PENGARUH PEMBERIAN MANAJEMEN KECEMASAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA RW 02 TLOGOMAS

(1)

i

PENGARUH PEMBERIAN MANAJEMEN KECEMASAN

TERHADAP TINGKAT KECEMASAN LANSIA DI

POSYANDU LANSIA PERMADI RW 02 TLOGOMAS

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Disusun Oleh : RIZKI SETIAWAN NIM. 201010420311111

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014


(2)

(3)

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Rizki Setiawan

NIM : 201010420311111

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Manajemen Kecemasan Terhadap

Tingkat Kecemasan Lansia Di Posyandu Lansia Permadi RW 02 Tlogomas

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, 14 Oktober 2014 Yang membuat pernyataan,

Rizki Setiawan NIM : 201010420311111


(5)

v

MOTTO

“Berangkat

dengan

penuh

keyakinan,

Berjalan dengan penuh semangat pulang

degan penuh rasa syukur “never give up”.”

“Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal

untuk merancang.” (William J. Siegel)


(6)

vi

PERSEMBAHAN

Tidak ada kata yang pantas terucap selain puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pengerjaan skripsi ini. Dengan rasa syukur yang sangat dalam kupersembahkan karya tulisku ini kepada : 1. Allah SWT yang telah memberikan kehidupan, dalam jiwa dan raga ini serta

segala sesuatu yang dapat saya rasakan terutama kekuatan dan kesehatan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan walaupun tidak tepat waktu namun alhamdulillah diwaktu yang tepat.

2. Nabi Muhammad SAW, sosok manusia sederhana yang memiliki kedudukan istimewa disisi-Nya karena iman dan islam yang sempurna dan menjadi tauladan bagi pengikutnya.

3. Kedua orang tua tercinta, Bapak (Winardi) dan Ibu (Siti Rochana) yang tak henti-hentinya mendoakanku disetiap sujudnya, serta selalu memberikan saya support lahir dan batin. Saya akan selalu dan berusaha membuat kalian bangga dan bahagia. Skripsi ini ku persembahkan sebagai titik awal dari sebuah kesuksesan ku yang dapat kalian banggakan .

4. Adikku Erwin Prasetyo Aji dan Firdha Karunia Putri yang selalu bisa membuat ku bangga sebagai seorang kakak yang semoga semua hal yang baik dari saya dapat dia tiru.

5. Widya Indah Lestari , S.kep seseorang yang sangat luarbiasa setelah kedua orangtua saya yang selalu ada dan tidak bosan-bosannya untuk memotivasi dan mensuport, menemani, dan menasehati saya disetiap suka, duka, dan emosi saya, berkat mu pengerjaan skripsi ini menjadi terasa seperti tanpa beban

6. Teman-teman terbaik yang selalu ada untukku Rizal, Septa, Halil, Rahman, Astri, Santi, Ayu, Dewi, Jb, elly, Handa, Eka, Ilwan, Tika, Mila, Yanti trimakasih atas


(7)

vii

bantuan yang kau berikan demi kelancaran dan kemudahan dalam pengerjaan skripsi ini .you are my bestfriends…

7. Teman-teman PSIK C 2010, terimakasih telah mengisi hari-hariku, telah memberikan banyak pelajaran kehidupan yang tidak mungkin aku lupakan. Aku bangga dan bersyukur telah mengenal kalian, ini lah keluarga ku tanpa sebuah hubungan darah. Satu harapan saya semoga kita semua sukes dikemudian hari tanpa melupakan satu sama lain.

8. Teman-teman THIS IS AREMA FAMILY yang slalu mensuport dan mendoakan saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

9. Untuk Semua Doa,Sujudku kepada-NYA, untuk segala Seni Foto, Gambar, Musik, Pemandangan, dan segala keindahan duniawi yang ALLAH S.W.T ciptakan untuk saya rasakan disela pekerjaan skripsi ini ALHAMDULILLAH saya MENIKMATINYA.


(8)

viii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian Manajemen Kecemasan Terhadap Tingkat Kecemasan Lansia Di Posyandu Lansia Permadi RW 02 Tlogomas”. Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Bapak Yoyok Bekti P., M.kep, Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S. Kep. Ns. M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu Tri Lestari Handayani. M.kep, Sp. Mat selaku Pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna serta motivasi selama penyusunan skripsi ini.

4. Nurlailatul M. S.kep, Ns, MNS selaku Pembimbing II. Terima kasih atas semua ilmu, masukan dan motivasi yang telah diberikan.

5. Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang berkenan memberikan ijin untuk studi pendahuluan dan penelitian.

6. Kepala UPT puskesmas Dinoyo Malang yang telah memberikan ijin untuk melakukan studi pendahuluan dan penelitian.

7. Bapak Sarianto selaku Ketus RW 02 Tlogomas Malang telah memberikan ijin untuk melakukan studi pendahuluan dan penelitian.


(9)

ix

8. Ibu Hj. Sri Asmarani selaku Kader posyandu permadi RW 02 Tlogomas Malang telah memberikan ijin untuk melakukan studi pendahuluan dan penelitian. 9. Bapak dan ibu Lansia selaku anggota posyandu Permadi RW 02 Tlogomas

Malang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk mengisi lembar kuisioner yang telah disediakan.

10. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing selama masa belajar.

11. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan dan kesehatan masyarakat.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, 14 Oktober 2014


(10)

x ABSTRACT

GIVING EFFECT ON THE LEVEL OF ANXIETY ANXIETY MANAGEMENT IN ELDERLY ELDERLY POSYANDU RW 02

TLOGOMAS

Rizki Setiawan1, Tri Lestari Handayani, M. Kep., Sp., Mat2,

Nurlailatul M., S. Kep., Ns., MNS3

Background: Anxiety is a feeling of general nature, which a person feels fear or loss of self-confidence and his form is unclear origin. Anxiety is caused by the alleged would-threatening danger or frustration, endangering safety, balance or frustrated that an individual or group biososialnya. One therapy that can be used to reduce anxiety in the elderly is to provide the management of anxiety in older adults with distraction relaxation, and visualization

Methods: The study design used was a pre-test post-test design. This study was conducted in September 2014 at the IHC Elderly RW 02 Tlogomas. The subjects were 25 elderly people in Elderly IHC RW 02 Tlogomas. Data analysis using a paired t-test (two sample t-test paired).

Results: By using the t test, t-test obtained at 14.289 and p-value of <0,001. In the t distribution table with α = 0.05 and df = 24, t-table obtained by 2.064. Value t count> t-table (14.289> 2.064) and p-value less than α = 0.05 (0.000 <0.05).

Conclusion: The results of statistical analysis with paired t-test (two sample t-test paired). inferred H0 is rejected and H1 is accepted. It can be concluded that there is the effect of anxiety on the level of anxiety management in the elderly Elderly IHC RW 02 Tlogomas

Keywords: Anxiety Management, Anxiety Elderly, Distraction, Relaxation, Visualization

1. Student in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang

2. Lecturer in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang

3. Lecturer in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang


(11)

xi ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN MANAJEMEN KECEMASAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA RW 02

TLOGOMAS

Rizki Setiawan1, Tri Lestari Handayani, M. Kep., Sp., Mat2,

Nurlailatul M., S. Kep., Ns., MNS3

Latar Belakang: Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya. Perasaan cemas ini disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustasi yang mengancam, membahayakan rasa aman, keseimbangan atau frustasi yang seorang individu atau kelompok biososialnya. Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk menurunkan kecemasan pada lansia adalah dengan memberikan menejemen kecemasan pada lansia dengan distraksi relaksasi, dan visualisai.

Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan adalah pre-test post-test design. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2014 di Posyandu Lansia RW 02 Tlogomas. Subjek penelitian ini adalah 25 lansia di Posyandu Lansia RW 02 Tlogomas. Analisa data menggunakan Uji-t paired (uji-t 2 sampel berpasangan).

Hasil: Dengan menggunakan uji t, didapatkan t-hitung sebesar 14,289 dan p-value sebesar <0,001. Di dalam tabel distribusi t dengan α = 0,05 dan df = 24, didapatkan t-tabel sebesar 2,064. Nilai t-hitung > dari t-tabel (14,289 > 2,064) dan p-value kurang dari α = 0,05 (0,000 < 0,05).

Kesimpulan: Hasil analisa statistik dengan Uji-t paired (uji-t 2 sampel berpasangan). disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh pemberian manajemen kecemasan terhadap tingkat kecemasan lansia di Posyandu Lansia RW 02 Tlogomas

Kata Kunci: Manajemen Kecemasan, Kecemasan Lansia, Distraksi, Relaksasi, Visualisasi

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.


(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman Judul...i

Lembar Persetujuan...ii

Lembar Pengesahan...iii

Surat Pernyataan Keaslian Tulisan...iv

Motto...v Lembar Persembahan...vi Kata Pengantar...viii Abstract...x Abstrak...xi Daftar Isi...xii Daftar Tabel...xiv Daftar Gambar...xv Daftar Lampiran...xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...4

1.3 Tujuan Penelitian...5

1.3.1 Tujuan Umum...5

1.3.2 Tujuan Khusus...5

1.4 Manfaat Penelitian...5

1.4.1 Manfaat Teoritis...5

1.4.2 Manfaat Praktis...5

1.5 Batasan Istilah Penelitian...6

1.6 Keaslian Penelitian...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Manusia...10

2.1.1 Pengertian Lansia...10

2.1.2 Proses Menua...12

2.1.3 Perubahan-perubahan pada Lanjut Usia...13

2.2 Konsep Dasar Kecemasan...20

2.2.1 Pengertian Kecemasan...20

2.2.2 Faktor Predisposisi...21

2.2.3 Faktor Prepitasi...22

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan...23

2.2.5 Ciri-Ciri Kecemasan...23

2.2.6 Respon Kecemasan...24

2.2.7 Tingkat Kecemasan...25

2.2.8 Perilaku Tingkat Kecemasan...26

2.2.9 Manajemen Kecemasan yang Dilakukan Perawat...28

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep...34


(13)

xiii BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian...36

4.2 Kerangka Penelitian...37

4.3 Populasi, Sample dan Sampling...38

4.4 Tempat Penelitian...39

4.5 Waktu penelitian...39

4.6 variabel penelitian...39

4.7 Definisi Operational...39

4.8 Intrumen Penelitian...40

4.9 Prosedur Pengumpulan Data...40

4.10 Teknik Pengolahan Data...42

4.11 Analisa Data...43

4.12 Etika Penelitian...45

4.13 Keterbatasan...47

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Penelitan...48

5.2 Data Umum...49

5.2.1 Karakteristik Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin...49

5.2.2 Karakteristik Lansia Berdasarkan Umur...49

5.2.3 Karakteristik Lansia Berdasarkan Pendidikan...50

5.3 Data Khusus...50

5.3.1 Deskriptif Tingkat Kecemasan Pada Lansia...50

5.4 Analisis Data Penelitian...52

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Data Umum...54

6.1.1 Karakteristik Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin...54

6.1.2 Karakteristik Lansia Berdasarkan Usia...55

6.1.3 Karakteristik Lansia Berdasarkan Pendidikan...55

6.2 Data Khusus...56

6.2.1 Tingkat Kecemasan pada Lansia Sebelum Pemberian Manajemen Kecemasan...56

6.2.2 Tingkat Kecemasan Pada Lansia Setelah Pemberian Manajemen Kecemasan...57

6.2.3 Pengujian Pengaruh Pemberian Manajemen Kecemasan Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Lansia...60

6.3 Keterbatasan Penelitian...64

6.4 Implikasi Keperawatan...65

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan...67

7.2 Saran...67

7.2.1 Bagi Mahasiswa...67

7.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan...68

7.2.3 Bagi Peneliti...68

DAFTAR PUSTAKA...69


(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai Kategori...27

Tabel 2.2 Skor dan Item Dengan Hasil...27

Tabel 4.1 Definisi Operasional...39

Tabel 5.1 Deskriptif Lansia Berdasarkan Umur...49

Tabel 5.2 Deskriptif Tingkat Kecemasan Pada Lansia Sebelum dan Sesudah Pemberian Manajemen Kecemasan...50

Tabel 5.3 Deskriptif Tingkat Kecemasan pada Lansia Sebelum dan Sesudah Pemberian Pemberian Manajemen Kecemasan...51

Tabel 5.4 Uji Normalitas Data...52

Tabel 5.5 Hasil uji t Perbandingan Tingkat Kecemasan Sebelum Dan Sesudah Pemberian Manajemen Kecemasan...53


(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Manajemen Kecemasan terhadap Tingkat Kecemasan Lansia...35 Gambar 4.1 Skema Hubungan Manajemen Terhadap Tingkat Kecemasan

Lansia...36 Gambar 4.2 Kerangka Kerja Pengaruh Pemberian Manajemen Kecemasan

Terhadap Tingkat Kecematan Lansia...37 Gambar 5.1 Proporsi Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin Di Posyandu Lansia

Permadi RW 02 Tlogomas...49 Gambar 5.2 Proporsi Lansia Berdasarkan Pendidikan Di Posyandu Lansia

Permadi RW 02 Tlogmasan...50 Gambar 5.3 Deskriptif Tingkat Kecemasan Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah


(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Responden...71

Lampuran 2 Lembar Pertanyaan Persetujuan Sebagai Subjek Penelitian...72

Lampiran 3 Lembar Pertanyaan...73

Lampiran 4 Lembar Kuesioner HARS...74

Lampiran 5 Lembar SOP...78

Lampiran 6 Lembar Perhitungan Data Responden...81

Lampiran 7 Lembar Distribusi Frekuensi...82

Lampiran 8 Surat Permohonan Penelitian...85

Lampiran 9 Surat Telah Melakukan Penelitian...88

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian...89


(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

A.Wiramihardja, Sutardjo., (2006). Pengantar Psikologi Klinis. Bandung: PT. Refika Aditama.

Alimul, aziz. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data, Jakarta : Salemba Medika.

Arief S. Sadiman, dkk. 2002. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.

Arikunto, S., (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 6. Jakarta : Rineka Cipta.

Aziz Alimul, Hidayat. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika: Jakarta.

Carpenito, L.J, (2000), Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8, Alih Bahasa Ester M, EGC, Jakarta. Edisi 9. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Carpenito, Lynda Juall. (2006). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC

Dani, Indriya R. (2010). Kekuatan Musik Religi Mengurai Cinta Merefleksi Iman Menuju Kebaikan Universal. Jakarta: PT Gramedia

Darmojo Boedi. Martono Hadi. (2000). Geriatri. balai Penerbit FKUI. Jakarta

Davis, Keith dan Newstrom. (2000). Perilaku Dalam Organisasi. Edisi ketujuh. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Griwijoyo, S dan Komariyah, L. (2002). Olahraga Kesehatan dan Kesegaran Jasmani pada Lanjut Usia. bandung. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

Hawari.(2001). Pendekatan Holistic pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. FKUI: Indrawati & Wanwan Setiawan. (2009). Pembelajaran Aktif, IPA.

Munandar, Utami. (2002). Kreativitas & Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat. jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Nevid, J. F., dkk. (2003). Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga.

Nevid, Jeffrey S., Rathus, Spencer A., & Greene Beverly. (2005). Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: Erlangga.

Nugroho, Wahyudi (2000).Keperawatan Gerontik, Edisi ke 2 cetakan pertama Jakarta : EGC.

Papalia, Diane, E.Dkk. (2011). Human Development (Psikologi Perkembangan).


(18)

xviii

Potter, P.A, Perry, A.G.(2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep.

Priharjo, R.(2003). Perawatan Nyeri, Pemenuhan Aktivitas Istirahat. Jakarta: EGC Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata.

Santrock, J. W. (2005). Life-span Development. USA: McGraw-Hill Humanities Social.

Soejono, C.H Setiati,S dan Wiwie (2000). Pedoman Pengolahan Kesehatan Pasien Geriatri : Untuk Kedokteran dan Perawat Jakarta : penerbit FKUI.

Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Rowan, J., The Transpersonal Psychotherapy and Counselling, London: Routledge, 1993. ______, “The three approaches to a thera-peutic relationship: Intrumental,

Authentic, Transpersonal”, in Proceedings of the British Psychological Society, v 10(2), August, 2000.

Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry. Behavior Sciences/Clinical Psychiatry. 10th ed. Lippincott Williams & Wilkins, 2007, p.527-30.

Santrock, J. W.(2005). Life-span Development. USA: McGraw-Hill Humanities Social. Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Stanley.(2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Stuart, G.W. (2006). Keperawatan Jiwa. (Edisi 5.). Jakarta: EGC.

---,(2007). Buku saku keperawatan jiwa. (Edisi 5). Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Videbeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC. Wahjudi, Nugroho.(2008).Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Jakarta: EGC Wibisono. (1990). Teori Kecemasan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Young & Koopsen. (2007). Spritualitas, kesehatan dan penyembuhan, Medan: Bina Media Perintis.


(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lansia merupakan masa manusia menapaki kehidupan menjelang akhir hayat. Keadaan ini identik dengan perubahan-perubahan yang mencolok pada fisik maupun psikis manusia tersebut. Secara kronologis lansia merupakan orang yang telah berumur 60 tahun keatas (Wahyuni, 2003). Tetapi ada juga sumber yang menyebutkan bahwa lansia adalah orang yang telah berumur lebih dari 65 tahun. Menurut Giriwijoyo dan Komariah (2002) secara kronologik lansia berumur 60-70 tahun, sedangkan lansia yang beresiko tinggi berusia di atas 70 atau diatas 60 tahun yang mengidap penyakit. Dirjen Kesehatan Masyarakat mengelompokkan usia diatas 40 tahun sebagai berikut : (1) Usia menjelang lanjut usia 40-55 tahun, (2) Usia lanjut masa presenium 55-64 tahun, (3) Usia lanjut masa senescens di atas atau sama dengan 65 tahun, (4) Usia lanjut resiko tinggi di atas 70 tahun. WHO juga mengelompokkan lansia menjadi (1) Middle Age yaitu antara usia 45-59 tahun, (2) Elderly yaitu antara usia

60-74 tahun, (3) Old yaitu antara usia 75-90 tahun, dan (4) Very Old di atas atau sama

dengan 90 tahun (Giriwijoyo dan Komariah, 2002).

Sebagaimana dilaporkan oleh Ekspert committee on Health of the erderly, WHO yang telah mengadakan pertemuan tahun 1987 bahwa menjelang tahun 2000 kurang lebih dua diantara tiga orang dari 600 juta orang lansia berada di negara berkembang. Di Indonesia di perkirakan akan beranjak dari peringkat ke-10 pada tahun 1980 menjadi peringkat 6 pada tahun 2020, di atas Brasil yang menduduki peringkat ke-11 pada tahun 1980. Banyak kelainan atau penyakit yang prevalensinya meningkat dengan bertambahnya usia, sistem organ yang mengalami proses penuaan akan


(20)

2

rentan terhadap penyakit. Makin panjangnya usia harapan hidup seseorang disamping sebagai suatu kebanggaan namun di pihak lain juga merupakan tantangan yang sangat berat, mengingat tidak sedikit masalah yang timbul akibat penuaan. Hal yang lebih ironis adalah keadaan ini belum didukung oleh adaanya kualitas pelayanan kesehatan bagi lansia. Pengetahuan perawat lansia dan pelayanan kesehatan perlu mengevaluasi standart praktik gerontik dan untuk membuat perencanaan di masa yang akan datang (Stanley, 2006).

Proses menjadi tua selalu disertai oleh menurunnya proses mental dengan beberapa kesulitan dalam memasukkan bahan-bahan baru pada ingatan (Kaplan dan Saddock, 2008). Pengaruh proses penuaan menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik, mental maupun sosial ekonomi. Penurunan biopsikososial pada lansia seringkali diikuti munculnya konflik yang dialami oleh lansia. (Neugarten, 2007) menguraikan bahwa konflik utama yang dialami lansia mempunyai hubungan dengan pelepasan kedudukan dan otoritasnya, serta penilaian terhadap kemampuan, keberhasilan, kepuasaan yang di peroleh sebelumnya, hal ini berlaku baik pada pria dan wanita. Rasa tersisih, tidak dibutuhkan, dan ketidakmampuan menemukan jalan keluar dari masalah yang timbul akibat dari proses penuaan merupakan penyebab munculnya permasalahan psikologi pada lansia ( Papalia,2011 ).

Hasil penelitian Yulianingsih (2006) prevalensi terjadinya kecemasan pada lansia di panti tersebut adalah 70 responden , diantaranya 18 orang laki-laki dan 52 orang perempuan terdapat 32,9% (23 orang ) yang menderita kecemasan ringan, 56,9% (37 orang) yang menderita kecemasan sedang, dan 14,3% (10 orang) yang menderita kecemasan berat. karena ganguan mental yang sering dijumpai pada lansia yaitu kecemasan. Hampir semua lansia perna mengalami kecemasan akan tetapi tidak dapat melukis kan secara obyektif apa yang dirasakan. Adanya berbagai faktor yang


(21)

3

menimbulkan perasaan cemas atau takut itu, menimbulkan suatu faktor yang berbahaya (Safaria dan Saputra 2009). Seseorang tersebut tidak mampu santai, mengalami gangguan tidur, kelelahan, nyeri kepala, pening, jantung berdebar-debar adalah keluhan fisik yang paling sering ditemukan (Lukluk dan Bandiyah, 2008).

Pada dasarnya, kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami oleh setiap manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari - hari. Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya (Sutardjo Wiramihardja, 2005). Perasaan cemas ini disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustasi yang mengancam, membahayakan rasa aman, keseimbangan atau frustasi yang seorang individu atau kelompok biososialnya. Selain itu kecemasan adalah perasaan yang tidak nyaman yang terjadi karena takut atau mungkin memliki firasat akan ditimpa malapetaka yang dianggap suatu ancaman.

Sejauh ini kecemasan dapat dikurangi dengan obat – obatan farmakologi dan psikoterapi, tetapi pemberian obat-obatan haruslah melalui kontrol yang ketat karena beberapa dari obat tersebut mempunyai efek samping yang merugikan kebanyakan orang memilih teknik alternatif yang murah dan aman . Terdapat berbagai macam teknik alternatif yang dapat dipilih seperti pijat refleksi, yoga, siatzu, meditasi dan aroma terapi. Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk menurunkan kecemasan pada lansia adalah dengan memberikan menejemen kecemasan dengan distraksi relaksasi, dan visualisai.

Metode distraksi salah satu cara untuk membantu mengatasi kecemasan. Secara psikologis cara ini dapat membatu seseorang menjadi rileks, menimbulkan rasa aman dan sejahtera (Djohan, 2006). Metode relaksasi merupakan suatu proses pembebasan diri dari segala macam bentuk ketegangan otot maupun pikiran senetral


(22)

4

mungkin atau tidak memikirkan apapun. Berdasarkan pengertian di atas pengertian di atas relaksasi adalah salah satu bentuk terapi yang disusun secara sistematis (Hakim,2004 ). Masih ada lagi metode berikutnya yaitu visualisasi. Visualisasi sendiri adalah suatu teknik membayangkan sesuatu didalam pikiran yang dilakukan secara sadar dengan tujuan untuk mencapai target, mengatasi masalah kecemasan.

Berdasarkan hal di atas dan mengingat pentingnya peran perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada lansia, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian manajemen kecemasan terhadap tingkat kecemasan lansia untuk tercapainya pelayanan yang bermutu dan pelayanan yang lebih professional di masa yang akan datang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebgai berikut:

1. Bagaimana gambaran pemberian manajemen kecemasan terhadap tingkat


(23)

5

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pemberian manejemen kecemasan terhadap tingkat kecemasan lansia.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan sebelum diberi manajemen

kecemasan

2. Untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan sesudah diberi manajemen

kecemasan

3. Menganalisah tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberi manajemen

kecemasan 1.4 Manfaat Penelitihan 1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan adanya pengaruh

menejemen kecemasan dengan penurunan tingkat kecememasan lansia.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wacana untuk

penelitian selanjutnya di bidang keperawatan khususnya yang berkaitan dengan kecemasan lansia.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Hasil penelitihan ini dapat digunakan sebagai upaya pengembangan ilmuwan

keperawatan gerontik, sehingga mampu mengkaji pengaruh pemberian menejemen kecemasan terhadap kecemasan lansia sehingga dapat dijadikan dasar pengembangan pelayanan keperawatan.


(24)

6

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dasar pengetahuan bagi

peneliti dalam melakukan kajian ilmiah mengenahi pengaruh pemberian manajemen kecemasan terhadap kecemasan lansia.

1.5 Batasan Istilah Penelitihan

1. Lansia adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang dimulai

dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Usia tua dialami dengan cara yang berbeda-beda. Ada orang berusia lanjut yang mampu melihat arti penting usia tua dalam konteks eksistensi manusia, yaitu sebagai masa hidup yang memberi mereka kesempatan-kesempatan untuk tumbuh berkembang dan bertekad berbakti. Ada juga lanjut usia yang memandang usia tua dengan sikap-sikap yang berkisar antara kepasrahan yang pasif dan pemberontak,penolakan,dan keputusan.

2. Kecemasan adalah suatu keadaan yang diatandai dengan perasaan ketakutan

dan bingung yang disertai dengan tanda somatik yang menyatakan terjadinya hiperaktivitas sistem otonom. Tanda-tanda kecemasan menurut Hawari (2001) secara fisik : (1) tegang, (2) gelisah, (3) gemetar, (4) denyut nadi bertambah cepat, (5) peraan berdebar-debar, (6) rasa ingin muntah atau mual, (7) keringat mengucur terus. Secara psikis (1) rasa lemah (2) tidak mampu.

3. Manajemen kecemasan adalah manjemen yang dirancang untuk terapi.

Manajemen kecemasan bertujuan untuk membantu klien mengurai beban perasaan dan pikiran serta dapat membantu klien untuk untuk mengubah situasi yang ada demi kesembuhan klien itu sendiri. Serta membantu menikatkan kemampuan koping


(25)

7

1.6 Keaslian Penelitian

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Kristanti (2010) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh aroma terapi lavender terhadap penurunan derajat kecemasan lansia di panti Wredha. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah aroma terapi lavender sebagai variabel independent dan penurunan derajat kecemasan lansia di panti wreda sebagai variabel dependen. Kesimpulan Kristanti (2010), menemukan ada pengaruh antara pemberian aroma terapi lavender dengan penurunan derajat kecemasan lansia di Panti Wreda.

Perbedaan antara variabel penelitian Kristanti (2010) dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel tempat dan waktu penelitian. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah manajemen kecemasan independen dan tingkat kecemasan pada lansia sebagai variabel dependen. Tempat dan waktu penelitian yang saya gunakan adalah pada Posyandu lansia Permadi RW 02 Tlogomas pada bulan September 2014. Sedangkan persamaan penelitian Kristanti (2010) dengan penelitian saya adalah desain peneliatan menggunakan pre test dan post tes dengan Uji-t paired (uji-t 2 berpasangan) dan instrument untuk menilai tingkat kecemasan menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale).

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Larasati (2009) yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh Efektifitas Preoperative Teaching Terhadap Tingkat Kecemasan

Pasien Preoperasi di Ruang Rawat Inap RSUD Karanganyar. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah efektifitas Preoperative Teaching sebagai variabel independent dan Tingkat Kecemasan Pasien Preoperasi di Ruang Rawat Inap RSUD Karanganyar sebagai variabel dependen. Kesimpulan penilitian Larasati


(26)

8

Perbedaan antara variabel penelitian Larasati (2009) dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel tempat dan waktu penelitian. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah manajemen kecemasan, sebagai variabel independen dan tingkat kecemasan pada lansia sebagai variabel dependen. Tempat dan waktu penelitian yang saya gunakan adalah pada Posyandu lansia Permadi RW 02 Tlogomas bulan September 2014. Sedangkan persamaan penelitian Larasati (2009) dengan penelitian saya adalah desain peneliatan menggunakan pre test dan post tes dengan Uji-t paired (uji-t 2 berpasangan) dan instrument untuk menilai tingkat kecemasan

menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kalsum, dkk (2006) tentang pengaruh

Teknik Guided Magery Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Klien Wanita

Dengan Gangguan Tidur (Insomnia) Usia 20-25 Tahun di Kelurahan

Ketawangangede Kecamatan Lowokwaru Malang. Variabel yang digunakan dalam

penelitian tersebut Teknik Guided Magery sebagai variabel independent dan Penurunan

Tingkat Kecemasan Pada Klien Wanita Dengan Gangguan Tidur (Insomnia) Usia 20-25 Tahun sebagai variabel dependen. Kesimpulan penelitian tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan pada klien gangguan tidur (insomnia) usia 20-25 tahun di kelurahan Kelurahan Ketawangangede Kecamatan Lowokwaru Malang .

Perbedaan antara variabel penelitian Kalsum, dkk (2006) dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel tempat dan waktu penelitian. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah manajemen kecemasan sebagai variabel independen dan tingkat kecemasan lansia sebagai variabel dependen. Tempat dan waktu penelitian yang saya gunakan adalah pada Posyandu lansia Permadi RW 02 Tlogomas pada bulan September 2014. Sedangkan persamaan penelitian Kalsum, dkk


(27)

9

(2006) dengan penelitian saya adalah desain peneliatan menggunakan pre test dan post

tes dengan Uji-t paired (uji-t 2 berpasangan) dan instrument untuk menilai tingkat


(1)

di atas relaksasi adalah salah satu bentuk terapi yang disusun secara sistematis (Hakim,2004 ). Masih ada lagi metode berikutnya yaitu visualisasi. Visualisasi sendiri adalah suatu teknik membayangkan sesuatu didalam pikiran yang dilakukan secara sadar dengan tujuan untuk mencapai target, mengatasi masalah kecemasan.

Berdasarkan hal di atas dan mengingat pentingnya peran perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada lansia, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian manajemen kecemasan terhadap tingkat kecemasan lansia untuk tercapainya pelayanan yang bermutu dan pelayanan yang lebih professional di masa yang akan datang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebgai berikut:

1. Bagaimana gambaran pemberian manajemen kecemasan terhadap tingkat kecemasan lansia?


(2)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pemberian manejemen kecemasan terhadap tingkat kecemasan lansia.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan sebelum diberi manajemen kecemasan

2. Untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan sesudah diberi manajemen kecemasan

3. Menganalisah tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberi manajemen kecemasan

1.4 Manfaat Penelitihan 1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan adanya pengaruh menejemen kecemasan dengan penurunan tingkat kecememasan lansia. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wacana untuk

penelitian selanjutnya di bidang keperawatan khususnya yang berkaitan dengan kecemasan lansia.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Hasil penelitihan ini dapat digunakan sebagai upaya pengembangan ilmuwan keperawatan gerontik, sehingga mampu mengkaji pengaruh pemberian menejemen kecemasan terhadap kecemasan lansia sehingga dapat dijadikan dasar pengembangan pelayanan keperawatan.


(3)

peneliti dalam melakukan kajian ilmiah mengenahi pengaruh pemberian manajemen kecemasan terhadap kecemasan lansia.

1.5 Batasan Istilah Penelitihan

1. Lansia adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang dimulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Usia tua dialami dengan cara yang berbeda-beda. Ada orang berusia lanjut yang mampu melihat arti penting usia tua dalam konteks eksistensi manusia, yaitu sebagai masa hidup yang memberi mereka kesempatan-kesempatan untuk tumbuh berkembang dan bertekad berbakti. Ada juga lanjut usia yang memandang usia tua dengan sikap-sikap yang berkisar antara kepasrahan yang pasif dan pemberontak,penolakan,dan keputusan.

2. Kecemasan adalah suatu keadaan yang diatandai dengan perasaan ketakutan dan bingung yang disertai dengan tanda somatik yang menyatakan terjadinya hiperaktivitas sistem otonom. Tanda-tanda kecemasan menurut Hawari (2001) secara fisik : (1) tegang, (2) gelisah, (3) gemetar, (4) denyut nadi bertambah cepat, (5) peraan berdebar-debar, (6) rasa ingin muntah atau mual, (7) keringat mengucur terus. Secara psikis (1) rasa lemah (2) tidak mampu.

3. Manajemen kecemasan adalah manjemen yang dirancang untuk terapi. Manajemen kecemasan bertujuan untuk membantu klien mengurai beban perasaan dan pikiran serta dapat membantu klien untuk untuk mengubah situasi yang ada demi kesembuhan klien itu sendiri. Serta membantu menikatkan kemampuan koping


(4)

1.6 Keaslian Penelitian

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Kristanti (2010) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh aroma terapi lavender terhadap penurunan derajat kecemasan lansia di panti Wredha. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah aroma terapi lavender sebagai variabel independent dan penurunan derajat kecemasan lansia di panti wreda sebagai variabel dependen. Kesimpulan Kristanti (2010), menemukan ada pengaruh antara pemberian aroma terapi lavender dengan penurunan derajat kecemasan lansia di Panti Wreda.

Perbedaan antara variabel penelitian Kristanti (2010) dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel tempat dan waktu penelitian. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah manajemen kecemasan independen dan tingkat kecemasan pada lansia sebagai variabel dependen. Tempat dan waktu penelitian yang saya gunakan adalah pada Posyandu lansia Permadi RW 02 Tlogomas pada bulan September 2014. Sedangkan persamaan penelitian Kristanti (2010) dengan penelitian saya adalah desain peneliatan menggunakan pre test dan post tes dengan Uji-t paired (uji-t 2 berpasangan) dan instrument untuk menilai tingkat kecemasan menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale).

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Larasati (2009) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh Efektifitas Preoperative Teaching Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Preoperasi di Ruang Rawat Inap RSUD Karanganyar. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah efektifitas Preoperative Teaching sebagai variabel independent dan Tingkat Kecemasan Pasien Preoperasi di Ruang Rawat Inap RSUD Karanganyar sebagai variabel dependen. Kesimpulan penilitian Larasati (2009), adanya penurunan tingkat kecemasan setelah dilakukan Preoperative Teaching.


(5)

saya lakukan adalah variabel tempat dan waktu penelitian. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah manajemen kecemasan, sebagai variabel independen dan tingkat kecemasan pada lansia sebagai variabel dependen. Tempat dan waktu penelitian yang saya gunakan adalah pada Posyandu lansia Permadi RW 02 Tlogomas bulan September 2014. Sedangkan persamaan penelitian Larasati (2009) dengan penelitian saya adalah desain peneliatan menggunakan pre test dan post tes dengan Uji-t

paired (uji-t 2 berpasangan) dan instrument untuk menilai tingkat kecemasan

menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kalsum, dkk (2006) tentang pengaruh Teknik Guided Magery Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Klien Wanita Dengan Gangguan Tidur (Insomnia) Usia 20-25 Tahun di Kelurahan Ketawangangede Kecamatan Lowokwaru Malang. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut Teknik Guided Magery sebagai variabel independent dan Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Klien Wanita Dengan Gangguan Tidur (Insomnia) Usia 20-25 Tahun sebagai variabel dependen. Kesimpulan penelitian tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan pada klien gangguan tidur (insomnia) usia 20-25 tahun di kelurahan Kelurahan Ketawangangede Kecamatan Lowokwaru Malang .

Perbedaan antara variabel penelitian Kalsum, dkk (2006) dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel tempat dan waktu penelitian. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah manajemen kecemasan sebagai variabel independen dan tingkat kecemasan lansia sebagai variabel dependen. Tempat dan waktu penelitian yang saya gunakan adalah pada Posyandu lansia Permadi RW 02 Tlogomas pada bulan September 2014. Sedangkan persamaan penelitian Kalsum, dkk


(6)

(2006) dengan penelitian saya adalah desain peneliatan menggunakan pre test dan post tes dengan Uji-t paired (uji-t 2 berpasangan) dan instrument untuk menilai tingkat kecemasan menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale).


Dokumen yang terkait

Strategi bimbingan agama dalam menghilangkan kecemasan akan kematian pada lansia di rumah perlindungan lanjut usia Jelambar

0 7 115

Gambaran Persepsi Lansia Tentang Tugas Kader di Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos Tahun 2014

0 8 113

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN TERHADAP KECEMASAN LANSIA Pengaruh senam aerobik intensitas ringan terhadap kecemasan lansia.

2 5 19

EFEKTIFITAS RELAKSASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA ADHI YUSWA RW. X KELURAHAN KRAMAT SELATAN

1 1 8

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN POLA TIDUR LANSIA DI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

0 0 14

338 PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN LANSIA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

0 0 10

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN LANSIA DI PANTI WERDHA GRIYA ASIH LAWANG DAN DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

0 0 10

TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG PENYAKIT HIPERTENSI SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DIPOSYANDU LANSIA PERMADI RW 02 KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

0 0 11

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA USIA LANJUT DI POSYANDU LANSIA DESA BENERWETAN RW 01 DAN 02 AMBAL KEBUMEN NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kejadian Insomnia pada Usia Lanjut di Posyandu Lansia Desa Benerwetan R

0 0 14

SKRIPSI PENGARUH TERAPI RELAKSASI DZIKIR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA HIPERTENSI (Studi di Posyandu Lansia Kelurahan Jombatan Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang)

0 0 129