PENDIRIAN DAN BENTUK HUKUM BUMD TEMPAT DAN KEDUDUKAN MAKSUD DAN TUJUAN MODAL

4 10. Dewan Pengawas organ Perum Daerah yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan Perum Daerah; 11. Komisaris organ Persero Daerah yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan Persero Daerah; 12. Kekayaan Daerah yang Dipisahkan adalah Kekayaan Daerah yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBD untuk dijadikan penyertaan modal negara pada Persero Daerah danatau Perum Daerah serta perseroan terbatas lainnya; 13. Restrukturisasi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka penyehatan BUMD yang merupakan salah satu langkah strategis untuk memperbaiki kondisi internal perusahaan guna memperbaiki kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan; 14. Privatisasi adalah penjualan saham Persero Daerah, baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi Daerah dan masyarakat, serta memperluas pemilikan saham oleh masyarakat 15. Pihak ketiga adalah instansi danatau Badan Usaha dan atau Perseroan yang berada di luar organisasi Pemerintah Daerah, antara lain Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Lain, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah Lain, Usaha Koperasi, Usaha swasta Nasional danatau usaha swasta asing yang tunduk pada hukum Indonesia;

BAB II PENDIRIAN DAN BENTUK HUKUM BUMD

Pasal 2 1 Pendirian BUMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 2 Pendirian BUMD sebagaimana dimaksud ayat 1 didahului dengan Kajian Teknis oleh Perangkat Daerahdan atau Pihak Lain dengan memperhatikan kebutuhan daerah dan kelayakan bidang usaha. Pasal 3 1 Bentuk Hukum BUMD terdiri atas Perusahaan Perseroan Daerah Persero Daerah dan Perusahaan Umum Daerah Perum Daerah 2 Perusahaan Umum Daerah mendapatkan status Badan Hukum semenjak diundangkannya Peraturan Daerah tentang Pendiriannya. 5

BAB III TEMPAT DAN KEDUDUKAN

Pasal 4 1 BUMD sebagaimana dimaksud Pasal 2 berkantor pusat di Kota Payakumbuh; 2 Dalam rangka pengembangan usaha, BUMD dapat mendirikan cabang danatau anak-anak perusahaan danatau perwakilan dalam wilayah Republik Indonesia maupun diluar negeri.

BAB IV MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 5 Maksud pembentukan BUMD adalah untuk membantu mempercepat proses pembangunan daerah dan meningkatkan Pendapatan Daerah. Pasal 6 1 Tujuan pembentukan BUMD adalah bertujuan untuk : a. memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian Daerah pada umumnya; b. menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang danatau jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai kondisi, karakteristik dan potensi Daerah yang bersangkutan berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik; c. menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi; d. turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat; dan e. memperoleh laba danatau keuntungan yang dipergunakan sebesar- besarnya demi kemakmuran daerah. 2 Pembentukan BUMD sebagaimana dimaksud pada ayat 1 didasarkan pada : a. Kebutuhan Daerah ;dan b. Kelayakan bidang usaha BUMD yang akan dibentuk. 6

BAB V MODAL

Pasal 7 1 Modal BUMD Kota Payakumbuh merupakan dan berasal dari Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. 2 Penyertaan modal Daerah dalam rangka pendirian atau penyertaan pada BUMD dapat bersumber dari: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. Kapitalisasi Cadangan; dan c. Sumber lainnya. 3 Setiap penyertaan modal Daerah dalam rangka pendirian BUMD yang dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 4 Setiap perubahan penyertaan modal Daerah baik berupa penambahan maupun pengurangan, termasuk perubahan struktur kepemilikan Daerah atas saham Persero Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 5 Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 bagi penambahan penyertaan modal Daerah yang berasal dari kapitalisasi cadangan dan sumber lainnya ditetapkan dengan Keputusan RUPS untuk Persero Daerah dan Keputusan Walikota untuk Perum Daerah.

BAB VI PERUSAHAAN UMUM DAERAH