DATA MINING PENERAPAN K-MEANS ALGORITM CLUSTERING

LAPORAN TUGAS DATA MINING
PENERAPAN K-MEANS ALGORITM CLUSTERING
PADA DATA PRODUKSI GARAM SETIAP PROVINSI DI INDONESIA

Disusun Oleh :

Yogi Anggara

[1500018073]

Rynto E. S.

[1500018074]

Ridho Febrian

[1500018083]

Mayang Notri.S

[1500018102]


Vita Silvia

[1500018114]

Indriyanto A. P

[1500018118]

Prodi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta
2017

Latar Belakang
garam adalah salah satu bahan poko dalam masakkan. Indonesia salah satu produksen garam yang masih terbatas
produksinya di karenakkan asih menggunakkan cara tradisional dalam produksinya, yaitu dengan cara penyinaran
sinar matahari. Produksi garam di Indonesia ini hanya mampu memenuhi kebutuhan garam dalam negeri, in juga
salah satu dampak dari masih tradisionalnya cara produksi garam. Bahkan pada waktu-waktu sebelumnya di

Indonesia di katakkan sedang krisis garam, sehingga pemerintah meimpor garam dari Australia untuk memenuhi
kebutuhan garam di Indonesia. Dengan adanya keputusan tersebut berdampak pada harga garam local yang bisa
merugikan petani garam di Indonesia.
Dengan adanya data set ini kami bisa menghitung dan memperkirakkan dengan luas lahan,

tingkat produktifitas

dapat mengetahui seberapa banyak garam yang bisa di produksi. Sehingga data set ini bisa jadi acuhan
pemerintahan untuk mengembangkan system pembuatan garam dan impor garam luar negeri yang bisa membebani
ptani garam.

Tujuan
Dengan menghitungan data set “Data Produksi Garam Setiap Provinsi Di Indonesia Menggunakkan K-Means
Algoritm Clustering” :
1. Untuk mengetahui tingkat produktivitas pembuatan garam di setiap daerah
2. Untuk mengetahui tingkat produksi garam di setiap daerah
3. Untuk medapatkkan data yang telah dikelompokkan sehingga dapat menghasilkan informasi
4. Menjadikan acuhan pemerintah untuk menyikapi krisis garam di indonesia

Dasar teori

K-Means
K-Means adalah suatu metode penganalisaan data atau metode Data Mining yang melakukan proses pemodelan
tanpa supervisi (unsupervised) dan merupakan salah satu metode yang melakukan pengelompokan data dengan
sistem partisi. Metode k-means berusaha mengelompokkan data yang ada ke dalam beberapa kelompok, dimana
data dalam satu kelompok mempunyai karakteristik yang sama satu sama lainnya dan mempunyai karakteristik
yang berbeda dengan data yang ada di dalam kelompok yang lain. Dengan kata lain, metode ini berusaha untuk
meminimalkan variasi antar data yang ada di dalam suatu cluster dan memaksimalkan variasi dengan data yang ada
di cluster lainnya.

CLustering
Clustering atau klasterisasi adalah metode pengelompokan data. Menurut Tan, 2006 clusteringadalah sebuah

proses untuk mengelompokan data ke dalam beberapa cluster atau kelompok sehingga data dalam
satu cluster memiliki tingkat kemiripan yang maksimum dan data antarcluster memiliki kemiripan yang minimum.

Clustering merupakan

proses

partisi


satu set objek

data

ke

dalam

himpunan

bagian

yang

disebut

dengan cluster. Objek yang di dalam cluster memiliki kemiripan karakteristik antar satu sama lainnya dan berbeda
dengan cluster yang lain. Partisi tidak dilakukan secara manual melainkan dengan suatu algoritma clustering. Oleh
karena itu, clustering sangat berguna dan bisa menemukan group atau kelompokyang tidak dikenal dalam

data. Clustering banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti misalnya pada business inteligence, pengenalan
pola

citra,

web

search, bidang

inteligence, clusteringbisa

ilmu

mengatur

biologi,

dan

untuk


banyak customer ke

keamanan

dalam

(security).

banyaknya

Di

dalam business

kelompok.

Contohnya

mengelompokan customer ke dalam beberapa cluster dengan kesamaan karakteristik yang kuat. Clustering juga

dikenal sebagai data segmentasi karena clustering mempartisi banyak data set ke dalam banyak group berdasarkan
kesamaannya. Selain itu clustering juga bisa sebagai outlier detection.

Data Produksi Garam

Terdapat 415 data dengan 8 atribut :
1. Id

: varchar 5 auto increatmen

2. Kabupaten

: varchar 25

3. Nama provinsi

: varchar 25

4. Param garam


: varchar 15

5. Tahun

: date

6. Luas lahan

: int 15

7. Produksi

: int 15

8. Produktivitas

: int 15

Data produksi garam setelah di filter


Data yang telah di clastering, yang awal 415 menjadi 351 data yang telah di filter, dengan 8 atribut :
1. Id

: varchar 5 auto increatmen

2. Kabupaten

: varchar 25

3. Nama provinsi

: varchar 25

4. Param garam

: varchar 15

5. Tahun

: date


6. Luas lahan

: int 15

7. Produksi

: int 15

8. Produktivitas

: int 15

Penerapan dalam aplikasi anaconda

A.

Melakukan Import Library yang akan digunakan untuk clustering

B. Melakukan Import data excel alumni kedalam python


Gambar 1 : hasil dari import data produksi garam, dengan jumlah data 415

C. Seleksi kolom dari data frame yang akan dilakukan clustering keseluruhan

Gambar 2 : setting untuk mengatur berapa banyak kolom dan baris yang di gunakkan,
Serta pemberian nama kolom. Terdapat fungsi untuk menghapus data yang none.

D. Check kembali hasil formating data table apakah sudah sesuai

Gambar 3: pada gambar tersebut dapat di ketahu bahwa type data produksi dan produktivitas harus di
ubah ke float.

E. Merubah type data obyek ke float pada data produksi dan produktivitas

Gambar 4 : hasil dari perubahan

F. Cek kembali type data

Gambar 5 : data telah berubah dari objek ke float

G. Ubah index dataframe agar lebih memudahkan dalam melakukan clustering.

Gambar 6 : .reset_index(drop= True) merupakan reset index pada dataframe

H. Ambil data PRODUKSI dan PRODUKTIVITAS untuk dilakukan cluster.

Gambar 7 : .as_matrix() merupakan konversi dataframe ke format matrix. Terbentuk matrik-matrik

I. Proses clustering, clustering akan dilakukan pada data alumni dengan 2 jumlah feature
diantaranya IPK dan MASA STUDI. Jumlah cluster yang ditentukan adalah 3. Dengan ploting
graph 2 dimensi, dikarenakan menggunakan 2 jumlah feature. Perintah dapat dilihat sebagai
berikut.

Gambar 8 : terbetuk 340 koordinat, dengan 3 claster : claster 0= 280, claster 1 = 19, claster 2 = 41

Gamabar 9 : merupakan graf dari data Produksi Garam

Uji Coba Secara Manual
ID

Kabupaten

26 BIMA
27 SUMBAWA
28 KOTA
BIMA
29 LOMBOK
TIMUR
30 LOMBOK
BARAT

NamaProvinsi
Nusa Tenggara
Barat
Nusa Tenggara
Barat
Nusa Tenggara
Barat
Nusa Tenggara
Barat
Nusa Tenggara
Barat

ParamGara
m
PUGAR

Tahu
n
2011

LuasLaha
n
130.1

Produksi
10277.9

Produktivita
s
79

PUGAR

2011

34.86

2719.08

78

PUGAR

2011

26.3

1972.5

75

PUGAR

2011

47.17

3584.92

76

PUGAR

2011

60

1320

22

Gambar: contoh data dari data produksi garam di ambil 5 sempel data untuk di hitung

 Langkah pertama algoritma K-means Menanyakan kepada pemakai algoritma k-means,
catatan-catatan

yang

ada

akan

dibuat

menjadi

berapa

kelompok.

Jika

diambil

pengkelompokannya dengan jumlah tiga, nilai k-nya adalah 3 atau k=3
Kabupaten
BIMA
SUMBAWA
KOTA BIMA
LOMBOK TIMUR
LOMBOK BARAT

Produksi
10277.9
2719.08
1972.5
3584.92
1320

Produktivitas
79
78
75
76
22

Gambar : table yang telah di kelompokkan

 Langkah Kedua algoritma K-Means
Pada langkah kedua algoritma ini, kita akan secara sembarang memilih k=3 buah titik pusat
(dari 5 data yang ada) sebagai pusat-pusat kelompok awal, misalnya:
a. Catatan B sebagai pusat kelompok 1 sehingga m1 = (2719.08 , 78),
b. Catatan C sebagai pusat kelompok 2 sehingga m2 = (1972.50 , 75),
c. Catatan E sebagai pusat kelompok 3 sehingga m3 = (1320
Kabupaten
A
B
C
D
E

Produksi
10277.9
2719.08
1972.5
3584.92
1320

Produktivitas
79
78
75
76
22

, 22),

M1
M2
M3

Gambar: yang telah di symbol data kabupaten, untuk mempermudah perhitungan

Catetan :
A : Bima
B : Sumbawa
C : Kota Bima
D : Lombok Timur
E : Lombok Barat

Perhitungan rasio ke-1


Langkah Ketiga algoritma K-Means kelompok
Pada langkah ini setiap data akan ditentukan pusat kelompok terdekatnya. Data tersebut akan ditetapkan
sebagai anggota kelompok yang terdekat pusat kelompoknya menggunakan rumus sebagai berikut:

Kabupaten

Produksi

Produktivitas

A
B
C
D
E

10277.9
2719.08
1972.5
3584.92
1320

79
78
75
76
22

Contoh penghitungan:
a.

A1 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m1 (2719.08 , 78)


A1 = d (x,y) =√



b. A2 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m2 (1972.50 , 75)


A2 = d (x,y) =√



a. A3 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m3 (1320


A3 = d (x,y) =√

, 22)



Untuk penghitungan B1 sampai E3 dilakukan langkah yang sama seperti di atas. Dan Menghasilkan seperti yang
tampak dalam table dibawah ini:

Data
Kabupaten

Jarak Ke Pusat
M1 (2719.08 , 78)

Jarak Ke Pusat
M2(1972.50 , 75)

Jarak Ke Pusat
M3(1320 , 22)

A(10277.9 , 79)

A1

7558.820066

A2

8305.400963

A3

8958.081346

B(2719.08 , 78)

B1

746.5860275

B2

1400.200288

B3

2720.198531

C(1972.5 , 75)

C1

654.6489517

C2

1973.925341

C3

1973.925341

D(3584.92 , 76)

D1

3585.725506

D2

3585.725506

D3

3585.725506

E(1320, 22)

E1

1320.183321

E2

1320.183321

E3

1320.183321

Gambar : table yang jarak pusat setiap data

Untuk setiap data akan ditentukan pusat kelompok terdekatnya dengan cara membandingkan nilai jarak setiap
data dengan pusat M, dengan mencari nilai paling terkecil. Sehingga di dapatkan table dibawah ini :
Jarak ke pusat
m1 (2719.08 , 78)
A1
7558.820066
B1
0
C1
746.5860275
D1
865.8423099
E1
1400.200288

jarak ke pusat
m2(1972.50 , 75)
A2
8305.400963
B2
746.5860275
C2
0
D2
1612.42031
E2
654.6489517

jarak ke pusat
m3(1320 , 22)
A3
8958.081346
B3
1400.200288
C3
650.3439475
D3
2265.56364
E3
0

Jarak terdekat
ke kelompok
m1
m1
m2
m1
m3

Dari table 2 didapatkan keanggotaan sebagai berikut:
a. Kelompok 1 (atau m1) ={A, B, D}
b. Kelompok 2 (atau m2) = {C}, dan
c. Kelompok 3 (atau m3) = {E}.

Pada langkah ini dihitung pula rasio antara besaran Between Cluster Variation (BCV) dengan Within
Cluster Variation (WCV), seperti berikut:
a. Rumus untuk menghitung Between Cluster Variation (BCV) sebagai berikut:


Dimana i dan j adalah pusat kelompok. Karena pusat kelompok ada 3 dan d(mi,mj)
Menyatakan jarak Euclidean dari mi ke mj, Maka penyelesaian BCV menjadi sebagai berikut:

BCV= d(m1,m2) + d(m1,m3) + d(m2,m3)

Dengan m1 (2719.08 , 78), m2(1972.50 , 75), dan m3(1320 , 22), sehingga :
d (m1, m2) = √

d (m1, m3) = √

d (m2, m3) = √











Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :

BCV= d(m1,m2) + d(m1,m3) + d(m2,m3)
BCV = 746.5860275 + 1400.200288 + 654.6489517 = 2801.435267

1400.200288

b. Rumus untuk menghitung Within Cluster Variation (WCV) sebagai berikut:

Jarak ke pusat
m1 (2719.08 , 78)
A1
7558.820066
B1
0
C1
746.5860275
D1
865.8423099
E1
1400.200288

jarak ke pusat
m2(1972.50 , 75)
A2
8305.400963
B2
746.5860275
C2
0
D2
1612.42031
E2
654.6489517

jarak ke pusat
m3(1320 , 22)
A3
8958.081346
B3
1400.200288
C3
650.3439475
D3
2265.56364
E3
0

Jarak terdekat
ke kelompok
m1
m1
m2
m1
m3

Dari table di atas didapatkan
Jarak terkecil A = 7558.820066
Jarak terkecil B = 0
Jarak terkecil C = 0
Jarak terkecil D = 865.8423099
Jarak terkecil E = 0

Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :

WCV = 7558.820066 + 0 + 0 + 865.8423099 + 0 = 8424.662376

Sehingga besarnya rasio adalah

= 0.332527897
Mengingat langkah sebelumnya belum mendapatkan rasio ini, maka perbandingan rasio belum dapat
dilakukan dan algoritma dilanjutkan ke langkah ke empat.

Perhitungan Rasio Ke-2

 Langkah keempat Algoritma K-means (iterasi ke1)
Pada langkah ini, pembaruan pusat-pusat kelompok yang baru akan dilakukan seperti
Jarak ke pusat
m1 (2719.08 , 78)
A1
7558.820066
B1
0
C1
746.5860275
D1
865.8423099
E1
1400.200288

jarak ke pusat
m3(1320 , 22)
A3
8958.081346
B3
1400.200288
C3
650.3439475
D3
2265.56364
E3
0

jarak ke pusat
m2(1972.50 , 75)
A2
8305.400963
B2
746.5860275
C2
0
D2
1612.42031
E2
654.6489517

berikut:

Jarak terdekat
ke kelompok
m1
m1
m2
m1
m3

Pada langkah ini, pembaruan pusat-pusat kelompok yang baru akan dilakukan seperti

berikut:

5527.3 , 77.66666667)

a) m1 = rata-rata(mA, mB, mD)

=

b) m2 = rata-rata(mC)

= (1972.5 , 75)

c) m3 = rata-rata(mE)

= (1320, 22)

selanjutnya, kita akan kembali ke langkah 3 untuk mencari pembadingan
 Langkah ketiga Algoritma K-Means (iterasi-2)
A. Pada langkah ini setiap nasabah akan ditentukan pusat kelompok terdekatnya. Nasabah tersebut
akan ditetapkan sebagai anggota kelompok yang terdekat pusat kelompok yang baru (cara
seperti langkah 3 diatas)

.
Contoh penghitungan:
a) A1 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m1 5527.3 , 77.66666667)


A1 = d (x,y) =√



b) A2 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m2 (1972.5 , 75)


A2 = d (x,y) =√



c) A3 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m3 (1320


A3 = d (x,y) =√

Jarak ke pusat
m1 5527.3 , 77.66666667)
A1
B1
C1
D1
E1

4750.600187
2808.22002
3554.801
1942.380715
4207.668246

jarak ke pusat
m2(1972.50 , 75)

, 22)



jarak ke pusat
m3(1320 , 22)

A2
A3
8305.400963
8958.081346
B2
B3
746.5860275
1400.200288
C2
C3
0
650.3439475
D2
D3
1612.42031
2265.56364
E2
E3
654.6489517
0
Gambar : table jarak terdekat yang baru,

Jarak terdekat ke
kelompok
m1
m2
m2
m2
m3

Dari table diatas didapatkan keanggotaan sebagai berikut:
a. Kelompok 1 (atau m1) ={A}
b. Kelompok 2 (atau m2) = {B, C, D}, dan
c. Kelompok 3 (atau m3) = {E}.
Pada langkah ini dihitung pula rasio antara besaran Between Cluster Variation (BCV) dengan within Cluster
Variation (WCV), seperti berikut:

BCV= d(m1,m2) + d(m1,m3) + d(m2,m3)
Dengan m1 5527.3 , 77.66666667), m2(1972.50 , 75), dan m3(1320 , 22), sehingga :
d (m1, m2) = √



d (m1, m3) =√



d (m2, m3)=√

Jarak ke pusat
m1 5527.3 , 77.66666667)
A1
B1
C1
D1
E1

4750.600187
2808.22002
3554.801
1942.380715
4207.668246

√(

jarak ke pusat
m2(1972.50 , 75)
A2
B2
C2
D2
E2



√(


)

(

(

)

Jarak terdekat ke
kelompok

8958.081346
1400.200288
650.3439475
2265.56364
0

Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :

BCV= d(m1,m2) + d(m1,m3) + d(m2,m3)
BCV = 3554.801 + 4207.668246 + 654.6489517 = 8417.118198

B. Besar Rasio 2
WCV = 4750.600187 + 746.5860275 + 0 + 1612.42031 + 0 = 7109.606525
Sehingga besarnya rasio adalah
=

)



jarak ke pusat
m3(1320 , 22)
A3
B3
C3
D3
E3

8305.400963
746.5860275
0
1612.42031
654.6489517

)

= 1.183907741

m1
m2
m2
m2
m3

Perhitungan Rasio Ke-3

 Langkah keempat Algoritma K-means (iterasi ke1)
Pada langkah ini, pembaruan pusat-pusat kelompok yang baru akan dilakukan seperti
Jarak ke pusat
m1 5527.3 , 77.66666667)
A1
B1
C1
D1
E1

4750.600187
2808.22002
3554.801
1942.380715
4207.668246

jarak ke pusat
m2(1972.50 , 75)
A2
B2
C2
D2
E2

jarak ke pusat
m3(1320 , 22)

8305.400963
746.5860275
0
1612.42031
654.6489517

A3
B3
C3
D3
E3

Jarak terdekat ke
kelompok

8958.081346
1400.200288
650.3439475
2265.56364
0

m1
m2
m2
m2
m3

Pada langkah ini, pembaruan pusat-pusat kelompok yang baru akan dilakukan seperti
m1 = rata-rata(mA)

= (10277.9, 79)

m2 = rata-rata(, mB, mC , mD)

=

m3 = rata-rata(mE)

= (1320, 22)

berikut:

berikut:

 Langkah ketiga Algoritma K-Means (iterasi-2)
Pada langkah ini setiap nasabah akan ditentukan pusat kelompok terdekatnya. Nasabah tersebut
akan ditetapkan sebagai anggota kelompok yang terdekat pusat kelompok yang baru (cara
seperti langkah 3 diatas)

.
Contoh penghitungan:
a)

A1 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m1 (10277.9, 79)


A1 = d (x,y)=√
b)

A2 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m2 (2758.833333


A2 = d (x,y)=√
c)

A3 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m3 (1320


A3 = d (x,y)=√

Jarak ke pusat
m1(10277.9, 79)

, 76.33333333)

, 22)



jarak ke pusat
m3(1320 , 22)

jarak ke pusat
m2(2758.833333 , 76.33333333)

Jarak terdekat ke
kelompok

A1

0

A2

7519.06714

A3

8958.081346

m1

B1

7558.820066

B2

39.78825567

B3

1400.200288

m2

C1

8305.400963

C2

786.3344638

C3

654.6489517

m3

D1

6692.980672

D2

826.0867339

D3

2265.56364

m2

E1

8958.081346

E2

E3
1439.858838
Gambar : table jarak terdekat yang baru,

0

m3

Dari table diatas didapatkan keanggotaan sebagai berikut:
a) Kelompok 1 (atau m1) ={A}
b) Kelompok 2 (atau m2) = {B, D}, dan
c) Kelompok 3 (atau m3) = { C, E}.
Pada langkah ini dihitung pula rasio antara besaran Between Cluster Variation (BCV) dengan within
Cluster Variation (WCV), seperti berikut:

BCV= d(m1,m2) + d(m1,m3) + d(m2,m3)
Dengan m1 (10277.9, 79), m2(2758.833333

,76.33333333) dan m3(1320 , 22), sehingga :

d (m1, m2) =√

d (m1, m3) =√

d (m2, m3) =√


Jarak ke pusat
m1(10277.9, 79)

jarak ke pusat
m2(2758.833333 , 76.33333333)

jarak ke pusat
m3(1320 , 22)

Jarak terdekat ke
kelompok

A1

0

A2

7519.06714

A3

8958.081346

m1

B1

7558.820066

B2

39.78825567

B3

1400.200288

m2

C1

8305.400963

C2

786.3344638

C3

654.6489517

m3

D1

6692.980672

D2

826.0867339

D3

2265.56364

m2

E1

8958.081346

E2

1439.858838

E3

0

m3

Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :

BCV= d(m1,m2) + d(m1,m3) + d(m2,m3)
BCV = 7519.06714 + 8958.081346 + 1439.858838 = 17917.00732

C. Besar Rasio 3
WCV = 0 + 39.78825567+ 654.6489517 + 826.0867339+ 0 = 1520.523941
Sehingga besarnya rasio adalah
=

= 11.78344309

Perhitungan Rasio Ke-4

 Langkah keempat Algoritma K-means (iterasi ke1)
Pada langkah ini, pembaruan pusat-pusat kelompok yang baru akan dilakukan seperti
Jarak ke pusat
m1(10277.9, 79)
A1
B1
C1
D1
E1

jarak ke pusat
m3(1320 , 22)

jarak ke pusat
m2(2758.833333 , 76.33333333)
A2
B2
C2
D2
E2

0
7558.820066
8305.400963
6692.980672
8958.081346

A3
B3
C3
D3
E3

7519.06714
39.78825567
786.3344638
826.0867339
1439.858838

berikut:
Jarak terdekat ke
kelompok

8958.081346
1400.200288

m1
m2

654.6489517
2265.56364

m3
m2

0

m3

Pada langkah ini, pembaruan pusat-pusat kelompok yang baru akan dilakukan seperti
m1 = rata-rata(mA)

= (10277.9, 79)

m2 = rata-rata(mB , mD)

=

m3 = rata-rata(mC , mE)

=

berikut:

 Langkah ketiga Algoritma K-Means (iterasi-2)
Pada langkah ini setiap nasabah akan ditentukan pusat kelompok terdekatnya. Nasabah tersebut
akan ditetapkan sebagai anggota kelompok yang terdekat pusat kelompok yang baru (cara
seperti langkah 3 diatas)

.
Contoh penghitungan:
a)

A1 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m1 (10277.9, 79)


A1 = d (x,y)=√

b)

A2 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m2 (3152 , 77)


A2 = d (x,y)=√

c)

A3 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m3 (1646.25 , 48.5)

A3 = d (x,y)=√

Jarak ke pusat
m1(10277.9 , 79)

jarak ke pusat
m2(3152 , 77)



jarak ke pusat
m3(1646.25 , 48.5)

Jarak terdekat ke kelompok

A1

0

A2

7125.900281

A3

8631.703886

m1

B1

7558.820066

B2

432.9211549

B3

1073.23551

m2

C1

8305.400963

C2

1179.501696

C3

327.3244759

m3

D1

6692.980672

D2

432.9211549

D3

1938.865034

m2

E1

8958.081346

E2

E3
1832.825414
327.3244759
Gambar : table jarak terdekat yang baru,

m3

Dari table diatas didapatkan keanggotaan sebagai berikut:
d) Kelompok 1 (atau m1) ={A}
e) Kelompok 2 (atau m2) = {B, D}, dan
f) Kelompok 3 (atau m3) = { C, E}.
Pada langkah ini dihitung pula rasio antara besaran Between Cluster Variation (BCV) dengan within
Cluster Variation (WCV), seperti berikut:
BCV= d(m1,m2) + d(m1,m3) + d(m2,m3)
Dengan m1 (10277.9, 79), m2(3152 ,77) dan m3(1646.25 , 48.5)sehingga :

d (m1, m2) =√


d (m1, m3) =√

d (m2, m3) =√


Jarak ke pusat
m1(10277.9 , 79)
A1
B1
C1
D1
E1

jarak ke pusat
m3(1646.25 , 48.5)

jarak ke pusat
m2(3152 , 77)

0
7558.820066
8305.400963
6692.980672
8958.081346

A2

7125.900281

B2

432.9211549

C2

1179.501696

D2

432.9211549

E2

1832.825414

A3
B3
C3
D3
E3

Jarak terdekat ke
kelompok

8631.703886

m1

1073.23551

m2

327.3244759

m3

1938.865034

m2

327.3244759

m3

Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :

BCV= d(m1,m2) + d(m1,m3) + d(m2,m3)
BCV = 7125.900281 + 8631.703886 + 1506.019692 = 17263.62386

Besar Rasio 4
WCV = 0 + 432.9211549 + 327.3244759 + 432.9211549 + 327.3244759 = 1520.491262
Sehingga besarnya rasio adalah
=

= 11.35397769

Perhitungan Rasio Ke-5

 Langkah keempat Algoritma K-means (iterasi ke1)
Pada langkah ini, pembaruan pusat-pusat kelompok yang baru akan dilakukan seperti
Jarak ke pusat
m1(10277.9, 79)
A1
B1
C1
D1
E1

jarak ke pusat
m3(1320 , 22)

jarak ke pusat
m2(2758.833333 , 76.33333333)
A2
B2
C2
D2
E2

0
7558.820066
8305.400963
6692.980672
8958.081346

A3
B3
C3
D3
E3

7519.06714
39.78825567
786.3344638
826.0867339
1439.858838

berikut:
Jarak terdekat ke
kelompok

8958.081346
1400.200288

m1
m2

654.6489517
2265.56364

m3
m2

0

m3

Pada langkah ini, pembaruan pusat-pusat kelompok yang baru akan dilakukan seperti
m1 = rata-rata(mA)

= (10277.9, 79)

m2 = rata-rata(mB , mD)

=

m3 = rata-rata(mC , mE)

=

berikut:

 Langkah ketiga Algoritma K-Means (iterasi-2)
Pada langkah ini setiap nasabah akan ditentukan pusat kelompok terdekatnya. Nasabah tersebut
akan ditetapkan sebagai anggota kelompok yang terdekat pusat kelompok yang baru (cara
seperti langkah 3 diatas)

.
Contoh penghitungan:
d)

A1 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m1 (10277.9, 79)


A1 = d (x,y)=√

e)

A2 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m2 (3152 , 77)


A2 = d (x,y)=√

f)

A3 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m3 (1646.25 , 48.5)

A3 = d (x,y)=√

Jarak ke pusat
m1(10277.9 , 79)

jarak ke pusat
m2(3152 , 77)



jarak ke pusat
m3(1646.25 , 48.5)

Jarak terdekat ke kelompok

A1

0

A2

7125.900281

A3

8631.703886

m1

B1

7558.820066

B2

432.9211549

B3

1073.23551

m2

C1

8305.400963

C2

1179.501696

C3

327.3244759

m3

D1

6692.980672

D2

432.9211549

D3

1938.865034

m2

E1

8958.081346

E2

E3
1832.825414
327.3244759
Gambar : table jarak terdekat yang baru,

m3

Dari table diatas didapatkan keanggotaan sebagai berikut:
g) Kelompok 1 (atau m1) ={A}
h) Kelompok 2 (atau m2) = {B, D}, dan
i) Kelompok 3 (atau m3) = { C, E}.
Pada langkah ini dihitung pula rasio antara besaran Between Cluster Variation (BCV) dengan within
Cluster Variation (WCV), seperti berikut:
BCV= d(m1,m2) + d(m1,m3) + d(m2,m3)
Dengan m1 (10277.9, 79), m2(3152 ,77) dan m3(1646.25 , 48.5)sehingga :

d (m1, m2) =√


d (m1, m3) =√

d (m2, m3) =√


Jarak ke pusat
m1(10277.9 , 79)
A1
B1
C1
D1
E1

jarak ke pusat
m3(1646.25 , 48.5)

jarak ke pusat
m2(3152 , 77)

0
7558.820066
8305.400963
6692.980672
8958.081346

A2

7125.900281

B2

432.9211549

C2

1179.501696

D2

432.9211549

E2

1832.825414

A3
B3
C3
D3
E3

Jarak terdekat ke
kelompok

8631.703886

m1

1073.23551

m2

327.3244759

m3

1938.865034

m2

327.3244759

m3

Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :

BCV= d(m1,m2) + d(m1,m3) + d(m2,m3)
BCV = 7125.900281 + 8631.703886 + 1506.019692 = 17263.62386

Besar Rasio 5
WCV = 0 + 432.9211549 + 327.3244759 + 432.9211549 + 327.3244759 = 1520.491262
Sehingga besarnya rasio adalah
=

=11.35397769

Perhitungan Rasio Ke-6

 Langkah keempat Algoritma K-means (iterasi ke1)
Pada langkah ini, pembaruan pusat-pusat kelompok yang baru akan dilakukan seperti
Jarak ke pusat
m1(10277.9, 79)
A1
B1
C1
D1
E1

jarak ke pusat
m3(1320 , 22)

jarak ke pusat
m2(2758.833333 , 76.33333333)
A2
B2
C2
D2
E2

0
7558.820066
8305.400963
6692.980672
8958.081346

A3
B3
C3
D3
E3

7519.06714
39.78825567
786.3344638
826.0867339
1439.858838

berikut:
Jarak terdekat ke
kelompok

8958.081346
1400.200288

m1
m2

654.6489517
2265.56364

m3
m2

0

m3

Pada langkah ini, pembaruan pusat-pusat kelompok yang baru akan dilakukan seperti
m1 = rata-rata(mA)

= (10277.9, 79)

m2 = rata-rata(mB , mD)

=

m3 = rata-rata(mC , mE)

=

berikut:

 Langkah ketiga Algoritma K-Means (iterasi-2)
Pada langkah ini setiap nasabah akan ditentukan pusat kelompok terdekatnya. Nasabah tersebut
akan ditetapkan sebagai anggota kelompok yang terdekat pusat kelompok yang baru (cara
seperti langkah 3 diatas)

.
Contoh penghitungan:
g)

A1 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m1 (10277.9, 79)


A1 = d (x,y)=√

h)

A2 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m2 (3152 , 77)


A2 = d (x,y)=√

i)

A3 didapatkan dari titik nasabah A(10277.9 , 79) dengan titik pusat m3 (1646.25 , 48.5)

A3 = d (x,y)=√

Jarak ke pusat
m1(10277.9 , 79)

jarak ke pusat
m2(3152 , 77)



jarak ke pusat
m3(1646.25 , 48.5)

Jarak terdekat ke kelompok

A1

0

A2

7125.900281

A3

8631.703886

m1

B1

7558.820066

B2

432.9211549

B3

1073.23551

m2

C1

8305.400963

C2

1179.501696

C3

327.3244759

m3

D1

6692.980672

D2

432.9211549

D3

1938.865034

m2

E1

8958.081346

E2

E3
1832.825414
327.3244759
Gambar : table jarak terdekat yang baru,

m3

Dari table diatas didapatkan keanggotaan sebagai berikut:
j) Kelompok 1 (atau m1) ={A}
k) Kelompok 2 (atau m2) = {B, D}, dan
l) Kelompok 3 (atau m3) = { C, E}.
Pada langkah ini dihitung pula rasio antara besaran Between Cluster Variation (BCV) dengan within
Cluster Variation (WCV), seperti berikut:
BCV= d(m1,m2) + d(m1,m3) + d(m2,m3)
Dengan m1 (10277.9, 79), m2(3152 ,77) dan m3(1646.25 , 48.5)sehingga :

d (m1, m2) =√


d (m1, m3) =√

d (m2, m3) =√


Jarak ke pusat
m1(10277.9 , 79)
A1
B1
C1
D1
E1

jarak ke pusat
m3(1646.25 , 48.5)

jarak ke pusat
m2(3152 , 77)

0
7558.820066
8305.400963
6692.980672
8958.081346

A2

7125.900281

B2

432.9211549

C2

1179.501696

D2

432.9211549

E2

1832.825414

A3
B3
C3
D3
E3

Jarak terdekat ke
kelompok

8631.703886

m1

1073.23551

m2

327.3244759

m3

1938.865034

m2

327.3244759

m3

Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :

BCV= d(m1,m2) + d(m1,m3) + d(m2,m3)
BCV = 7125.900281 + 8631.703886 + 1506.019692 = 17263.62386

Besar Rasio 6
WCV = 0 + 432.9211549 + 327.3244759 + 432.9211549 + 327.3244759 = 1520.491262
Sehingga besarnya rasio adalah
=

=11.35397769

Kesimpulan

Jarak ke pusat
m1(10277.9 , 79)
A1
B1
C1
D1
E1

jarak ke pusat
m3(1646.25 , 48.5)

jarak ke pusat
m2(3152 , 77)

0
7558.820066
8305.400963
6692.980672
8958.081346

A2
B2
C2
D2
E2

7125.900281
432.9211549
1179.501696
432.9211549
1832.825414

A3
B3
C3
D3
E3

Jarak terdekat ke
kelompok

8631.703886

m1

1073.23551

m2

327.3244759

m3

1938.865034

m2

327.3244759

m3

Pada perhitungan ke 4, 5 , 6 memiliki nilai batas yang sama dan nilai rasio yang sama maka perhitungan di
hentikan. Sebab nilai batas telah di temukan, yaitu :

m1 = rata-rata(mA)

=C1

= (10277.9 , 79)

m2 = rata-rata(mB , mD)

=C2

= (3152 , 77)

m3 = rata-rata(mC , mE)

=C3

= (1646.25 ,48.5)

sehingga nilai batas tersebut di jadikkan sebagai acuhan data untuk menentukan pengelompokkan data setiap
claster.