunakan

element-element seperti pohon, air dan sclupter

Landscap Pohon-pohon


(51)

5.3.5 Konsep Signage

Signage diperlukan untuk memberikan kesan visual dan sebagai pemberi informasi serta petunjuk arah. Signage disini menggunakan tiang bendera sebagai identitas atau ciri bangunan. Pada konsep ini memasang 7 tiang bendera sebelah kanan dan 7 tiang bendera di sebelah kiri dengan total tiang bendera 14 buah tiang bender. berikut penjelasan melalui ilustrasi gambar:

Pada gambar diatas merupakan gambar signage dengan bendera, yang menjadikan identitas bangunanya itu sendiri.

5.3.6 Konsep Pencahayaan

Penerangan exterior yang baik dapat mengurangi terjadinya kecelakaan, dan menjaga keselamatan public yang luar masuk ke dalam site, secara fungsional penerangan di butuhkan pada daerah-daerah sebagai berikut:

- Tempat parker/basement - Jalur pejalan kaki

- Jalan masuk

- Ruang terbuka/halaman bangunan - Jalur pengunjung dan service


(52)

Pada gambar dibawah menunjukan sirkulasi alami yang masuk kedalam bangunan dengan konsep hemat energy, gambar sebagaii berikut:

Pada gambar diatas dengan warna merah menunjukan bahwa sirkulasi udara dan cahaya masuk, Penggunaan pencahayaa dan penghawaan yang alami menjadikan bangunan yang hemat akan energy, pencahayaan dan penghawaan disatukan dengan membuat atap pada bagian atas dengan konsep terbuka agar cahaya dan penghawaan bisa masuk dengan muda melalui lubang-lubang yang sudah disediakan pada bagian atas atap yang ke dua.

Perletakan pada bagian atas tidak mengganggu visual di bagian dalam hall, menjadikan tidak ada kendala dalam perancangan untuk menempatkan pencahayaan dan penghawaan alami pada bagian atas atap dengan membuat atap yang baru untuk menutup. Dengan memasang 2 tingkat atap bukan hanya untuk pencahayaan dan penghawaan, tetapi juga sebagai estetika yang menjadikan bangunan menarik dilihat tidak polos hanya dengan 1 tingkat atap sebagai struktur utama.


(53)

5.3.7 Pemilihan Material

Pada kriteria pemilihan material yang akan digunakan dalam bangunan ini adalah memilih material yang berkesan timbul, ketahanan terhadap umur dan cuaca, kemudahan perawatan dan kemudahan penyediaan dengan menggunakan material local. Material yang digunakan merupakan material modern seperti kaca dan baja, yang berkesan ringan dan flexible terhadap cuaca tropis. Alasan pemilihan material didasarkan atas pertimbangan, perawatan yang mudah, Tahan lama terutama pada bagian fasilitas public, Mempunyai nilai esteika yang bagus

5.3.8 Konsep Fasade Bangunan

Secara fungsional ruang-ruang tidak membuuhkan bukaan-bukaan pada fasade bangunan, oleh karena itu sering kali digunakan panel-panel beton pada bangunan seperti ini. Namun pada saat ini timbul kecenderungan penggunaan fasade transfaran dari rangka baja dan kaca, untuk memberikan kesan bangunan yang lebih terbuka.

Batik dijadikan konsep untuk perancangan pasade pada bangunan penerima, bangunan penerima dibuat menarik karena menjadikan fiusal yang baik untuk pengunjung mendatangi bangunan ini, diasmping itu pada bagian depan dibuat menarik untuk menjadikan identitas bangunan dengan estetika yang bagus dan menarik. Konsep batik diterapkan untuk menjadikan batik sebagai


(54)

5.3.9 Konsep Entrance

Entrance merupakan akses menuju bangunan, dengan akses yang mudah untuk pengunjung menjadikan bangunan yang nyaman untuk dikunjungi, pada gambar dibawah merupakan pola perletakan entrance, drop off, parker bus dan loading dok.

Entrance dibuat lebih dari satu, namun entrance utama haruslah dibuat menarik untuk memberikan orientasi pada pengunjung. Penjelasanya akan digambarkan pada gambar dibawah ini, yaitu:

Konsep entrance dibuat lebih dari satu dikarenakan untuk menghindari penumpukan kendaraan masuk dan keluar, pada konsep ini perletakan entrance berada pada baian depan dan bagain samping kiri site. Pada bagiandepan site merupakan entrance utama yang pembuataanya dibuat semenarik mungkin. Pada entance depan terdapat beberapa street furniture untuk mempercantik penampilan bangunan dan lebih berkesan welcome.


(55)

5.4 Sistem Utilitas

5.4.1 Sistem Jaringan Listrik

System daya listrik untuk bangunan diperoleh dari jaringan listrik PLN dan dari jaringan listrik Generator.

Skematika jaringan listrik dapat digambarkan sebagai berikut:

Suplai listrik pada untuk disebarkan ditanam di di bawah lantai, agar tertutup tidak terxpos, dan pada proses penyalran dipasang setiap 4 stand atau 12 meter.

5.4.2 Pengondisian Udara

Luas ruangan yang besar dilakukan penghawaan dengan membagikan dari ruang atas pada setiap hall nya, dengan konsep penghawaan disebarkan ke kanan dank e kiri diharapkan agar semua ruangan mendapatkan udara yang dingin dari udara buatan.

PLN GARDU LISTRIK METERAN LISTRIK MDP

GENERATOR

DP SUPLAI LISTRIK

SUPLAI LISTRIK

PENYEBARAN COOLING TOWER

CHILLER

R.AHU PENYEBARAN

PENYEBARAN

Bagan 7. Sistem Jaringan Listrik


(56)

5.4.3 Sistem Distribusi Air Bersih

Distribusi air bersih diperoleh dari PDAM

Berikut adalah skema jaringan air bersih:

5.4.4 Sistem Pengolahan Air Limbah

System pengolahan air limbah

- System penampungan dan penyaluran

Pada system ini adalah system pencampuran dari dapur, air hujan dan fasilitas lain sebagainya dalam 1 saluran air.

- System pembuangan

Air limbah yang berasal dari air bekas memasak dibuang ke dalam saluran drainase sedangkan saluran dari toilet menggunakan septictank.

5.4.5 Sistem sampah

System pembuangan sampah menggunakan system penumpukan dan pengumpulan dari beberap titik dan di ambil oleh mobil sampah, pada titik-titik tertentu disediakan bak sampah.

PDAM TANGKI UTAMA

POMPA

PENYEBARAN

PENYEBARAN

PENYEBARAN


(57)

5.4.5 Sistem Kebakaran

Peralatan yang digunakan untuk mengantisipasi bencana kebakaran

- Hydrant (indoor dan outdor) - Siamesse connection

- Smoke dan heat detector - Fire extinguisher

Mesin dan alat:

- Pompa - Tanki air

- Hydrant box untuk indoor dan hydrant pillar untuk outdor - Tangga darurat

5.4.6 Tata Suara

- Penempatan titik suara ditempatkan di mana pengunung berkumpul ini bertujuan agar pengunjung dapat mendengrkan suara dengan jelas.

- Pengeras suara ditempatkan di bagian atas, di dinding bagian atas, dengan ukuran pengeras suara yang kecil

- Pada ruang informasi dijadikan tempat pemanggilan

5.4.7 Keamanan Pengunjung

- Control Circuit Television(CCTV) - Detection system

- Security light

5.4.8 sarana Pelengkap

- Tanda/symbol informasi - Televisi/monitor

- Alarm/detector - Telepon


(58)

BAB III

ELABORASI TEMA

3.1 Pengertian

Tema yang diangkat dari perancangan ini yaitu “Bangunan Bentang Lebar” .

Bangunan bentang lebar merupakan tema yang mengoptimalkan Struktur Bentang Lebar, namun bukanhanya sebagai struktur melainkan sebagai elemen estetik yang menarik.

Definisi bangunan bentang lebar ini sendiri yaitu merupakan bangunan yang didalamnya bebas kolom sebagai penyangga struktur(column free space)

Struktur adalah sarana untuk menyalurkan beban yang diakibatkan penggunaan dan kehadiran bangunan diatas tanah.

Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar secara umum terdiri dari 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar. Guna dan fungsi bangunan bentang lebar dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk kegiatan olah raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung pertunjukan, audiotorium dan kegiatan pameran atau gedung exhibition.

Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut.


(59)

Definisi Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Yang dibagi menjadi dua golongan yaitu : 1.Bangunan lebar sederhana Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. 2.Bangunan lebar kompleks Merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar.

Menurut Schodek (1998), struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem struktur yaitu sebagai berikut :

- Struktur Rangka Batang dan Rangka Ruang. - Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung - Struktur Plan dan Grid

- Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent (tenda) dan net (jarring)

- Struktur Cangkang

Sedangkan menurut Sutrisno (1989), Struktur Bentang Lebar dibagi menjadi membagi ke dalam 2 bagian yaitu :

a. Struktur ruang, yang terdiri atas :

- Konstruksi bangunan petak (Struktur rangka batang) - Struktur rangka ruang

b. Struktur permukaan bidang, terdiri atas : - Struktur Lipatan

- Struktur Cangkang

- Membran dan Struktur Membran - Struktur Pneumatik


(60)

3.2 Interpretasi Tema

Penerapan tema arsitektur “Bangunan Bentang Lebar” merupakan aspek penting

untuk menghadirkan kekuatan yang menjadi faktor utama, melihat fungsinya yang memerlukan struktur yang lebar dan kuat.

Bagan dibawah menjelaskan tentang proses pengembangan tema sebagai berikut:

Pada bagan diatas menjelaskan tahapan pengembangan tema, dari tema bangunan bentang lebar dengan mengembangkan struktur dan konstruksi, pada struktur mengembangkan estetika pada bangunan dan dengan memperhatikan fungsi, dan pada konstruksi mengembangkan bahan bangunan yang akan dupakai dan dengan memperhatikan fungsi.

Dari tahapan-tahapan diatas menunjukan bagaimana cara pengembangan tema yang baikdan benar, dengan memperhatikan semua aspek didalamnya.

`

BANGUNAN BENTANG LEBAR

STRUKTUR KONSTRUKSI

FUNGSI

BAHAN ESTETIKA


(61)

3.3 Studi Kasus Tema Sejenis 3.3.1 Singapura Expo

Alamat 1 Expo Drive, Singapore 486150 Lokasi Changi, Singapura

Pemilik: PSA International Dibuka 4 Maret 1999

- Jumlah ruang 123.000 m2 (1.320.000 sq ft)

- aula pameran lantai Halls 1-6 60.000 m2 (650.000 kaki persegi) Halls 7-9 32.000 m2 (340.000 kaki persegi)

Stasiun MRT angkutan umum akses Expo

Gambar diatas merupakan Type Atap Singapore Expo.

Singapura EXPO adalah yang terbesar konvensi dan pameran tempat di Singapura dengan lebih dari 100.000 meter persegi kolom bebas, penyebaran ruang indoor lebih dari 10 ruang. Dibangun dan dikelola oleh PSA International, dan didanai oleh Departemen Perdagangan dan Industri, S $ 220.000.000 bangunan (tidak termasuk biaya 40.000 ekspansi m²) dibangun di sebelah timur Singapura dekat Simei dan Tanah Merah. Saat ini dikelola oleh Temasek Holdings, Singex Venues Private Limited, gedung milik pemerintah dirancang oleh Cox Richardson Rayner

Gambar 20. Atap Singapore Expo Sumber: http://singaporeexpo.com


(62)

Gambar dibawah Merupakan Gambar Denah pada Singapore Exp, bisa dilihat sebagai berikut:

Gambar diatas merupakan Denah dari Singapore expo, denah dengan modular berjajaran menjadikan pola bangunan yang sangat rapih dengan pola linier.

Singapore Expo adalah yang pertemuan terbesar, insentif, konferensi, pameran tempat di Singapura dan merupakan salah satu yang terbesar dan paling benar-benar dilengkapi pusat di seluruh Asia. Ada sepuluh ruang besar serbaguna, masing-masing menjadi 10.000 meter persegi, memberikan total lantai ruang lebih dari 100.000 meter persegi. Semua ruang yang tersedia yang saling berhubungan dan di permukaan tanah dan kolom gratis.

Sepuluh ruang konferensi juga tersedia, mulai dari ukuran 89-844 meter persegi, cocok untuk 150 sampai 1.000 orang. Selain itu, ada ruang rapat yang dapat menampung 15-125 anggota.

Gambar 21. Interior Singpura Expo Sumber: http://singaporeexpo.com


(63)

Asli bangunan Singapore Expo terdiri enam ruang yang saling berhubungan dari 10.000 meter persegi masing-masing, dengan kolom bebas ruang dan ketinggian langit-langit hingga 16 meter. Setiap hall mandiri dan terkait dengan ruang lain oleh jalan setapak udara. Tambahan 40.000 meter persegi (empat ruang baru) diselesaikan pada bulan September 2005 dan terkait dengan bangunan aslinya di Expo drive melalui jalan terlindung.

Gambar dibawah menunukan View keseluruhan dari Singapore expo, sebagai berikut:

Gambar diatas merunukan View keseluruhan dari Singapore expo dan Secara resmi dibuka pada tanggal 4 Maret 1999. Selain itu, disajikan dengan Stasiun MRT Expo di Cabang Jalur Bandara Changi Line Timur-Barat.

Gambar 22. Exterior Singpura Expo Sumber: http://www.allcongress.com


(64)

Gambar dibawah merupakan suasana interior dengan kegiatan pameran, sebagai berikut:

Pada gambar diatas menunjukan suasana interior, terlihat struktur yang dipakai Singapore expo ini, struktur yang di expos menjadikan estetika pada interior dengan menambahkan lampu-lampu untuk mempercantik.expos struktur tentunya tidak menjadi mengganggung aktifitas pada pameran didalamnya. Sebuah carpark untuk 2.200 kendaraan juga tersedia, yang dapat dikonversi menjadi 25.000 meter persegi ruang pameran luar. Hal ini dapat diakses oleh MRT, dengan mentransfer ke kereta di platform tengah di Tanah Merah interchange. Singex Venues, perusahaan manajemen Singapore EXPO, adalah satu-satunya perusahaan MICE di dunia yang memiliki sertifikasi ganda dalam Business Continuity Management (diberikan oleh standar Inggris dan Singapura).

Gambar 23. Interior Singpura Expo Sumber: http://singaporeexpo.com


(65)

3.3.2 Brisbane Convention & Exhibition Centre

Brisbane Convention & Exhibition Centre (BCEC) adalah pusat konvensi di Brisbane, Australia. Hal ini terletak di Brisbane Selatan dan menempati sebagian besar blok yang dibentuk oleh Grey Street, Melbourne Street, Merivale Street, dan Glenelg Street. Pusat ini dimiliki oleh South Bank Corporation dan dikelola oleh AEG Ogden.

BCEC dibangun oleh Leighton Contractors, awal Maret 1993 dengan pembongkaran World Expo Park.Bangunan biaya $ 170 juta dan sebagian besar didanai oleh penjualan Pemerintah Queensland lisensi kasino, dan sisanya didanai langsung oleh pemerintah. Pusat selesai pada Mei 1995, dan dibuka pada tanggal 6 Juni.

Gambar dibawah ini merupakan Exterior Brisbane Convention & Exhibition Centre (BCEC)pada bagian depan, sebagai berikut:

view diambil dari sudut kanan pada bangunan, dengan konsep entrance pada bagian kanan bangunan Brisbane Convention & Exhibition Centre ini.

Gambar 24. IExterior Brisbane Convention and exhibition Sumber: http://www.leightoncontractors.com


(66)

Desain ekspansi ke BCEC di Grey Street telah disetujui pada tahun 2007.Laing O'Rourke ditunjuk sebagai pembangun proyek pada bulan Juni 2009 setelah penundaan yang disebabkan oleh masalah anggaran, dan konstruksi dimulai pada tahun 2010.Proyek ini selesai pada awal 2012, dan dibuka pada tanggal 25 Januari. Ini biaya $ 140 juta dan didanai oleh Pemerintah Queensland. Ekspansi lima tingkat memiliki 25,000m² lantai kerja dan mencakup dua auditoria untuk 400 dan 600 dengan disertai ruang foyer, fasilitas speaker , dan ruang rapat pribadi. Bangunan ini 450 meter panjangnya, 120 m dan lebar 24 m. Desain atap kompleks didasarkan pada lima paraboloids hiperbolik. Bangunan ini distabilkan oleh dinding geser beton dan dibalut baja. Parkir mobil terletak di lantai dasar. Berikut adalah interior dari acara pameran dalam gedung Brisbane Convention & Exhibition Centre, sebagai berikut:

Pada gambar diatas merupakan interior Brisbane Convention & Exhibition Centre, terlihat aktifitas pameran pada interior ini.

Gambar 25. Interior Brisbane Convention and exhibition Sumber: https://upload.wikimedia.org


(67)

Pada gambar diatas menunjukan suasana interior, terlihat struktur yang dipakai interior Brisbane Convention & Exhibition Centre ini, struktur yang di expos menjadikan estetika pada interior dengan menambahkan lampu-lampu untuk mempercantik.expos struktur tentunya tidak menjadi mengganggung aktifitas pada pameran didalamnya.

Pada gambar diatas menunjukan suasana interior, terlihat struktur yang dipakai interior Brisbane Convention & Exhibition Centre ini, struktur yang di expos menjadikan estetika pada interior dengan menambahkan lampu-lampu untuk mempercantik.expos struktur tentunya tidak menjadi mengganggung aktifitas pada pameran didalamnya.

Struktur bentang lebar tidak hanya menyesuaikan dengan fungis, tetapi bisa juga menjadi nilai estetis pada bangunan, salah satunya kita bisa lohat pada gambar interior diatas merupakan interior yang strukturnya terekspos.

Pada gambar diatas juga terlihat lampu diletakan pada bagian rangka atap, menjadikan beban yang tersalur dari lampu ditopang oleh atap, dengan kekuatan baja sebagai material utama atap.

Gambar 26. Interior Brisbane Convention and exhibition Sumber: http://ww.wholesaleinvestor.com


(68)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1 Deskripsi Umum.

Deskripsi umum menjelaskan tentang data umum proyek racangan bangunan multipurpose ini, dengan data perancangan sebagai berikut:

Nama Proyek : Kuningan Multipurpose Center Lokasi : Jl. Jen. Sudirman Kuningan Sifat Proyek : Komersial

Luas Lahan : 4.2 Ha

Luas Bangunan : 23.000 m2

KDB : 70%

KLB : 3,5

KDH : 10%

GSB : 4 M

Kelengkapan Fasilitas : Telepon, Jaringan Listrik, Saluran air bersih, Pam, Riol kota, Drainase.

2.1.1 Lokasi proyek

Kuningan Jawa Barat Indonesia. Lokasi ini adalah yang mempunyai potensi yang sangat baik untuk dibangunnya bangunan exhibition ini.

Letak lokasi pada gambar dibawah:

Gambar 1. Peta Lokasi Site peruntukan


(69)

Pada gambar diatas meurpkan peta keseluruhan kota kuninga, lokasi site ditunjukan dengan lingkaran berwarna biru pada gambar diatas, lokasi tersebut merupakan lokasi pusat perkotaan kota kuningan

Gambar di atas menjelaskan Lahan berada di zona komersial skala kota dengan potensi eksisting merupakan pusat perekonomian dan peribadatan kota kuningan, dengan adanya pasar tradisional, masjid agung, dan taman kota kuningan.

Gambar 3. Peta Lokasi Site Gambar 2. Peta Kota kuningan


(70)

Gambar diatas menunjukan existing pada lokasi site yang telah analisis dan

dipilih sebagai lokasi pembangunan Bangunan multipurpose ini.

Lokasi proyek ini merupakan lokasi yang sangat strategis untuk didirikan bangunan multifungsi, dengan fasilitas sekitar yang memadai dan mendukung untuk didirikan bangunan multifungsi ini, dengan potensi yang sangat baik ini bisa memanfaatkanya sebaik mungkin untuk menghasilkan penghasilan yang lebih besar lagi dalam sektor perekonomian.

Gambar 4. Eksisting Batasan site

Eksisting tidak ada kemacetan, pengambilan Gambar pada Belakang site Eksisting tidak ada

kemacetan, pengambilan Gambar pada Belakang site

Eksisting tidak ada kemacetan, pengambilan Gambar pada Samping Site

Eksisting tidak ada kemacetan, pengambilan

Gambar pada Samping Kanan, pada Jl. windu

Eksisting tingkat kemacetan rendah, pengambilan Gambar pada Depan Site Jl.

Jen. Sudirman Eksisting tidak ada

kemacetan, pengambilan Gambar pada Depan Site Jl.


(71)

Gambar dibawah ini merupkan gambaran zona kawasan Kab. Kuningan dibedakan dengan warna warna. Dengan gambar sebagai berikut:

Gambar dibawah ini merupkan gambaran akses menuju Kab. Kuningan, dengan warna biru sebagai kota kuningan dan warna biru muda dengan jalur/akses menuju kota kuningan.

Gambar diatas merupakan gambar akses menuju kab. Kuningan dengan bisa mengambil arah dari Cirebon, arah dari majalengka dan arah dari jawa

Gambar 5. Zona kawasan Kab. Kuningan


(72)

2.1.2 Peraturan Kawasan

Peraturan kawasan merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam setiap perancangan karena hal ini dapat pempengaruhi prancangan dari lahan bentukan dan aturan setempat.

Gambar dibawah ini merupakan peta rencana pola ruang dan tabel peraturan pemerintah setempat:

Beberapa peraturan pemerintah untuk mendirikan bangunan komersial pada kawasan ini, salah satunya yaitu peraturan mendirikan bangunandengan KDB, KLB dan KDH, pada kawasan ini merupakan kawasan komersial yang berletak di pusat kota kabupaten kuningan ini, selain potensi yang baik pemilihan lokasi ini juga disesuaikan dengan peraturan pemerintah yang mendukung dan memperbolehkan mendirikan bangunan komersial seperti bangunan multipurpose ini disite tersebut.

Gambar 7. Peta Rencana Pola Ruang Kab. Kuningan


(73)

Gambar bawah merupakan gambar detail peraturan KDB, KLB, dan KDH pada kawasan yang akan dibangun dalam perancangan, gambarnya sebagai berikut:

Gambar diatas dapat dilihat peraturan pemeritah tentang KDB, KLB, dan KDH, pada peraturan diatas menjelaskan secara detail tentang peraturan tersebut, didalamnya merupakan peraturan yang harus dipenuhi untuk membangun bangunan Multipurpose ini, peraturan meliputi KDB mencapai 70%, KDB yang besar menjadi potensi untuk membangun bangunan yang besar pula untuk mengembangkan perancangan, pada peraturan yang lainya menjelaskan tentang KLB, pada KLB di daerah tersebut sebesar 3,5 dan pada peraturan yang terakhir merupakan KDH, pada KDH didaerah tersebut merupakan 10%, ini menjadi potensi tersendiri untuk mendukung pembangunan bangunan multipurpose ini.

Gambar 8. Peta peruntukan


(74)

2.2 Studi Banding Proyek Sejenis.

2.2.1 Indonesia Convention And Exhibition Center

Terletak di Bumi Serpong Damai - Tangerang, Indonesia Iinternational Convention dan Exhibition Center telah dirancang untuk menjadi sebuah kompleks bangunan multi-fungsi yang membentang di area seluas ± 25 hektar. Indonesia Iinternational Convention dan Exhibition Center terdiri dari ± 150.000 meter persegi dari fasilitas konvensi dan pameran, 800 kamar dari 3 & 4 hotel bintang dan gedung perkantoran modern. Dijadwalkan akan dibuka pada tahun 2014, Indonesia Iinternational Convention dan Exhibition Center diharapkan menjadi yang terbesar konvensi dan pameran tempat di Asia Tenggara.

Gambar diatas merupakan view keseluruhan bangunan, pada pengambilan gambar merupakan gambar dari sisi kiri bangunan, pada sudut sisi kiri bangunan ini terlihat exhibition hall pada bangunan, hotel bintang, drop off, exhibition outdor convention hall, dan jalur utama/jalan utama untuk mencapai kedalam lokasi bangunan Indonesia international convention and exhibition Center.

Gambar 9. View Bagian Atas Indonesia International Convention Exhibition Center Sumber: ice-indonesia.com,


(75)

ICE memiliki Fasilitas 10 halls pameran, dengan luas 60,000m² dengan 2 pusat konvensi, dengan satu konvensi berkapasitas 10.000 oang, dan 15.000 orang, dan dengan fasilitas gedung kantor dengan 17 lantai gedung kantor.

Pada Gambar dibawah ini merupakan view dilihat dari mata manusia dari bagian depan bangunan, gambar diambil bagian depan disamping drop off pada Convention.

Pada Gambar diatas menunjukan aktifitas pada bagian depan convention, menunjukan aktifitas bagian depan. Luas lahan total 220.000 meter persegi, fasilitas tersebut akan siap pada awal 2015 dan siap sebagai pergi untuk venue untuk pasar MICE domestik berkembang, dan peristiwa internasional mencari di luar pantai matang dan mapan.

Terletak di daerah komersial BSD City, Tangerang, pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, IEC hanya 30 menit dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan dapat dicapai dalam 40 menit dari Central Business District Jakarta.

Gambar 10. View Bagian Bawah Indonesia International Convention Exhibition Center Sumber: ice-indonesia.com


(76)

Pada Gambar dibawah ini merupakan view keseluruhan dari bagian depan bangunan, difasilitas oleh hotelpada bagian depan.

Pada Gambar diatas menunjukan view keseluruhan dengan fasilitas penunjang pada bagian depan, yaiu hotel, rumah sakit cafeteria, dorp off dan pada bagian depan juga dihiasi dengan pohon-pohon untuk menambah kesan rindang.

IEC akan menampilkan 10 ruang pameran seluas 50.000 meter persegi dan tambahan 50.000 meter persegi ruang pameran luar ruangan, 4.000-sq m Convention Hall dibagi menjadi 4 kamar, 29 ruang pertemuan, dan m 12.000-sq nyaman pra-fungsi lobi.

Di akomodasi di 300 kamar Hotel Santika terhubung langsung dan dalam tempat; banyak merek hotel lain seperti Mercure, Aryaduta, Atria Hotel, Best Western, dan Novotel juga terletak dekat dengan IEC di daerah sekitarnya Tangerang.

IEC dirancang oleh Cox Arsitektur dari Australia, yang merupakan arsitek desain belakang pameran dan konvensi pusat global yang terkemuka dan landmark di kota-kota mereka.

Gambar 11. View Keseluruhan Indonesia International Convention Exhibition Center Sumber: ice-indonesia.com


(77)

2.2.2 Tianjin Convention And Exhibition Center

Tianjin convention and exhibition center pusat pameran 1,2 juta meter persegi untuk Tianjin, Cina. Dibangun di sebelah barat kota antara pusat bersejarah dan zona pengembangan garis pantai.

Dua ruang masuk yang besar akan diposisikan di tengah grid sebagai sumbu utara-selatan. Kolom seperti pohon akan mendukung atap kedua struktur, sementara jalan tinggi akan memotong pusat masing-masing untuk pengunjung langsung ke ruang pameran berlantai satu dari atas.

Gambar dibawah merupakan view mata manusia bagian depan bangunan penunjang.

Gambar diatas merupakan bagian depan bangunan penunjang, dengan didominasi oleh struktur tiang-tang didepannya.

Gambar 12. Bagian Depan Tianjin convention and exhibition Center Sumber: Archdaily.com


(78)

Untuk pameran yang lebih besar, pasang ruang bisa dibuka untuk satu sama lain untuk menciptakan ruang 25.000 meter persegi.

Gambar dibawah menjelaskan tentang pola perletakan ruang pamer dengan berjajar.

Gambar diatas merupakan gambar site plan pada bangunan Tianjin convention and exhibition center ini. Pola ruang dengan sejajar menjadikan perletakan yang rapih dan dengan mudah untuk dicari pada setiap hall yang akan dikunjunginya, pada gambar diatas dilihat pada bagian tengah site merupakan bangunan penunjang yaitu bangunan penerima, dan bagian samping kanan dan samping kiri merupakan hall-hall yang dipergunakan untuk pameran.

Gambar 13. Site Plan Tianjin convention and exhibition Center Sumber: Archdaily.com


(79)

Bangunan lain yang direncanakan untuk Tianjin, keempat kota terbesar di China, termasuk sepasang museum oleh Steven Holl dan museum bertema Olimpiade terdiri lima cincin terhubung. Lihat lebih arsitektur di Tianjin, atau melihat semua cerita kita tentang Cina.

Selain Shanghai dan Guangzhou, Tianjin sekarang kota ketiga di mana pusat pameran kepentingan internasional akan dibangun. Dengan total luas persegi 1,2 juta meter persegi dan pameran khusus ruang lantai 400.000 meter persegi, salah satu pusat pameran terbesar di dunia akan dibuat di timur Cina selama beberapa tahun ke depan.

Bangunan ini terletak di Tianjin Avenue, arteri lalu lintas utama yang menghubungkan pusat bersejarah Tianjin dengan apa yang disebut Binhai Development Area di pantai Laut Kuning. Di sebelah utara, situs berbatasan dengan sungai Haihe yang berperan dalam membentuk karakter kota. Jalan akses pusat pameran tanah ini membentang antara dua kutub ini dan dengan demikian menghasilkan koneksi spasial antara arteri lalu lintas dan Selat Malaka.

Gambar 14. View dari atas Tianjin convention and exhibition Center Sumber: Archdaily.com


(80)

View bagian atas dan diambil dari depan bangunan ini menunjukan bahwa

pada bagian depan terdapat lahan terbuka untuk menyambut pengunjung dating. Konsep desain mengusulkan dua tahap konstruksi hampir identik. Mereka berdua terdiri dari ruang masuk pusat beratap alih oleh kanopi

kerawang, 8 ruang pameran di kedua sisi dan sebuah jalan raya pusat utama yang menghubungkan ruang pintu masuk dengan ruang pameran. Fungsi pusat pameran yang dibulatkan dengan ruang pameran terbuka, pusat kongres, hotel, kantor dan fasilitas administrasi.

Gambar dibawah merupakan interior bagian penerima pada bangunan ini.

Pada gambar diatas interior bangunan penerima dengan dfasilitas oleh fasilitas penunjang lainya untuk bersantai seperti kursi-kursi tunggu ATM center dan lain sebagainya.

Gambar 15. Interior Bangunan Penerima Tianjin convention and exhibition Center Sumber: Archdaily.com


(81)

Interior ini konsep dasar untuk membuat nyaman pengunjung dengan fasilitas yang memadai untuk menunggu sebelum memasuki hall yang akan dituju. Seluruh lantai ruang pameran terletak pada satu tingkat. Jalan akses pusat ditinggikan 9 m di atas pameran dan jalan tingkat. Akses ke ruang pameran dan pusat kongres adalah dari sini. Ruang pameran, yang diatur dalam tata letak linear dengan ruang lantai 12.500 meter persegi masing-masing, dapat digunakan secara terpisah atau dikombinasikan dengan ruang sebelah untuk menyediakan total 25.000 meter persegi ruang. Struktur atap gudang-jenis lorong-lorong memungkinkan masuknya siang hari. Dengan tampilan taman, area terbuka dan restoran, daerah sirkulasi memberikan suasana yang ramah. Gambar dibawah merupakan interior bagian penerima pada bangunan ini, pada lantai atas ruang penerima

Interior pada lantai 2 menunjukan aktifitas-aktifitas pengunjung sebelum memasuki hall-hall yang akan mereka tuju.

Gambar 16. Interior Bangunan Penerima lantai 2 Tianjin convention and exhibition Center Sumber: Archdaily.com


(82)

2.2.3 Minneapolis Convention Center

Lokasi: Minneapolis, Minnesota

Arsitek: Seffer, Leach dan Lindstrom, Leonard Park Associates

Gambar dibawah ini merupakan denah dari bangunan Minneapolis Convention And Exhibition Center.

Gambar diatas pada bagian B, C, D dan E merupakan bagian Hall-hall, dan pada bagian lainya merupakan fasilitas penunjang pada bangunan Minneapolis Convention And Exhibition Center.

Gambar 17. Denah Mineapolis Convention center Sumber: Dezeen.com


(83)

Gedung ini dibangun dengan konsep dasar “pemisahan” bangunan yang besarnya seluas 800.000 kaki persegi ini di pecah menjadi 3 bagian dan masing-masing mempunyai pintu masuk, lobby registrasi, dan hall yang berbentuk kubah. Pada kulit bangunan terdiri dari rangka bajadilapis panel precast, sementara hall berupa kubah dengan penutup atap tembaga.

Pada Gambar dibawah menunjukan kubah pada bangunan Minneapolis Convention And Exhibition Center.

Masing-masing kubah melebar 210 kaki sitopang oleh empat kolom, yang terpisah sejauh 180 kaki. Atap kubah memiliki ketinggian 90 kaki memungkinkan untuk acara-acara besar dan unutk kubah dengan bentang lebar sebesar ini membutuhkan baja lebih sedikit dibandingkan pemakaian system truss. Ketiga kubah ini merupakan penanda visual saat 2700.000 kaki persegi hall ini digunakan sebagai ruang besar dan memberikan batas-batas hall yang lebih kecil ruang-ruang ini dipakai secara terpisah.

Gambar 18. Atap Kubah Mineapolis Convention center Sumber: Dezeen.com


(84)

Gambar dibawah menunjukan View keseluruhan pada bangunan bangunan Minneapolis Convention And Exhibition Center.

Pada View yang ditunjukan gambar diatas melihatkan bagian depan dan bagian kubah pada hall-hall nya, dengan konsep bangunan bentang lebar.

Berlawanan dengan pintu masuk utama disambut langsung dengan ramp dan elevator menuju ruang pamer utama, perluasan dari museum yang lama . terdiri dari 15 ruang pamer dan deretan. Pengaturan ruang secara sederhana dengan pintu buka tutup tradisional yang membatasi ruang yang satu dengan yang lain.pencahayaan ruang natural dari langit langit menggugah perhatian orang namun tidak sampai mengganggu konsentrasi pengunjung.

Gambar 19. View Dari atas Mineapolis Convention center Sumber: Dezeen.com


(85)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan kota yang sedang berkembang, dan indonesia kini sedang mengalami perubahan menuju pembentukan suatu sistem perdagangan global yang moderen. Peningkatan hubungan Bisnis antara kota-kota besar di Indonesia juga memberikan keuntungan besar bagi kegiatan Bisnis di Daerah Kabupaten.

Kuningan sebagai kota pariwisata yang terkenal dengan potensi alam menjadi potensi yang sangat besar untuk memacu perkembangan kota kuningan. Cepatnya perkembangan dalam bidang bisnis membuat sektor-sektor yang lainya juga ikut berkembang, seperti industrii perdagangan, promosi dan jasa. Melihat permasalahan yang ada untuk mewadahi kegiatan tersebut dituntut untuk perkembangan kota maka pemerintah kabupaten kuningan menyadari harus membuat bangunan yang bisa mewadahi kegiatan-kegiatan tersebut, seperti membangun bangunan serba guna yang bisa menampung kegiatan yang besar dan bisa menampung banyak orang.

Bangunan multipurpose adalah bangunan yang bisa mewadahi seluruh aktifitas-aktifitas bisnis didalamnya, bukan hanya mewadahi satu aktifitas-aktifitas bisa juga menggabungkan beberapa aktifitas dalam satu bangunan dengan berbeda hall, dengan pembagian hall yang teratur dan sesuai type pengguna bisa membuka dan menutup hall sesuai kebutuhan dan macam kegiatan yang akan menggunakan bangunan ini. Dengan adanya bangunan multipurpose dengan skala besar menjadikan nilai kota kuningan menjadi baik dimata kota-kota lain, dengan mlihat pengerucutan kehal ekonomi, menjadikan tingkat ekonomi kota kuningan meningkat, dengan peningkatan nilai ekonomi menjadikan penghasilan kota kuningan juga meningkat, dengan metoda promosi, pameran dan lain sebagainya.


(86)

1.2 Maksud

Maksud dari Perancangan ini adalah:

- Merancang Bangunan Multipurpose di kota kuningan yang mampu memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai bangunan serba guna, baik dari sarana maupun prasarana dalam bidang kegiatan bisnis.

- Merancang fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan bisnis dengan skala yang besar.

1.3 Tujuan

Tujuan dari Perancangan ini adalah:

- Untuk Mengutamakan perancangan dengan menekan kan bangunan bentang lebar sebagai struktur utama bangunan

- Untuk Menjadi sebuah pertimbangan perancangan dalam merancang bangunan serba guna untuk bisnis

1.4 Masalah perancangan

- Bagaimana merancang sebuah bangunan multifungsi dengan standard-standar dan program ruang yang tepat

- Kuningan tidak mempunyai bangunan multifungsi yang dapat memenuhi kegiatan bisnis yang besar.

- Kesulitan merancang bangunan multifungsi didaerah kabupaten dengan skala skala yang besar.

- Bagaimana menjadikan bangunan multifungsi sebagai bangunan yang menghasilkan penghasilan yang besar untuk kota kuningan.

1.5 Lingkup batasan

Lingkup batasan pada perancangan yaitu:

Perancangan bangunan multifungsi ini prancang mengembngkan dengan tema “Bangunan Bentang Lebar” hal ini untuk dapat memenuhi kegiatan – kegiatan didalamnya, bangunan multifungsi dengan luas lahan sekitar 4,2 Hektar, dengan pengembangan menjadikan luas bangunan 23.000 m2. Sifat proyek bangunan multifungsi dengan proyek Fiktif.


(87)

1.6 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir yang diterapkan adalah serangkaian konsep dan tahapan perancangan. Dalam kerangka berfikir dibawah menjelaskan tahapan yang dilaksanakan pada saat sebelum perancangan, pada tahapan-tahapan tersebut pertama menjelaskan tentang latar belakang proyek multipurpose ini, setelah itu dilanjutkan dengan pengumpulan data-data dilapangan dengan studi literatur, dan studi lapangan dengan metoda wawancar, langkah selanjutnya dengan analisis kasus dan tema sejenis, setelah semuanya selesai dilanjut dengan rumusan masalah dari analisis tesebut, baru bisa keluar konsep desain dengan diiringi oleh konsep rancangan. Dengan penjelasan bagan sebagai berikut:

Latar Belakang

Pengumpulan Data Studi literature Studi lapangan dan

wawancara

Analisis Kasus

Rumusan Masalah

Konsep Desain

Konsep Rancangan

Tema


(1)

88

DENI PRIANSYAH 10411029

DOSEN PEMBIMBING: Dr. ANDI HARAPAN S , ST., MT.

DAFTAR PUSTAKA

Lawson, Fred (1981), Conference, Convention and Exhibition Facilities, Handbook of Planning, Design and management, The Architecture Press Ltd, London.

Rattenbury, Arnold (1971), Exhibition Design: Theory and Practies, Studio Vista Limited, Highgate Hill, London.

Schodek, Daniel L (1998), Struktur, Refika Aditama, Bandung.

Sabrbini, Nany Erawati, et.al. (1994), Tipologi Bangunan: Pusat Exhibition and convention, Jurusan Teknik Arsitektur ITB Bandung.

Clasen, Wolfgang (1978), Exhibitions, Exhibit, Industrial and Trade Fairs, Architecture Press, London.

Adler, David (1969), Metric Handbook Planing And Design Data, The Architecture Press

Bappeda Kabupaten Kuningan (2011), Rencana Tata Ruang Wiliayah Kabupaten Kuningan.

Neufert, Ernst. (1996). Data Arsitek Jilid I Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta : Erlangga.

Dinas Tata Kota dan Cipta Karya (2005), Peta Rencana Pola Ruang.


(2)

89

DENI PRIANSYAH 10411029

DOSEN PEMBIMBING: Dr. ANDI HARAPAN S , ST., MT.

Dinas Tata Kota dan Cipta Karya (2005), Rencana Detail Tata Ruang.

Dinas Tata Kota dan Cipta Karya (2011), Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Kuningan.

Dinas Pariwisata (2014), Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan.

Peraturan pemerintah Tangerang, Pasal 30, Parkir.

Peraturan pemerintah DKI Jakarta, Toilet

WebSite:

Wikimapia.org ( diakses pada tanggal 11 Mei 2015 Jam 10.46)

Archdaily.com( diakses pada tanggal 11 Mei 2015 Jam 10.46)

Dezeen.com (diakses pada tanggal 11 Mei 2015 Jam 10.46)

Ice-indonesia.com (diakses pada tanggal 11 Mei 2015 Jam 10.46)

http://singaporeexpo.com.sg/wp-content/uploads/2014/06/ex.jpg (diakses pada tanggal 11 Mei 2015 Jam 10.46)

http://www.leightoncontractors.com.au/assets/Large_project_738x361_BNE_Conve ntion-738x361.jpg (diakses pada tanggal 11 Mei 2015 Jam 10.46)


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunianya–Nya penulis dapat menyelesaikan laporan studio tugas akhir yang berjudul “KUNINGAN MULTIPURPOSE CENTER”.

Menyelesaikan laporan studio tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat wajib mata kuliah studio tugas akhir dan untuk mendapatkan gelar sarjana dari Program Studi Sarjana, Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Ucapan terima kasih atas segala upaya dan Dengan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi – tingginya. Dikhususkan yang terhormat :

1. Rektor Universitas Komputer Indonesia, Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. 2. Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Prof. Dr. Ir. H. Denny Kurniadie.,

Ir., M.Sc.

3. Ketua Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik & Ilmu Komputer dan dosen wali penulis, Dr. Salmon Priaji Martana, S.T., M.T.

4. Bapak Dr. Andi Harapan Siregar selaku dosen pembimbing Studio Tugas Akhir yang telah banyak membimbing dan menuntun penuis.

5. Ibu Dhini Dewiyanti Tantarto, Ir.,M.T. selaku koordinator Studio Tugas Akhir. 6. Bapak Dr. Salmon Priaji Martana selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur

Universitas Komputer Indonesia dan Dosen Wali.

7. A Restu Minggra S.pd., MT., Bapak Nova c Aditya ST. MT. , dan yang telah memberikan masukan dalam proses pelaksanaan Studio Tugas Akhir.

8. Bu Nien yang telah memberikan arahan dan masukan tentang Bangunan Exhibition

9. Rekan-rekan yang telah membantu dan mendukung proses Studio Tugas Akhir.

Penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan banyak kegunaan bagi yang membacanya.Terimakasih.

Bandung, 21 Agustus 2015


(4)

LEMBAR PERSETUJUAN

KUNINGAN MULTI PURPOSE CENTER

Tema

BANGUNAN BENTANG LEBAR

DIsusun oleh :

DENI PRIANSYAH

104.11.029

Disetujui Oleh : Bandung, 21 Agustus 2015

Dosen Pembimbing

Dr. Andi Harapan S., ST., MT. NIK : 4127.70.12.017

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Kompuer Ketua Jurusan

Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. Dr. Salmon Priaji Martana, ST., MT.


(5)

(6)