Pokja Perbekalan Instalasi Farmasi Rumah Sakit

4.2 Instalasi Farmasi Rumah Sakit

4.2.1 Pokja Perbekalan

Pokja perbekalan IFRS pada RSUP H. Adam Malik Medan mempunyai tugas menerima, menyimpan, mendistribusikan, memproduksi perbekalan farmasi, serta melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan Pokja Perbekalan. Pokja perbekalan telah menerapkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIRS secara online sehingga mempermudah segala transaksi dan pemantauan persediaan perbekalan farmasi. Perbekalan farmasi yang masuk diterima oleh Panitia Penerima Barang, bersama-sama dengan Bendaharawan Barang untuk menerima, memeriksa dan meneliti keadaan perbekalan farmasi, bila sesuai maka perbekalan farmasi diserahkan ke Instalasi Farmasi melalui Pokja Perbekalan. Perbekalan farmasi yang diterima, disimpan sesuai dengan sifatnya obat termolabil di lemari es; bentuk sediaan oral, injeksi, infus, salep; bahan baku obat mudah menguapterbakar; obat narkotika dan psikotropik dalam lemari khusus dan terkunci, dan disusun secara alfabetis dengan sistem First In First Out FIFO dan First Expired First Out FEFO. Administrasi yang dilakukan oleh pokja perbekalan meliputi membuat laporan mutasi barang dan laporan narkotik. SIRS yang telah diterapkan sejak Januari 2009, mempermudah kegiatan pencatatan perbekalan farmasi yang masuk dan keluar ke buku penerimaan dan pengeluaran barang serta ke kartu stok serta pencatatan stok opname setiap bulan dan diakhir tahunnya. Universitas Sumatera Utara Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik memiliki 7 ruangan yang berfungsi sebagai gudang untuk menyimpan perbekalan farmasi, yaitu: 1. gudang obat 2. gudang AKHP dan instrumen dasar 3. gudang reagensia 4. gudang bahan baku 5. gudang re-packing 6. gudang Bahan Berbahaya dan Beracun B3 7. gudang hemodialisa Pokja perbekalan juga melakukan kegiatan produksi sediaan farmasi. Menurut Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit tahun 2004, yang dimaksud dengan produksi adalah kegiatan membuat, merubah bentuk dan pengemasan kembali sediaan farmasi nonsteril untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kegiatan produksi yang dilakukan adalah membuat Aquadest, H 2 O 2 3, NaCl 0,9 non steril , handscrub serta mengubah menjadi kemasan yang lebih kecil re-packing antara lain alkohol 96 dan 70, isodin povidon iodium, hydrexfirst aidcutisoft, talkum dan kloralhidrat. Pendistribusian perbekalan farmasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan seperti: 1. Rawat Inap Terpadu Rindu, Care Medical Unit CMU Lt III, Instalasi Gawat Darurat IGD dan Instalasi Rawat Jalan IRJ. 2. Instalasi seperti Instalasi Diagnostik Terpadu IDT dan Instalasi Hemodialisa IHD. Beberapa instalasi lainnya seperti Instalasi Patologi Anatomi IPA, Instalasi Patologi Klinik IPK, Instalasi Rehabilitasi Medik dan Radiologi Universitas Sumatera Utara telah memiliki Kerja Sama Operasional KSO dengan pihak lain namun untuk pengadaannya tetap dilakukan oleh Instalasi Farmasi. 3. User lainnya seperti poli-poli rawat jalan.

4.2.2 Pokja Farmasi Klinis