13
bermakna masih kesulitan. Sistem pembelajaran duduk tenang, mendengarkan informasi dari guru sepertinya sudah membudaya sejak dulu, sehingga untuk
mengadakan perubahan ke arah pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan agak sulit. Kedudukan guru sebagai sumber ilmu, guru sebagai
yang terpandai di antara para siswa masih sangat melekat sekali. Hal ini semakin membuat guru tidak semangat untuk mengembangkan diri ke arah
pembelajaran yang bermakna.
1. Pengertian Deskripsi
Menurut Sujanto, 1988:107, deskripsi adalah salah satu jenis paparan yang memberikan penjelasan tentang persepsi seperti adanya.
Menurut Halim, 1999:114, deskripsi adalah penjelasan tentang sesuatu yang konkret seperti melukiskan pemandangan, situasi, keadaan atau
segala sesuatu yang dapat diinderakan. Pendapat diatas, dapat disimpulkan deskripsi lebih menekankan
pengungkapannya melalui rangkaian kata-kata, namun pengertian deskripsi hanya menyangkut mengungkapkan melalui kata-kata. Dengan mengenal ciri-
ciri objek garapan, penulis dapat menggambarkan secara verbal objek yang ingin diperkenalkan kepada para pembaca.
Menurut Keraf, 1981:93, deskripsi adalah penentuan detail-detail yang akan ditonjolkan untuk memperjelas pengertian atau gambaran tentang
subjek yang akan dilukiskan atau dideskripsikan.
14
Beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa deskripsi adalah karangan yang berusaha melukiskan objek seperti apa adanya sehingga
pembaca seolah-olah dapat melihat objek tersebut secara langsung atau nyata.
2. Kemampuan mendeskripsikan secara tertulis
Kemampuan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas Kamus Besar Bahasa Indonesia. Mendeskripsikan adalah memaparkan atau
menggambarkan sesuatu hal dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Tertulis adalah ditulis atau tersurat. Kemampuan mendeskripsikan aktivitas
secara tertulis adalah kecakapan dalam memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal dengan kata-kata secara jelas dan terperinci dan dituangkan
kedalam tulisan. Dapat disimpulkan bahwa siswa akan menuangkan gagasan atau
ide mereka kedalam tulisan. Menulis merupakan suatu ketrampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara
tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan produktif dan ekpresif. Ide menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus
melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Pengembangan kemampuan mendeskripsikan bergantung kepada kreativitas seorang guru.
Guru dituntut mampu memilih metode yang sesuai sehingga dapat merangsang kreativitas siswa. Kreativitas siswa dapat dilihat dari
kemampuannya untuk mengungkapkan gagasan atau bercerita baik secara tertulis maupun lisan. Kreativitas siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia
15
dilaksanakan secara terpadu dalam fungsi komunikatif dalam bentuk pemahaman dan penggunaan. Pembelajaran bahasa Indonesia harus
menciptakan usaha dan kemauan siswa untuk berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan wajar.
Pembelajaran bahasa Indonesia harus mendorong siswa untuk mau dan berusaha berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
untuk berbagai tujuan dan dalam berbagai situasi. Pembelajaran bahasa Indonesia terpusat pada siswa. Ini berarti aktivitas terbesar dalam pembelajaran
bahasa Indonesia adalah siswa. Siswa terdorong untuk giat dan berusaha, mendengarkan uraian dan percakapan dalam bahasa Indonesia, membaca
naskah tulis bahasa Indonesia, membaca karya sastra Indonesia, berbicara dalam bahasa Indonesia untuk berbagai keperluan, dan menulis dalam bahasa
Indonesia untuk berbagai tujuan dan maksud.
3. Metode Pembelajaran Menulis