Protoonkogen dan onkogen Anti onkogen Gen ‘repair’ DNA Gen anti apoptosis

Mekanisme Karsinogenesis Penyakit kanker pada dasarnya merupakan penyimpangan gen yang menimbulkan proliferasi berlebihan, progresif dan irreversible. Knudson menyatakan bahwa karsinogenesis memerlukan dua hit. Proses pertama menyangkut inisiasi dan karsinogen penyebab disebut inisiator. Proses kedua , yang menyangkut pertumbuhan neoplastik adalah promosi dan agennya disebut promoter. Sekarang dipercaya bahwa sebenarnya terjadi hit multipel lima atau lebih , dan berbagai faktor dapat menyebabkan hit ini . Setiap hit menghasilkan perubahan pada genom dari sel terpapar yang ditransmisikan kepada progeninya sel turunannya , yang disebut sebagai klon neoplastik. Periode antara hit pertama dan berkembangnya kanker klinis disebut sebagai lag periode. 3,6,8 Proses transformasi sel kanker terjadi melalui pengaturan proliferasi oleh beberapa jenis gen yaitu : 1,7,8

1. Protoonkogen dan onkogen

Protoonkogen berfungsi mengatur proliferasi dan diferensiasi sel normal . Rangsangan faktor pertumbuhan ekstraselular diterima oleh reseptor faktor pertumbuhan gen ras di permukaan membran aktivasi tyrosine kinase dan diteruskan melalui transmembran sel guanine nucleotide–binding protein ke dalam sitoplasma dan ke dalam inti sel. Bila kemudian terjadi ‘hit’ oleh bahan karsinogen maka akan terjadi proliferasi sel abnormal yang berlebihan dan tak terkendali, dimana protoonkogen berubah menjadi onkogen.

2. Anti onkogen

Terjadinya kanker tidak semata disebabkan oleh aktivasi onkogen tapi dapat oleh inaktifasi anti onkogen growth suppressor gen. Pada sel normal terdapat keseimbangan antara onkogen dan anti onkogen. Anti onkogen yang sudah dikenal secara umum adalah tp53. Apabila tp53 gagal mengikat DNA, maka kemampuan mengontrol proliferasi menjadi hilang dan proliferasi sel berjalan terus menerus dan tidak terkendali. Inaktifasi p53 dapat terjadi oleh translokasi atau delesi. Gen tp53 ini merupakan tumor supresor gen yang paling sering mengalami mutasi dalam kanker. Dalam sel-sel non-stressed ia mempunyai waktu paruh yang singkat yaitu hanya 20 menit. Tp 53 bekerja dengan menginduksi gen penginduksi apoptosis yaitu gen BAX. Jessy Chrestella : Neoplasma, 2009

3. Gen ‘repair’ DNA

Dalam keadaan normal, kerusakan gen akibat faktor-faktor endogen maupun eksogen dapat diperbaiki oleh mekanisme ‘excission repair DNA lession’. Kegagalan mekanisme ini menimbulkan DNA yang cacat dan diturunkan pada keturunan berikutnya sebagai mutasi permanen yang potensial menjadi kanker. Gen lain yang ikut berpengaruh secara tidak langsung adalah sandi protein ‘ check point’ contoh : ATM yang berfungsi mencegah perkembangan sel yang berasal dari sel cacat.

4. Gen anti apoptosis

Pada berbagai sel organ tubuh terdapat kematian sel secara terprogram yang disebut apoptosis. Seperti misalnya protein ABL yang terdapat dalam nukleus. Ia berperan untuk memulai proses apoptosis sel yang menderita kerusakan pada DNA. Sel nekrosis tanpa reaksi radang diabsorbsi oleh makrofag.

5. Gen anti metastasis