29
IV. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEKANISME PEREDAM
A. Identifikasi Masalah
Bajak getar sering mengalami kerusakan pada bagian mekanisme penggetar yaitu pada bagian eksentrik. Kerusakan pada bagian ini terjadi karena sering
terjadi beban yang berlebihan pada sayap getar di sepatu bajak. Beban yang besar tersebut mengakibatkan PTO traktor memutar paksa bagian eksentrik bajak
sehingga pasak penahan spi tidak mampu menahan putaran PTO lagi. Akibatnya terjadi gesekan antara poros dan bagian eksentrik sehingga terjadi keausan pada
bagian tersebut. Untuk itu perlu dibuat sebuah mekanisme peredam untuk mengatasi kondisi saat terjadi kelebihan beban pada sayap getar bajak.
B. Analisis Rancangan
Analisis perancangan terdiri dari analisis fungsional, yaitu penentuan komponen-komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan peredam torsi dan
analisis struktural yaitu menentukan bentuk dari masing-masing komponen yang sesuai dengan analisis teknik dari masing-masing komponen.
Gambar 22. Rancangan mekanisme peredam torsi pada bajak getar. Rancangan mekanisme peredam pada bajak getar Gambar 22 terdiri atas
beberapa bagian yaitu : a piringan peredam; b pegas; c piringan pemutar; d tutup. Dasar perancangan bagian-bagian tersebut disajikan pada Tabel 3.
30 Tabel 3. Dasar perancangan mekanisme peredam torsi
No Komponen
Dasar Rancangan a
Piringan peredam Dibuat sebagai rumah pegas sekaligus
sebagai ruang penyalur kelebihan beban. b
Pegas Dibuat untuk mengakomodasi kelebihan
beban pada poros. c
Piringan penyalur putaran
Dibuat untuk menyalurkan putaran. Pada piringan ini terdapat jari-jari untuk
memutar piringan peredam. d
Tutup Dibuat untuk menjaga agar pegas tidak
lepas.
C. Pembuatan Mekanisme Teredam Torsi C.1. Piringan peredam
Piringan peredam merupakan piringan logam berdiameter 200 mm dengan ketebalan 35 mm. Pada piringan ini terdapat empat buah sel
berbentuk busur yang masing-masing berjarak 50 mm dari pusat piringan. Sel-sel yang masing-masing memiliki panjang 50 mm tersebut berfungsi
sebagai rumah untuk pegas sekaligus ruang yang mengakomodasi kelebihan torsi yang diberikan oleh PTO traktor. Pada tengah piringan terdapat lubang
berdiameter 38 mm untuk memasukkan poros. Lubang poros tersebut dilengkapi dengan alur pasak sedalam 4 mm dan degan lebar 10 mm.
Gambar 23. Piringan peredam
31
C.2. Pegas
Pegas merupakan komponen yang berfungsi untuk menahan kelebihan beban akibat putaran paksa PTO traktor. Pegas yang digunakan merupakan
pegas tekan. Pegas ini diletakan dalam sel-sel pada piringan peredam. Pegas ini dibuat untuk mampu menahan beban 27.5 kgf.
Gambar 24. Pegas
C.3. Piringan pemutar
Merupakan komponen yang berfungsi untuk menyalurkan putaran PTO traktor ke girboks melalui piringan peredam. Piringan ini merupakan
plat logam berdiameter 200 mm dengan ketebalan 10 mm. Pada sisi dalam piringan terdapat empat buah jari yang berbentuk silinder dengan diameter
20 mm dan panjang 30 mm. Jari-jari ini terletak 50 mm dari pusat piringan. Jari-jari ini berfungsi untuk menyalurkan putaran melalui piringan peredam.
Gambar 25. Piringan pemutar
C.4. Tutup
Merupakan komponen yang terletak di belakang piringan peredam yang berfungsi untuk menjaga agar pegas tidak keluar. Komponen ini
32 merupakan piringan yang terbuat dari logam berdiameter 200 mm dan
ketebalan 5 mm. Pada bagian pusat piringan terdapat lubang berdiameter 38 mm dengan alur pasak selebar 10 mm dengan kedalaman 4 mm. Pada
aplikasinya komponen ini dijadikan satu dengan piringan peredam dengan cara dilas.
Gambar 26. Tutup
D. Analisa Teknik Perancangan D.1. Perancangan piringan peredam