SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK PRODUKSI KEDELAI DI INDONESIA MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTERING

SISTEM

INFORMASI

GEOGRAFIS

BERBASIS

WEB

UNTUK

PRODUKSI

KEDELAIzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
DI INDONESIA MENGGUNAKAN
K-MEANSzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQP
C L U S T E R IN G
WEB-BASED GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM FOR SOYBEAN
PRODUCTION IN INDONESIA USING K-MEANS CLUSTERING


Resti HidayahzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
1*, Imas Sukaesih SitanggangzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPO
2

,.

Program Studi S1 llmu Komputer, Departemen llmu Komputer, FMIPA, Institut Pertanian Bogor,
Bogor
restihidayah5@gmail.com
Kampus IPB Dramaga, JI. Meranti Wing 20 Level V, Bogor, lndonesia 16680
Departemen llmu Komputer, FMIPA, Institut Pertanian Bogor, Bogor 2
ABSTRACT

lndonesia has large and potential area for soybean cultivation. Information concerning
areas th at are potential for soybean production is not provided in an interactive
information system that can be easily accessed by public. Nowadays, information about
soybean production in all districts in lndonesia is displayed in the tabular form in the
website of Ministry of Agriculture. For that, in this study, a web-based geographic
information system (GIS) was developed to manage and visualize soybean production in
all districts in lndonesia. K-means clustering was performed to group data on production,

productivity and harvested areas of soybean. The best clustering has the number of
cluster 4 and results sum square error (SSE) 2.07, 1.53, and 0.0037 for data on
production, productivity, and harvested areas of soybean, respectively. The GIS was
developed using OpenGeo Suite 3.0 as the geospatial tool for managing and providing
information about soybean production in lndonesia in forms of maps, tables, and graphs
based on the results of k-means clustering.
Keywords:

geographic

information

system, clusten"ng, k-means,

soybean production

ABSTRAKzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFED

lndonesia memiliki lahan dengan potensi tinggi dan cukup luas untuk ditanami kacang
kedelai. Namun informasi mengenai wilayah-wilayah

yang berpotensi untuk produksi
kedelai belum disajikan dalam sistem informasi yang interaktif dan mudah diakses
dengan mudah oleh masyarakat. Saat ini informasi produksi kedelai di setiap kabupaten
di lndonesia disajkan dalam bentuk tabel pada situs Departemen Pertanian.
Oleh
karena itu, dalam penelitian ini sistem informasi geografis (SIG) berbasis web dibangun
untuk memudahkan
pengguna
memperoleh
informasi produksi kedelai di seluruh
kabupaten di lndonesia. Teknik clusten"ng k-means diterapkan untuk mengelompokan
data produksi, produktivitas, dan luas panen kedelai untuk selanjutnya disajikan dalam
SIG. Clusten"ng terbaik dengan jumlah cluster 4 menghasilkan sum square error (SSE)
sebesar 2.07, 1.53, dan 0.0037 berturut-turut untuk data luas panen, produksi, dan
produktivitas.
SIG dibangun
dengan menggunakan
OpenGeo
Suite 3.0 sebagai
perangkat lunak geospasial untuk mengelola dan menyediakan informasi mengenai

produksi kedelai di lndonesia dalam bentuk peta, tabel, dan grafik berdasarkan hasil kclustetinq.
meanszyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Katakunci:

sistem informasi

geografis,

clustetinq, k-means, produksi kedelai

Seminar

Nasional dan Rapat Tahunan

Bidang MIPA 2014

IzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVU
SEMIRATA

PENDAHULUAN

Kacang

- kacangan

banyak

dibutuhkan

sebagai

bahan

baku industri

salah satunya yaitu kacang kedelai. Kacang kedelai bisa digunakan
pembuatan
memiliki

kecap,


susu

nilai gizi yang

kedelai,
cukup

tahu,

tinggi

dan tempe.

yang

Selain

mengandung

itu kacang


protein,

pangan,

sebagai bahan baku
kedelai

karbohidrat,

juga

lemak,

kalsium, dan vitamin B kompleks.
Jumlah produksi kacang kedelai di lndonesia dapat dikatakan belum mampu
memenuhi
kebutuhan
kedelai dalam negeri. Berdasarkan
data dari Departemen

Pertanian lndonesia pada tahun 2012, lndonesia hanya melakukan ekspor kacang
kedelai
sebesar
67,899,346
kg, sedangkan
impor
kacang
kedelai
mencapai
4,257,526,480

kg. Hal ini terjadi

karena tingginya

kebutuhan

akan kacang

kedelai


di

dalam negeri setiap tahunnya. Untuk tempe dan tahu saja, kebutuhan kedelai sangat
tinggi, ditambah lagi kebutuhan kedelai untuk bahan baku makanan ternak. Karena
tingginya

tingkat

kebutuhan

akan impor kedelai.

akan kacang kedelai maka negara kita masih tergantung

Bahkan karena kebutuhan

yang terus meningkat

maka nilai impor


kacang kedelai setiap tahunnya juga terus meningkat [1).
Bila melihat potensi wilayah serta lahan yang dimiliki lndonesia maka tidak
seharusnya lndonesia selalu mengimpor kedelai untuk memenuhi kebutuhan pangan
dalam negeri. Begitu banyak provinsi di lndonesia

yang memiliki lahan berpotensi

tinggi

dan cukup luas untuk ditanami

diantaranya

Jawa

Tengah,

Sumatera


lahan berpotensi
Tenggara

kacang

yaitu Jawa Timur,

Barat, Papua Barat, Jawa Barat, dan Sulawesi
sedang

untuk ditanami

Barat, dan Sulawesi Tenggara

berpotensi

kedelai,

ini tidak didukung

kedelai ada di Lampung,
[2). Namun banyaknya

oleh adanya informasi

Selatan,

sedangkan

NAD, Banten, Nusa

wilayah lndonesia

yang

yang dapat dilihat oleh masyarakat

lndonesia. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu sistem informasi geografis (SIG)
untuk menampilkan informasi mengenai produksi kedelai wilayah - wilayah di lndonesia.
SIG merupakan

salah

satu sistem

yang

memungkinkan

kita untuk

spasial menjadi sebuah informasi yang eksplisit, dan digunakan

mengelola

untuk membuat

data

sebuah

[3).

keputusan

Pada penelitian ini, teknikzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
clustering k-means diterapkan untuk mengelompokkan
data produksi,

produktivitas,

SIG. K-means

merupakan

data berdasarkan

dan luas panen kedelai untuk selanjutnya
metode

nilai pusat

pengelompokkan

dari cluster.

Metode

data nonhierarki
ini mempartisi

disajikan

dalam

yang mempartisi
data

kedalam

dua

kelompok atau lebih, sehingga data yang berkarakteristik
sama dimasukkan kedalam
satu kelompok yang sama dan data yang berkarakteristik
berbeda dikelompokkan
kedalam

kelompok

yang lain [4). SIG berbasis

web untuk produksi

kedelai

dibangun

menggunakan Open Geo Suite 3.0 sebagai salah satu perangkat lunak geospasial untuk
mengelola dan menyediakan informasi mengenai produksi kedelai di lndonesia dalam
bentuk peta, tabel, dan grafik.

METODE PENELITIANzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Data, Alat, dan Area Studi
Pada penelitian
administrasi

kabupaten

kabupaten,

luas

panen,

ini, data spasial yang digunakan
dari 33 provinsi di lndonesia
jumlah

produksi,

adalah data vektor untuk peta

dan data atributnya

produktivitas,

dan tahun

adalah nama

produksi

kacang

kedelai di 33 provinsi di lndonesia dari tahun 2000-2011 yang diperoleh dari Departemen

384

Pertanian

Republik

lndonesia

(http://aplikasi.deptan.go.id).

Data awal yang

masih berupa file dengan format .xls sehingga harus dilakukan
dahulu sebelum
dikelompokkan
menggunakan
mengelola

data diolah untuk membangun

diperoleh

pra proses data terlebih

SIG. Data yang telah dipraproses

akan

menggunakan
perangkat lunak Weka 3.6.9 dan selanjutnya
diolah
Open Geo Suite 3.0 sebagai salah satu perangkat lunak geospasial untuk

dan menyediakan

informasi

mengenai

produksi

kedelai di lndonesia

dalam

bentuk peta, tabel, dan grafik.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Tahapan Penelitian
Praproses
Pada penelitian
dan pemilihan

data.

ini dilakukan 2 tahapan praproses data, yaitu: pembersihan
Pembersihan

data dilakukan

untuk menghapus

data

data yang tidak

konsisten danzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
outlier yang akan mengganggu pada tahap data mining atau mengisi nilai
missing

value. Pemilihan

digunakan

data dilakukan

untuk memilih variabel - variabel

yang akan

dalam tahap clustering.

Clustering
Clustering adalah proses mengelompokkan
data (objek) yang didasarkan hanya
pada informasi yang ditemukan dalam data yang menggambarkan
objek tersebut dan

hubungan

di antaranya,

satu kelompok

dalam kelompok
mengelompokkan
produktivitas.

sehingga data yang berkarakteristik

yang sama dan data yang berkarakteristik

sama dimasukkan
berbeda

ke dalam

dikelompokkan

ke

yang lain. Pada penelitian ini, teknik clustering dilakukan untuk
data produksi kedelai berdasarkan nilai luas panen, produksi, dan

Teknik

yang

clustering

diterapkan

adalah

algoritme

k-means.

Berikut

adalah algoritme dari k-means [4]:
Input:

k: jumlah cluster
D: Dataset yang berisi n objek
Output:

Himpunan yang terdiri dari k cluster
Method:

(1) pilih k objek secara acak dari D sebagai pusat cluster awal
(2) ulangi
(3)

tempatkan setiap objek ke cluster yang paling dekat berdasarkan nilai ratarata dari objek dalam cluster
perbaharui nilai rata - rata cluster dengan menghitung nilai rata-rata dari

(4)

objek untuk setiap duster
(5) hingga tidak terjadi perubahan pada cluster
Pembuatan

Sistem Informasi Geografis

Pembuatan
tahapan

dalam

pada Gambar

Sistem

metode

Informasi

Web-based

Geografis

dalam

Development

1. Metode ini terdiri dari 5 tahapan,

sistem berbasis
dan penggunaan

web, rekayasa
sistem [5]

kebutuhan

penelitian

Life Cycle

ini dilakukan

(WDLC)

yaitu: perencanaan

sistem, perancangan

yang

melalui
disajikan

pengembangan

aplikasi, implementasi,

Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Bidang MIPAzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPON
2014 IzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQP
SEM IRATA zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYX

Gambar 14 Tahapan penelitian [5]zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONM

HASIL DAN PEMBAHASAN
Praproses

Data awal yang diperoleh

adalah file dengan format .xls yang berisi nilai jumlah

produksi, luas panen, dan produktivitas

kedelai pada setiap kabupaten

di lndonesia

dari

tahun 2000 - 2011. Pada file tersebut masih terdapat beberapa missing value pada nilai
produktivitas

dan terdapat beberapa kesalahan perhitungan

Oleh karena

itu diperlukan

tahapan

pembersihan

nillai produktivitas

data untuk mengatasi

pada data.

hal tersebut.

Untuk memperbaiki dan mengisi nilai produktivitas yang kosong, dilakukan
berdasarkan jumlah produksi dan luas panen sesuai persamaan (1) berikut.

perhitungan

= zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Jumlah Produksi (Kuintal)
(1 )

Produktivitas

Luas Panen (Ha)

Selanjutnya,
yang diperlukan.

dilakukan

tahapan pemilihan data untuk memilih variabel - variabel

Pada tahapan

ini, variabel - variabel yang dipilih yaitu variabel tahun,

nama kabupaten, jumlah produksi, luas panen, dan produktivitas.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPON
C lu sterin g

Clustering

dilakukan

produktivitas

pada

setiap

menggunakan

perangkat

untuk mengelompokkan
kabupaten.

data nilai produksi, luas panen, dan

Clustering

k-means

lunak Weka 3.6.9 untuk beberapa

Hasil clustering pada data luas panen,
dilihat pada Tabel 1,2, dan 3.

produksi

Tabel I Hasil clustering

dan produktivitas

(Sum

K

Square

2

6.407

berturut-turut

luas panen

SSE
Jumlah

dilakukan

Luas Panen
Jumlah
Cluster

Anggota

Maks

Min

Rata Rata

Error)
C1

2,909

11,158

C2

138

49,056

--386

dengan

nilai k, yaitu 2, 3, 4, dan 5.

865
11,432

21,667

dapat

3

3.66

266

C1

116

C2

14,479
49,056

3,263

6,076.95

14,912

23,347.94

443.24
2,665
3,233
1
C3 zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
4

2.07

291

C1
C2

5

1.29

11,783

2,853

9824,53911,994

5,222.70
18,615.69

C3

2,623

-2,804

1

401.86

C4

35

49,056

25,165

31,652.97

63

15,233

7,518

10,887.49

C1

-91 zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
i6,939 15,87f-20,790:26

C2
C3

331

7,307

2,142

3,943.55

C4

22

49,056

28,068

35,052.27

C5

2,540

2,132

1

335.34

Tabel 2 Hasil clustering

produksi

Produksi
SSE(Sum zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Jumlah

Jumlah
Cluster

Square

K

Anggota

Maks

Error)

Min

Rata - Rata

2zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
5.57
C1
130
2,983
858.85

3

4

3.37

1.53

C2

2,921

14,588

C1

95

76,434

21,182 -

c2

226

20,916

5,285-

C3

2,730

18-

76,434

C2

274

16,113

2,652

3,957

5

10738,514

C3

53,005.38

3,988-7,416.21
553.25
25,043.31

40,985

53,005.38

350
9,571
2,714
--2-=,5:-:C 17 - 2 ,-69-9- --,--

5,004.78
407.42

18

C2

40,985

16,451

C1

1.02

9,898.42
667.49

5,251

C1

C3
C4'--

1,171.33
-32~54.85

76,434

C4

88

20,655

C5

78

38,514

9,793
20,916 -

14,332.06
27,442.69

Tabel 3 Hasil clustering produktivitas

SSE(Sum

Produktivitas
Jumlah

Jumlah
Square

Cluster

K

Anggota

Maks

Error)

2

O.078--IT

-

-3--0.015

0.0037

11,170

C1
C2

6

C3
4

-1
2,983
--1

C2

C1

2)77

1,43~

---n ,f7"o
1,434.9

Min

11,170

Rata Rata

11,170

-0.69

17.91
--'-1~1
, "'"17=0:---'7 1,""17=0:::-:- 1
970.83

1,163.02

471.65

0.09

15.60

11,170

11,170

11,170

Seminar Nasional dan RapatTahunan Bidang MIPA 20141zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTS
SEM IR A TA

C2

6

1,434.9

970.83

C3

77

471.65
-79.02

80.93

11,170

11,170

11,170

C4
5

---

---

2,900

C1

0.0036

1,163.02

147.94zyxwvutsrqponmlkji

12.69

0.09

C2

77

471.65

80.93

147.94

C3

2,797

79.02

7.78

12.42

C4

103

7.69

0.09

3.07

C5

6

1,434.9

970.83

1,163.02
- -Pada Tabel 1, 2, dan 3 bisa dilihat jumlah k, nilai SSE, jumlah anggota, nilai
maksimum,
minimum, dan rata-rata
dari setiap hasilzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHG
clustering. Berdasarkan
hasil
clustering

dengan

tersebut
jumlah

diperoleh

cluster

hasil cluster

yang tidak terlalu

cukup kecil. Dengan menggunakan
k=4 pada setiap hasil clustering

terbaik
banyak

dengan

nilai maksimum,

ditentukan

menggunakan

telah menghasilkan
minimum,

k=4 karena

nilai SSE yang

dan rata - rata dengan

rentang nilai untuk masing - masing cluster

pada nilai luas panen, produksi, dan produktivitas,

seperti dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Rentang nilai hasil zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
clustering

Rentang Nilai

Cluster

Produktivitas (Ku /Ha)
=11160

dan produktivitas.

proses transformasi

data untuk mengubah

nilai pada luas panen, produksi, dan produktivitas
tinggi, dan sangat tinggi. Sementara

untuk masing - masing cluster

Dengan menggunakan

rentang nilai

nilai numerik pada setiap

menjadi nilai kategori rendah, sedang,

untuk nilai yang bernilai 0 dan na masing - masing

diberi nilai Nul! dan Na. Tabel 5 adalah contoh data kategori produksi kedelai tahun 2000
berdasarkan

hasil clustering.

Tabel 5 Contoh data kategori produksi kedelai tahun 2000 berdasarkan

Nama kab

Simeulue--Aceh

Sing ki-I -

Luas
Panen
(Ha)
Nuj(
Nu-lI--

-

hasil clustering

Kategori

Produk

Kategori

Luas
Panen
Nu II

si (Ton)

Produksi

s (Ku/Ha)

Null

Null

Null

Produ ktivita
s
-Nul!

NuII

Null

Null

-Nul!

Null -

Produktivita

Kategori

Aceh Selatan

363

Rendah

Null

Nul!

Null

Nul!

Aceh
Tenggara
Aceh Timur

119

Rendah

155

Rendah

13.03

Rendah

6,148

Sedang

7,277

Sedang

11.84

Rendah

AcehTengah-

254

Aceh Barat

3,385

Aceh Besar

288

Pidie

Na

388

Rendah

Rendah
283
Rendah
Sedang ---:-4-=,0""17=--Sedang---1T.87

11.14

Rend·-;-a-;-h-----c3=-=84
--R-endah

13.33

Rendah

Na

Na

Na

Na

Na

Rendah

__

Bireuen

Null

Null

Null

Null

Null

Null

Aceh Utara

48,212

Sangat
Tinggi
Null

58,814

Sangat
Ti.J:lggi
Null

12.2

Rendah

Aceh Barat
Null
Null
Null
Nul!
Daya _zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Pembuatan

Aplikasi

Perancangan

Pengembangan

Sistem Berbasis Web

Pada tahap ini dilakukan

perencanaan

pembuatan

SIG untuk produksi

kedelai

yang mampu memenuhi tujuan dari penelitian ini, yaitu SIG yang mampu mengelola data
spasial dan data tekstual,

serta mampu menampilkan

informasi

peta, grafik, dan tabel

dari hasil produksi kedelai di 33 provinsi di lndonesia.
Rekayasa

Kebutuhan

Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan serta menganalisis semua kebutuhan SIG
untuk data produksi kedelai. Kebutuhan fungsional yang dibutuhkan untuk SIG ini adalah
fungsi menampilkan

peta, tabel, dan grafik.

Perancangan Aplikasi
Setelah semua kebutuhan fungsional
aplikasi. Perancangan

produksi kedelai dan perancangan
produksi

kedelai

menggunakan
menghasilkan

dikumpulkan,

dilakukan tahap perancangan

aplikasi terdiri dari 2 bagian, yaitu perancangan

menghasilkan

kebutuhan
data

fungsional.

produksi

Perancangan

kedelai

yang

telah

kebutuhan

data

kebutuhan

data

dikelompokkkan

algoritme
k-means,
sedangkan
perancangan
kebutuhan
fungsional
gambaran umum mengenai fungsi menampilkan peta, tabel, dan grafik.

Implementasi
Tahap ini dilakukan untuk merealisasikan rancangan SIG berbasis
produksi
kedelai yang telah dibuat dengan menggunakan
Open Geo

web untuk
Suite 3.0.

Pembuatan
PostgreSQl.

basis data spasial produksi kedelai dilakukan dengan menggunakan
PembuatanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
layer dan style peta dilakukan menggunakan
Openlayer.

Pengaturan

style

berdasarkan

kategori

clustering

dilakukan

untuk

produksi,

menggunakan

memberikan

pewarnaan

luas panen, dan produktivitas

pada

setiap

kabupaten

yang diperoleh

algoritme k-means. Warna yang digunakan

dari hasil

adalah hitam, abu -

abu, hijau, kuning, jingga, dan merah dimana masing - masing warna mewakili
na, null,

rendah,

sedang,

mengimplementasikan
Codelgniter.

Gambar

tinggi,

kode

dan

program

2 menunjukkan

sangat

tinggi.

dilakuan
tampilan

Serta

dengan

untuk

menggunakan

peta dan tabel produksi

kategori luas panen pada tahun 2003 dari semua provinsi di lndonesia
berdasarkan hasil clustering menggunakan algoritme k-means.

kategori

membangun

dan

framework

kedelai

untuk

yang dihasilkan

Seminar Nasional dan Rapat Tahunan

Bidang MIPA 2014

IzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQP
SEM IRATA

Gambar 2 Tampilan SIG produksi kedelai
Pada
menunjukkan

Gambar 2, tampilan
peta, warna hijau, kuning, jingga, dan merah
hasilzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
clustering luas panen yang bernilai rendah, sedang, tinggi, dan

sangat tinggi, sedangkan warna hitam dan abu - abu menunjukkan nilai luas panen
yang bernilai na dan null. Sedangkan tampilan tabel menjelaskan nilai luas panen dan
kategori luas panen dari setiap kabupaten di seluruh lndonesia.

Penggunaan

Sistem

Pada

tahap

dipublikasikan,

dengan kebutuhan
berkelanjutan

ini,

SIG

serta dilakukan

untuk

produksi

pemeliharaan

dan spesifikasi

kedelai

yang

untuk memastikan

sistem. Proses pemeliharaan

dimana sistem secara terus menerus diperbarui

telah

dibuat

dan

diuji

isi dari SIG tetap sesuai
merupakan

proses yang

dan disesuaikan

dengan

perubahan.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

KESIMPULAN
Sistem
berdasarkan

informasi

geografis

hasil clustering

berbasis

menggunakan

web untuk produksi
algoritme

k-means

kedelai

di lndonesia

telah berhasil dibangun

390 zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

menggunakan

perangkat

lunak Open Geo Suite 3.0 danzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJ
framework Codelgniter. Hasil

c1ustering terbaik diperoleh

(SSE) sebesar

dengan jumlah c1uster 4 dan menghasilkan

2.07, 1.53, dan 0.0037 berturut-turut

dan produktivitas.

Berdasarkan

sum square error

untuk data luas panen, produksi,

hasil c1ustering, data produksi kedelai dibagi ke dalam 4

kategori yang selanjutnya

ditampilkan

juga mampu menampilkan

hasil produksi kedelai dalam bentuk tabel dan grafik.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYX

dalam peta. Selain dalam bentuk peta, sistem ini

PUSTAKA
[1]

Nazaruddin.

[2]

Balai Besar Penelitian

1993. Komoditi Ekspor Pertanian. Jakarta: PT Penebar Swadaya.
dan Pengembangan

Potensi dan Ketersediaan
[3]

Sumberdaya

Lahan untuk Pengembangan

Pertanian.

2008.

Kedelai di lndonesia.

Lahan

Warta

Penelitian dan Pengembangan

Pertanian Vol. 30, No.1: 3-4.

DeMers.

of Geographic

1997. Fundamenta/s

Information

Systems.

USA: Hamilton

Printing.
[4]

Han J, Kamber
Massachussetts:

[5]

Abdul-Aziz

A, Koronios

Development
Perspective.
System:

M, and

1-9.

Pei J. 2012.

Data

Mining:

Concept

and

Techniques.

Morgan Kaufmann.
A, Gao J, and Sulong MS. 2012. A Methodology

of Web-based
Information
Proceedings of the Eighteenth

System:
Americas

for the

Web
Development
Team
Conference on Information