Target Konsep Perancangan ARU TIRTO PRIHONO C. 9507078

commit to user

6. Unique Selling Proposition USP

Unique Selling Proposition USP adalah sebuah nilai tersendiri yang merupakan ciri khas dan keunggulan dari suatu produk dibandingkan produk-produk lain yang sejenis. Waroeng Djadoel memiliki kekhasan tersendiri dibanding rumah makan lain dalam hal menyiptakan suasana makan. Dengan menciptakan suasana tempo dulu yang kental dengan budaya Jawa yang menonjol, dilengkapi dengan lagu-lagu Jawa yang di putar sehingga pengunjung lebih nyaman dalam merasakan suasana Jawa saat berada di Waroeng Djadoel. Serta penataan interiornya yang sengaja dikesankan seperti interior rumah tempo dulu, menciptakan kesan rumah Jawa. Hadirnya menu-menu khas masakan Jawa di tempat ini memberi keunikan tersendiri bagi pengunjungnya.

B. Target

1. Target Market Target Audience a. Secara Demografi 1 Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan 2 Usia : 40 – 50 tahun 3 Agama : Semua agama dan aliran kepercayaan yang berkembang di Indonesia b. Secara Geografis Mencakup seluruh daerah Karesidenan Surakarta. commit to user c. Secara Psikografi Ditinjau dari gaya hidup, Waroeng Djadoel membidik orang-orang yang tinggal di luar kota Surakarta dan sekitarnya yang memiliki kenangan suasana dan kuliner khas Jawa dalam suasana rumah makan yang berbeda dari rumah makan lainnya. 2. Target Visual Target visual yang ingin dicapai adalah : a. Media Lini Atas Above the line 1 Iklan koran majalah 2 Mini Board 3 Website b. Media Lini Bawah Below the line 1 Stationery media perlengkapan a Kop surat b Amplop c Nota d Daftar menu e Nomor Pesanan f Kartu nama 2 Brosur 3 Tempat Tisu commit to user 4 Merchandise a Gantungan Kunci b Sticker c Mug d Member Card 5 Poster 6 X-Banner 7 Sign Board 8 Tutup ban cadangan mobil 9 Sun Blind 10 Paper Bag 11 Seragam Karyawan

C. Kompetitor

Waroeng Djadoel tergolong usaha yang baru di kota Solo. Semakin berkembangnya kota Solo, semakin berkembang pula usaha-usaha yang serupa dengan Waroeng Djadoel. Untuk mendukung keberhasilan promosi suatu produk atau jasa, mengetahui kondisi pesaing merupakan hal yang penting. Dengan mengetahui kondisi pesaing, akan dapat mengetahui Waroeng Jadoel mampu bersaing dengan rumah makan lain yang ada di Solo, serta dapat merencanakan seperti apa dan bagaimana bentuk promosi yang akan dibuat agar mencapai hasil yang maksimal. Berikut merupakan kompetitor dari Waroeng Djadoel, antara lain : commit to user

1. Pondok Jowi

a. Profil perusahaan Nama perusahaan : Pondok Jowi Alamat perusahaan : Jalan Kasuari II No 1 Manahan, Solo Pemilik Perusahaan : Joko Widiarto Pondok Jowi yang telah berdiri cukup lama di kota Solo ini menggunakan konsep Nuansa Jawa yang digagas langsung oleh pemiliknya. Pondok Jowi sudah cukup terkenal di daerah Surakarta dalam hal masakan dan konsep rumah makan Jawanya. b. Produk yang dibuat Pondok Jowi sendiri mengangkat menu unggulan Nasi bakar. Namun di sana juga terkenal dengan Tempe Penyet serta Sambel dan Lalapannya yang khas dan menyediakan makanan Jawa lainnya. Juga ada beberapa es yang di sajikan seperti Es Blue Ocean, Es Pondok Jawi dan Drug Es. c. Promosi yang pernah dilakukan Pondok Jowi hanya menggunakan media Nameboard di depan rumah makan sebagai media promosi. commit to user Gambar 1 Name board Pondok Jowi Sumber : www.timlo.net d. Kelebihan 1 Fasilitas hot spot dan TV kabel 2 Live music 3 Interior terkonsep 4 Nameboard yang di letakkan di depan dengan dihiasi air mancur. e. Kekurangan 1 Tidak adanya warna dominan dalam interior maupun eksterior 2 Tempat yang kurang strategis. 3 Tidak adanya grafis pengikat. 4 Kegiatan promosi sangat jarang sekali di lakukan. commit to user Gambar 2. Kasir Sumber : www.timlo.net Gambar 3. Tempat makan Sumber : www.timlo.net Gambar 4. Menu mkanan Sumber : www.timlo.net commit to user

2. Omah Selat

a. Profil perusahaan Nama perusahaan : Omah Selat Alamat perusahaan : Jl. Gotong Royong, No. 13 Jagalan, Jebres, Solo Pemilik perusaahaan : Sri Basuki Omah Selat berdiri tanggal 23 Juni 2008, tempat wisata kuliner ini menggunakan konsep nuansa etnik jawa yang masih di pertahankan dari usaha warisan keluarga Basuki. Pengelola sengaja menggunakan konsep Jawa, dengan harapan pengunjung akan merasa nyaman, selain konsep Jawa, Omah Selat membuat tata letak kursi dan meja berbeda – beda, ada yang lesehan, adapun kursi yang duduk seperti biasa agar pengunjung bisa memilih sendiri tempat duduk mana yang akan dipilih. Usaha ini dipilih karena bahan utamanya adalah daging, karena mudah didapat dan kebetulan juga keluarga Basuki sebagian adalah penjual Daging mentah di Pasar. b. Produk yang dibuat Omah Selat sendiri mengunggulkan menu Selat Iga Bakar yang merupakan kembangan dari menu awal Selat Kuah Segar, karena pengunjung mulai tertarik akan ciri dari Omah Selat tersebut yang kini sudah mengalami perkembangan menu sejak dulu, dan menu salat lainnya yang tak kalah enak dan lezat. commit to user c. Promosi yang sudah dilakukan Promosi yang pernah dilakukan Omah Selat adalah menggunakan Kartu Nama, Nameboard di atas Omah Selat, Cutting Sicker dan sekarang juga mempromosikan melalui Jejaring Sosial Facebook “Omah selat Gallery” Gambar 1. Kartu nama Sumber : Dokumentasi Pribadi Gambar 2. Nameboard Sumber : Dokumentasi pribadi commit to user Gambar 3 Cutting Stiker Sumber Dokumtasi Pribadi d. Kelebihan 1 Letak yang strategis 2 Fasilitas TV, dan music 3 Desain Interior Etnik Jawa yang dominan warna coklat dan merah. 4 Mempunyai logo sendiri yang menjadikan ciri khas. e. Kekurangan 1 Penataan eksterior yang kurang efektif sehingga terkesan kurang luas. 2 Tempat parkir yang terbatas 3 Tidak ada fasilitas pendukung lainnya 4 Kegiatan promosi yang belum banyak 5 Tidak adanya grafis pengikat yang menjadi benang merah dalam tiap materi promosi. commit to user Gambar 4. Open kitchen Sumber : Dokumentasi Pribadi Gambar 5. Ruang Makan Sumber : Dokumentasi Pribadi commit to user 29

BAB III KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Perancangan

Dalam perancangan media promosi yang baik tidak terlepas dari pemilihan media yang tepat sesuai dengan segmen pasar yang dituju. Sehingga dapat menarik perhatian konsumen atau target market dan target audience. Dalam permasalahan tersebut yang penulis inginkan adalah bagaimana caranya mempromosikan Waroeng Djadoel kepada konsumen, sehingga konsumen tertarik untuk datang ke Waroeng Djadoel. Adapun langkah langkah untuk konsep rancangan Waroeng Djadoel sebagai berikut : 1. Riset Analisa Objek Perancangan Rumah makan ini memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan rumah makan lainnya di Solo, yaitu rumah makan ini memiliki konsep interior yang bergaya tempo dulu, termasuk lukisan dan patung orang Jawa yang di letakkan di setiap meja dan kasir. Di warung ini juga tersedia ruang besar untuk melakukan acara makan bersama atau rapat yang berkapasitas sekitar 50 orang, juga tersedia studio music dan meeting outdor yang disediakan bagi konsumen yang menginginkan suasana ruang terbuka bersama keluarga, teman, ataupun rekan kerja yang cukup menampung 20 orang. Suasana tempo dulu yang kental dengan budaya Jawa yang menonjol, dengan lagu-lagu Jawa yang di putar juga melengkapi keunikan rumah makan ini. commit to user 2. Brief dan Brainstorming Berdasarkan situasi dan suasana Waroeng Djadoel yang tersebut diatas, maka langkah yang diambil yaitu untuk merumuskan konsep promosi dari keunikan dan daya tarik yang dikonsepkan dari rumah makan tempo dulu. Suasana lingkungan yang mendukung dan fasilitas yang telah disediakan oleh pihak Waroeng Djadoel menjadi faktor utama dalam perancangan konsep rumah makan tempo dulu tersebut. Konsep rumah makan tempo dulu merupakan sebuah konsep yang menggabungkan 2 keunggulan dalam rumah makan tersebut. Pertama, dari segi cita rasa masakan dan menu yang disajikan. Waroeng Djadoel menyajikan hidangan masakan khas Jawa. Menu tersebut sangat cocok jika dihidangkan dan disantap dengan suasana jaman dulu yang kental dengan budaya Jawa. Kedua, dari segi strategi kreatif rumah makan tersebut telah menyampaikan pesan positif kepada konsumen, baik dari segi lingkungan rumah makan yang unik dan nyaman ataupun dari segi cita rasa makanan dan harga yang terjangkau. 3. Rough Design Konsep Waroeng Djadoel terinspirasi dari kebudayaan tradisional Jawa, semua materi promosi menggunakan ornamen – ornamen khusus dengan ciri khas budaya Jawa yang melekat di setiap materi promosi. Ilustrasi menggunakan dua orang tua yang duduk bersila dengan membawa piring, selain itu desain dari font dan ilustrasi juga harus diperhatikan karena hal ini merupakan elemen dasar dari material promosi yang akan dibuat. commit to user 4. Komprehensive Design Penyempurnaan dari desain yang akan diambil adalah bagaimana membuat komposisi ilustrasi dengan headline agar terlihat menarik dan terkesan jaman dulu. Karena Waroeng Djadoel memiliki maskot orang tua jaman dulu yang memakai baju batik, maka dari itu penulis ingin memakai maskot tersebut untuk dijadikan ilustrasi diberbagai desain yang dibuat. Ornamen lain yang di pakai seperti kertas kusam dengan aksen – aksen Jawa yang disajikan diberbagai material pendukung promosi. Warna coklat dari desain akan digunakan di berbagai material promosi karena warna tersebut yang cocok akan unsur budaya Jawa. Selain itu contoh foto makanan Jawa juga digunakan yang bermaksud untuk sedikit memperlihatkan makanan yang dibuat, tata letak antara ilustrasi dan ornamen menggunakan berbagai macam desain yang terkait dengan unsur Jawa jaman dulu. 5. Final Design Untuk penyajian desain akhir dari material promosi Waroeng Djadoel dengan menggabungkan dari semua materi Font, Logo, dan Ilustrasi yang sudah direncanakan menjadi satu layout yang di tata sedemikian rupa agar menguatkan unsur kuno dan ethnic Jawa dalam tampilan akhirnya. 6. Produksi Tujuan dari konsep desain ini mempromosikan Waroeng Djadoel, sehingga material desain promosi untuk Waroeng Djadoel dengan menggunakan Brosur, poster, Sign Board, X-banner, sticker, dan Iklan poster . Desain dari material promosi juga akan berpengaruh karena minat utama pembeli berawal commit to user dari promosi yang mereka lihat pertama kali. Maka secara tidak langsung Waroeng Djadoel membujuk masyarakat luas secara positif untuk lebih meningkatkan daya beli mereka.

B. Strategi Kreatif