Hubungan Faktor Eksternal Dan Nilai Informasi Pelaporan

3 Tantriani Sukmaningrum 2012 analisis faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Studi Pada Pemerintah Kota Semarang 1. Kompetensi sumber daya manusia X1 2. Sistem pengendalian intern X2 3. Faktor eksternal Y Sampel: pegawai Pemerintah Daerah Kota Semarang Uji hipotesis: regresi liniear berganda Kompetensi sumber daya manusia X1 Sistem pengendalian intern X2, Faktor eksternal Y berpewngaruh terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Semarang 4 Zuliarti 2012 Pengaruh kapasitas sumberdaya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan pengendalian intern akuntansi terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah studi pada Pemerintah Daerah Kudus 1. Kapasitas Sumberdaya Manusia X1 2. Pemanfaatan Teknologi Informasi X2 3. Pengendalian Intern akuntansi X3 4. Informasi Pelaporan Keuangan Y Sampel: pegawai dinas Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Kudus Uji hipotesis: regresi liniear berganda kapasitas sumberdaya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan pengendalian intern akuntansi berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah baik secara parsial maupun secara simultan., 5 Fariziah Choirunisah 2008 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Yang Dihasilkan Sistem Akuntansi Instansi Studi Pada Satuan Kerja Di Wilayah Kerja Kppn Malang Tahun 2008 1. Kemampuan sumber daya manusia X1 2. Dukungan Pimp. Alat X2 3. Fasilitas X3 4. Organisasi Tim X4 5. Sistem Pengendalian X5 Sampel: Studi Pada Satuan Kerja Di Wilayah Kerja Kppn Malang Tahun Uji hipotesis: regresi liniear berganda Kemampuan sumber daya manusia X1, Dukungan Pimp. Alat X2. Fasilitas X3, Organisasi Tim X4. Sistem Pengendalian X5 Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Yang Dihasilkan Sistem Akuntansi Satuan Kerja Di Wilayah Kerja Kppn Malang Tahun 2008 6 Dinata,Anton Mulhar. 2004. Tinjauan Atas Kesiapan SDM pada Instansi Pemerintah Kota Palembang dalam Penerapan Akuntansi Daerah Menuju Terciptanya Good Governance di Era Otonomi Daerah. Sriwijaya, Indralaya. 1. Kesiapan SDM X1 2. Penerapan Akuntansi X2 3. Good Governance di Era Otonomi Daerah. Sriwijaya Y Sampel: pegawai dinas Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Uji hipotesis: regresi liniear berganda Kesiapan SDM pada Instansi Pemerintah Kota Palembang dalam Penerapan Akuntansi Daerah berpengaruh terhadap Terciptanya Good Governance di Era Otonomi Daerah. Sriwijaya, 7 Donnelly, Mike, John F. Dalrymple, Ivan P. Hollingsworth. 1994. “The Use and Development of Information Systems and Technology in Scottish Local Government”. 1. Pengembangan sistem informasi X1 2. Pengembangan Teknologi informasi X2 3. Pemerintahan yang baik di skotlandia Sampel: pegawai pemerintah local di Skotlandia Uji hipotesis: regresi liniear berganda Pengembangan sistem informasi dan pengembangan steknologi informasi berpengaruh terhadap pemerintahan yang baik di Skotlandia 8 Jurnali, Teddy Bambang Supomo. 2002. Pengaruh Faktor Kesesuaian Tugas- Teknologi dan Pemanfaatan TI terhadap Kinerja Akuntan Publik 1. Faktor Kesesuaian Tugas- Teknologi X1 2. Pemanfaatan TI X2 3. Kinerja Akuntan Publik Y Sampel: pegawai Akuntan Publik Uji hipotesis: regresi liniear berganda Faktor Kesesuaian Tugas- Teknologi Dan Pemanfaatan Ti Berpengaruh Terhadap Kinerja Akuntan Publik

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Sub bagaian akuntansikeuangan Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Dalam menganalisi pengaruh faktor internal dan eksternal ini, peneliti menggunakan sub variabel yaitu pemanfaatan kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, pengendalian internal akuntansi, serta faktor eksternal. Keterandalan nilai informasi laporan keuangan diukur berdasarkan transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan tergambar dengan jujur dalam laporan keuangan, neraca disajikan, laporan realisasi anggaran atau laporan perhitungan APBD disajikan, catatan atas laporan keuangan disajikan, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, rekonsiliasi dilakukan secara periodik antara catatan akuntansi dengan catatan bank atau catatan pihak eksternal yang membutuhkan konfirmasi atau rekonsiliasi, dan informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Lampiran II, 2010 Sedangkan Ketepatwaktuan nilai informasi laporan keuangan diukur berdasarkan informasi yang dibutuhkan segera tersedia ketika diminta, laporan-laporan sering disediakan secara sistematis dan teratur, misal: laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan semester, dan laporan tahunan bila laporan jarang tersedia berikanlah tanda pada angka satu, laporan realisasi semester pertama disampaikan secara sistematis dan teratur, laporan-laporan berikut disampaikan secara sistematis dan teratur seperti Laporan realisasi semester pertama, Laporan realisasi anggaran atau laporan perhitungan APBD, Neraca, Catatan Atas Laporan Keuangan. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Lampiran II, 2010

3.2 Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah bagian akuntansi keuangan pada SKPD di Kabupaten Pesawaran. Pengambilan sampel atas responden dilakukan secara purposive. Purposive sampling digunakan karena informasi yang akan diambil berasal dari sumber yang sengaja dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti Sekaran, 2003. Kriteria responden dalam penelitian ini adalah para pegawai yang melaksanakan fungsi akuntansitata usaha keuangan pada SKPD. Responden dalam penelitian ini adalah kepala sub bagian akuntansi keuangan dan staf subbagian akuntansi atau. Alasan peneliti hanya mengambil sampel pada lingkungan sub bagian akuntansikeuangan Pemerintah Kabupaten

Dokumen yang terkait

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KETERANDALAN DAN KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN VARIABEL

0 8 79

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETERANDALAN DAN KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN SKPD (Studi Empiris pada SKPD Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul)

3 9 141

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERANDALAN PELAPORAN KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung.

1 7 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERANDALAN PELAPORAN KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung.

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung.

0 6 10

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, PENGENDALIAN INTERNAL Pengaruh Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Internal Terhadap Ketepatwaktuan Dan Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Stud

0 3 17

PENDAHULUAN Pengaruh Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Internal Terhadap Ketepatwaktuan Dan Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada DPPKAD Eks Karesidenan Pati).

0 3 12

PENDAHULUAN Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Keterandalan Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali).

0 1 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Keterandalan Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah: Studi Kasus pada Organisasi Perangkat Daerah Kota Salatiga

0 0 50

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERANDALAN DAN KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (STUDI EMPIRIS PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANYUMAS)

0 0 24