Hasil Kalibrasi Load Cell Kondisi Tanah

35

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kalibrasi Load Cell

Hasil kaibrasi load cell merupakan hubungan antara regangan µå dengan beban kgf. Data lengkap mengenai hasil kalibrasi disajikan pada Lampiran 3. Dari hasil kalibrasi tersebut diperoleh persamaan linier dan regresi yang menyatakan hubungan antara kedua parameter tersebut yaitu : y = 2.0755x – 0.8138 R 2 = 0.99999 dimana : y = beban yang diterima load cell kgf x = regangan pada load cell µå

B. Kondisi Tanah

Tanah yang digunakan sebagai lahan pengujian adalah lahan pada Laboraturium Lapangan Departemen Teknik Pertanian Leuwikopo. Hasil pengamatan kondisi lahan meliputi pengukuran kadar air, pengukuran kerapatan isi tanah yang disajikan pada Tabel 4. Kadar air rata-rata untuk kedalaman 0-10 cm, 10-20 cm, 20-30 cm, 30-40 cm berturut-turut adalah 32.24, 32.28, 40.40, 44.73. Sedangkan kerapatan isi tanah berkisar antara 0.70 - 0.92 grcm 3 dengan rata-ratanya sebesar 0.81 grcm 3 . Tabel 5. Hasil pengukuran kadar air dan kerapatan isi tanah pada tiap kedalaman pengukuran Kedalaman cm Kadar air rata-rata Kerapatan isi gcm 3 0 – 10 32.24 0.838 10 – 20 32.28 0.756 20 – 30 40.40 0.768 30 – 40 44.73 0.878 Rata-rata 37.41 0.81 36 Hasil pengukuran tahanan penetrasi tanah pada lahan percobaan yang dilakukan dengan menggunakan penetrometer sampai kedalaman 40 cm disajikan pada Tabel 6. Sedangkan data dan perhitungan tahanan penetrasi disajikan pada Lampiran 8. Tabel 6. Tahanan penetrasi pada tiap kedalaman pengukuran Kedalaman cm Tahanan penetrasi rata-rata kPa 0 – 10 1863.96 10 – 20 2020.76 20 – 30 1961.96 30 – 40 1452.36 Rata-rata 1824.76 Grafik pada Gambar 27 menunjukkan terjadi peningkatan tahanan penetrasi pada lahan percobaan hingga kedalaman 20 cm dari permukaan tanah. Sedangkan pada kedalaman 30 cm dari permukaan tanah mulai terjadi penurunan tahanan penetrasi. Tanah pada kedalaman + 20 cm adalah lapisan yang memiliki kekerasan maksimum, hal ini disebabkan adanya pemadatan tanah akibat lalu lintas traktor dan alat-alat pengolah tanah lain. 5 10 15 20 25 30 35 40 500 1000 1500 2000 2500 Tahanan Penetrasi Tanah kPa K e d a la m a n c m Gambar 27. Grafik hubungan kedalaman dan tahanan penetrasi 37 Hasil pengukuran sifat kohesi tanah, sudut gesekan dalam, adhesi tanah-baja dan sudut gesekan tanah baja disajikan pada Tabel 7. Data hasil pengukuran pada Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai kohesi pada kedalaman 0-20 cm lebih tinggi yaitu sebesar 375.35 kPa daripada kohesi tanah pada kedalaman 20-40 cm yang hanya sebesar 343.50 kPa. Pada kedalaman 0-20 cm terlihat pula persentase kadar air yang relatif rendah dan kerapatan isi tanah yang cukup tinggi. Pada kedalaman 0-20 cm terlihat pula bahwa nilai adhesi juga lebih tinggi daripada lapisan tanah dibawahnya yaitu sebesar 237.72 kPa. Hal ini berarti ikatan antara tanah dengan logam cukup kuat. pada rentang kedalaman tersebut ikatan antara logam dengan tanah yang kuat ini akan menyebabkan kelengketan tanah pada permukaan bilah bajak subsoil shank, seperti yang terlihat pada Gambar 28. Gambar 28. Kelengketan tanah pada bilah bajak subsoil getar Data hasil perhitungan lengkap kohesi, sudut gesekan dalam, adhesi dan sudut gesekan tanah baja disajikan pada Lampiran 10. Tabel 7. Kohesi, sudut gesekan dalam, adhesi dan sudut gesekan tanah baja pada tiap kedalaman pengukuran Kedalaman cm Kohesi rata- rata kPa Sudut gesekan dalam rata-rata o Adhesi tanah- baja rata-rata kPa Sudut gesekan tanah-baja rata-rata o 0 – 20 375.35 78.31 237.72 70.35 20 – 40 343.50 79.24 177.93 78.13 Rata-rata 359.43 78.77 207.83 74.24 38

C. Tahanan Tarik Bajak Subsoil Getar