Pemakaian dual frekuensi dalam pendugaan distribusi ikan dengan menggunakan metode hidroakustik (Furuno FQ 80) di Perairan Laut Cina Selatan

as-'

PEMAlUIAN DUAL FREKUENSI DALAM PENDUGAAN
DISTRIBUSI IKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
HIDROAKUSTIK (FURUNO FQ 80) DI PERAIRAN LAUT
CINA SELATAN

Oleh :
Natalia Trita Agnilta
C64102012

PROGRAM STUD1 ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT I'ERTANIAN BOGOR
2006

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :

PEMAKAIAN DUAL FREKUENSI DALAM PENDUGAAN DISTRIBUSI
IKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIDROAKUSTIK

(FURUNO FQ 80) DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN
Adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa
pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan infor~nasiyang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalani teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Juli 2006

NATALIA TRITA AGNIKA
C64102312

RINGKASAN
NATALIA TIZITA AGNIKA. l'emalcaian Dual Frcliuensi dalam I'enrlugaan
Distribusi lkan dengan Metode Hidroalcustik (Furuno FQ 80) di I'erairan
Laut Cina Selatan. Dibimbing oleh SRI PUJlYATl dan MOHAMMAD
NATSIR.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan memetakan nilai rata-rata
NASC (Nautical Area Scattering Coeficient) baik secara spasial maupun secara
temporal; memetakan nilai Target Strength dominan; menghitung dan memetakan
nilai rata-rata densitas area; serta menganalisa hasil pendugaan distribusi ikan

dengan penggunaan dual frekuensi (38 dan 120 KHz).
Data memiliki format dengan ekstensi .hacorg.file diperoleh dari kegiatan
Penelitian dan Pelatihan Sumberdaya Manusia Perikanan Tangkap di Perairan Laut
Cina Selatan kerjasama antara SEAFDEC (Southeast Asian Fisheries Development
Center) dan DKP (Departemen Kelautan dan Perikanan) pada tanggal 18 - 27 Juni
2005 dengan mengg~inakanKapal Riset SEAFDEC IF yang dilengkapi dengan
scientific echosounder Furuno FQ 80. Data diolah dengan FQ SO Annljizer dan
diintegrasi setiap 0.5 n.mi dengan ketebalan layer 5 meter. Parameter yang diolah
.adalah NASC (Nautical Area Scattering Coefficient), Target Strength dominan,
dan densitas ikm..
Distribusi horizontal nilai NASC pada frekuensi 38 KHz berkisar dari
29;55 m2/n.mi2 sampai 985,33 m2/n.mi2. Distribusi horizontal nilai NASC pada
frekuensi 120 KHz berkisar dari 45,46 m2/n.mi2sampai 3.653,69 m2/n.mi2.
Kisaran ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan distribusi NASC pada frekuensi
38 KHz. Nilai NASC tertinggi pada masing - masing frekuensi terletak di perairan
sebelah barat Kalimantan. Distribusi vertikal NASC pada frekuensi 38 KHz nilai
NASC berkisar 49,44 sampai 689,78 m2/n.mi2 sedangkarl pada frekuensi 120 KHz
nilai NASC berkisar 52,48 sampai 5 19,32 m2/n.mi2. Nilai NASC pada frekuensi
120 KHz semakin menurun seiring dengan meningkatnya kedalaman karena
semakin tinggi frekuensi maka absorpsi juga semakin tinggi. Berdasar distribusi

temporal, daerah pengamatan tidak didominasi oleh satu pola migrasi diurnal.
Nilai TS dominan pada frekuensi 38 KHz berkisar antara -57,48 dB dan -57,46
55,26 dB. Pada frekuensi 120 KHz nilai TS dominan berkisar antara
dB dan -48,52 dB. Perbedaan nilai TS selain disebabkan oleh ukuran target juga
dapat disebabkan oleh penggunaan frekuensi yang berbeda. TS pada frekuensi 120
KHz lebih tinggi dibandingkan frekuensi 38 KHz.
Distribusi horizontal nilai densitas ikan pada frekuensi 38 KHz berkisar
antara 1.143.343,08 ikan/n.mi.2 dan 39.645.773,93 ikan/n.mi.2 sedangkan pada
frekuensi 120 KHz berkisar antara 463.914,26 ikadn.mi.2 dan 85.1 8 1.894,07
ikan/n.mi.?. Nilai densitas tertinggi pada inasing- masing frekuensi terletak pada
perairan pantai di sebelah barat Kalimantan. Pemakaian dual frekuensi
memberikan hasil yang berbeda dalam pendugaan distribusi ikan. Nilai Target
Strength mengalami peningkatan pada frekuensi 120 KHz. Nilai NASC pada
frekuensi 38 KHz semakin meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman,
fenomena yang berlawanan terjadi pada frekuensi 120 KHz. Hal tersebut
disebabkan oleh koefisien absorpsi yang lebih tinggi serta pulsa yang pendek pada
frekuensi 120 KHz.

PEMAKAIAN DUAL FREKUENSI DALAM PENDUGAAN
DISTRIBUSI IKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE

HIDROAKUSTIK (FURUCO FQ 80) Dl PERAIRAN LAUT
CINA SELATAN

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan
Pada Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor

Oleh:
Natalia Trita Agnika
C64102012

PROGRAM STUD1 ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

Judul

:PEMAKAIAN DUAL FREKUENSI DALAM


PENDUGAAN DISTRIBUSI IKAN DENGAN
MENGGUNAKAN METODIOHIDROAKUSTIK
(FURUNO FQ 801 1b1 P & ~ A I ~ A
LAUT
N CINA

SELA-~AN

Nama
NRP

: Natalid Ttita Agaika
:~ 6 4 1 0 ~ 0 1 2

Pembimbing I

Mohalnlnad Natsir. S.Pi
NIP. 950 000 688


NIP. 131 999 591

Mengetahui,
erikanan dan Ilmu Kelautan

Tanggal Lulus : 24 Juli 2006

K A T A PENGANTAR

Syukur dan terima kasih ke hadirat Allah Yang Maha Baik atas segala
kasih dan penyertaan-Nya sehingga skripsi dengan judul : "PEMAKAIAN

DUAL FREKUENSI DALAM PENDUGAAN DISTRIBUSI IKAN DENGAN
MENGGUNAKAN METODE HIDROAKUSTIK ( FURUNO FQ 80 ) DI
PERAIRAN LAUT CINA SELATAN" dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi
ini merupakan tugas akhir yang dibuat sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar kesarjanaan.
Pada kesempat31iinipenulis ingin mengtlcaplcan terima kasih kepada :
Ir. Sri Pujiyati. M.Si dan Mohatnlnad Natsir, S.Pi selaku
pe~nbimbingskripsi atas bimbingan dan saran yang telah diberikan.

Prof. Dr. Ir. Bonar P. Pasaribu, M.Sc dan lr. Yuli Naulita, M.Si
selaku penguji skripsi.
=

Papa dan Mama serta keluargaku tercinta atas dukungan dan cinta
yang tak berkesudahan.
Seluruh Staff Tata Usaha dan Perpustakaan ITI