Pengujian Turbin Vertikal Pengujian Generator

28

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang telah dibahas pada Bab III serta mengetahui tingkat keberhasilan setiap spesifikasi yang telah diajukan. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian perbagian maupun keseluruhan sistem.

4.1. Pengujian Turbin Vertikal

Turbin yang digunakan dalam perancangan skripsi ini adalah turbin vertikal yaitu jenis turbin yang memiliki sumbu tegak ke atas. Gambar 4.1 pengujian mekanik turbin Sebelum mengetahui daya turbin vertikal yang dihasilkan perlu di bandingkan terlebih dahulu dengan daya angin yang tersedia dengan cara mencari kecepatan aliran angin, kerapatan udara, serta luas penampang obyek yang diterpa angin dengan mengacu persamaan 2.3 dan persamaan 2.4. Dimana : P = daya watt ρ = kerapatan udara kgm 3 v = kecepatan angin ms 29 A = luas penampang m 2 d = diameter sudu m h = tinggi sudu m sehingga didapat: d = 66 cm =0,66 m h = 35 cm =0,35 m A = 0,66m x 0,35m = 0,231 m2 ρ = 1,29 kgm3 v = 5,4 ms P = ½.ρ.A.v 3 P = ½. 1,29kgm3. 0,231 m2. 5,4ms3 P = 23,461 Watt Daya angin yang tersedia adalah 23,461 Watt, berikutnya dapat dicari besar daya dari turbinnya.

4.1.1. Turbin Ventilator

Turbin yang digunakan memiliki dimensi diameter 66 cm = 0,66m, tinggi 35cm=0,35m, lebar sudu 7cm= 0,07m, berat 4616 gr=4,616 kg dan memiliki blade atau bilah sebanyak 26. Kecepatan sudut yang dihasilkan turbin tersebut saat menggunakan kipas angin dengan kecepatan maksimal sebesar ± 70 rpm dengan kondisi telah digabungkan ke generator. Berikut adalah perhitungan matematis turbinnya. P = daya watt ρ = kerapatan udara kgm3 v = kecepatan angin ms A = luas penampang m2 30 Sehingga: A = Po = ⁄ ⁄ Po = 1,655 Watt - Efisiensi daya turbin

4.2. Pengujian Generator

Pengujian generator secara terkontrol di dalam ruangan dengan mengasumsikan semua sumber adalah ideal bertujuan untuk mengetahui efisiensi dan performa dari mekanik yang telah direalisasikan. Namun minim disini adalah dengan diameter kipas angin 0,5 m, apakah turbin mampu memanfaatkan tenaga angin yang ada. Dengan kecepatan angin yang berubah-ubah. kecepatan angin kipas kecepatan angin terekstrak CP tegangan arus jarak ms ms DC V DC-mA cm 5,4 2,5 0,57469961 2,39 128 25 2,4 0,57956104 2,37 128 50 2 0,59119545 1,87 128 90 1,2 0,58093278 1,5 128 100 1 0,57227049 150 3,4 2,3 0,45464838 1,13 43,52 25 1,7 0,5625 0,74 43,52 50 0,5 90 0,5 100 0,5 150 2,4 1,3 0,54466869 25 0,5 50 0,5 90 0,5 100 0,5 150 Tabel 4.1 Pengujian Generator 31 Pengujian daya yang dihasilkan dengan sumber kipas angin menggunakan beban resistor 5W 1Ω : 1. Menggunakan kipas angin dengan kecepatan 2,4 ms terbaca anemometer ⁄ ⁄ 2,059 Watt ⁄ ⁄ 0.145 Watt 7 2. Menggunakan kipas angin dengan kecepatan 3,4 ms terbaca anemometer ⁄ ⁄ 5,856 Watt ⁄ ⁄ 0.413 Watt 32 7 Gambar 4.2 Rangkaian pengujian V OUT generator. Gambar 4.3 Rangkaian pengujian I OUT generator Pengujian mekanik secara terkontrol bagian ke dua di dalam ruang dengan cara menembakkan angin dari kipas angin ke turbin ventilator dengan kecepatan angin konstan sebesar 5,4 ms terbaca anemometer. Turbin dapat berputar seperti yang diharapkan dan generator setelah disearahkan menunjukkan hasil keluaran tegangan sebesar 2,4V pada 70 RPM dan arus 0,023A= 23mA dalam kondisi generator telah disearahkan dengan rangkaian bridge yang dirancang menggunakan dioda germanium dan beban resistor 1 ohm. Kemudian output generator diberikan beban berupa resistor 5 W yang nilainya divariasikan dan memperoleh hasil sebagai berikut: 33 Gambar 4.4 Rangkaian penyearah tiga fase dengan dioda germanium NO R Ω Vo Volt Daya watt 1 1 0,04 0,0016 2 2 0,09 0,00405 3 4,7 0,2 0,008510638 4 5,6 0,25 0,011160714 5 5,7 0,25 0,010964912 6 6,6 0,27 0,011045455 7 6,7 0,29 0,012552239 8 7,6 0,3 0,011842105 9 8,2 0,33 0,013280488 10 9,4 0,37 0,01456383 11 9,2 0,35 0,013315217 12 10 0,38 0,01444 13 10,2 0,38 0,014156863 14 11 0,4 0,014545455 15 11,2 0,42 0,01575 16 12 0,42 0,0147 17 14,7 0,46 0,014394558 18 15,6 0,5 0,016025641 19 16,4 0,53 0,017128049 20 17,4 0,55 0,017385057 21 17,6 0,55 0,0171875 22 18,2 0,56 0,017230769 23 19,2 0,58 0,017520833 24 19,4 0,6 0,018556701 25 20 0,6 0,018 Tabel 4.2 Pengujian Generator dengan Beban Resistor 34 Gambar 4.5. Grafik daya Generator dengan Beban Resistor 5 Watt penyearah menggunakan dioda germanium Daya yang dihasilkan pada generator adalah : Dimana : P = Daya Watt I = Arus listrik A V = Tegangan V = 55,2 mW Pengujian mekanik secara terkontrol bagian ke tiga masih seperti percobaan yang dilakukan sebelumnya dengan menggunakan kecepatan angin konstan sebesar 5,4 ms terbaca anemometer. Turbin dapat berputar seperti yang diharapkan dan generator setelah disearahkan menunjukkan hasil keluaran tegangan sebesar 2,4 VDC pada 70 RPM dan arus sebesar 117 DCmA terbaca multimeter dalam kondisi generator telah disearahkan dengan rangkaian bridge yang dirancang menggunakan dioda schottky tipe 1N5821 dan beban resistor 1 ohm. Kemudian output generator diberikan beban berupa resistor 5 W yang nilainya divariasikan dan memperoleh hasil sebagai berikut: 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 5 10 15 20 25 d ay a m W resistor Ω daya generator setelah disearahkan penyearah dengan dioda germanium 35 Gambar 4.6 Rangkaian Penyearah Tiga Fase dengan dioda 1n5821 R Vo P Arus Ω V mW mA 1 0,139 19,321 139 2 0,192 18,432 96 4,7 0,458 44,63064 97,44681 5,6 0,621 68,86446 110,8929 6,6 0,721 78,76379 109,2424 7,6 0,812 86,75579 106,8421 8,2 0,822 82,40049 100,2439 9,4 0,922 90,43447 98,08511 10 0,943 88,9249 94,3 12 1,013 85,51408 84,41667 14,7 1,27 109,7211 86,39456 15,6 1,12 80,41026 71,79487 16,4 1,194 86,92902 72,80488 17,4 1,331 101,8139 76,49425 18,2 1,26 87,23077 69,23077 19,2 1,336 92,96333 69,58333 20 1,304 85,0208 65,2 Tabel 4.3 Pengujian Generator dengan Beban Resistor dengan Penyearah Menggunakan dioda 1n5821 36 Gambar 4.7 grafik daya yang dihasilkan generator Mengacu pada hasil pengamatan gambar di atas maka daya masimal yang dihasilkan oleh genertor sebesar 110 mWatt ketika generator diberi beban sebuah resistor 5 Watt 14,7Ω. Gambar 4.8 Tegangan keluaran generator kanan dan arus keluaran kiri

4.3. Pengujian Boost Converter

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Turbin Ventilator yang Terpasang pada Atap Rumah sebagai Pembangkit Listrik T1 612009007 BAB I

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Turbin Ventilator yang Terpasang pada Atap Rumah sebagai Pembangkit Listrik T1 612009007 BAB II

0 1 12

T1 612009007 BAB III

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Turbin Ventilator yang Terpasang pada Atap Rumah sebagai Pembangkit Listrik T1 612009007 BAB V

0 0 2

T1 612009007 Daftar Pustaka

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Turbin Ventilator yang Terpasang pada Atap Rumah sebagai Pembangkit Listrik

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Turbin Ventilator yang Terpasang pada Atap Rumah sebagai Pembangkit Listrik

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Dengan Turbin Pelton Sebagai Alat Peraga Mata Kuliah Energi Baru Dan Terbarukan T1 612007038 BAB I

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Dengan Turbin Pelton Sebagai Alat Peraga Mata Kuliah Energi Baru Dan Terbarukan T1 612007038 BAB II

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Dengan Turbin Pelton Sebagai Alat Peraga Mata Kuliah Energi Baru Dan Terbarukan T1 612007038 BAB IV

0 0 6