Pendahuluan T1 672015710 Full text

1

1. Pendahuluan

Jepang merupakan salah satu negara maju yang terletak di kawasan Asia.Banyak pihak yang menjadi tertarik dengan negara Jepang, mulai dari sekedar berwisata, pendidikan, hingga berinvestasi di Jepang.Ketertarikan terhadap Jepang juga dapat dilihat di Indonesia.Selain karena kemajuan ekonominya, ketertarikan terhadap budaya Jepang juga dipengaruhi oleh usaha propaganda Jepang sendiri melalui komik-komik maupun film-film kartun yang mereka produksi.Salah satu bukti ketertarikan masyarakan Indonesia terhadap kebudayaan Jepang adalah jumlah buku-buku dari Jepang yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.Karena perekonomiannya yang bertumbuh pesat, sejak tahun 1980-an semakin banyak buku bahasa Jepang yang diterjemahkan [1]. Hingga saat ini, tingkat ketertarikan masyarakat terhadap budaya Jepang semakin tinggi, termasuk terhadap bahasa Jepang. Bahasa Jepang merupakan bahasa ke-9 yang paling banyak digunakan oleh orang-orang di seluruh duniakarena memiliki lebih dari 125 juta pengguna [2].Selain oleh orang Jepang sendiri, bahasa Jepang juga banyak dipelajari oleh orang-orang luar, termasuk Indonesia.Banyak sekolah maupun perguruan tinggi yang membuka kelas-kelas bahasa Jepang bagi siswa dan mahasiswa mereka.Namun bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa di dunia yang paling sulit dipelajari [3].Salah satu hal yang menjadi kesulitan bagi pelajar bahasa Jepang adalah sistem penulisannya. Tidak seperti bahasaIndonesia yang mengadopsi aksara latin untuk menjadi standar penulisan secara nasional, bahasa Jepang ditulis dalam campuran tiga jenis simbol, yaitu kanji, katakana, dan hiragana. Karakter-karakter kanji melambangkan sesuatu dan memiliki suatu ide dan gagasan tertentu. Pada tahun 1981 pemerintah Jepang menetapkan daftar karakter kanji untuk penggunaan sehari-hari di Jepang yang disebut Jōyō kanji hyō yang berisi 1.945 karakter [4], dan pada tahun 2010, jumlahnya bertambah menjadi 2.136 karakter [5]. Sedangkan karakter-karakter katanana dan hiragana digunakan hanya untuk melambangkan suatu bunyi dari suku kata tertentu.Pemilihan karakter-karakter katakana maupun hiragana yang digunakan saat ini ditetapkan pada tahun 1900.Hasil dari keputusan tersebut adalah terdapat 46 simbolyang diakui secara resmi dari masing-masing katakana maupun hiragana [4]. Banyaknya karakter kanji, katakana, dan hiragana menyebabkan orang mengalami kesulitan untuk membaca dan mempelajari tulisan-tulisan berbahasa Jepang. Terlebih lagi bagi masyarakat Indonesia karena bahasa Indonesia memiliki sistem penulisan yang berbeda dengan sistem penulisan bahasa Jepang. Penggunaan tabel kanji dan kana untuk membaca dan mempelajari tulisan Jepang memang dapat membantu, namun pengguna akan kesulitan mengingat banyaknya karakter aksara dalam sistem penulisan bahasa Jepang. Karena itu penelitian ini diharapkan menghasilkan suatu model pengenalan aksara Jepanguntuk mempermudah proses pembelajaran. Aplikasi yang dihasilkan akan membantu pengguna untuk mempelajari sistem penulisan dan pengucapan aksara Jepang. Aplikasi ini dibuat berbasis Android agar proses pembelajaran tersebut dapat dilakukan dengan fleksibel dalam hal waktu dan tempat, mengingat pengguna aplikasi mobile adalah 2 pengguna yang terus bergerak dan membutuhkan akses sistem di manapun dan kapanpun [6].Untuk memudahkan pengguna mempelajari karakter aksara Jepang pada media fisik, aplikasi ini memanfaatkan teknologi Augmented Reality AR dan Optical Character Recognition OCR.Aplikasi akan melakukan pemindaian obyek secara real-time dengan AR, kemudian dengan OCR, aplikasi akan memeriksa karakter hasil pindaian dan mengubahnya menjadi bentuk yang dikenali komputer. Selanjutnya aplikasi akan memberikan informasi kepada pengguna mengenai karakter, cara penulisan, dan cara membaca karakter hasil pindaian tersebut. Dengan demikian pengguna dapat mempelajari cara penulisan suatu karakter tertentu yang terdapat pada media cetak. Aplikasi yang dihasilkan mencakup seluruh karakter katakana dan hiragana, namun karena jumlahnya yang banyak, karakter kanji yang dicakupi oleh aplikasi ini adalah sebanyak 18 karakter. Untuk mempercepat proses pemindaian dan pengenalan karakter, jumlah karakter yang dapat dikenali per satu kali pindaian adalah sebanyak 5 karakter. Selain itu, walaupun setiap karakter kanji memiliki lebih dari satu cara pengucapan, aplikasi ini hanya akan memberikan satu cara pelafalan saja kepada pengguna.

2. Tinjauan Pustaka