dilakukan pemeriksaan dengan membaca literatur yang berhubungan dengan wujud-wujud campur kode.
4 mengklasifikasikan data, merupakan tahap pengelempokkan data ke dalam wujud-wujud campur kode. Wujud campur kode berupa kata kata dasar,
kata ulang, kata berimbuhan, frasa, dan klausa dikumpulkan sesuai dengan kelompok masing-masing dalam tabel pemandu analisis data.
5 mendeskripsikan data, merupakan tahap pengklasifikasian data sesuai dengan kategorinya kemudian dideskripsikan lebih jelas tentang wujud
campur kode.
3.5 Instrumen Penelitian
Arikunto 1993:191 menyatakan bahwa instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipakai peneliti untuk memperoleh data-data yang diperlukan.
Isntrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti dianggap sebagai pengamat penuh, artinya peneliti melakukan proses penelitian secara
penuh, mulai dari pengamatan, observasi, pengklasifikasian sampai ke analisis data dan mendeskripsikannya. Selain itu, peneliti mengggunakan Instrumen
pemandu pengumpul data yaitu tabel. Tabel sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data dan mengelompokkan data berupa tuturan yang mengandung
bentuk campur kode dan fungsi campur kode. Tabel 3.1 Instrumen Pengumpul Data
No Cuplikan dialog
Halaman Kode data
Tabel 3.2 Instrumen Analisis Data. Wujud campur kode bahasa Arab dan bahasa Inggris
No Cuplikan dialog
Konteks Kode
data Wujud
Makna 1.
2. Said: “Semua beres,
kecuali lemari kecil. Apa
istilahnya tadi? Suluk?”
Raja: “Bukan suluk, tapi shunduuq, pakai
shad” N5M, hal 61
Alif : “Apa itu karbon kering?”
Atang: ” Es padat dan kering atau dry
ice. Jadi berupa karbon dioksida
bersuhu rendah yang dipadatkan
sehingga apabila terkena udara
sedikit saja, dia akan
mengeluarkan asap mengepul-
ngepul. Istilahnya ada
kondensasi yang kemudian kita
lihat seperti kabut atau asap”
N5M, hal 342 Percakapan terjadi pada
siang hari dalam suasana santai di kamar santri.
Pada percakapan tersebut Raja membenarkan kata
shunduuq yang dilafalkan oleh Said dengan cara
yang salah. Percakapan terjadi pada
malam hari dalam
suasana santai di kamar santri. Percakapan terjadi
saat Atang menjelaskan kepada Alif tentang cara
membuat efek asap dalam pertunjukkan
teater. BA
BI Shunduuq
CKKD:3
Dry ice CKF:23
Kotak
Karbon kering
Tabel 3.3 Instrumen Analisis Data. Faktor penyebab campur kode bahasa Arab dan bahasa Inggris
No Faktor penyebab
campur kode Deskripsi
1. Faktor pendeskripsian
situasi kebahasaan informal
Pemilihan pemakaian bahasa biasanya dipengaruhi oleh situasi pemakainya seperti situasi
informal. Dalam situasi informal biasanya dapat meyebabkan seseorang cenderung menggunakan
bahasa santai, akrab, dan tidak baku. Hal tersebut juga terjadi dalam percakapan pada novel Negeri 5
Menara karya A.Fuadi yaitu cenderung memilih menyisipkan bahasa Arab ataupun bahasa Inggris
dalam situasi informal.
3.6 Prosedur Penelitian