BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisis Sistem
Analisis sistem bertujuan untuk memecah sistem ke dalam komponen-komponen subsistem yang lebih kecil untuk mengetahui hubungan setiap komponen tersebut
dalam mencapai tujuan. Whitten, 2007
3.1.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem meliputi analisis kebutuhan fungsional dan non-fungsional.
Kebutuhan fungsional mendeskripsikan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh sebuah sistem untuk mencapai tujuan. Sedangkan kebutuhan non-fungsional
mendeskripsikan fitur lain seperti karakteristik, batasan sistem, performa, dokumentasi dan yang lainnya agar sistem berjalan sukses Whitten, 2007 .
a. Analisis kebutuhan fungsional sistem Kebutuhan fungsional yang harus dimiliki oleh sistem keamanan kendali pintu dengan
aplikasi Android adalah : 1. Sistem dapat mengimplementasikan enkripsi algoritma one time pad pada saat
melakukan penguncian pintu lock. 2. Sistem dapat mengimplementasikan dekripsi algoritma one time pad pada saat
melakukan pembukaan pintu unlock. b.
Analisis kebutuhan non-fungsional sistem Kebutuhan non-fungsional yang harus dimiliki oleh sistem keamanan kendali pintu
dengan aplikasi android adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Waktu proses enkripsi dan dekripsi cepat, sehingga dapat mengefektifkan waktu pengguna sistem.
2. Tampilan antarmuka sistem menarik dan dapat dimengerti oleh pengguna sistem. 3. Sistem yang dibuat dapat dikembangkan dengan mudah, sehingga tidak cepat
usang karena menggunakan konsep object oriented.
3.1.2. Analisis Pemodelan Sistem Pemodelan sistem bertujuan untuk menampilkan kebutuhan dari sebuah perangkat
lunak. Salah satu jenis pemodelan kebutuhan sistem adalah model berbasis skenario, model ini menggambarkan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak dari berbagai sudut
pandang aktor di dalam perangkat lunak Pressman, 2010.
Pada penelitian ini digunakan UML sebagai bahasa pemodelan untuk mendesain dan merancang sistem keamanan kendali pintu berbasis android. Model UML yang
digunakan adalah use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.
3.1.2.1. Pemodelan dengan menggunakan use case diagram
Untuk mengetahui aktor dan use case yang akan digunakan, maka dilakukan identifikasi aktor dan identifikasi use case. Setelah mendapatkan aktor dan use case,
maka use case diagram dapat digambarkan. Pengidentifikasian aktor dan use case pada sistem ini ditunjukkan pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 :
Tabel 3.1 Definisi Aktor
Tabel 3.2 Use Case
UC ID Use Case
UC-01 Lock
UC-02 Unlock
No Aktor
Deskripsi 1
User Pengguna sistem yang memiliki hak untuk mengunci dan
membuka pintu.
Universitas Sumatera Utara
Gambar use case diagram berdasarkan aktor dan use case, yaitu :
Gambar 3.1 Use Case Diagram
a. Use case lock Use case lock ini akan menjelaskan secara sederhana proses lock pada sistem
keamanan kendali pintu dengan android dengan menggunakan algoritma OTP yang dapat dilihat pada tabel 3.3 yang merupakan dokumentasi naratif dari use case lock.
Tabel 3.3 Skenario Use Case Lock
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Skenario Normal 1. Pilih menu lock
2. Generate key dan tampilkan key 3. Input password
4.Tekan tombol lock
5. Enkripsi password dengan OTP 6. Simpan cipherteks dan key di Android
7. Simpan password dan key di EEPROM 8. Tampilan pada LCD “Locked”
Universitas Sumatera Utara
b. Use case unlock Use case unlock ini akan menjelaskan secara sederhana proses unlock pada sistem
keamanan kendali pintu dengan android dengan menggunakan algoritma OTP. Dapat dilihat pada tabel 3.4 yang merupakan dokumentasi naratif dari use case unlock.
Tabel 3.4 Skenario Use Case Unlock
Aksi Actor Reaksi Sistem
Skenario Normal 1. Pilih menu unlock
2. Load cipherteks dan key dari Android 3.Tekan tombol unlock
4. Load password dan key dari EEPROM 5. Dekripsi cipherteks dengan OTP
6.Mencocokkan
hasil dekripsi
dengan password yang tersimpan.
7. Tampilan pada LCD “Unlocked”
Skenario Alternatif 7. Tampilan pada LCD “Wrong Password”
3.1.2.2. Pemodelan dengan menggunakan activity diagram Diagram aktifitas atau activity diagram menggambarkan alur kerja workflow atau
aktifitas dari sebuah sistem.
a. Activity diagram lock Activity diagram lock akan menggambarkan hubungan aliran kerja yang telah
dijelaskan pada use case lock. Activity diagram lock dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Activity Diagram untuk Proses Lock
b. Activity diagram unlock Activity diagram unlock akan menggambarkan hubungan aliran kerja yang telah
dijelaskan pada use case unlock. Activity diagram embed unlock dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Activity Diagram untuk Proses Unlock
Universitas Sumatera Utara
3.1.2.3. Pemodelan dengan menggunakan sequence diagram a. Sequence diagram lock
Pada Gambar 3.4 dapat dilihat sequence diagram untuk proses lock.
Gambar 3.4 Sequence Diagram Proses Lock
b. Sequence Diagram Unlock Pada Gambar 3.5 dapat dilihat sequence diagram untuk proses unlock.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5 Sequence Diagram Proses Unlock
3.2 Perancang Sistem