76 Kustodian tidak sesuai dengan Kontrak;
c. permohonan diajukan dengan surat permohonan dan
dapat diwakilkan dengan melampirkan surat kuasa; d.
ganti kerugian hanya yang berdampak langsung terhadap Pemegang Unit Penyertaan dan paling
banyak sebesar nilai kerugian yang dialami oleh Pemegang Unit Penyertaan.
17.4. Penyelesaian Pengaduan Melalui Penyelesaian Sengketa
Dalam hal tidak tercapai kesepakatan penyelesaian Pengaduan sebagaimana dimaksud pada butir 17.3.di atas, Pemegang Unit
Penyertaan dan Manajer Investasi danatau Bank Kustodian dapat melakukan Penyelesaian Sengketa sebagaimana diatur lebih
lanjut pada BAB 18 Penyelesaian Sengketa.
17.5. Pelaporan Penyelesaian Pengaduan
a. Manajer Investasi danatau Bank Kustodian wajib melaporkan
secara berkala adanya pengaduan dan tindak lanjut pelayanan dan penyelesaian pengaduan kepada OJK;
b. Laporan disampaikan secara berkala setiap 3 tiga bulan
Maret, Juni, September dan Desember dan disampaikan paling lambat pada tanggal 10 sepuluh bulan berikutnya.
Apabila tanggal 10 sepuluh jatuh pada hari libur, maka penyampaian laporan dimaksud dilakukan pada hari kerja
pertama setelah hari libur dimaksud.
77
BAB 18 PENYELESAIAN SENGKETA
18.1. Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat termasuk
pelaksanaannya termasuk tentang keabsahan Kontrak Investasi Kolektif
MNC DANA
EKUITAS “Perselisihan”,
sepanjang memungkinkan, diselesaikan secara damai antara Para Pihak dalam
jangka waktu 60 enam puluh Hari Kalender “Masa Tenggang” sejak diterimanya oleh salah satu pihak pemberitahuan tertulis
dari salah satu pihak mengenai adanya Perselisihan tersebut.
18.2. Dalam hal Perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan dengan
cara damai dalam Masa Tenggang sebagaimana dimaksud dengan ketentuan tersebut di atas, maka syarat arbitrase berlaku dan
Perselisihan tersebut wajib diselesaikan secara tuntas melalui Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia “BAPMI” dengan
menggunakan Peraturan dan Acara BAPMI dan tunduk pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 seribu sembilan ratus
sembilan puluh sembilan tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, berikut semua perubahannya.
18.3.
Proses Arbitrase akan dilakukan dengan cara sebagai berikut: a.
Proses Arbitrase diselenggarakan di Jakarta, Indonesia dan dalam bahasa Indonesia;
b. Arbiter yang akan melaksanakan proses Arbitrase berbentuk
Majelis Arbitrase yang terdiri dari 3 tiga orang Arbiter, dimana sekurang kurangnya 1 satu orang Arbiter tersebut
merupakan konsultan hukum yang telah terdaftar di OJK selaku profesi penunjang pasar modal;
c. Penunjukan Arbiter dilaksanakan selambat-lambatnya dalam
waktu 30 tiga puluh Hari Kalender sejak berakhirnya Masa Tenggang dimana masing-masing pihak yang berselisih harus
menunjuk seorang Arbiter;
d. Selambat-lambatnya dalam waktu 14 empat belas Hari
Kalender sejak penunjukan kedua Arbiter oleh masing masing pihak, kedua Arbiter tersebut wajib menunjuk dan
memilih Arbiter ketiga yang akan bertindak sebagai Ketua Majelis Arbitrase;
e. Apabila tidak tercapai kesepakatan dalam menunjuk Arbiter