10 Pendopo
Kabupaten Kota
Jl. Simpang Tujuh
Desa Demaan,
Kecamatan Kota
2008 Masa
Kolonial Pemugaran
gapura dana Pemkab di
bawah wewenang BP3
11 Kawedanan
Tenggeles Desa
Jekulo, Kecamatan
Jekulo 2009
Masa Kolonial
Pemugaran bangunan
dana Pemkab di bawah
pengawasan langsung BP3
12 PG. Rendeng
Desa Rendeng,
Kecamatan Kota
2009 Masa
Kolonial Pemugaran
bangunan dana swasta di
bawah pengawasan
langsung BP3
Sumber : wawancara dengan Supani 23 Oktober 2012
B. Bangunan cagar budaya yang sudah direvitalisasi
1. Masa Prasejarah
Situs Patiayam terletak diantara Gunung Slumprit dan Gunung Nangka Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Menurut Arief Mustaqim salah satu
jupel pada museum mini Patiayam 9 Februari 2013, pada awal 2005-2009 penemuan-penemuan fosil di simpan sementara di rumah warga sekitar daerah
Terban yang bernama Rakijan lalu dipindahkan di Balai Desa Terban agar lebih dikenal masyarakat. Sebagian besar fosil yang di temukan antara lain Gading Gajah
Stegedon, Kijang Cervidae, Buaya Crocodilidae, Harimau Felidae, dan temuan
terbaru pada awal 2012 yaitu fosil Kepala Banteng Bovidae dan Kerbau Bos Babalus Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, 2009: 6-7.
Gambar 4.1 Museum Patiayam Sumber: Museum Patiayam, 9 Februari 2013
Dalam upaya revitalisasi, pihak Museum Mini Patiayam mengadakan sosialisasi pada masyarakat Desa Terban setiap bulan sekali, dengan cara keliling ke
rumah-rumah warga, dan pada warga yang menemukan fosil akan diberi imbalan sebagai ucapan terima kasih, hal itu dilakukan agar warga sadar dan peduli akan
peninggalan sejarah yang berupa fosil, yang merupakan warisan peninggalan masa lampau sehingga dapat dinikmati oleh anak cucu masyarakat Terban pada khususnya.
Dengan adanya pemindahan koleksi fosil diarea Balai Desa membuat lebih dikenal masyarakat Kudus, hal ini ditunjukkan dengan semakin ramainya orang yang datang
baik dalam tujuan wisata, maupun penelitian.
2. Masa Hindu-Budha
Gambar 4.2 Klenteng Hok Hien Bio Sumber: Klenteng Hok Hien Bio, 29 Oktober 2012
Klenteng Hok Hien Bio terletak di Jl. Ahmad Yani, No. 10, Desa Getas Pejaten Kudus, Klenteng ini dibangun pada masa Hindu-Budha zaman Majapahit.
Status kepemilikan oleh pemerintah dan dikelola oleh yayasan. Klenteng ini pernah direhab dan diperbesar oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala BP3 dan
memperoleh bantuan dana dari penganut Budha Kong Hu Cu pada tahun 2009. Bagian bangunan yang mengalami revitalisasi antara lain penggantian atap bangunan,
sebagian kayu yang sudah lapuk, dinding bangunan dan pada lantai. Seiring
berkembangnya penganut Budha Kong Hu Cu, pihak yayasan Klenteng Hok Hien Bio menambah bangunan tanpa mengubah bangunan utama sebelumnya. Bangunan
ini mengalami penambahan karena semakin banyaknya orang yang sembahyang di klenteng dan sebagai penelitian.
3. Masa Islam