Kearifan lokal TINJAUAN PUSTAKA

3. Ruangan dicat cerah, lantai bersih, dan hiasan berwarna-warni di dinding 4. Furnitur yang memadai bagi anak, disusun fleksibel untuk berbagaimacam pendekatan pembelajaran. 5. Pusat kegiatan atau belajar murid, dibentuk di sekitar ruang kelas 6. Fasilitas air dan sanitasi yang memadai http:www.courtyardhousing.org Selain kebutuhan dasar anak dan syarat ruangan yang baik, untuk menciptakan suatu ruang yang ramah anak dalam lingkungan sekolah perlu adanya suatu indikator yang sesuai, indikator yang dimaksud antara lain sebagai berikut: “ 1. Sehat, Aman dan Protektif 2. Yang dimaksudkan sehat, aman, protektif dalam hal ini adalahfasilitas toilet yang bersih, akses air minum yang bersih, tidak ada kumanatau gangguan, pencegahan HIV AIDS dan non diskriminasi. 3. Metode yang kreatif di dalam ruang kelas. 4. Penataan Kelas Dalam penataan kelas murid dilibatkan dalam penataan bangku, dekorasi dan ilustrasi yang menggambarkan ilmu pengetahuan. Murid dilibatkan dalam menentukan warna dinding atau dekorasi dinding kelas sehingga muridmenjadi betah di dalam kelas. Murid dilibatkan dalam memajang karya murid,hasil ulangan test, bahan ajar dan buku sehingga artistik dan menarik sertamenyediakan tempat untuk membaca, bangku dan kursi sebaiknya ukurannyadisesuaikan dengan ukuran postur anak Indonesia serta mudah untuk digeser guna menciptakan kelas yang dinamis.” http:www.courtyardhousing.org

B. Kearifan lokal

Pengertian kearifan lokal lokal wisdom dalam kamus terdiri dari dua kata: kearifan wisdom dan lokal lokal. Dalam Kamus Inggris Indonesia John M. Echols dan Hassan Syadily, lokal berarti setempat, sedangkan wisdom kearifan sama dengan kebijaksanaan. Secara umum maka lokal wisdom kearifan setempat dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat lokal yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Gobyah 2003, mengatakan bahwa kearifan lokal lokal genius adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal 8 merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung didalamnya dianggap sangat universal. Menurut Caroline Nyamai-Kisia 2010, kearifan lokal adalah sumber pengetahuan yang diselenggarakan dinamis, berkembang dan diteruskan oleh populasi tertentu yang terintegrasi dengan pemahaman mereka terhadap alam dan budaya sekitarnya. Kearifan lokal adalah dasar untuk pengambilan kebijakkan pada level lokal di bidang kesehatan, pertanian, pendidikan, pengelolaan sumber daya alam dan kegiatan masyarakat pedesaan. Dalam kearifan lokal, terkandung pula kearifan budaya lokal. Kearifan budaya lokal sendiri adalah pengetahuan lokal yang sudah sedemikian menyatu dengan sistem kepercayaan, norma, dan budaya serta diekspresikan dalam tradisi dan mitos yang dianut dalam jangka waktu yang lama. Kearifan lokal terkait dengan ruang ramah anak diangkat dari ajaran dan pengajaran budaya Jawa piwulang lan piweling. Prinsip kearifan lokal ini berangkat dari piwulang lan piweling dalam budaya Jawa yang berpangkal pada gagasan besar yaitu memayu hayuning bawana. Piwulang atau ajaran dan piweling atau pengajaran selaras dengan kehidupan di alam; keselarasan berupa keseimbangan dan kesadaran dengan alam serta selalu memelihara alam sebagai bagian dari hidup manusia. Memayu hayuning bawana ini dimulai dari hidup sehat dengan menempati ruang, lokasi yang sehat pula dengan suasana yang sehat; sehat dalam arti fisik maupun ruhaninya atau badan dan mentalnya. Sehat untuk menanggulangi penyakit maupun sehat menangkal penyakit, baik penyakit badani maupun ruhani. Di samping itu prinsip memayu hayuning bawana terpenuhuinya kenyamanan bermain dengan terpenuhinya sarana dan suasana yang dekat dengan kondisi hommy kebudayaan. Dari uraian ini dapat dirangkum suatu pengertian kearifan lokal, yaitu kapasitas memanfaatkan nilai-nilai lokal ke dalam kehidupan kekinian dengan tidak meninggalkan akar dan dasar tradisi. 9 Buku Pedoman Ruang Ramah Anak ini pada prinsipnya adalah: 1 pedoman penyelenggaraan tempat pendidikan untuk anak usia dini, baik sebagai pedoman membuat dan menyelenggarakan; 2 pedoman pendidikan hidup sehat melalui pengenalan dan pemanfaatan ruang sehat bagi anak, 3 pedoman pelesetarian nilai kehidupan sehat berdasarkan piwulang lan piweling dalam budaya Jawa. 4 pedoman memahami budaya sekolah yang didasari oleh piwulang dan piweling untuk membentuk perilaku dan tata pergaulan masyarakat Yogyakarta menurut budaya Jawa.

C. Fasilitas Pendidikan