Hasil Penelitian 1. Uji Efektivitas NEP

22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Uji Efektivitas NEP

Hasil penelitian berupa presentase mortalitas hama uji S. exigua setiap 24 jam setelah aplikasi selama 24 hingga 96 jam disajikan dalam Tabel 2-5 sebagai berikut. Tabel 2. Mortalitas seluruh larva S. exigua uji setelah 24 jam Ulangan Perlakuan P0 0 JI2 ml P1 750 JI2 ml P2 800 JI2 ml P3 850 JI2 ml P4 900 JI2 ml P5 950 JI2 ml 1 5 7 9 10 10 2 5 7 7 9 10 3 5 6 8 9 10 4 7 6 9 8 10 Jumlah 22 26 33 36 40 Rata-rata 5,5 6,5 8,25 9 10 Presentase 55 65 82,5 90 100 Tabel 3. Mortalitas seluruh larva S. exigua uji setelah 48 jam Ulangan Perlakuan P0 0 JI2 ml P1 750 JI2 ml P2 800 JI2 ml P3 850 JI2 ml P4 900 JI2 ml P5 950 JI2 ml 1 6 8 10 10 10 2 6 7 10 10 10 3 7 7 9 10 10 4 9 7 9 10 10 Jumlah 28 29 38 40 40 Rata-rata 7 7,25 9,5 10 10 Presentase 70 72,5 95 100 100 Hasil uji efektivitas NEP terhadap larva S. exigua mengindikasikan bahwa kematian larva setelah aplikasi meningkat, seiring dengan bertambahnya waktu pemaparan dan kepadatan populasi NEP JI2 ml. Kematian larva dicirikan dengan berubahnya warna tubuh dari kuning gelap, kecoklatan menjadi agak kehitaman. Kemudian tekstur tubuh menjadi lembek, mengeluarkan cairan dan tidak merespon jika disentuh. Tabel 4. Mortalitas seluruh larva S. exigua uji setelah 72 jam Ulangan Perlakuan P0 0 JI2 ml P1 750 JI2 ml P2 800 JI2 ml P3 850 JI2 ml P4 900 JI2 ml P5 950 JI2 ml 1 6 9 10 10 10 2 7 7 10 10 10 3 7 8 9 10 10 4 9 9 10 10 10 Jumlah 29 33 39 40 40 Rata-rata 7,25 8,25 9,75 10 10 Presentase 72,5 82,5 97,5 100 100 Tabel 5. Mortalitas seluruh larva S. exigua uji setelah 96 jam Ulangan Perlakuan P0 0 JI2 ml P1 750 JI2 ml P2 800 JI2 ml P3 850 JI2 ml P4 900 JI2 ml P5 950 JI2 ml 1 7 10 10 10 10 2 8 8 10 10 10 3 8 10 10 10 10 4 10 10 10 10 10 Jumlah 33 38 40 40 40 Rata-rata 8,25 9,5 10 10 10 Presentase 82,5 95 100 100 100 Hasil uji efektivitas 96 jam menunjukkan pada 24 jam setelah aplikasi, hasil untuk perlakuan P3, P4, dan P5 sangat tinggi, yakni dengan memberikan presentase mortalitas sebesar 100. Meskipun demikian, hal tersebut belum mampu menunjukkan nilai LD 90 -96 jam NEP terhadap S. exigua, karena kepadatan populasi NEP yang diaplikasikan terlalu tinggi, sehingga presentase mortalitas S. exigua uji mencapai lebih dari 90 sebelum 96 jam. Uji efektivitas NEP selama 96 jam yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai LD 90 -96 jam ternyata berada diantara perlakuan P1 dan P2. Data hasil penghitungan mortalitas S. exigua dan kepadatan populasi NEP untuk masing- masing perlakuan selanjutnya dianalisis menggunakan analisis probit software Minitab 1.5 untuk mengetahui nilai LD 90 -96 jam NEP terhadap S. exigua. Data hasil analisis probit data lengkap terlampir disajikan pada Tabel 6. Tabel 6.Nilai LD 90 -96 jam NEP terhadap S. exigua Kepadatan Populasi NEP JI2 ml Lethal Doses LD S. exigua 746 80 772 90 776 91 Berdasarkan Tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa presentase mortalitas S. exigua cenderung meningkat setiap peningkatan kepadatan populasi NEP, sehingga dapat dikatakan bahwa kenaikan kepadatan populasi NEP yang diberikan berpengaruh positif terhadap kenaikan presentase mortalitas larva uji S. exigua. Data di atas juga menunjukkan bahwa presentase mortalitas populasi S. exigua sebesar 90 didapatkan melalui aplikasi NEP pada kerapatan 772 JI2 ml.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Uji Efektifitas Beberapa Jamur Entomopatogen Dan Insektisida Botani Terhadap Spodoptera Exigua Hubn. Pada Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)

0 40 61

EFEKTIVITAS AGENS PENGENDALI HAYATI (APH) DAN INSEKTISIDA SINTETIK UNTUK PENGENDALIAN HAMA Spodoptera exigua (Hubner) PADA TANAMAN BAWANG MERAH DI DESA MATEKAN KABUPATEN PROBOLINGGO

0 8 62

Dinamika Populasi Spodoptera exigua (Hubner) (Lepidoptera: Noctuidae) pada Pertanaman Bawang Merah di Dataran Rendah

0 13 9

Kejadian penyakit cendawan entomopatogen pada spodoptera exigua hubn. (lepidoptera: noctuidae) dalam jaring tritrofik pada tanaman bawang daun

0 2 37

Kejadian Penyakit Cendawan Entomopatogen pada Spodoptera exigua (Lepidoptera: Noctuidae) dalam jaring Tritropik pada Tanaman Bawang Daun

0 4 17

PENGGUNAAN NEMATODA ENTOMOPATOGEN Steinernema carpocapsae (All Strain) dan TANAMAN SELA BAWANG MERAH dalam PENGENDALIAN HAMA pada TANAMAN KUBIS.

0 1 6

PATOGENISITAS NEMATODA ENTOMOPATOGEN Steinernema spp. DAN Heterorhabditis spp. TERHADAP HAMA BAWANG MERAH Spodoptera exigua Hubner. | Ashari | AGROLAND 8174 26846 1 PB

0 0 7

PEMANFAATAN JAMUR ENTOMOPATOGEN BEAUVERIA BASSIANA LOKAL SULAWESI TENGAH UNTUK PENGENDALIAN SPODOPTERA EXIGUA DAN LYRIOMISA CHINENSIS HAMA ENDEMIK PADA BAWANG MERAH DI SULAWESI TENGAH | Rosmini | Agroland 8153 26770 1 PB

0 0 9

SKRIPSI POTENSI SE-NPV DALAM PENGENDALIAN SPODOPTERA EXIGUA PADA BAWANG MERAH Pratiwi Noviayanti H0708137

0 0 44

PEMBERIANBIOINSEKTISIDA TERHADAP PERKEMBANGAN POPULASI DAN INTENSITAS HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera exigua Hbn) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

0 0 20