Pada penelitian ini, peneliti memakai metode ceramah dengan cara penyajian pelajaran memberikan penjelasan secara lisan kepada peserta didik,
metode demonstrasi dengan cara memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari
baik sebenarnya maupun tiruan yang disertai penjelasan lisan, dan metode praktik yakni peserta didik melakukan pembelajaran sesuai yang diperagakan
oleh guru.
7. Hubungan Permainan dengan Pembelajaran
Bermain merupakan salah satu cara yang mampu membuat proses pembelajaran lebih menarik terlebih lagi anak akan lebih aktif dan selalu ingin
terlibat dalam permainan. Karena pada dasarnya, anak beranggapan bahwa pembelajaran yang menarik adalah bermain. Dengan pembelajaran yang
dicakup dalam permainan, maka perkembangan fisik, sosial, dan emosional anak akan terlihat. Seperti yang telah diungkapkan oleh Saputra, 2001 hlm 6
bahwa “aspek-aspek bermain mencakup perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan moral ”.
“Permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan Pendidikan Jasmani.Oleh sebab itu, permainan atau bermain mempunyai tugas dan tujuan
yang sama dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani Sukintaka, 1992, hlm.11. Jika anak diberikan permainan yang tujuannya dalam rangka
pendidikan jasmani maka anak akan mengikuti permainan itu dengan rasa senang, berbeda jika anak diberikan pembelajaran yang berbentuk formal maka
anak akan merasa bosan dan keikutsertaan anakpun kurang. Ada beberapa pendapat tentang makna bermain atau permainan, seperti yang di kemukakan
oleh tiga pakar ini Bigo, Kohnstam, dan Pallan 1992 hlm 5 bahwa permainan mempunyai makna pendidikan, dengan uraian sebagai berikut.
1. Permainan merupakan salah satu dari banyak wahana untuk
membawa anak kepada hidup bersama atau bermasyarakat. Anak akan memahami dan menghargai dirinya atau temannya. Pada anak yang
bermain, akan tumbuh rasa kebersamaan, yang sangat baik bagi pembentukan rasa sosialnya.
2. Dalam bermain anak akan dibawa kesenangan, kegembiraan, dan
kebahagiaan dalam dunia kehidupan anak. Semua situasi ini mempunyai makna wahana pendidikan.
3. Permainan akan mendasari kerjasama, taat kepada peraturan
permainan, pembinaan watak jujur dalam bermain, dan semuanya ini akan membentuk sifat
fair play
jujur, sifat kesatria, atau baik dalam permainan.
Pendapat lain mengemukakan makna bermain dalam pendidikan, seperti yang telah dipaparkan Sukintaka, 1992 hlm 7 sebagai berikut:
1. Bermain merupakan aktivitas yang dilakukan dengan sukarela atas
dasar rasa senang. 2.
Bermain dengan rasa senang, menumbuhkan aktivitas yang dilakukan secara spontan.
3. Bermain dengan rasa senang, untuk memperoleh kesenangan,
menimbulkan kesadaran agar bermain dengan baik perlu berlatih, kadang kadang memerlukan kerjasama dengan teman, menghormati
lawan, mengetahui kemampuan teman, patuh pada peraturan, dan mengetahui kemampuannya sendiri.
Maka dapat disimpulkan bahwa permainan atau bermain mempunyai peranan penting dalam Pendidikan Jasmani.Hal tersebut didalamnya terdapat
aspek-aspek yang selaras dengan tujuan pendidikan jasmani diantaranya sikap kejujuran, kerjasama, salingmenghargai teman ataupun lawan, rasa senang, dan
lebih penting lagi adalah menunjang pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
8. Pengertian Permainan Pindah Benda