Perbandingan Penurunan Jumlah Bakteri pada Empat Periode Waktu Identifikasi Jenis Bakteri Sesudah Cuci Tangan dengan Formula

2. Penelitian pada minggu ke-2 menunjukkan bahwa rata-rata angka kuman sesudah mencuci tangan turun dari 77,70 menjadi 1,20. Dengan nilai p = 0,005. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan angka kuman yang signifikan pada minggu ke-2. 3. Penelitian pada minggu ke-3 menunjukkan bahwa rata-rata angka kuman sesudah mencuci tangan turun dari 114,60 menjadi 3,60. Dengan nilai p = 0,005. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan angka kuman yang signifikan pada minggu ke-3. 4. Penelitian pada minggu ke-4 menunjukkan bahwa rata-rata angka kuman sesudah mencuci tangan turun dari 123,50 menjadi 2,40. Dengan nilai p = 0,005. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan angka kuman yang signifikan pada minggu ke-4.

B. Perbandingan Penurunan Jumlah Bakteri pada Empat Periode Waktu

Penelitian Berdasarkan data pada poin A diatas diketahui bahwa hasil penelitian pada minggu ke-1 hingga minggu ke-4 menghasilkan penurunan angka kuman yang signifikan. Untuk mengetahui konsistensi efektivitas formula handrub , dilakukan uji perbandingan penurunan angka kuman antara keempat waktu penelitian. Teknik yang digunakan adalah Kruskall-Wallis test . Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Data Perbandingan Penurunan Rata-Rata Jumlah Bakteri Pada Empat Periode Waktu Penelitian Periode Penelitian Penurunan Rata-Rata Jumlah Bakteri p Minggu ke-1 156,70 0,761 Minggu ke-2 76,50 Minggu ke-3 111,00 Minggu ke-4 121,10 Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa penurunan rata-rata jumlah bakteri pada minggu ke-1 adalah 156,70, minggu ke-2 yaitu 76,50, minggu ke-3 yaitu 111,00, dan minggu ke-4 sebesar 121,10. Pengujian secara statistik menghasilkan nilai p = 0,761, yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan penurunan rata-rata jumlah bakteri pada keempat periode waktu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas formula handrub dalam menurunkan angka bakteri dari minggu ke-1 hingga minggu ke-4 tetap sama.

C. Identifikasi Jenis Bakteri Sesudah Cuci Tangan dengan Formula

Handrub Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi jenis bakteri terbanyak yang masih ditemukan pada telapak tangan sesudah mencuci tangan dengan formula handrub . Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh data-data yang disajikan pada tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Data Jenis Bakteri Terbanyak Setelah Mencuci Tangan Jenis Bakteri Jumlah Responden pada Masing- Masing Periode Waktu Penelitian Total 1 2 3 4 Bacillus sp 1 3 3 7 Staphylococcus epidermidis 2 2 1 5 Staphylococcus aureus 1 1 1 3 Aerobacter 1 1 Tidak ditemukan bakteri 8 6 4 6 24 Total 10 10 10 10 40 Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa dari 40 responden penelitian pada minggu ke-1 hingga minggu ke-4 ditemukan 4 jenis bakteri yang masih tersisa setelah mencuci tangan. Adapun jenis bakteri tersebut adalah: Bacillus sp. 7 orang, Staphylococcus epidermidis 5 orang, Staphylococcus aureus 3 orang dan Aerobacter 1 orang. Dengan demikian jenis bakteri yang masih ditemukan setelah mencuci tangan didominasi oleh Bacillus sp . 44 BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan efektivitas formula handrub yang dibuat oleh Bagian Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi terhadap penurunan angka kuman pada telapak tangan sejak pemakaian minggu pertama hingga minggu keempat. Penelitian dilaksanakan selama 4 minggu yaitu setiap hari Rabu dalam bulan Februari 2016 dan melibatkan 40 orang responden yang telah memenuhi kriteria inklusi. Dalam penelitian melibatkan 40 orang responden yang bekerja sebagai perawat tenaga kesehatan di ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi, yaitu dari bangsal Anggrek, Mawar, Melati dan Cendana.

A. Penurunan Rata-Rata Jumlah Bakteri

Dokumen yang terkait

PENGARUH RIWAYAT ATOPIK TERHADAP DERMATITIS TANGAN PADA PERAWAT RSUD DR. MOEWARDI PENGARUH RIWAYAT ATOPIK TERHADAP DERMATITIS TANGAN PADA PERAWAT RSUD DR. MOEWARDI.

0 2 15

PENGARUH RIWAYAT ATOPIK TERHADAP DERMATITIS TANGAN PADA PERAWAT RSUD DR. MOEWARDI PENGARUH RIWAYAT ATOPIK TERHADAP DERMATITIS TANGAN PADA PERAWAT RSUD DR. MOEWARDI.

0 2 15

PETA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIKA PADA PASIEN FARINGITIS DI RSUD Dr. MOEWARDI Peta Kuman Dan Resistensinya Terhadap Antibiotika Pada Pasien Faringitis Di Rsud Dr. Moewardi Tahun 2014.

0 8 18

ANGKA DAN POLA KUMAN PADA DINDING, LANTAI DAN UDARA DI RUANG ICU RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Angka dan Pola Kuman Pada Dinding, Lantai dan Udara di Ruang ICU RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 13

PENDAHULUAN Angka dan Pola Kuman Pada Dinding, Lantai dan Udara di Ruang ICU RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 4

ANGKA DAN POLA KUMAN PADA DINDING, LANTAI DAN UDARA DI RUANG ICU RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Angka dan Pola Kuman Pada Dinding, Lantai dan Udara di Ruang ICU RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 13

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTISEPTIK CHLOREXIDINE GLUKONAT DENGAN PHENOXYLETHANOL Perbandingan Efektivitas Antiseptik Chlorexidine Glukonat dengan Phenoxylethanol terhadap Penurunan Angka Kuman pada Telapak Tangan.

0 2 16

PENDAHULUAN Perbandingan Efektivitas Antiseptik Chlorexidine Glukonat dengan Phenoxylethanol terhadap Penurunan Angka Kuman pada Telapak Tangan.

0 5 4

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTISEPTIK CHLOREXIDINE GLUKONAT DENGAN PHENOXYLETHANOL Perbandingan Efektivitas Antiseptik Chlorexidine Glukonat dengan Phenoxylethanol terhadap Penurunan Angka Kuman pada Telapak Tangan.

0 2 14

Perbandingan Efektivitas Handrub Softa-ManĀ® Dan Formula Handrub Moewardi Terhadap Angka Kuman Di Rsud Dr. Moewardi

1 2 59