MODIFIKASI MESIN HONDA CB 100 DENGAN MENGGUNAKAN MESIN HONDA TIGER

(1)

ABSTRAK

MODIFIKASI MESIN HONDA CB 100 DENGAN MENGGUNAKAN MESIN HONDA TIGER

Dengan semakin berkembangya zaman banyak diciptakan berbagai kendaraan dengan kualitas yang lebih baik dari tahun ke tahun, maka kendaraan yang merasa terlupakan keberadaannya karena kemajuan teknologi. Kendaraan yang masih menggunakan teknologi lama tersebut dapat menjadi barang yang tidak dapat digunakan lagi karena bila terjadi kerusakan akan sulit mendapatkan spare part atau suku cadangnya, karena sudah tidak diproduksi lagi atau langka di pasaran. Berdasarkan fakta yang ada di pasaran, spare part Honda Tiger lebih banyak beredar di pasaran dari pada Honda CB 100. Oleh karena itu pemodifikasian ini dilakukan untuk mempermudah mengatasi masalah spare part kendaraan yang mengusung teknologi lama, yaitu modifikasi Honda CB 100 menggunakan komponen Honda Tiger”

Metode dalam perancangan ini bisa dilakukan dengan proses pembubutan, pengelasan dan peralatan teknologi permesinan yang lain, proses pembubutan dilakukan pada pembentukan crank case yang telah dilakukan pengukuran terlebih dahulu dan dilakukan pembubutan sebesar 5 mm, Proses pengelasan pada crank case Tiger dilakukan dengan proses pengelasan alumunium untuk menutup lubang stater agar oli tidak dapat keluar dari crank case, sedangkan proses pengelasan pada sasis dilakukan dengan menggunakan las karbit dengan melakukan pencoakan sebanyak 3


(2)

mm. Hal ini bertujuan untuk membantu pemodifikasian pada rangka dan crank case dan pemasangan komponen lain.

Dari hasil modifikasi, komponen yang dimodifikasi antara lain pembubutan pada crank case CB standar dengan cara pengukuran dameter puring tiger terlebih dahulu baru kemudian dilakukan pembubutan, pengelasan pada crank case kanan Tiger dengan menutup permukaan lubang stater agar tidak terjadi kebocoran dan selanjutnya melakukan pencoakan pada sasis mesin agar crank case dapat masuk ke dalam dudukan mesin dengan baik. Dari uji berjalan yang telah dilakukan pengunaan bahan bakar satu liter pada ketiga kendaraan yang di uji yaitu Honda CB 100 standar konsumsi bahan bakar 1 liter dapat menempuh jarak 55 km/jam, sedangkan Honda CB modifikasi dengan penggunaan bahan bakar 1 liter dapat menempuh 40 km/ jam maka perbandingan antara Honda CB 100 standar dan modifikasi adalah 27%. Sedangkan Honda Tiger dengan penggunaan bahan bakar 1 liter dapat menempu jarak 46 km/jam dengan perbandingan 16% lebih boros dari pada Honda CB 100 standar, sedangkan tenaga mesin yang dihasilkan Honda CB 100 37,5% di bawah Honda CB modifikasi.


(3)

(4)

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya teknologi yang sangat pesat, maka manusia berlomba-lomba menciptakan suatu alat untuk mempermudah dalam melakukan aktifitas kerjanya. Salah satunya adalah alat tarspotasi, khususnya sepeda motor. Dari tahun ke tahun perkembangan teknologi sepeda motor mengalami kemajuan yang sangat pesat, salah satu contoh adalah peralihan dari 2 langkah menuju 4 langkah dan berbagai inovasi lain berupa mesin kendaraan bermotor dengan alat secara digital dan didukung dengan teknologi injeksi yang semakin maju.

Seiring kemajuan teknologi yang sangat pesat maka banyak diciptakan berbagai variasi dan kecangihan kendaraan bermotor, dimana kendaraan bermotor yang mengusung teknologi lama akan tersisih karena perkembangan tersebut, karena suku cadang (spare part) semakin langka yang ada di pasaran. Kendaraan yang mengusung teknologi lama tersebut akan menjadi barang yang tidak terpakai, karena jika kendaraan tersebut mengalami masalah atau kerusakan akan sulit untuk diperbaiki kembali dikarenakan kelangkaan suku cadangnya. Penulis melakukan perubahan atau


(5)

modifikasi mesin sepeda motor berteknologi lama yaitu Honda CB 100 menggunakan komponen mesin Honda Tiger, agar kendaraan tersebut dapat dipakai dengan mudah dan jika terjadi masalah pada mesin tidak akan kesulitan mendapatkan suku cadangnya. Karena berdasarkan fakta yang ada suku cadang Honda Tiger lebih mudah didapat dari pada suku cadang Honda CB 100. Pengujian Honda CB dan tiger dilakukan dengan cara pengujian berjalan untuk menghabiskan 1 liter bensin pada kecepatan rata-rata 60-80 km/jam, pengujian dilakukan untuk mengetahui perbandingan bahan bakar. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul “ Modifikasi mesin Honda CB 100 ke mesin Honda Tiger ”agar kendaraan ini masih bisa digunakan dan tidak kesulitan mendapatkan suku cadangnya jika terjadi kerusakan yang mengharuskan mengganti suku cadangnya.

1.2 Tujuan Modifikasi

Adapun tujuan modifikasi adalah sebagai berikut :

1. Mengubah mesin Honda CB 100 ke mesin Honda Tigger

2. Melakukan pengujian prestasi mesin yang telah dilakukan pemodifikasian

1.3 Batasan Masalah

Di dalam pembuatan ini menggunakan mesin Honda CB 100 yang dimodifikasi menggunakan komponen mesin Honda Tiger. Dalam laporan proyek akhir ini penulis


(6)

hanya membahas tentang modifikasi dan mekanisme pada perubahan langkah piston dan prestasi mesin.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. BAB I Pendahuluan

Berisikan tentang latar belakang tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan yang digunakan pada penelitian.

2. BAB II Tinjauan Pustaka

Berisikan mengenai uraian singkat tentang motor bakar dan mekanisme kerja dan komponen-komponen yang ada pada motor bakar.

3. BAB III Metodologi Penelitian

Berisikan tentang waktu dan termpat penelitian, alat dan bahan, diagram alur modifikasi, pelaksanaan penelitian, dan pengujian-pengujian.

4. BAB IV Data Dan Analisa

Berisikan tentang hasil modifikasi, hasil pengujian dan analisa data hasil pengujian.


(7)

5. BAB V Kesimpulan Dan Saran

Berisikan kesimpulan dari penelitian dan hasil analisa data-data pada penelitian.


(8)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pendahuluan

Pembakaran adalah proses kimia dimana karbondioksida (CO2) dan air bergabung dengan oksigen dalam udara. Pada proses pembakaran diperlukan diantaranya adalah:

1. Bahan bakar dan udara yang dimasukan di dalam ruang bakar.

2. Bahan bakar dan udara dimapatkan dan ada yang diperlukan dengan percikan api.

Pembakaran menimbulkan panas yang menghasilkan tekanan, kemudian menghasilkan tenaga mekanik.

Jadi pengertian motor bakar adalah suatu system yang mengubah energy kimia menjadi energi mekanik dengan proses pembakaran dalam pengubahan energinya. Pada prisipnya Motor bakar terdapat dua jenis yaitu motor bakar 2 langgkah dan motor bakar 4 langkah. Yang membedakan antara ke duanya adalah siklus putaranya, pada motor 2 langkah untuk membentuk energi mekanik poros engkol (Cruck As) hanya berputar satu siklus putaran, sedangkan pada motor 4 langkah diperlukan dua siklus putaran pada poros engkol (Cruck As).


(9)

Pada proses kerja motor bensin 4 langkah terdapat empat langkah kerja yang terjadi dalam siklus kerjanya yaitu :

1. Langkah Hisap

Torak bergerak dari TMA (titik Mati Atas) menuju ke TMB (titik mati bawah),pada saat ini katup masuk pada kondisi terbuka dan katup buang pada kondisi tertutup. Terjadi kevakuman pada saat pergerakan torak dan campuran bahan bakar dan udara dari karburator terhisap ke dalam ruang bakar melalui katup masuk.

2. Langkah Kompresi

Torak bergerak dari TMB menuju TMA, pada saat ini katup hisap dan buang pada kondisi tertutup sehingga campuran udara dan bahan bakar dan udaradikompresikan ke pusat ruang bakar dan pada beberapa derajad sebelum TMA, Kompresi bahan bakar dan udara dibantu percikan api dari busi, sehingga terjadi pembakaran pada ruang bakar.

3. Langkah Ekspansi (kerja)

Setelah terjadi pembakaran pada torak terdorong dari TMA menuju TMB karena ledakan pembakaran pada ruang bakar.

4. Langkah Buang

Pada saat ini torak bergerak dari TMB menuju TMA untuk membuang sisa gas pembakaran dan katup hisap pada keadaan tertutup dan katup buang terbuka untuk membuang sisa gas pembakaran.


(10)

2.2. Komponen-Komponen Pada Motor 4 Langkah

Dalam proses kerja motor bakar komponen satu dengan yang lainya saling berkaitan dalam melakukan langkah kerjanya, dengan kata lain komponen satu dengan yang lain saling mendukung dalam proses kerjanya. Komponen-komponen pada motor bensin 4 langkah antara lain sebagai berikut :

A. Komponen kepala silinder 4 langkah

Adapun komponen-komponen dari kepala silinder adalah sebagai berikut :

1. Noken As (Chamshaft)

Fungsi noken as adalah untuk mengatur kerja klep pada saat menutup dan terbuka agar bisa berkerja dengan teratur.

Gambar 1. Noken As

2.Pelatuk Klep (Roker Arm)

Fungsi dari pelatuk klep adalah sebagai perantara atau pengatur buka dan tutup klep yang digerakan oleh noken as.


(11)

Gambar 2. Pelatuk Klep

3.Klep (Valve)

Klep terdiri dari 2 macam yaitu :

- Klep masuk berdiameter 31 mm, yang berfungsi untuk mengatur jalanya pemasukan bahan bakar dari karburator ke ruang bakar.

- Klep buang berdiameter 26 mm, yang berfungsi untuk mengatur jalanya pembuangan sisa pembakaran menuju ke knalpot.


(12)

4.Oli sil klep

Fungsi dari oli siil klep yaitu untuk mencegah oli yang berkerja melumasi rocker arm, noken as dan klep masuk ke dalam ruang bakar agar pembakaran dapat berjalan dengan sempurna.

Gambar 4. Sil Klep

5.Bos Klep

Fungsi dari bos klep adalah sebagai jalur atau tempat gerak naik turun klep dan tempat sil klep.

6.Per Klep

Per klep berfungsi untuk menahan klep agar tidak lepas dan membalikan kembali klep agar tidak terjadi floating pada ruang bakar sehingga klep dapat berkerja dengan baik.


(13)

Gambar 5. Per Klep

7.Topi Kuku dan Pengunci Klep

Topi kuku dan pengunci klep berfungsi sebagai penahan per klep agar tidak lepas dan per klep dapat berkerja dengan optimal.

(Admin.Komponen motor 4 langkah.http//otozack.blogspot.com : akses :2 mei)

B. Komponen Pada Blok Silinder

Untuk mesin 4 langkah di bagian blok silinder hanya terdapat linier / boring silinder polos tanpa adanya lubang-lubang di samping tidak seperti pada mesin 2 langkah. Linier ini berfungsi sebagai tempat jalanya piston bergerak yaitu sebagai tempat gerak naik dan turun piston dengan gerakan dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA).


(14)

1. Piston

Mempunyai fungsi utama yaitu sebagai alat untuk mengompresikan bahan bakar dan sebagai alat untuk menerima hasil pembakaran yang nantinya akan diolah menjadi tenaga untuk menjalankan mesin. Clerance atau jarak antara piston dengan dinding silinder untuk motor standar berkisar antara 0,003-0,005mm.

2.Ring Piston

Untuk mesin 4 langkah ring piston terdiri dari 2 jenis yaitu ring kompresi dan ring oli. Ring kompresi ada 2, yaitu ring kompresi 1 dan ring kompresi 2 yang berfungsi sebagai pembantu piston untuk menahan kebocoran kompresi saat mengkompresi campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar.

Ring oli berfungsi untuk menahan oli yang melumasi dinding silinder supaya tidak naik dan terbakar pada ruang bakar. Batas keausan ring piston adalah 0,1-0,4 mm.

3.Pin Piston

Pin piston berfungsi sebagai penyatu antara piston dengan setang piston dan agar mencegah keluarya pin piston maka di kanan dan di kiri dilengkapi pengunci (spi pin piston).

C. Komponen Bagian Tenggah Dan Belakang


(15)

A.Magnet dan Spul.

Pada bagian magnet di semua sepeda motor berisi komponen magnet dan spul sebagai sumber pengapian yang akan dialirkan ke busi. Magnet dan spul sama-sama akan menghasilkan listrik (listik elektro magnetik). Magnet mempunyai fungsi :

a). Membantu spul untuk menghasilkan arus listrik.

b). Untuk mengimbangi putaran Cruk As yang ada di kopling.

c). Untuk membantu mendapatkan torsi mesin yang dibutuhkan

B.Spi Magnet

Spi magnet berfungsi untuk menepatkan waktu pengapian dengan cara menyelaraskan antara gerakan naik dan turunya piston (Cruk As) dengan putaran magnet.

C.Rantai Timing

Rantai Timing berfungsi sebagai penghubung antara Cruk as dengan noken as (Cam Shaft). Yang mengatur buka tutup klep.

D.Rol dan Tensioner Rantai Timing

Berfungsi untuk menjaga kekencangan rantai timing dan untuk menghindari lompatan atau bergesernya timing pengapian dan buka tutup klep.

(Boentarto.1993.Cara Pemeriksaan,Penyetelan dan Perawatan Sepeda Motor,Yogyakarta.)


(16)

D. Komponen Pada Bak Kopling

Pada bak kopling sepeda motor komponen utamanya berupa kopling/pemindah daya. Kegunaan kopling sebagai pemutus dan penyabung putaran mesin digunakan untuk memudahkan operasi pemindahan gigi trasmisi. Pada saat gigi trasmisi dipindahkan ke gigi yang lebih tinggi atau lebih rendah, maka putaran mesin perlu diputus sementara supaya perpindahan gigi lancar. Untuk itu diperlukan sarana untuk memutus putaran mesin yaitu kopling.

Berdasarkan cara kerja kopling terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Manual Clutch

Operasi dilakukan oleh pengemudi : pada saat tangkai clutch terputus dan saat lepas terhubung. Oleh karena itu disebut disk clutch, dan hampir semua sepeda motor menggunakan jenis ini.

2. Centrifugal clutch (Automatic clutch)

Kopling terhubung dan terputus dengan menggunakan gaya sentrifugal, yang timbul akibat putaran Crank Shaft. Saat kecepatan mesin rendah, cluth terputus dan saat kecepatan tinggi kopling terhubung secara otomatis.

Berdasarkan kondisi kerja terbagi menjadi 2 yaitu : 1. Wet Clutch /kopling basah

Kopling terletak di dalam tutup crank case dan bagian dalam clutch terendam oli sehingga kerja clutch sangat halus. Kebanyakan sepeda motor memakai tipe ini.


(17)

Gambar 6. kopling basah 2. Dry clutch/ kopling kering

Kopling terketak diluar ruang oli dan terbuka di udara luar, dan oleh karena itu panasnya dapat tersalur dengan baik. Kebanyakan digunakan untuk tipe motor balap.


(18)

-

Komponen-komponen pada kopling otomatis : - Teromol/rumah kopling otomatis

- Pelor dan Pegas - penutup sringan - cincin washer - bandul kopling

Gambar 8. Kopling otomatis 1

2

9 5

6 4

3

8

11 7

13 10


(19)

Keterangan gambar :

1.Penutup saringan 8. Klip-E

2. Gasket 9. Cincin pengunci

3. Mur pengunci 10. Cincin washer 4.Cincin washer pengunci B 11.Pelindung pegas

5. Cincin washer pengunci A 12.Bagian dalam kopling satu arah 6. Pelat penggerak 13. Teromol kopling

7. Bandul kopling

-

Komponen-komponen kopling manual : -Kopling house/rumah kopling

-Pegas kopling

-Pelat pengungkit

-Cincin stopper dan cincin seplain

-Kampas dan pelat kopling


(20)

Gambar 9. Kopling Manual

Keterangan gambar kopling manual :

1. Ring perantara 7. Bantalan pengunci 2. Cincin splain 8. Pelat pengunci

3. Bagian luar kopling 9. Cincin washer 4. Pembimbing bagian luar 10. Pegas kopling 5. Pelat penekan 11. Pelat kopling 6. Bantalan pengunci 12. Cakram kopling

(http//otozack.blogspot.com/2009/07/komponen-motor-4-tak.html,akses. 2 mei 2001) 6

7 1

2 3

4 5

9 8 10

11 12


(21)

2.3. Bagian-bagian Pada Crank Case 1.Poros Engkol

Poros engkol mempunyai fungsi untuk mengubah gerakan naik turun piston menjadi gerakan putar. Susunan poros engkol terdiri dari connecting rod (setang piston), crank pin, as cruck as berserta pemberat dan bearing cruk as. Setang piston mempunyai fungsi sebagai penghubung antara piston dengan cruck as. Setang piston mempunyai 2 ujung berlubang, lubang kecil yang berhubungan dengan pin piston disebut (small end) dan lubang besar yang berhubungan dengan pin cruck as disebut big end.

Di bagian cruck as terdapat bagian yang yang lebih berat (bandul/pemberat) yang

biasa disebut”counter balance weight” yang berfungsi menimbulkan gaya inersia/gaya putar yang akan membantu piston bergerak naik turun setelah terjadinya langkah usaha.

2.Gigi Trasmisi

Fungsi gigi trasmisi adalah untuk mendapatkan torsi dan tunggkat kecepatan sesuai dengan kondisi jalan yang berbeda-beda. Untuk tisp-tiap motor berbeda jumlah percepatanya tergantung dari kegunaan motor tersebut dibuat. Dalam sisitem trasmisi terdapat sepasang poros trasmisi yaitu poros trasmisi primer dan sekunder.

a). Poros trasmisi primer, cirinya mempunyai susunan gigi yang relative kecil dan salah satu ujung porosnya berhubungan dengan kopling.


(22)

b). Poros trasmisi sekunder, cirinya mempunyai susunan gigi yang relative besar dan salah satu ujungnya berhubungan dengan porosnya berhubungan dengan sprocket penggerak roda (sebelah blok magnet)

Ada tiga jenis pada tiap poros trasmisi :

1. Fix Gear (gigi tetap), yaitu gigi yang putaranya mengikuti poros.

2. Idle Gear (gigi bebas), yaitu gigi yang dapat berputar bebas pada poros.

3.Slide Gear/sliding gear (gigi geser), yaitu gigi yang dapat bergeser pada poros.

Slide gear/gigi geser yang mempunyai fungsi untuk menentukan atau mencari pasangan gigi mana yang berkerja sesuai dengan posisi gigi yang dikehendaki.

2.4 Sistem Bahan Bakar

Sistem bahan bakar kebanyakan pada sepeda motor yang menggunakan karburator , karburator dibuat untuk campuran udara dan bahan bakar pada perbandingan campuran yang tepat. Dan memberikan semprotan campuran ke ruang bakar dan dikompresikan oleh gerak piston ke atas sehingga dimapatkan dan mudah terbakar. Oleh karena itu karburator sebagai penyemprot.

KARBURATOR

Merupakan bagian yang penting pada sepeda motor hampir semua sepeda motor menggunakan karburator karena pada umumnya sepeda motor menggunakan bensin


(23)

sebagai bahan bakarnya. Karburator adalah komponen sepeda motor yang berfungsi mengatur suplai bahan bakar (bensin) dan udara ke dalam ruang pembakaran atau silinder dengan perbandingan tertentu. Prinsip kerja dari karburator adalah ketika piston bergerak turun dari titik mati atas (TMA) menuju titik mati bawah (TMB) pada langkah hisap akan menyebabkan kevakuman. Kevakuman ini menyebabkan udara masuk melalui bukaan skep dan pada saat itu juga sepuyer bahan bakar pada posisi membuka. Udara yang masuk akan menarik bahan bakar dari karburator keluar melalui sepuyer sehingga terbentuklah kabut yang merupakan campuran antara bahan bakar (bensin) dan udara selanjutnya akan dikirim menuju ruang bakar atau silinder. Jadi kesimpulanya adalah karburator berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar agar mudah terbakar pada saat berada di ruang bakar Adapun bagian-bagian dari karburator adalah sebagai berikut :


(24)

Gambar 11. bagian karburator Komponen-komponen karburator :

1. Throtle valve spring 9. Needle valve seat 2. Throttle cable stopper 10. Needle jet 3. Jet needle holder 11. Main jet

4. Throtle valve 12. Pilot jet

5. Pilot air screw 13. Float pin

6. Starter plunger 14. Float

7. Throtle stop screw set 15. Float chamber cover


(25)

Adapun pengertian dari komponen karburator adalah sebagai berikut :

a. Pelampung

Pelampung berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya bensin dalam ruang pelampung karburator. Tinggi rendahnya permukaan bensin dalam ruang pelampung dipengaruhi oleh penyetelan lidah pelampung, Menyetel lidah pelampung dilakukan dengan cara menampung menyetel lidah pelampung ke atas atau ke bawah jika pelampung bocor maka penyetelan tidak berfungsi karena pelampung selalu tenggelam akibat selanjutnya adalah karburator banjir bensin.

b. Katup jarum

Pelampung dan jarum pelampung menjadi satu unit dalam ruang pelampung jarum pelampung menutup lubang saluran bensin ke ruang pelampung, Jarum pelampung menetup lubang saluran bensin karena adanya tekanan lidah pelampung jarum yang sudah aus mengakibatkan penutupanya tidak rapat sehingga bensin mengalir terus oleh karena itu jarum pelampung harus dalam keadaan baik.

c. Baut penyetel udara

Baut penyetel udara berfungsi untuk menyetel putaran idel (stasioner) putaran idel disetel dengan memutar baut penyetel udara ke kanan atau ke kiri apabila keadaan baut penyetel sudah aus maka putaran idealnya sulit untuk disetel karena udara bisa melalui celah-celah yang aus tersebut oleh karena itu jika baut sudah aus baut harus segera diganti.


(26)

d. Jarum skep

Jarum skep dipsang pada skep bagian bawah jarum ini agar mudah untuk dilepas karena biasanya hanya dipasangkan dengan ring posisi ring tersebut dan dapat dipindah dari posisi paling bawah ke posisi di atas posisi ring tersebut dan dapat mempengaruhai campuran bahan bakar udara yang terbentuk di dalam karburator.

e. Pompa percepatan

Pompa perceptan berkerja pada saat skep (katup gas) yaitu pada waktu sepeda motor akselerasi (dipercepat) didalam pompa percepatan terdapat membrane yang ditekan oleh pegas. Membrane tersebut dihubungkan oleh tuas mekanik katup gas sehingga secara otomatis pompa percepatan berkerja pada saat katup gas membuka mendadak pada saat pompa berkerja, maka bensin tambahan akan disemprotkan ke venturi oleh nosel pompa percepatan. Perlu diketehui bahwa tidak semua karburator sepeda motor menggunakan pompa percepatan.

Jika membrane pada pompa percepatan rusak maka pemapatan tidak akan terjadi sehingga bensin tidak akan menyeprotkan ke venturi demikian pula jika pegas penahan membaran lunak atau macet, atau sambungan dengan mekanik penggerak katup gas masuk rusak. Kerusakan itu akan mengakibatkan pompa percepatan tidak berkerja.


(27)

Fungsi karburator :

1. Menyemprotkan bahan bakar

Bensin dikabutkan sehingga suatu campuran antara udara dan bahan bakar dihasilkan.

2. Kontrol perbandingan campuran

Campuran yang sempurna dapat dihasilkan tergantung atau sesuai kondisi kerja mesin.

3. Kontrol tenaga mesin

Campuran dialirkan ke ruang bakar diatur dengan tepat sebagai pengontrol tenaga mesin. Ketiga fungsi dihasilkan dari karburator oleh throtle valve karena tekanan negative dalam sistem masukan.

Prinsip kerja karburator :

o Karburator menggunakan prinsip semprotan, jika udara dihembuskan ke dalam suatu pipa, hembusan kecepatan udara dipertinggi pada pipa pengeluaran dan oleh karena itu tekanan disekelilingnya lebih rendah. Permukaan air dibawah tekanan atmosfir, air dialirkan ke atas dan dialirkan oleh aliran udara.

o Dalam ruangan karburator, udara dialirkan dalam mesin. Hal ini mengakibatkan tekanan dalam pipa pemasukan, jika udara telah melalui venturi yang berbentuk terompet (main bore) dalam karburator, kecepatan dan tekanan dalam venturi bertambah. Pada


(28)

tekanan negatif ini bensin dialirkan keluar ke dalam terompet dan bercampur dengan udara sebelum mengalir ke dalam mesin.

(Boentarto, Drs.1993 Cara Pemeriksaan,Penyetelan Dan Perawatan Sepeda Motor.Yogyakarta)

2.5 Sistem Pelumasan

Pelumasan atau juga disebut oli merupakan baggian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kendaraan bermotor. Tanpa adanya pelumasan kendaraan bermotor tidak dapat berjalan, dan berkerja dengan sempurna.

A. Fungsi Pelumasan

Fungsi dari pelumasan adalah sebagai berikut : 1. Mengurangi gesekan dan keausan 2. Mendinginkan mesin

3. Menjaga kebersihan mesin 4. Melindungi mesin

1. Mengurangi Gesekan

Gesekan adalah tahanan suatu permukaan atas permukaan lain yang bergerak satu sama lain. Proses ini terjadi seperti pada piston dengan dinding silinder. Dua permukaan logam saling bergesekan sehingga akan menimbulkan pecahnya partikel-partikel logam / keausan pada permukaan kedua logam tersebut. Dan fungsi utama dari pelumasan yaitu untuk mengurangi gesekan


(29)

dan keausan dengan membuat lapisan tipis antara kedua permukaan logam tersebut.

2. Menjaga kebersihan

Pelumasan juga berfumgsi menjaga kebersihan dengan mengikat kotoran-kotoran dan akan terbuang pada saat penggantian pelumas. Kotoran-kotoran-kotoran yang berasal dari debu, asam, air, arang dan endapan akibat oksidasi.

3. Mendinginkan

Pelumas juga berfungsi untuk mendinginkan mesin denagn cara menyerap mpanas logam akibat gesekan dan membawa ke reservoir, demikian pelumas bersikulasi sehingga mesin tetap terjaga dingin (tidak overheating). Bagian-bagian mesin yang diserap panasnya antara lain adalah bearing, piston, valve dan chamshaft.

4. Melindungi Mesin

Pada saat mesin beroperasi, piston dan bagian komponen mesin seperti gear, bearing, valve dan cham shaft terlindungi oleh pelumas, sehingga mesin menjadi awet.

2.6 Viskositas Minyak Pelumas

Untuk minyak pelumas motor seperti diketshui ada delapan tingkat kekentalan pelumas. Yang dimaksud dengan kekentalan itu sebenarnya tidak lain dari tahanan aliran yang tergatung dari kental atau encernya minyak tersebut. Semua minyak


(30)

pelumas jika dipanaskan akan menjadi lebih kental. Karena itu kekentalan minyak pelumas diukur pada temperatur tertentu.

The Society of automotive Enginers (SAE) merupakan organisasi yang beranggotakan para ahli pengolahan minyak bumi dan ahli perencanaan motor telah menetapkan standard kekentalan minyak pelumas. Angka kekentalan yang pertama ditetapkan pada tahun 1911 dan sesudah itu mengalami beberapa kali perubahan berhubung dengan adanya kemajuan dalam teknik dan perencanaan motor dan juga kemajuan dalam bidang pengolahan minyak bumi.

Angka kekentalan minyak pelumas yang banyak digunakan sekarang terdiri dari : 10W ; 20W ; 20 ; 30 ; 40 ; 50 ; 60 dan 90. Pernah diproduksi minyak pelumas dengan kekentalan 90, dan 140. Kekentalan yang lebih kecil menunjukkan minyak yang lebih encer dan sebaliknya angka yang lebih besar menunjukkan minyak yang lebih kental. Huiruf W di dibelakang angka kekentalan maksudnya adalah winter yaitu untuk minyak pelumas yang khusus digunakan untuk waktu musim dinggin dan pengukuran dilakukan pada temperature 0 jenis demikian tentu saja tidak diperlukan di Indonesia.

Pengukuran kekentalan minyak pelumas dengan standar SAE ditetapkan pada temperature 210 F atau 2 F di bawah temperature mendidihnya air murni. Caranya seperti yang dilakukan oleh saybolt, yaitu dengan menghitung waktu yang dibutuhkan oleh 60 ml minyak tersebut untuk melalui suatu saluran sempit pada temperature 210 F.


(31)

2.7Spesifikasi motor Hoinda CB dan Tiger

Adapun spesifikasi dari Honda CB 100 adalah sebagai berikut :

Adapun spesifikasi Honda CB 100 standar adalah sebagai berikut :

1. Model : Honda CB 100

2. Tahun : 1072

3. Tipe mesin : Satu silinder

4. Langkah : 4

5. Power : 11.50 HP

6. Kompresi : 9,5:1

7. Bore x stroke : 50.5 x 49.5 mm

8. Jumlah klep : 2

9. Fuel control : OHC, pendinginan udara

10. Sistem pendingin : Udara

11. Gearbox : 5-speed

12. Kapasitas bahan bakar : 10 Liter 13. Sistem pengereman depan : Tromol 14. Sistem pengereman belakang : Tromol

15. Kapasitas minyak pelumas mesin : 1,0 liter pada penggantian periodic 16. Gigi transmsi : 6 kecepatan


(32)

Adapun spesifikasi dari Honda Tiger 2000 adalah sebagai berikut :

1. Panjang X lebar X tinggi : 2.029 x 747 x 1.093 mm

2. Jarak sumbu roda : 1327 mm

3. Jarak terendah ke tanah : 155 mm

4. Berat kosong : 138 kg

5. Tipe rangka : Pola Berlian

6. Tipe suspensi depan : Teleskopik

7. Tipe suspensi belakang : Lengan ayun pegas ganda

8. Ukuran ban depan : 2,75 - 18 42L

9. Ukuran ban belakang : 100/90 - 18 M/C - 56P

10. Rem depan : Cakram hidrolik, dengan piston ganda

11. Rem belakang : Cakram hidrolik, dengan piston tunggal 12. Kapasitas tangki bahan bakar : 13,2 Liter

13. Tipe mesin : 4 Langkah OHC, pendinginan udara

14. Diameter x langkah : 63,5 x 62,2 mm

15. Volume langkah : 196,9 cc

16. Perbandingan kompresi : 9,0 : 1

17. Daya maksimum :16,7 PS / 8.500 RPM

18. Torsi maksimum : 1,60 kg.m / 7.000 RPM

19. Kapasitas minyak pelumas mesin : 1,0 liter pada penggantian periodik 20. Kopling Otomatis : Manual, Multiplate Wet Clutch

21. Gigi transmsi : 6 kecepatan

22. Pola pengoperan gigi : 1-N-2-3-4-5-6

23. Starter : Elektrik Starter & Kick Starter


(33)

30

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1Waktu dan Tempat Modifikasi

Tempat pembuatan dan perakitan Modifikasi mesin Honda CB 100 ini dikerjakan tanggal 10 maret 2010 bertempat di Bengkel Agung Jl. Wolter Mongonsidi Metro Lampung. Waktu terselesainya mesin Honda CB 100 modifikasi adalah tanggal 30 maret 2010.

3.2Alat dan Bahan

Motor yang dimodifikasi adalah Honda CB 100, dan spesifikasi alat dan bahan yang dipakai adalah :

1. Silinder blok : Honda Tiger

2. Head Silinder/Kepala silinder : Honda Tiger

3. Piston : Honda Tiger

4. Cruk As dan setang piston : Honda Tiger 5. Gir dan rantai timing : Honda Tiger

6. Pengapian : Honda Tiger


(34)

31

3.3Diagram Alur Modifikasi

Diagram alur proses modifikasi motor Honda CB 100 ke mesin Honda Tiger ditunjukan pada diagram di bawah ini :

Gambar 12. Diagram Alur Proses Perancangan

Analisis Data

Persiapan bahan dan benda kerja

1. Proses pembubutan Crank Case 2. Proses pemotongan

3. Proses perakitan

4. Komponen-komponen yang diganti

1. Pengujian bahan bahanbakar 2. Pengujian

Akselerasi

Kesimpulan

Selesai Mulai


(35)

32

3.4Pelaksanaan Pembuatan

 Urutan Langkah modifikasi Mesin Honda CB 100 Menjadi Tiger

Dalam memodifikasi mesin Honda CB 100 menjadi mesin Honda Tiger langkah yang pertama kali dilakukan adalah pembongkaran semua komponen-komponen pada mesin Honda CB 100.

Langkah-Langkah pemodifikasian mesin atau perubahanya adalah sebagai berikut :

1. Pembentukan Crank Case Pada Honda CB 100

Langkah yang harus dilakukan pertama kali yaitu proses pengukuran diameter linier blok tiger didapat 66 mm, kemudian dilakukan pengukuran pada crank case CB 100 sebesar 61 mm, Setelah mendapatkan ukuran yang sesuai dengan linier blok silinder milik Tiger maka dilakukan pembubutan pada lubang silinder pada crank case.

Gambar 13. Crank Case yang telah dibubut (keteranagan gambar di lampiran)


(36)

33

2. Pembentukan Sasis Pada Motor CB 100

Pembentukan sasis dilakukan untuk memudahkan pemasangan crank case Tiger yang dimodifikasi dapat dipasang dengan mudah pada sasis CB 100, Yaitu dengan melakukan pencoakan sasis sebanyak 3 mm dengan menggunakan las karbit.

Gambar 14. Sasis yang telah dirubah (keterangan gambar di lampiran)

3. Pengelasan Crank Case Tiger

Pengelasan almunium pada crank case Tiger ini dilakukan untuk menutup lubang stater agar tidak terjadi kebocoran.


(37)

34

4. Pemasangan Blok Silinder Ke Dalam Crank Case

Saat pemasangan atau perakitan blok silinder ke dalam crank case harus presisi dan dilakukan dengan hati-hati agar mendapat hasil yang baik, hal yang paling utama yang perlu diperhatikan adalah pada TMA (titik Mati Atas) apakah piston bergerak sudah mencapi titik TMA yang pas pada ujung blok silinder.

Gambar 16. Pemasangan blok silinder (keterangan gambar di lampiran)

5. Pemasangan Gigi Sentrik

Gigi sentrik yang digunakan adalah gigi sentrik Honda Tiger, karena langkah kruk as ya yang semakin panjang maka digunakanlah seperangkat gigi sentrik dan rantai ketengnya milik Tiger. Dalam pemasaangan harus dilakukan dengan teliti, harus pas dengan titik top pengapian pada timing pengapian di cruk as dan timing noken as, untuk mengetahui titik top cruk as bisa dengan cara melihat mahnitnya atau colok lubang businya menggunakan obeng, dan untuk mengetahui timing noken as adalah dengan cara mentitik top kan kruk


(38)

35

as, lalu gigi timing dilepaskan dan dipasang sesuai dengan garis yang berada di silinder head dengan mensejajarkan garis di silinder head dengan titik di gigi timing.

Gambar 17. pemasangan gigi sentrik (keterangan gambar di lampiran)

3.5Pengujian Prestasi Mesin

Pengujian modifikasi mesin CB 100 menjadi Tiger ini meliputi pengujian bahan bakar, pengujian kecepatan dan pengujian akselerasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dari pemodifikasiasn motor tersbut.

1. Pengujian Bahan Bakar

Pengujian bahan bakar ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara mesin Honda CB 100 standard, Honda CB100 modifikasi dan Honda Tiger 2000. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan bahan bakar antara Honda CB 100 standar dengan Honda


(39)

36

CB 100 modifikasi, dan Honda Tiger 2000, dengan hanya menggunakan 1 liter bensin untuk mengukur jarak tempuh perjalanan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kecepatan antara 60-80 km/ jam pada ketiga kendaraan tersebut. Sehingga didapat perbandingan jarak tempuh antara ketiga kendaraan tersebut.

Penggunaan botol aqua pada pengujian bahan bakar bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan bahan bakar yang dipakai agar dapat habis dengan sempuran. Karena bila menggunakan tangki bensin bahan bakar 1 liter tidak dapat habis semua, dikarenakan sisa bensin akan mengendap di selah-selah tangki kiri dan kanan.

Gambar 18. Honda CB moifikasi yang mengunakan botol aqua pada pengujian bahan bakar.


(40)

37

Gambar 19. Honda CB 100 standar yang mengunakan botol aqua pada pengujian bahan bakar.


(41)

38

2. Pengujian Akselerasi

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahuim perbandingan akselerasi kecepatan antara Honda CB 100, Honda CB Modifikasi dengan Honda Tiger 2000. Dan untuk mengetahui konsumsi bahan bakar yang dihabiskan antara Honda CB 100, CB 100 modifikasi dan Tiger.

3.6 . Tabel Pengujian

Pengambilan data dilakukan pengujian sebanyak satu kali antara ketiga kendaraan yang diambil datanya dengan kecepatan 60-80 km/jam, yang akan ditunjukan dengan tabel 1. Juga dilakukan pengujian akselersi dengan jarak tempuh 250 meter dan dilakukan dengan variasi kecepatan 0-80 km/jam yang akan ditunjukan pada tabel 2.


(42)

39

Tabel 1. Data Hasil Pengujian atau percobaan

Data Hasil Pengujian Atau Percobaan

Percobaan

Kecepatan (km/jam)

Jarak Tempuh

Bahan Bakar Motor

I 60-80

1 Liter

A

II 60-80 B

III 60-80 C

Tabel 2. Data Percobaan Kecepatan Dan Akselerasi

Data Hasil Percobaan Akselerasi Jarak Tempuh (meter) Variasi Kecepatan (km/jam) Variasi Waktu (detik) Motor

0-80 CB 100

0-80 CB

Modifikasi


(43)

40


(44)

40

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil Modifikasi

Dari hasil modifikasi mesin Honda CB 100 dengan mengunakan Honda Tiger yang bertujuan untuk perbandingan dari ketiga perbandingan yang berbeda yaitu kendaraan Honda CB, Honda CB yang sudah dimodifikasi dan Honda Tiger. Langkah pemodifikasian yang telah ditulis pada bab sebelumnya, Dari hasil modifikasi mesin Honda CB yang menggunakan mesin Tiger adalah sebagai berikut :

A. Modifikasi

1. Pembentukan crank case pada silinder

Proses pembentukan crank case perlu dilakukan modifikasi dengan proses pembubutan, langkah yang harus dilakukan pertama kali yaitu proses pengukuran diameter linier blok Tiger. Kemudian dilakukan pengukuran pada crank case CB 100, Setelah mendapatkan ukuran yang sesuai dengan linier blok silinder milik tiger maka dilakukan pembubutan sebesar 5 mm pada lubang silinder pada crank case. Agar blok silinder dapat dipakai dengan baik perlu diperhatikan adalah kerataan permukaan untuk menghindari kebocoran pada blok silinder yang langsung berhubungan dengan crank case.dan ukuran


(45)

41

diameter lubang linier pada crank case juga harus dalam keadaan baik atau senter agar pergerakan pada cruk as, setang piston, piston dapat berkerja dengan baik.

Gambar 20. Crank Case CB yang telah dibubut

2. Pembentukan sasis pada motor CB 100

Sasis motor CB perlu dilakukan ,modifikasian yang bertujuan memudahkan pemasangan crank case Tiger yang dimodifikasi dapat dipasang dengan mudah pada sasis CB 100,yaitu dengan melakukan pencoakan sasis sebesar 3 mm dengan menggunakan las karbit


(46)

42

3. Pengelasan crank case Tiger

Crank case Tiger perlu dilakkan modifikasi dengan cara proses pengelasan almunium pada crank case Tiger ini dilakukan untuk menutup lubang stater agar tidak terjadi kebocoran, Pengantian crank case kanan ini digunakan karena sebagai pertimbangan cruk as sudah diganti milik Tiger, crank case CB berbeda dari segi ketahanan yang hanya menggunakan kapasitas silinder 100 cc dan sebagai dengan pertimbangan kapasitas silinder yang semakin besar. Untuk menghindari terjadinya keretakan pada crank case CB standar maka crank case kanan diganti milik Tiger .

Gambar 22. Crank Case yang di las

B. Pemasangan komponen 1. Pemasangan gigi rasio

Pemasangan gigi rasio harus dilakukan secara urut agartidak terjadi slip pada saat perpindahan gigi, dan pada pemasanganya rasio dipasang


(47)

43

terlebih dahulu di crank case kiri setelah terpasang semua baru kruk as dipasang adn selanjutunya di lem dan mulai memasang crank case kanan.

Gambar 23. Pemasangan gigi rasio

2. Pemasangan baut mesin pada crank case

Proses pemasangan baut pada mesin perlu dilakukan modifikasi penggantian baut ini dilakukan karena panjang baut standar CB 100 kurang panjang. Karena sudah dilakukan penggantian blok dan head Tiger maka baut mesin harus diganti mlik Tiger agar blok dan head dapat dipasang.


(48)

44

Gambar 24. Pemasangan baut crank case

3. Pemasangan blok silinder ke dalam crank case

Saat pemasangan atau perakitan blok silinde ke dalam crank case harus presisi dan dilakuykan dengan hati-hati agar mendapat hasil yang baik, hal yang paling utama yang perlu diperhatikan adalah pada TMA (Titik Mati Atas) apakah piston bergerak sudah mencapi titik TMA yang pas pada ujung blok silinder, karena jika terlulu masuk dari blok silinderya maka akan menghasilkan pembakaran yang tidak sempurna di dalam ruang bakar. Dan juga pada TMB (Titik Mati Bawah) apakah piston dalam keadaan yang bagus pada waktu kerjany, dan perlu diperhatikan juga apakah boring silinder tidak mengenai putaran Cruk As atau tertabrak. Jika semua terpasang dengan baik maka kerja mesin akan tercapai titik optimal, baik pada pergerakan piston dan pembakaranya yang sempurna.


(49)

45

Gambar 25. Pemasangan blok silinder ke dalam crank case

4. Pemasangan gigi sentrik

Gigi sentrik yang digunakan adalah gigi sentrik Honda Tiger, karena langkah kruk as yang semakin panjang maka digunakanlah seperangkat gigi sentrik dan rantai ketengnya milik Tiger. Dalam pemasaangan harus dilakukan dengan teliti, harus pas dengan titik top pengapian pada timing pengapian di cruk as dan timing noken as, untuk mengetahui titik top cruk as ya bisa dengan cara melihat mahnetnya atau colok lubang businya menggunakan obeng, dan untuk mengetahui timing noken asnya adalah dengan mentitik top kan kruk as, lalu gigi timing di lepaskan dan dipasang sesuai dengan garis yang bertada di silinder head dengan mensejajarkan garis di silinder head dengan titik di gigi timing.


(50)

46

Gambar 26. Pemasaangan gigi sentrik

C. Pengujian idel

1. Pengujian Idle (pengujian waktu hidup di tempat)

Pengujian waktu hidup di tempat dilakukan agar mengetahui kekurangan yang terjadi pada mesin seperti pada waktu menghidupkan pertama kali tidak bisa langsung hidup karena harus menyetel beberapa komponen yaitu dari sektor pengapian yang sangat mempengaruhi hidupnya mesin. Setelah mesin hidup teryata pada waktu digas di tempat agak brebet dan tenaga yang dihasilkan kecil, maka perlu dilakukan penyetelan pengapian dengan dicari titik pasnya agar mesin dapat berkerja dengan optimal. Setelah titik pengapian didapat setelan yang pas, maka wajib menyetel kembali kerenggangan klep dan karburator. Untuk mengetahui pelumasan berkerja dengan optimal maka dilakukan pengecekan dengan cara membuka tutup klep. Apabila oli terlihat melumasi bagian klep dan sedikit percikan keluar dari setelan klep maka oli berkerja dengan baik.


(51)

47

D. Pengujian berjalan

1. Pengujian berjalan (prestasi mesin)

Pengujian berjalan dilakukan untuk mengetahui akselerasi yang dihasilkan dan komsumsi bahan bakar yang digunakan pada saat menempuh jarak tertentu. Pengujian prestasi mesin ini juga sebagai pembanding antara Honda CB 100 standar, Honda CB 100 yang dimodifikasi dan Honda Tiger.

4.2Hasil Pengujian

Dari hasil pengujian konsumsi bahan bakar, CB 100 setandar menggunakan bahan bakar 1 liter dapat menempuh jarak 56 km/jam, dan Honda CB modifikasi dengan penggunaan bahan bakar 1 liter dapat menempuh jarak 45 km/jam, sedangkan Honda Tiger dengan melakukkan pengujian berjalan dengan menggunakan bahan bakar 1 liter dapat menempuh jarak 47 km/jam.Pengujian 3 kendaraan dapat dilihat pada table 3 yang ada di bawah ini untuk hasil pengujian bahan bakar dan jarak tempuh, Tabel 4 adalah data hasil pengujian akselerasi. Data ini sebagai pembanding antara mesin Honda CB, Honda CB modifikasi dan Honda Tiger baik pada pemakaian bahan bakar dan pengujian akselerasinya.


(52)

48

Tabel 3. Data Hasil Pengujian Bahan Bakar

Nilai ratat-rata dari hasil pengujian bahan bakar dapat dilihat pada table 3. Dan untuk lebih jelasnya hasil pengujian lebih rinci terdapat pada lampiran.

1. Data Hasil Pengujian Bahan Bakar

Hasil Percobaan Motor Kecepatan

(km/jam)

P1 P2 P3

Rata-Rata

CB 100 60-80 57 57 56 56,6

CB

Modifikasi

60-80 44 45 45 44,6

Tiger 60-80 47 48 47 47,3

Tabel 4. Data hasil pengujian akselerasi

Nilai ratat-rata dari hasil pengujian akselerasi dapat dilihat pada table 4. Dan untuk lebih jelasnya hasil pengujian lebih rinci terdapat pada lampiran.

2. Data Hasil pengujian Akselerasi Hasil Percobaan Motor Kecepatan

(km/jam)

P1 P2 P3

Rata-Rata

CB 100 60-80 27 28 27 27,3

CB

Modifikasi

60-80 18 17 18 17,6


(53)

49

4.3Analisa

A. Modifikasi

 Yang harus diperhatikan dalam proses modifikasi ini adalah proses pengukuran crank case harus dilakukan dengan teliti agar pada waktu proses pembubutan dapat menghasilkan hasil yang sempurna.

 Pengelasan crank case dilakukan dengan hati- hati agar pada waktu pengelasan tidak menyetuh derah lain yang ingin di las.  Pengelasan pada rangka motor dilakukan agar crank case yang

telah diganti dapat masuk ke dalam dudukan rangka mesin dengan baik.

B. Pengujian Bahan Bakar

Dari pengujian dan data yang didapat pada pengujian dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan Honda CB 100 standar dengan pemakaian bahan bakar 1 liter dan pengunaan pengujian dengan kecepatan rata-rata antara 60-80 km/jam dapat menempuh jarak 56 km/jam.


(54)

50

 Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan mesin CB 100 yang telah dimodifikasi dengan mengunakan pemakaian bahan bakar 1 liter dengan kecepatan rata-rata antara 60-80 km/jam dan jarak yang mampu ditempuh oleh kendaraan yaitu 44 km/jam.

 Pengujian yang ketiga dilakukan dengan menggunakan mesin Honda Tiger dengan menggunakan pemakaian bahan bakar yang sama yaitu 1 liter dengan kecepatan rata-rata 60-80 km/jam dapat menempuh jarak sejauh 47 km.

Dari hasil pengujian yang dilakukan seperti data diatas dengan menggunakan kecepatan rata-rata antara 60-80 km/jam pada Honda CB yang telah dimodifikasi menggunakan komponen mesin Honda Tiger menunjukkan bahwa Honda CB modifikasi lebih boros 2,25% dibanding Honda CB 100 standar ini dikarenakan sistem pengapian yang kurang pas sehingga pembakaran yang dihasilkan pada Honda CB modifikasi kurang sempurna. Dan pada Honda Tiger yang telah dilakukan pengujian menunjukkan 2,12% lebih boros dibanding Honda CB 100 standar, Hal ini dikarenakan kapasitas silinder yang semakin besar menjadi 200 cc.

B. Pengujian Akselerasi

Dari pengujian-pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar dari akselerasi Honda CB 100 standar 5,68% di bawah akselerasi Honda CB modifikasi dikarenakan perbedaaan


(55)

51

komponen mesin yang sebagian sudah memakai mesin Tiger. Dan pengujian akselerasi pada Honda CB 100 standar dengan Honda Tiger menunjukkan bahwa Honda CB 100 standar 6,7% dibawah akselerasi Honda Tiger.

4.4Perawatan Kendaraan 1. Pengertian Perawatan.

Untuk mengembalikan agar peralatan berfungsi dengan baik, efisiensi, dan ekonomis sesuai dengan kemampuan awalnya, maka perlu diadakan perawatan rutin untuk mencegah kerusakan yang lebih besar. Perawatan dapat diartikan secara umum sebagai suatu usaha pemeliharaan pada semua benda kerja, baik mengenai perawatan, perbaikan, modifikasi dan segala apa saja yang berhubungan dengan peralatan, agar peralatan dapat beroperasi dengan baik.

Cara merawat kendaraan CB 100 modifikasi ini sangat mudah karena, ganti oli mesin maksimal dengan jarak tempuh 3000 km. Kondisi busi pada motor diperiksa dengan memperhatikan warna kepala businya, bersihkan dengan amplas halus kalau sudah kecoklatan atau ada karat.

Filter udara pada karburator diperiksa dengan cara dibersihkan menggunakan kompresor agar debu yang menempel pada saringan udara dapat hilang. Karburator diperiksa dan dibersihkan untuk memperbaiki proses pembakaran bisa dilakukan satu bulan sekali.


(56)

52

Ketinggian air aki diperiksa, dan ditambah bila kurang dari batas air agar sistem kelistrikan dapat berkerja dengan baik. Agar umur komponen kendaraan dapat bertahan lama bila terjadi kerusakan sebaiknya menggunakan spare part asli.


(57)

53

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dan dilakukan pengamatan terhadap pengujian yang telah dilakukan terhadap kecepatan, bahan bakar dan akselerasi yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Modifikasi yang dilakukan dengan menggunakan komponen mesin Honda Tiger berhasil dilakukan dengan baik.

2. Adapun komponen-komponen yang diganti dengan Honda Tiger antara lain : blok silinder, silinder head, kruk as, piston, gir an rantai timing, pengapian Tiger.

3. Modifikasi fisik yang telah dilakukan antara lain yaitu pembubutan crank case standar CB 100, pengelasan crank case Tiger dan melakukan pencoakan rangka mesin pada dudukan mesin agar memudahkan dalam pemasangan mesin pada rangka motor.

4. Pemakaian bahan bakar pada mesin Honda CB 100 yang telah dimodifikasi lebih boros 2,24% dari pada Honda CB 100 standar ini


(58)

54

dikarenakan pengapian yang masih digunakan pada Honda CB modifikasi kurang pas dan dari pengabutan kaburator yang kurang sempurna.

5. Akselerasi pada Honda CB 100 5,6% dibawah dari akselerasi Honda CB 100 modifikasi yang sudah menggunakan komponen mesin Honda Tiger itu dikarenakan kapasitas mesin yang besar menjadi 200 cc dan sistem pengapian yang sudah menggunakan cdi.

5.2Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut ; 1. Melakukan penyempurnaan di ruang bakar dan untuk meningkatkan

efesiensi pembakaran pada ruang bakar dengan membersihkan kerak pada silinder head dan klep pada silinder head.

2. Melakukan penyetelan titik pengapian yang pas, agar didapat proses pembakaran yang sempurna.

3. Modifikasi Honda CB 100 tidak harus menggunakan komponen Honda Tiger, karena komponen lain bisa digunakan seperti menggunakan komponen mesin Honda GL Max dan GL Pro.


(59)

MODIFIKASI MESIN HONDA CB 100 MENGGUNAKAN

KOMPONEN MESIN HONDA TIGER

(Laporan Akhir)

Oleh

NUGROHO FAJAR PRABOWO

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Ahli Madya (A.Md)

Program Diploma III

Fakultas Teknik Universitas Lampung

JURUSAN D3 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2009


(60)

Laporan Akhir

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

RIWAYAT HIDUP ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

SANWACANA ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan Modifikasi ... 2

1.3. Batasan Masalah... 2

1.4. Sistematika Penulisan ... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendahuluan ... 5


(61)

xi

Laporan Akhir

2.3. Bagian-bagian pada crank case ... 18

2.4. Sistem bahan bakar ... 19

2.5. Sistem pelumasan ... 25

2.6. Viskositas minyak pelumas ... 26

2.7. Spesifikasi motor Honda CB 100 dan Honda Tiger ... 28

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan tempat modifikasi ... 30

3.2. Alat dan Bahan ... 30

3.3. Diagram Alur Modifikasi ... 31

3.4. Pelaksanaan pembuatan ... 32

3.5. Pengujian prestasi mesin ... 35

3.6. Tabel pengujian ... 38

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil modifikasi ... 40

1. Pembentukan crank case silinder ... 40

2. Pembentukan sasis motor CB 100 ... 41

3. Pengelasan crank case Tiger ... 42

4.2. Hasil pengujian... 47

4.3. Analisa ... 49

a. Modifikasi ... 49


(62)

xii

Laporan Akhir

c. Pengujian akselerasi ... 50 4.4. Perawatan kendaraan ... 51

BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan ... 53 5.2. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(63)

xiii

Laporan Akhir

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Noken as ... 7

2.Pelatuk klep ... 7

3. Klep ... 8

4.Oli sil klep ... 9

5.Per klep ... 10

6.Kopling basah ... 14

7.Kopling kering ... 14

8.Kopling otomatis ... 15

9.Kopling manual ... 17

10.Karburator ... 20

11.Gambar bagian karburator... 21

12.Gambar diagram modifikasi ... 31

13.Crank case yang telah dibubut ... 32

14.Pembentukan sasis pada motor CB 100 ... 33


(64)

xiv

Laporan Akhir

16. Pemasangan blok silinder ke dalam crank case ... 34

17.Pemasangan gigi sentrik ... 35

18.Gambar Honda CB modifikasi ... 36

19.Gambar Honda CB 100 standar ... 37

20.Crank case CB yang dibubut ... 41

21.Sasis CB yang dirubah ... 41

22.Crank case yang di las ... 42

23.Pemasangan gigi rasio ... 43

24.Pemasangan baut crank case ... 44

25.Pemasangan blok silinder ke dalam crank case ... 45


(65)

xv

Laporan Akhir

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.Data pengujian atau percobaan ... 39

2. Data percobaan akselerasi ... 39

3. Data hasil pengujian bahan bakar ... 48


(66)

Laporan Akhir

MOTTO

Bekerja Keras untuk menggapai cita-cita

dan tak lupa untuk selalu berdoa kepada Allah SWT

dan selalu mencintai keluarga.

Apapun hasil yang diperoleh terima dengan rasa syukur

dan selalu berusaha memperbaikinya.


(67)

Laporan Akhir

Kupersembahkan Karya ini Untuk :

Allah SWT

Yang telah memberikan rahmat dan karunianya.

Ayahanda Wagino dan Ibunda Sanawati yang begitu sangat kucintai

dan kusayangi yang telah berusaha keras mendidik dan membesarkan

saya dan adik-adik saya dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang

serta penuh keikhlasan tanpa mengenal rasa lelah hingga saya dapat

merasakan bangku perkuliahan.

Adikku Arfi Cahya Setiawan dan Febri Setiawan yang begitu sangat

kucintai dan kusayangi yang selalu memberikan semangat dan

motifasi.

Teman-teman angkatan 2006 seperjuangan

dan Almamater tercinta.


(68)

Laporan Akhir

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di wonogiri jawa tenJuli 1987 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Ayahanda Anton Suprapto dan Ibunda Marsi.

Pada tahun 1999 telah menyelesaikan pendidikannya di sekolah dasar SD Pertiwi Teladan Metro, pada tahun 2002 penulis telah menyelesaikan pendidikan menengah pertamanya di SLTP Negri 4 Metro dan pada tahun 2005 penulis telah menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur.

Tahun 2006 penulis diterima menjadi mahasiswa D3 Teknik Mesin melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Non Regular. Selama menjadi mahasiswa penulis juga aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HIMATEM) Universitas Lampung. Selama penulis menjadi mahasiswa D3 Teknik Mesin, pada tanggal 1 Agustus sampai dengan 30 Agustus 2008 penulis mengikuti Kerja Praktik dengan menganalisa Prinsip Kerja dan Perawatan mesin diesel type Graders 140 H pada PT. GREAT GIANT PINEAPLE. Pada bulan Maret 2010 penulis menyelesaikan Proyek Akhir dengan judul “Modifikasi Mesin Honda CB 100 Menggunakan Komponen Honda Tiger “


(69)

Laporan Akhir

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, Karena atas rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Rasulullah SAW beserta para sahabat dari dulu hingga akhir nanti.

Hal yang melatarbelakangi penulis untuk mengambil judul”Modifikasi Mesin Honda CB 100 Menggunakan Komponen Mesin Honda Tiger” adalah karena alat spare part tidak diproduksi lagi dan sudah tidak beredar lagi dipasaran. Proyek Akhir ini selain memang merupakan salah satu sarat akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.md) pada program studi Diploma D3 Tekniik Mesin Universitas Lampung mahasiswa juga dapat memperoleh pengalaman dan penguasaan teknik proses pembuatan alat modifikasi mesin Honda CB 100 mulai dari perancangan hingga hasil pengujian yang diperoleh.


(70)

viii

Laporan Akhir

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang telah membantu penulis selama melaksanakan Proyek Akhir diantaranya :

1. Ibu Dr. Ir. Lusmeilia Arfriani, D.E.A., Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Asnawi lubis, M.Sc. Sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.

3. Bapak M. Irsyad, S.T., M.T., Ketua Program Diploma III Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.

4. Bapak Ir. Herry Wardono, M.Sc. Selaku Dosen pembimbing Proyek Akhir.

5. Bapak Ir. Nafrizal S.T., M.T., selaku kordinator proyek akhir dan sekaligus sebagai dosen penguji.

6. Untuk Danik Wijianti yang telah memberikan motivasi, Semangat dan doa sehingga saya mampu menyelesaikan karya kecil ini.

7. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Teknik Mesin yang telah membimbing dan memberikan ilmunya sehingga Proyek Akhir ini dapat terselesaikan. 8. Kedua Orang Tua beserta Keluarga yang saya cintai yang selalu

memberikan motivasi dan dukungan hingga terselesaikannya Proyek Akhir ini.

9. Seluruh Teknisi Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.


(71)

ix

Laporan Akhir

10.Teman-teman angkatan 2006 yang banyak memberikan motivasi dalam terselesaikannya Proyek Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa isi laporan Proyek Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan dan belum sempurna, karena penulis hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan lupa. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga laporan Proyek Akhir ini dapat bermanfaat semua pihak, Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 20 Mei 2010 Penulis,

Nugroho Fajar.P NPM.0605101045


(1)

Laporan Akhir

MOTTO

Bekerja Keras untuk menggapai cita-cita

dan tak lupa untuk selalu berdoa kepada Allah SWT

dan selalu mencintai keluarga.

Apapun hasil yang diperoleh terima dengan rasa syukur

dan selalu berusaha memperbaikinya.


(2)

Laporan Akhir

Kupersembahkan Karya ini Untuk :

Allah SWT

Yang telah memberikan rahmat dan karunianya.

Ayahanda Wagino dan Ibunda Sanawati yang begitu sangat kucintai

dan kusayangi yang telah berusaha keras mendidik dan membesarkan

saya dan adik-adik saya dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang

serta penuh keikhlasan tanpa mengenal rasa lelah hingga saya dapat

merasakan bangku perkuliahan.

Adikku Arfi Cahya Setiawan dan Febri Setiawan yang begitu sangat

kucintai dan kusayangi yang selalu memberikan semangat dan

motifasi.

Teman-teman angkatan 2006 seperjuangan

dan Almamater tercinta.


(3)

Laporan Akhir

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di wonogiri jawa tenJuli 1987 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Ayahanda Anton Suprapto dan Ibunda Marsi.

Pada tahun 1999 telah menyelesaikan pendidikannya di sekolah dasar SD Pertiwi Teladan Metro, pada tahun 2002 penulis telah menyelesaikan pendidikan menengah pertamanya di SLTP Negri 4 Metro dan pada tahun 2005 penulis telah menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Pekalongan Lampung Timur.

Tahun 2006 penulis diterima menjadi mahasiswa D3 Teknik Mesin melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Non Regular. Selama menjadi mahasiswa penulis juga aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HIMATEM) Universitas Lampung. Selama penulis menjadi mahasiswa D3 Teknik Mesin, pada tanggal 1 Agustus sampai dengan 30 Agustus 2008 penulis mengikuti Kerja Praktik dengan menganalisa Prinsip Kerja dan Perawatan mesin diesel type Graders 140 H pada PT. GREAT GIANT PINEAPLE. Pada bulan Maret 2010 penulis menyelesaikan Proyek Akhir dengan judul “Modifikasi Mesin Honda CB 100 Menggunakan Komponen Honda Tiger “


(4)

Laporan Akhir

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, Karena atas rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Rasulullah SAW beserta para sahabat dari dulu hingga akhir nanti.

Hal yang melatarbelakangi penulis untuk mengambil judul”Modifikasi Mesin Honda CB 100 Menggunakan Komponen Mesin Honda Tiger” adalah karena alat spare part tidak diproduksi lagi dan sudah tidak beredar lagi dipasaran. Proyek Akhir ini selain memang merupakan salah satu sarat akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.md) pada program studi Diploma D3 Tekniik Mesin Universitas Lampung mahasiswa juga dapat memperoleh pengalaman dan penguasaan teknik proses pembuatan alat modifikasi mesin Honda CB 100 mulai dari perancangan hingga hasil pengujian yang diperoleh.


(5)

viii

Laporan Akhir

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang telah membantu penulis selama melaksanakan Proyek Akhir diantaranya :

1. Ibu Dr. Ir. Lusmeilia Arfriani, D.E.A., Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Asnawi lubis, M.Sc. Sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.

3. Bapak M. Irsyad, S.T., M.T., Ketua Program Diploma III Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.

4. Bapak Ir. Herry Wardono, M.Sc. Selaku Dosen pembimbing Proyek Akhir.

5. Bapak Ir. Nafrizal S.T., M.T., selaku kordinator proyek akhir dan sekaligus sebagai dosen penguji.

6. Untuk Danik Wijianti yang telah memberikan motivasi, Semangat dan doa sehingga saya mampu menyelesaikan karya kecil ini.

7. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Teknik Mesin yang telah membimbing dan memberikan ilmunya sehingga Proyek Akhir ini dapat terselesaikan. 8. Kedua Orang Tua beserta Keluarga yang saya cintai yang selalu

memberikan motivasi dan dukungan hingga terselesaikannya Proyek Akhir ini.

9. Seluruh Teknisi Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.


(6)

ix

Laporan Akhir

10.Teman-teman angkatan 2006 yang banyak memberikan motivasi dalam terselesaikannya Proyek Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa isi laporan Proyek Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan dan belum sempurna, karena penulis hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan lupa. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga laporan Proyek Akhir ini dapat bermanfaat semua pihak, Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 20 Mei 2010 Penulis,

Nugroho Fajar.P NPM.0605101045