IDENTIFIKASI MUTU PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN DAN HAMBATAN KUNJUNGAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA GUNUNG RONGGO KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG

(1)

IDENTIFIKASI MUTU PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN

DAN HAMBATAN KUNJUNGAN LANSIA DI

POSYANDU LANSIA DESA GUNUNG

RONGGO KECAMATAN TAJINAN

KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Disusun Oleh:

AHMAD ARDI PRASETIYO

NIM. 09060032

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Identifikasi Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan Dan Hambatan Kunjungan Lansia di Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Yoyok Bekti Prasetyo S.Kep Ns. M.Kep Sp Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Prof. Dr. Ir. Sujono, M.kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dukungan, dan motivasi dalam menyusun skripsi ini.

4. Sunardi, S.Kep. Ns., M.kep, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Nur Aini, S.Kep. Ns., M.kep, selaku Dosen Pembimbing III yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 6. Sri Sunaringsih Ika Wardoyo, SKM, MPH, selaku Dosen Pembimbing IV yang

telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmunya.


(4)

vi

8. Drg.Titik Purwati selaku kepala puskesmas tajinan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian didaerah wilayah kerja puskesmas tajinan kabupaten malang.

9. H. Mujib., amd.Kep selaku kepala perawat sekaligus tata usaha yang telah memberi masukan serta kelancaran dalam penelitian saya.

10. Bu yayuk selaku perawat pelaksana posyandu lansia desa gunung ronggo

kecamatan tajinan yang telah memberikan izin dan membimbing untuk melakukan penelitian.

11. Para karder posyandu lansia gunung ronggo selaku pelaksana posyandu lansia yang telah membantu dan memperlancar penelitian skripsi ini.

dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan berkat-Nya untuk kita semua.Amin.

Malang, 27 Januari 2016


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan Keaslian Penulisan... iv

Kata Pengantar ... v

Motto ... vii

Lembar Persembahan ... viii

Abstract ... x

Abstrak ... xi

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xvi

Daftar Gambar ... xvii

Daftar Lampiran ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Bagi Peneliti ... 6

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan ... 6

1.4.3 Bagi Lansia ... 7

1.4.4 Bagi Peneliti Lain ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanjut Usia ... 10

2.1.1 Pengertian ... 10

2.1.2 Batasan Lansia ... 10

2.1.3 Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lansia ... 11

2.1.4 Permasalahan yang Terjadi pada Lansia ... 14

2.2 Konsep Posyandu Lansia ... 20

2.2.1 Pengertian Posyandu Lansia ... 20

2.2.2 Tujuan Posyandu Lansia ... 21

2.2.3 Dasar Pelaksanaan Posyandu Lansia ... 21

2.2.4 Sasaran ... 22

2.2.5 Manfaat Posyandu Lansia ... 22

2.2.6 Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia ... 25

2.2.7 Kegiatan Posyandu Lansia ... 25

2.2.8 Penilaian Keberhasilan Upaya Pembinaan Lansia Melalui Posyandu Lansia ... 26


(6)

xiii

2.3 Mutu Pelayanan Kesehatan ... 30

2.5.1 Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan ... 30

2.5.2 Dimensi Mutu Pelayanan ... 32

2.5.3 Penilaian Mutu Pelayanan Kesehatan ... 35

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 37

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 38

4.2 Kerangka Penelitian ... 38

4.3 Populasi, Tekhnik Sampling, dan Sampel Peneltian ... 40

4.3.1 Populasi ... 40

4.3.2 Tekhnik Sampling ... 40

4.3.3 Sampel Penilitian ... 40

4.4 Fokus Penelitian ... 40

4.5 Definisi Operasional... 40

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 42

4.7 Instrumen Penelitian ... 42

4.7.1 Kuisoner Data Demografi ... 42

4.7.2 Kuisoner Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia ... 42

4.8 Uji Validitas dan Reabilitas ... 43

4.8.1 Uji Validitas... 43

4.8.2 Uji Reabilitas ... 45

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 46

4.9.1 Tahap Persiapan ... 46

4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 46

4.9.3 Tahap Pengumpulan Data... 47

4.10 Pengolahan Data ... 47

4.10.1 Editing Data ... 47

4.10.2 Coding ... 47

4.10.3 Sorting ... 47

4.11 Tekhnik Analisis Data ... 47

4.11.1 Analisa Deskriptif ... 48

4.11.2 Analisa Univariat ... 48

4.12 Etika Penelitian ... 48

4.12.1 Lembar Persetujuan dan Informed Consent ... 49

4.12.2 Tanpa Nama atau Anonimity ... 49

4.12.3 Kerahasian atau Confidentality ... 49

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 5.1 Karekteristik Lansia diPosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan Dan Pekerjaan ... 50

5.1.1 Analisis Univariat ... 50

5.1.1.1 Karekteristik Lansia Berdasarkan Usia diPosyandu Lansia Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang ... 51


(7)

5.1.1.2 Karekteristik Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin diPosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo

Kecamatan Tajinan Kabupaten Malng ... 51

5.1.1.3 Karekteristik Lansia Berdasarkan Pendidikan di Posyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang ... 52

5.1.1.4 Karekteristik Lansia Berdasarkan Pekerjaan di Posyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang ... 53

5.2 Analisa Data ... 53

5.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 53

5.2.2 Identifikasi Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan di Posyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang ... 54

5.2.3 Gambaran Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan di Posyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang Berdasarkan Parametet Dan Kriteria Penelitian Dengan Nilai tertinggi ... 55

5.2.4 Gambaran Hambatan Kunjungan Lansia kePosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang Berdasarkan Pengetahuan... 56

5.2.5 Gambaran Hambatan Kunjungan Lansia kePosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang Berdasarkan Jarak kePosyandu Lansia ... 57

5.2.6 Gambaran Hambatan Kunjungan Lansia kePosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang Berdasarkan Ekonomi Dan Penghasilan ... 58

5.2.7 Gambaran Hambatan Kunjungan Lansia kePosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang Berdasarkan Dukungan Keluarga ... 59

5.2.8 Gambaran Hambatan Kunjungan Lansia kePosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang Berdasarkan Sikap Lansia ... 60

5.2.9 Gambaran Hambatan Kunjungan Lansia kePosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang Berdasarkan Parameter Dan Kriteria Penelitian Dengan Nilai Tertinggi ... 61

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Interpetasi dan Diskusi Hasil ... 62

6.1.1 Identifikasi Karekteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan dan Pekerjaan ... 62

6.1.1.1 Usia ... 62

6.1.1.2 Jenis Kelamin ... 63

6.1.1.3 Pendidikan ... 63

6.1.1.4 Pekerjaan ... 64

6.1.2 Gambaran Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan di Posyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang ... 65


(8)

xv

6.1.3 Gambaran Hambatan Kunjungan Lansia di Posyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang ... 67 6.2 Keterbatasan Penelitian ... 71 6.3 Implikasi Untuk Keperawatan ... 71

BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan ... 73 7.2 Saran... 74


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden ... 78

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 79

Lampiran 3 Lembar Kuisoner... 80

Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 87

Lampiran 5 Tabulasi Data Mutu Pelayanan Kesehatan ... 90

Lampiran 6 Tabulasi Data Hambatan Kunjungan Lansia ... 94

Lampiran 7 Pengantar Surat Bankesbangpol ... 98

Lampiran 8 Pengantar Surat Dinkes ... 99

Lampiran 9 Surat Ijin Bankesbangpol ... 100

Lampiran 10 Surat Ijin Dinkes ... 101

Lampiran 11 Surat Pernyataan Sudah Melakukan Penelitian ... 102


(10)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Assaf, A.F. (2009). Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC

Alimul, Aziz. (2003). Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.

Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Astuti, Endang. P.(2008).Faktor-faktor yang mendoronglansia tetap bekerja di sektor

pertanian. Skrips. Universitas Airlangga

Human Development Index (HDI): Province And Nasional. BPS, 2009.

http://dds.bps.go.id/eng/tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=26&notab=2.

diakses 1 Januari 2014 jam 16:06

Bustami. (2011). Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Erlangga Darmojo, B. (2004). Buku Ajar Geriatri. Edisi 4. Jakarta: Balai penerbit FKUI

_________. (2000).Beberapa masalah penyakit pada Usia Lanjut. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Depkes RI. (2000). Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan.

Jakarta: Direktorat Kesehatan Keluarga

_________. (2003). Pedoman Pemantauan Dan Penilaian Program Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan.

_________. (2003).Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi PetugasKesehatan.

Jakarta : Depkes RI.

_________. (2005). Pedoman Pelatihan Kader Kelompok Usia Lanjut bagi Petugas Kesehatan. Jakarta : Direktorat Kesehatan Keluarga.

__________. (2010). Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia Komisi Nasional Lanjut Usia. Jakarta: Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan

Dwi W, Vina, Dan Fitrah (2010). Memahami Kesehatan Pada Lansia. Jakarata: Trans Info Media

Ekasari, Fatma(2008).Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika Erfandy. (2008). Pengelolaan Posyandu Lansia. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Fusta, Dina (2008). Ilmu Kedokteran. Semarang. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia.


(11)

Hastono.(2009).Analisis Data Riskesdas 2007/2008. Jurnal Kesehatan Masyarakat. November 2015

Henniwati. (2008). Faktor-Faktor yang MempengaruhiPemanfaatan Posyandu Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Aceh Timur. Thesis: Medan: USU

Hidayat, A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Hungu. (2007). Demografi kesehatan indonesia. Jakarta:Grasindo

Komnas Lansia. (2010). http://www.komnaslansia.go.id/ modules.pp?= News&file=article&sid=65. Jakarta: Depkes RI. Diakses tanggal 16 Juni 2014 jam:1935

Kotler, Philip (2008). Manajemen Pemasaran. Edisi 11 Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Lestari P. Hadisaputro.(2011).Beberapa Faktor Yang Berperan teradap keaktifan

Kunjungan Lansia. Jurnal Kedokteran. Tahun 2015

Siti Maryam, R Dan R. Siti Maryam; Mia Fatma Ekasari; Rosidawati; Ahmad Jubaedi; Irwan Batubara (2010). Asuhan Keperawatan Pada Lansia. Jakarta: Trans Info Media.

__________. (2008). Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Mubarak, W. I. (2007)/ Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 1 Teori & Aplikasi Dalam Praktik Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Kumunitas. Gerontik dan Keluarga. Jakarta: Agung Seto

Mubarak, W. I. (2009)/ Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori & Aplikasi Dalam Praktik Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Kumunitas. Gerontik dan Keluarga. Jakarta: Agung Seto

Mulyani, Slamet. 2009. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Kegiatan Posyandu Lansia Dengan Partisipasi Lansia di Posyandu Wilayah Puskesmas Patuk 1 Kabupaten Gunung Kidul. http://keperawatankomunitas.com. Diakses tanggal 11 Mei 2014 jam : 11:34

Nurhayati,.(2008).Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia. Jurnal.

Januari 2016

Norkosiani dalam Ambarwati.(2011).Faktor internal yang Berhubungan dengan Keaktifan Lansia Berkunjung ke Posyandu Lansia Desa Mayungan. Jurnal Publikasi.Tahun2013

Notoadmodjo, S. (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

_____________ . (2005). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta _____________ . (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka


(12)

Nugroho, W. (2000) .Keperawatan Gerontik & Geriatric. Edisi 3. Jakarta: EGC

Nursalam. (2002). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.nd

________. (2003). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Pohan, S.I. (2002). Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan, Dasar-dasar Pengertian dan Penerapan. Jakarta: EGC

Rahayu, S, Purwanto Harjanto, D. 2010. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketidakaktifan Lanjut Usia ke Posyandu Lansia di Puskesmas Cebangon

Salatiga”.Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Yogyakarta: ISSN

Referensi elektronik rekomendasi oleh BKKBN. Menuju Lansia Paripurna, dalam

http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.aspx?ArtikelID=123 di peroleh 6 Januari 2016

Referensi elektronik rekomendasi oleh Suhartini Ratna., Lanjut Usia Tinjauan Lanjut Usia, dalam http://www.damandiri. or. Id/ file/Ratna Suhartini Unnair bab 2, pdf di peroleh 26 september 2014

Rosyid FN. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya. Jurnal

Sangaji, E., & Sopiah.(2013).Perilaku Konsumen, Pendekatan Praktis disertai Himpunan. Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Andi

Setiabudi & Hardywinoto. (2005). Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai Aspek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Soedjono, C. Heriawan. (2000). Pedoman Pengelolaan Kesehatan Pasien. Jakarta: PT. Indeks

Sudarman, M. (2008). Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta.: Salemba Medika Stanley, Dkk. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta: EGC Sugiyono (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta

Wijayanti. (2008). Hubungan Kondisi Fisik RTT Lansia Terhadap Kondisi Sosial Lansia di RW 03 RT 05 Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Semarang. Jurnal Imiah Peancangan Kota dan Permukiman, Volume 7/Nomor 1/Desember 2016


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lansia merupakan tahap akhir siklus hidup manusia, bagian dari proses kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan di alami oleh setiap individu. Dalam tahap ini individu mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental, khususnya kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya. Perubahan penampilan fisik sebagian dari proses penuan normal, seperti rambut yang mulai memutih, kerut-kerut ketuaan di wajah, berkurangnya ketajaman panca indera, serta kemunduran daya tahan tubuh, merupakan acaman bagi integritas orang usia lanjut. Belum lagi mereka harus berhadapan dengan kehilangan-kehilangan peran diri, kedudukan sosial, serta perpisahan dengan orang-orang yang dicintai. Semua hal tersebut menuntut kemampuan beradaptasi yang cukup besar untuk dapat menyikapi secara bijak (Soejono, 2000).

Menua didefinisikan sebagai penurunan, kelemahan, meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan perubahan lingkungan, hilangnya mobilitas dan ketangkasan, serta perubahan fisiologis yang terkait dengan usia (Aru dkk, 2009). Penuaan adalah suatu proses normal yang ditandai dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan dan terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Hal ini merupakan suatu fenomena yang kompleks dan multidimensional yang dapat diobservasi setiap sel dan berkembang sampai pada keseluruhan sistem (Stanley dan Gauntlet, 2007).

Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut. Tujuan upaya


(14)

2

tersebut untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya. Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok usia lanjut ini, pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada lansia melalui beberapa jenjang (Erfandi, 2008).

Keberhasilan dalam bidang peningkatan dan pencegahan penyakit telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata rata umur harapan hidup meningkat keadaan ini menyebabkan jumlah usia lanjut semakin besar. Permasalahan yang akan timbul pada lansia yaitu : kelemahan, keterbatasan, ketidakmampuan, dan keterlambatan (Mulyani, 2009). Pada tahun 2010 diperkirakan jumlah penduduk lanjut usia (Lansia) di Indonesia, sebesar 24 juta jiwa atau 9,77% dari total jumlah penduduk (Hambuako, 2008). Pada tahun 2007 jumlah penduduk Jawa Timur sebanyak 37.790.642 jiwa, yang lanjut usia mencapai 4.202.908 jiwa atau 11,2 %, dengan prosentase tersebut provinsi Jawa Timur mengalami struktur penduduk tua (Hasan Aminuddin, 2008), Sedangkan Jumlah penduduk Kabupaten Malang yang kini mencapai 3 juta jiwa membuat jumlah warga lanjut usianya (lansia) merupakan tertinggi di Jawa Timur. Sekitar 10 persen dari jumlah itu yaitu 300.000-an, warga Kabupaten Malang merupakan lansia. Pada 2009 jumlah lansia mencapai 289.000 orang ( Bps, 2012).

Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah Posyandu lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit. Pelayanan Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan


(15)

3

kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (Erfandi, 2008).

Pemerintah telah merumuskan berbagai peraturan dan perundang-undangan, yang diantaranya seperti tercantum dalam Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Pada pasal 19 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pembentukan Posyandu, disebutkan bahwa kesehatan manusia usia lanjut diarahkan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kemampuannya agar tetap produktif, serta pemerintah membantu penyelenggaraan upaya kesehatan usia lanjut untuk meningkatkan kualitas hidupnya secara optimal. Dengan itu berbagai upaya dilaksanakan untuk mewujudkan masa tua yang sehat, bahagia dan produktif ( BPS, 2009).

Dari hasil studi pendahuluan yang di lakukan dengan tekhnik wawancara dan studi dokumentasi pada bulan Februari 2015 kepada ibu Yayuk yang bertugas sebagai koordinator posyandu lansia di Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang, mengatakan bahwa jumlah peserta posyandu lansia dengan total jumlah 80 orang lansia yang hadir dalam posyandu lansia semakin berkurang. Banyak masyarakat yang memilih untuk berkerja di saat diadakan posyandu tersebut. Karekteristik masyrakat yang kebanyakan bekerja di sektor pertanian baik laki-laki maupun para perempuan serta pemahaman tentang pendidikan kesehatan sangatalah kurang. Di samping dari segi pendidikan lansia tersebut, letak tempat posyandu lansia sangatlah minim sekali dengan fasilitas yang dibutuhkan seperti tidak adanya angkutan umum untuk akses ke posyandu, Sedangkan usia para lansia yang kebanyakan masuk di usia 60-74 tahun yang merupakan lanjut usia akan sangat kelelahan apabila jalan yang ditempuh naik turun maupun jauh dari rumah lansia


(16)

4

tersebut. Setelah itu dari hasil wawancara yang dilakukan kepada lansia yang berada di sekitar posyandu dan merupakan lansia yang berkunjung diposyandu tersebut bahwasannya kuranngya komunikasi dalam memberikan informasi tentang posyandu serta pelayanan yang diberikan sedikit kurang cepat dan tanggap.

Menurut Budiawan (2004) hambatan-hambatan yang berhubungan dengan penurunan kunjungan lansia ke posyandu lansia antara lain : pengetahuan lansia, jarak rumah dengan lokasi posyandu, kurangnya informasi tentang posyandu lansia, ekonomi dan penghasilan, kurangnya dukungan keluarga, serta pelayanan yang diberikan kepada lansia. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan itu terjadi setelah orang melakukan pengindaraan terhadap suatu objek tertentu. Supriyatno (2005), mengemukakan bahwa pengetahuan yang salah tentang tujuan dan manfaat Posyandu dapat menimbulkan salah persepsi yang akhirnya kunjungan lansia ke Posyandu rendah. Bila pengetahuan lebih dapat dipahami, maka timbul suatu sikap dan perilaku untuk berkunjung. Selain itu tingkat pengetahuan seseorang juga mempengaruhi perilaku individu, yang mana makin tinggi pengetahuan seseorang maka makin tinggi kesadaran untuk perperan serta, dalam hal ini adalah melakukan kunjungan ke Posyandu lansia. Jarak adalah ruang sela (panjang atau jauh) anatara dua benda atau tempat yaitu anatara jarak ke rumah dengan posayndu. Jangkauan pelayanan Posyandu dapat ditingkatkan dengan bantuan pendekatan maupun pemantauan melalui kegiatan Posyandu (Budioro, 2002). Posyandu sebaiknya berada pada tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat sendiri, Posyandu dapat dilaksanakan dipos pelayanan yang sudah ada, rumah penduduk, balai desa, balai RT, atau ditempat khusus yang dibangun masyarakat (Effendy, 2008).


(17)

5

Kebutuhan pasien dapat dilihat dari kualitas pelayanan. Pelayanan adalah semua upaya yang dilakukan oleh produsen untuk memenuhi keinginan pelanggannya dengan jasa yang diberikan. Suatu pelayanan dikatakan baik oleh pasien, dengan menggunakan persepsi pasien tentang pelayanan yang diterima (memuasakan atau mengecewakan, juga termasuk lamanya waktu pelayanan). Pelayanan di bentuk oleh 5 prinsip Service Quality yaitu tangible (berwujud), realibility (keandalan), responsive (cepat tanggap), assurance (kepastian) dan empaty(empati) Al-Assaf (2009).

Dalam pemberian pelayanan juga harus memperhatikan faktor-faktor pemberi pelayanan seperti Mutu Pelayanan dari pemberi pelayanan kesehatan tersebut. Adanya mutu pelayanan yang baik dimungkinkan untuk meningkatnya pasien atau konsumen yang berkunjung. Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu cara sederhana untuk meraih tujuan yang diinginkan dengan cara yang paling efisien dan paling efektif, dengan penekanan untuk memuaskan konsumen (Al-Asaf, 2009). Mutu pelayanan kesehatan adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan untuk individu maupun populasi mampu menghasilkan outcome pelayanan sesuai dengan yang diharapkan dan konsisten dengan pengetahuan profesional terkini. Kegiatan penjaminan mutu menyangkut beberapa dimensi mutu, yaitu; Kompetensi Teknis, akses terhadap pelayanan, efektivitas, hubungan antar manusia, efisien, kelangsungan pelayanan dan keamanan(Bustami, 2011).

Menyadari pentingnya posyandu lansia dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka perlu diadakan penelitian tentang beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kunjungan lansia keposyandu lansia. Berdasarkan data yang telah dijelaskan dalam latar belakang ini, maka peneliti bermaksud untuk mengadakan sebuah penelitian tentang Identifikasi Mutu Pelayanan Petugas


(18)

6

Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia diPosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Gambaran Mutu Pelayanan Petugas

Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia di Posyandu Lansia Desa Gunung

Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang?”

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk Mengidentifikasi Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia diPosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi mutu pelayanan petugas kesehatan diposyandu lansia gunung ronggo

2. Mengindentifikasi hambatan kunjungan lansia keposyandu lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti

Untuk Mengidentifikasi Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia diPosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan

Sebagai tambahan informasi dalam sitem pendidikan tentang bagaimana meningkatkan tingkat kunjungan lansia diposyandu lansia dengan metode


(19)

7

peningkatan pelayanan kesehatan serta memberikan informasi pengetahuan apa saja hambatan kunjungan lansia keposyandu lansia.

1.4.3 Bagi Lansia

Memberikan masukan bagi masyarakat khususnya pada lansia dengan mengoptimalkan secara maksimal fasilitas yang telah disediakan serta meningkatkan kesehatannya melalui Posyandu Lansia.

1.4.4 Bagi Peneliti Lain

Sebagai rujukan penelitian lebih lanjut khusunya tentang Identifikasi Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia di Posyandu Lansia

Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia di Posyandu Lansia:

1. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Lanjut Usia(Lansia) Ke Posyandu Lansia Di Rw 03 Tanggul Wilayah Kerja Puskesmas Tanggul Kabupaten Jember

Metode penelitian yang digunakan oleh Yunita (2010) adalah korelasi dengan

pendekatan Cross sectional dengan besar sampel seluruh populasi lansia yang

berkunjung dengan jumlah 53 responden dengan tekhnik sampling total sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariate menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Lanjut Usia(Lansia) Ke Posyandu Lansia

Perbedaan penelitian yang digunakan oleh Yunita (2010) yaitu lansia yang berada di wilayah kerja puskesmas tanggul jember sedangkan dalam penelitian ini adalah berbeda dalam subjek yang di gunakan, penelitian ini menggunakan subjek


(20)

8

lansia di desa gunungronggo. Variabel penelitian ini adalah Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansia.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansi Di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya

Menurut penelitian Uswatun Hasanah (2009) penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan pendekatan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan tekhnik random sampling dengan jumlah 30 responden. Instrument di gunakan kuisoner dan wawancara. Analisa dengan menggunakan Uji chi-square test dengan taraf signifikan

(α = 0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa usia dan kemandirian aktivitas lansia

yang kurang baik. Hasil analisa korelasi diperoleh hasil yang signifikan (P value = 0,05) yang dapat di artikan bahwa ada Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansi Di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya.

Perbedaan penelitian yang di lakukan oleh Uswatun Hasanah (2009) dengan penelitian ini adalah subjek penelitian merupakan lansia di daerah tajinan dan teknik

pengambilan sampel menggunakan observasional/survey. Selain itu, penelitian ini

menggunakan variabel Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan Dan Hambatan Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansia.

3. Hubungan Mutu Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Soebandi

Metode penelitian yang digunakan oleh Hardina (2012) adalah korelasi

dengan pendekatan Cross sectional dengan besar sampel seluruh populasi lansia yang

berkunjunga dengan jumlah 94 responden dengan tekhnik sampling ancidental sampling. Analisis data dilakukan secara univariat menunjukkan bahwa terdapat


(21)

9

hubungan yang bermakna antara Mutu Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap.

Perbedaan penelitian yang digunakan oleh Hardina (2012) yaitu Pasien yang berada di Rs.Soebandi Jember sedangkan dalam penelitian ini adalah berbeda dalam subjek yang di gunakan, penelitian ini menggunakan subjek lansia di desa gunungronggo. Variabel penelitian ini adalah Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan Dan Hambatan Kunjungan Lansia Ke Psoayandu Lansia.


(1)

tersebut. Setelah itu dari hasil wawancara yang dilakukan kepada lansia yang berada di sekitar posyandu dan merupakan lansia yang berkunjung diposyandu tersebut bahwasannya kuranngya komunikasi dalam memberikan informasi tentang posyandu serta pelayanan yang diberikan sedikit kurang cepat dan tanggap.

Menurut Budiawan (2004) hambatan-hambatan yang berhubungan dengan penurunan kunjungan lansia ke posyandu lansia antara lain : pengetahuan lansia, jarak rumah dengan lokasi posyandu, kurangnya informasi tentang posyandu lansia, ekonomi dan penghasilan, kurangnya dukungan keluarga, serta pelayanan yang diberikan kepada lansia. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan itu terjadi setelah orang melakukan pengindaraan terhadap suatu objek tertentu. Supriyatno (2005), mengemukakan bahwa pengetahuan yang salah tentang tujuan dan manfaat Posyandu dapat menimbulkan salah persepsi yang akhirnya kunjungan lansia ke Posyandu rendah. Bila pengetahuan lebih dapat dipahami, maka timbul suatu sikap dan perilaku untuk berkunjung. Selain itu tingkat pengetahuan seseorang juga mempengaruhi perilaku individu, yang mana makin tinggi pengetahuan seseorang maka makin tinggi kesadaran untuk perperan serta, dalam hal ini adalah melakukan kunjungan ke Posyandu lansia. Jarak adalah ruang sela (panjang atau jauh) anatara dua benda atau tempat yaitu anatara jarak ke rumah dengan posayndu. Jangkauan pelayanan Posyandu dapat ditingkatkan dengan bantuan pendekatan maupun pemantauan melalui kegiatan Posyandu (Budioro, 2002). Posyandu sebaiknya berada pada tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat sendiri, Posyandu dapat dilaksanakan dipos pelayanan yang sudah ada, rumah penduduk, balai desa, balai RT, atau ditempat khusus yang dibangun masyarakat (Effendy, 2008).


(2)

Kebutuhan pasien dapat dilihat dari kualitas pelayanan. Pelayanan adalah semua upaya yang dilakukan oleh produsen untuk memenuhi keinginan pelanggannya dengan jasa yang diberikan. Suatu pelayanan dikatakan baik oleh pasien, dengan menggunakan persepsi pasien tentang pelayanan yang diterima (memuasakan atau mengecewakan, juga termasuk lamanya waktu pelayanan). Pelayanan di bentuk oleh 5 prinsip Service Quality yaitu tangible (berwujud), realibility (keandalan), responsive (cepat tanggap), assurance (kepastian) dan empaty(empati) Al-Assaf (2009).

Dalam pemberian pelayanan juga harus memperhatikan faktor-faktor pemberi pelayanan seperti Mutu Pelayanan dari pemberi pelayanan kesehatan tersebut. Adanya mutu pelayanan yang baik dimungkinkan untuk meningkatnya pasien atau konsumen yang berkunjung. Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu cara sederhana untuk meraih tujuan yang diinginkan dengan cara yang paling efisien dan paling efektif, dengan penekanan untuk memuaskan konsumen (Al-Asaf, 2009). Mutu pelayanan kesehatan adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan untuk individu maupun populasi mampu menghasilkan outcome pelayanan sesuai dengan yang diharapkan dan konsisten dengan pengetahuan profesional terkini. Kegiatan penjaminan mutu menyangkut beberapa dimensi mutu, yaitu; Kompetensi Teknis, akses terhadap pelayanan, efektivitas, hubungan antar manusia, efisien, kelangsungan pelayanan dan keamanan(Bustami, 2011).

Menyadari pentingnya posyandu lansia dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka perlu diadakan penelitian tentang beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kunjungan lansia keposyandu lansia. Berdasarkan data yang telah dijelaskan dalam latar belakang ini, maka peneliti bermaksud untuk mengadakan sebuah penelitian tentang Identifikasi Mutu Pelayanan Petugas


(3)

Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia diPosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Gambaran Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia di Posyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang?”

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk Mengidentifikasi Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia diPosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi mutu pelayanan petugas kesehatan diposyandu lansia gunung ronggo

2. Mengindentifikasi hambatan kunjungan lansia keposyandu lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti

Untuk Mengidentifikasi Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia diPosyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan

Sebagai tambahan informasi dalam sitem pendidikan tentang bagaimana meningkatkan tingkat kunjungan lansia diposyandu lansia dengan metode


(4)

peningkatan pelayanan kesehatan serta memberikan informasi pengetahuan apa saja hambatan kunjungan lansia keposyandu lansia.

1.4.3 Bagi Lansia

Memberikan masukan bagi masyarakat khususnya pada lansia dengan mengoptimalkan secara maksimal fasilitas yang telah disediakan serta meningkatkan kesehatannya melalui Posyandu Lansia.

1.4.4 Bagi Peneliti Lain

Sebagai rujukan penelitian lebih lanjut khusunya tentang Identifikasi Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia di Posyandu Lansia Desa Gunung Ronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia di Posyandu Lansia:

1. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Lanjut Usia(Lansia) Ke Posyandu Lansia Di Rw 03 Tanggul Wilayah Kerja Puskesmas Tanggul Kabupaten Jember

Metode penelitian yang digunakan oleh Yunita (2010) adalah korelasi dengan pendekatan Cross sectional dengan besar sampel seluruh populasi lansia yang berkunjung dengan jumlah 53 responden dengan tekhnik sampling total sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariate menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Lanjut Usia(Lansia) Ke Posyandu Lansia

Perbedaan penelitian yang digunakan oleh Yunita (2010) yaitu lansia yang berada di wilayah kerja puskesmas tanggul jember sedangkan dalam penelitian ini adalah berbeda dalam subjek yang di gunakan, penelitian ini menggunakan subjek


(5)

lansia di desa gunungronggo. Variabel penelitian ini adalah Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan dan Hambatan Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansia.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansi Di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya

Menurut penelitian Uswatun Hasanah (2009) penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan pendekatan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan tekhnik random sampling dengan jumlah 30 responden. Instrument di gunakan kuisoner dan wawancara. Analisa dengan menggunakan Uji chi-square test dengan taraf signifikan (α = 0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa usia dan kemandirian aktivitas lansia yang kurang baik. Hasil analisa korelasi diperoleh hasil yang signifikan (P value = 0,05) yang dapat di artikan bahwa ada Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansi Di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya.

Perbedaan penelitian yang di lakukan oleh Uswatun Hasanah (2009) dengan penelitian ini adalah subjek penelitian merupakan lansia di daerah tajinan dan teknik pengambilan sampel menggunakan observasional/survey. Selain itu, penelitian ini menggunakan variabel Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan Dan Hambatan Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansia.

3. Hubungan Mutu Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Soebandi

Metode penelitian yang digunakan oleh Hardina (2012) adalah korelasi dengan pendekatan Cross sectional dengan besar sampel seluruh populasi lansia yang berkunjunga dengan jumlah 94 responden dengan tekhnik sampling ancidental sampling. Analisis data dilakukan secara univariat menunjukkan bahwa terdapat


(6)

hubungan yang bermakna antara Mutu Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap.

Perbedaan penelitian yang digunakan oleh Hardina (2012) yaitu Pasien yang berada di Rs.Soebandi Jember sedangkan dalam penelitian ini adalah berbeda dalam subjek yang di gunakan, penelitian ini menggunakan subjek lansia di desa gunungronggo. Variabel penelitian ini adalah Mutu Pelayanan Petugas Kesehatan Dan Hambatan Kunjungan Lansia Ke Psoayandu Lansia.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUMIAJI KOTA BATU

16 117 29

Gambaran Persepsi Lansia Tentang Tugas Kader di Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos Tahun 2014

0 8 113

KESEHATAN DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DALAM MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DI DESA Kesehatan Dan Dukungan Sosial Dengan Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia Di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura.

0 2 16

HUBUNGAN PERSEPSI KESEHATAN DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DALAM MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DI DESA Kesehatan Dan Dukungan Sosial Dengan Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia Di Desa Pucangan Kecamatan Kartasura.

0 1 19

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MANFAAT POSYANDU LANSIA DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

1 0 5

AKTIVITAS LANSIA BERHUBUNGAN DENGAN STATUS KESEHATAN LANSIA DI POSYANDU PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA STATUS FUNGSIONAL, KESEHATAN MENTAL DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA TUNJUNG KECAMATAN JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS

0 1 15

HUBUNGAN MOTIVASI EKSTERNAL LANSIA DENGAN TINGKAT KUNJUNGAN LANSIA DATANG KE POSYANDU LANSIA DI DESA SITIBENTAR KECAMATAN MIRIT - Elib Repository

0 0 45

PELAKSANAAN POSYANDU LANSIA DALAM UPAYA PEMENUHAN PELAYANAN KESEHATAN DAN HAK ASASI LANSIA DI DESA SEREN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO - Unika Repository

0 0 13

PELAKSANAAN POSYANDU LANSIA DALAM UPAYA PEMENUHAN PELAYANAN KESEHATAN DAN HAK ASASI LANSIA DI DESA SEREN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO - Unika Repository

0 0 20