41
4. Cara Pemeriksaan dan Pengukuran
Tabel 2.1. Tabel Pemeriksaan Alternator NO
Nama komponen Pemeriksaan
1.
Rotor
• Kondisi slip ring. • Hubungan rotor dengan
massa. • Kemungkinan ada sirkuit
yang terbuka.
2 Stator
• Sirkuit yang terbuka pada stator.
• Hubungan stator dengan massa.
3. Brush Sikat
• Panjang sikat terpasang.
4. Rectifier Dioda
• Rectifier positif + • Rectifier -
a. Rotor
Gambar 2.33. Pengukuran Slip ring
42
1 Pemeriksaan dan pengukuran rotor.
Pemeriksaan rotor meliputi pemeriksaan bentuk dan diameter slip ring, secara visual bentuk rotor dapat diperiksa bila
kasar atau retak, maka rotor harus diganti. Dengan menggunakan vernier caliper , diameter slip ring dapat diukur 32,3 – 32,5 mm.
Bila diameternya di bawah 32,1 mm, maka rotor harus diganti.
Gambar 2.34. Pengukuran Rotor 2
Pemeriksaan hubungan rotor dengan masa. Dengan menggunakan ohm meter, hubungkan test probe
positif pada slip ring dan test probe negatif pada rotor, pastikan antara slip ring dengan rotor tidak ada hubungan dengan melihat
jarum ohm meter harus menunjuk pada angka nol. Bila jarum bergerak berarti pada rotor coil ada kumparan yang terhubung
dengan massa karena mungkin ada isolasi yang rusak atau kontak antara sikat – sikat slip ring tidak baik, sehingga harus diganti.
43
Gambar 2.35. Pengukuran Rotor 3
Pemeriksaan rotor kemungkinan ada sirkuit yang terbuka. Dengan menggunakan ohm meter, hubungkan kedua test
probe pada masing – masing slip ring. Jarum pada ohm meter harus bergerak yang menandakan ada hubungan dengan nilai
antara 3,9 – 4,1 Ω. Bila jarum ohm meter menunjukkan nilai
seperti standar diatas berarti kontak antar sikat – sikat slip ring dalam keadaan baik.
b. Stator
1 Pemeriksaan sirkuit yang terbuka pada stator.
Gambar 2.36. Pengukuran Stator
44
Dengan menggunakan ohmmeter, hubungkan test probe antara kawat kumparan. Jarum pada ohm meter harus bergerak
yang menandakan adanya hubungan. Bila tidak ada hubungan, maka stator harus diganti, karena tidak ada hubungan antar kawat
kumparan. 2
Pemeriksaan hubungan stator dengan masa.
Gambar 2.26. Pengukuran Stator Gambar 2.37. Pengukuran Stator
Dengan menggunakan ohmmeter, hubungkan test probe positif pada kawat kumparan dan test probe negatif pada stator
core. Jarum ohm meter harus menunjuk ke angka nol yang berarti tidak ada hubungan. Bila ada hubungan, maka gantilah stator,
karena terjadi hubungan antara kawat kumparan dengan massa.
45
c. Brush Sikat