Inception Elaboration Prosedur Pengembangan

36

1. Inception

Tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan business modeling dan mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang dibuat requirements. Berikut adalah tahapan yang dibutuhkan pada tahap inception: a. Memahami ruang lingkup dari proyek seperti biaya, waktu, kebutuhan dan resiko. b. Membangun model bisnis yang dibutuhkan. Hasil yang diharapkan pada tahap ini adalah memenuhi Lifecycle Objective Milestone dengan kriteria berikut: a. Umpan balik dari pendefinisian ruang lingkup, perkiraan biaya, dan perkiraan jadwal. b. Kebutuhan dimengerti dengan pasti dan sejalan dengan kasus primer yang dibutuhkan. c. Kredibilitas dari perkiraan biaya, perkiraan jadwal, penentuan skala prioritas, resiko, dan proses pengembangan. d. Ruang lingkup prototype yang akan dikembangkan. Pada tahap ini menggunakan teknik observasi dan wawancara. Peneliti melakukan wawancara ketua Jurusan TKJ SMK N 2 Depok Sleman yaitu Bapak Sugiarto, S.T. Hasil dari observasi dan wawancara yaitu analisis kebutuhan berupa spesifikasi yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem informasi. Kemudian dilakukan pendefinisian ruang lingkup, pembuatan model bisnis dan perkiraan jadwal. Jika pada akhir tahap ini target yang diinginkan tidak dicapai maka dapat dibatalkan atau diulangi kembali setelah direnacang ulang agar kriteria yang diinginkan dapat dicapai. 37

2. Elaboration

Tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga dapat mendeteksi apakah arsitektur sistem yang dinginkan dapat dibuat atau tidak. Mendeteksi resiko yang mungkin terjadi dari arsitektur yang dibuat. Tahap ini lebih pada analisis dan desain sistem serta implementasi sistem yang fokus pada prototype sistem. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu: a. Pembuatan use case dimana kasus dan aktor yang terlibat telah diidentifikasi. b. Deskripsi dari arsitektur perangkat lunak dari proses pengembangan sistem perangkat lunak yang telah dibuat. c. Rancangan arsitetur yang dapat diimplementasikan menggunakan use case. d. Model bisnis yang telah dilakukan perbaikan. e. Prototype yang dapat didemonstrasikan untuk mengurangi resiko teknis. f. Perancangan Unified Modeling Language UML, basis data, dan antarmuka Jika pada akhir tahap ini target yang dinginkan tidak dicapai maka dapat dibatalkan atau diulangi kembali.

3. Construction