Sholihat Devana, 2016 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA TUTORIAL PERAWATAN WAJAH BERJERAWAT DENGAN BEAUTY
INSTRUMENTS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
4. Tahap Uji Coba
Tahap ini adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang sedang dibuat dengan uji coba skala kecil, dilakukan oleh pengguna multimedia
untuk menilai mulitimedia yang telah dibuat. 5.
Tahap Evaluasi Tahap ini merupakan proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang
sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Evaluasi pada
compact disk
interaktif dimaksudkan untuk menilai kelayakan multimedia untuk digunakan.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah:
1.
Storyline Storyline
merupakan gagasan utama yang dibuat seperti alur cerita dalam multimedia.
Storyline
terdiri dari ringkasan gagasan berupa narasi yang berisi tentang isi dari multimedia yang dibuat dan beberapa gambar untuk keperluan
narasi. 2.
Storyboard Storyboard
merupakan rangkaian adegan dalam multimedia secara kronologis yang menggambarkan secara global visualisasi yang akan tampak pada
program.
Storyboard
memuat unsur-unsur teks, visual, audio, juga istilah-istilah yang terdapat dalam multimedia.
3. Validitas
Validitas merupakan suatu tindakan yang membuktikan bahwa suatu proses atau metode dapat memberikan hasil yang konsisten sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan dan terdokumentasi dengan baik. Hasil pembuatan multimedia tutorial dalam penelitian ini akan divalidasi oleh ahli materi
pembelajaran dan ahli media. 4.
Angket
Sholihat Devana, 2016 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA TUTORIAL PERAWATAN WAJAH BERJERAWAT DENGAN BEAUTY
INSTRUMENTS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Angket merupakan instrument yang dibuat untuk pengguna multimedia, agar dapat mengetahui efektifitas dan kemudahan dalam mengoperasikan multimedia.
E. Langkah-langkah Penelitian
Adapun langkah-langkah penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Tahap Analisis, meliputi :
a. Analisis kompetensi, dilakukan dengan wawancara kepada guru yang mengajar
pelajaran perawatan kulit wajah bermasalah dengan teknologi, khususnya mengenai proses pembelajaran pada pelajaran perawatan wajah berjerawat
dengan
beauty instruments.
b. Analisis materi, dilakukan penyesuaian pembelajaran penggunaan
beauty instruments
dengan kesamaan dalam buku manual, dimana materi disusun sesuai dengan kegunaan setiap alat. Materi disesuaikan pula dengan tahap
demontrasi perawatan kulit wajah berjerawat dengan
beauty instruments
. c.
Analisis instruksional, adalah penjabaran dari buku manual
beauty instruments
dan buku pelajaran perawatan kulit wajah bermasalah dengan teknologi menjadi indikator pembelajaran, khusunya pembelajaran penggunaan
beauty instruments
pada pelajaran perawatan kulit wajah berjerawat dengan teknologi. 2.
Tahap Perencanaan, meliputi: a.
Penyusunan kerangka bahan secara sistematis alur penyajian materi dalam bentuk
compact disk
interaktif dapat disajikan sebagai berikut: intro,
home
, kompetensi, materi, latihan praktek, dan kredit.
b. Penentuan sistematikaurutan penyajian materi didasarkan pada penjabaran
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan menjadi indikator-indikator.
Storyboard
diambil dari sumber-sumber yang relevan berisi naskah materi, ilustrasi, visualisasi, dan bahan animasi yang akan
digunakan. c.
Perencanaan alat evaluasi berupa lembar validasi dan angket. Lembar validasi yang akan dievaluasi oleh ahli media dan ahli materi dan angket yang akan
dievaluasi oleh pengguna multimedia berupa jenis angket
checklist
. 3.
Tahap Pengembangan dan Produksi, meliputi:
Sholihat Devana, 2016 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA TUTORIAL PERAWATAN WAJAH BERJERAWAT DENGAN BEAUTY
INSTRUMENTS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Pengembangan media menjadi multimedia yang dibuat berupa produk
compact disk
interaktif. Pembuatan produk disesuaikan dengan perancanaan pembuatan produk berupa
storyline
yang diperjelas dengan
story board.
Pada tahap ini dilakukan pula uji validasi untuk mengetahui kelayakan dari multimedia
yang telah dibuat. Catatan dari validator dijadikan tambahan dalam merevisi multimedia yang telah dibuat sehingga sesuai dengan kebutuhan pengguna
multimedia. 4.
Tahap Uji Coba, meliputi : Tahap ini dilakukan uji coba penggunaan multimedia tutorial untuk
mengetahui efektivitas dan kemudahan dalam mengoperasikan multimedia tutorial.
5. Tahap Evaluasi, meliputi :
Tahap ini dilakukan untuk penilaian multimedia melalui validasi yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media sehingga multimedia dapat direvisi
sesuai hasil validasi. Masukan dari validator multimedia dijadikan ajuan dalam merevisi multimedia tutorial.
F. Analisis dan Interpretasi Data