7
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori
1. Hakikat Belajar
Para ahli mengemukakan definisi belajar yang berbeda-beda. Namun tampaknya ada semacam kesepakatan di antara mereka yang
menyatakan, bahwa perbuatan belajar mengandung perubahan dalam diri seseorang yang telah melakukan perbuatan belajar. Perubahan tersebut
bersifat intensional, positif-aktif, dan efektif-fungsional. Sifat intensional berarti perubahan itu terjadi karena pengalaman atau praktik yang
dilakukan belajar dengan sengaja dan disadari, bukan kebetulan. Sifat positif berarti perubahan itu bermanfaat sesuai dengan harapan pelajar,
disamping menghasilkan sesuatu yang baru yang lebih baik disbanding dengan yang telah ada sebelumnya. Sifat aktif berarti perubahan itu terjadi
karena usaha yang dilakukan pelajar, bukan terjadi dengan sendirinya seperti karena proses kematangan. Sifat efektif berarti perubahan itu
memberikan pengaruh dan manfaat bagi pelajar. Adapun sifat fungsional berarti perubahan itu relative tetap serta diproduksi atau dimanfaatkan
setiap kali dibutuhkan. Menurut Winarno, ada tiga definisi tentang belajar, yakni : 1
Belajar adalah perubahan-perubahan dalam system urat saraf; 2 Belajar
8
adalah perubahan pengetahuan; 3 Belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan.
Menurut Prof. Bruner dengan teorema belajarnya yang dikenal dengan:
a. Teorema konstruksi, dimana anak dapat lebih mudah belajar
mengkonstruksikan ide-ide abstrak ke dalam struktur kognitifnya jika dengan menggunakan peragaan konkret
enactive dilanjutkan ke tahap semi konkret iconic baru ke tahap abstrak simbolik.
b. Teorema notasi : untuk mengerjakan matematika yang begitu
banyak simbol-simbol yang harus dipahami maknanya harus dipahami secara bertahap dari yang paling sederhana sesuai
dengan tingkat pemahaman siswa. Gardner, Frames of Mind menuliskan bahwa : secara garis besar
manusia memiliki delapan kecerdasan, yaitu kecerdasan bahasa, matematika, visual atau gambar, musik, gerak, sosial, intrapersonal, dan
alam dalam kegiatan belajar mengajar. Dari uraian di atas, dapat disepakati bahwa dengan belajar,
seseorang akan banyak mengalami perubahan, baik perubahan sikap, cara pikir, perubahan tata bicara dan perubahan tingkah laku. Pengertian
tingkah laku mencakup tidak saja tingkah laku yang nampak seperti misalnya menghitung suatu operasi hitung secara benar, akan tetapi
termasuk juga tingkah laku yang tidak nampak seperti halnya kemampuan
9
menghargai pendapat orang lain, sikap hormat terhadap orang lain, tenggang rasa, dan lain-lain.
2. Hakikat Belajar Matematika