HH +=1 solusi umum: õ =1

HH +=1 solusi umum: õ =1

Langkah III

4.8.1 Metode Koefisien Tak Tentu

Awalnya metode ini diterapkan pada PD linier tak homogen orde-2 yang berbentuk

M ′ +b + = W ), M, b, = #5$ M5 M

selanjutnya metode ini juga berlaku untuk orde yang lebih tinggi. Kunci metode ini adalah y p adalah suatu ekspresi yang mirip dengan r(x), yang terdapat koefisien-koefisien yang tidak diketahui yang dapat ditentukan dengan mensubstitusikan y p pada persamaan.

Aturan untuk Metode Koefisien Tak Tentu

A. Aturan Dasar. Jika r(x) adalah salah satu fungsi yang ada dalam Tabel

3.1, pilih fungsi y p yang bersesuaian dan tentukan koefisien tak tentunya dengan mensubstitusikan y p pada persamaan.

B . Aturan Modifikasi. Jika r(x) sama dengan solusi PD homogen, kalikan y p yang bersesuaian dalam tabel dengan x (atau x 2 jika r(x) sama dengan

solusi akar ganda PD Homogen)

C. Aturan Penjumlahan. Jika r(x) adalah jumlah fungsi-fungsi yang terdapat dalam Tabel pada kolom pertama, y p adalah jumlah fungsi pada baris yang bersesuaian

Tabel 1 Metode Koefisien Tak Tentu

Suku-suku dalam r(x)

Pilihan untuk y p

3 +⋯+÷+÷ & #$ % M Mc $45 %

÷ #$ % + j$45 %

Kesimpulan: • Metode Koefisisen Taktentu digunakan penyelesaian khusus PD linier takhomogen dengan koefisien konstanta • Untuk dapat menentukan pemisalan yang sesuai harus dicari terlebih dahulu solusi persamaan homogennya.

• Metode Koefisisen Taktentu hanya dapat digunakan jika fungsi f(x) di ruas kanan adalah berupa polinom, fungsi trigono, fungsi eksponen atau penjumlahan/perkalian dari ketiga fungsi kolom pertama dalam Tabel 1. Contoh: PD

HH + = M5 tidak dapat diselesaikan dengan metode

koefisien taktentu karena M5

bukan termasuk ketiga fungsi dalam Tabel 1

Contoh Penerapan Aturan Dasar

Selesaikan PD takhomogen berikut:

Penyelesaian:

Langkah 1. Menentukan solusi PD homogen HH +4=0

persamaan karakteritik:

akar-akar persamaan karakteristik: = 24,

solusi umum ô = Q #$ 2 + S$45 2

Langkah 2. Menentukan solusi PD Tak Homogen HH +4=8 ))=8 sehingga dari Tabel 1, õ =÷

H õ = 2÷ + ÷ HH õ = 2÷ substitusi , õ HH , H õ õ ke persamaan didapatkan:

perolehan konstanta:

solusi umum PD takhomogen:

Langkah 3. Menentukan solusi PD

= ô )+ õ ) = Q #$ 2 + S$45 2 + 2 − 1

Contoh penerapan Aturan Modifikasi

Tentukan solusi PD berikut:

z ′ − óz + -z = ¬ {

Penyelesaian:

Langkah 1. Menentukan solusi PD homogen z HH − óz H + -z = /

persamaan karakteritik:

akar-akar persamaan karakteristik: = 1,

solusi umum = ¬ { + ¬ ô -{

Langkah 2. Menentukan solusi PD Tak Homogen z HH − óz H + -z = ¬ {

))=¬ { sehingga dari Tabel 1, õ =¬ {

karena ))=¬ { adalah solusi PD homogen pada Langkah 1

maka sesuai Aturan B, õ =¬ {

sehingga H =¬ { + ¡{¬ { , HH =2¬ { + ¡{¬ õ { õ substitusi , õ H õ , HH õ ke persamaan didapatkan: 2¬ { + ¡{¬ { −3¬ { + ¡{¬ { )+2¬ { )=¬ {

dengan menyamakan koefisien-koefisien yang berpangkat sama diperoleh konstanta c=-1 solusi umum PD takhomogen:

Langkah 3. Menentukan solusi PD

)+ õ )= ¬ + ¬ -{ −>

Contoh Penerapan Aturan Penjumlahan

Tentukan penyelesaian umum PD berikut:

z ′ − -z +z=¬ { +{

Penyelesaian:

Langkah 1. Menentukan solusi PD homogen z HH − -z H +z=/

persamaan karakteritik:

akar-akar persamaan karakteristik: =

solusi umum {

Langkah 2. Menentukan solusi PD Tak Homogen z HH − -z H +z=¬ { +{ ))=¬ { +{ sesuai Tabel 1, =¬ õ { +¡ - {+¡ ó suku pada )) yaitu ¬ { adalah solusi ganda PD homogen solusi

umum PD homogen menjadi õ { = ¬ +¡ - {+¡ ó

sehingga H

¬ { +¡ - ,

õ =2¬ + - {¬ +2¬ { +

¬ { substitusi õ , H õ , HH õ ke persamaan didapatkan:

¬ { +¡ - )+ ¬ { +¡ - {

↔ 2¬ { +¡ {−2¡ +¡ =¬ { - - ó +{

dengan menyamakan koefisien-koefisien yang berpangkat sama diperoleh konstanta :

solusi umum PD takhomogen:

¬ õ { = +¡ - {+¡ ó

{ +{+- 2¬

Langkah 3. Menentukan solusi PD

Tentukan penyelesaian PD berikut:

Penyelesaian:

Langkah 1. Menentukan solusi PD homogen HH +2 H +5=0

persamaan karakteritik:

solusi umum =¬ ô 3{ Q #$ 2 + S$45 2 )

Langkah 2. Menentukan solusi PD Tak Homogen ′′

) ) = 16> + $45 2 sesuai Tabel 1,

=¬ õ { + ÷ #$ 2 + j$45 2 substitusi õ , H õ , HH õ ke persamaan didapatkan:

8> + −4÷ + 4j + 5÷) #$ 2 + −4÷ − 4j + 5j)$45 2

dengan menyamakan koefisien-koefisien yang berpangkat sama diperoleh konstanta :

=2 ; ÷ = −4/17 ; j = 1/17

solusi umum PD takhomogen:

=¬ õ { + ÷ #$ 2 + j$45 2

Langkah 3. Menentukan solusi PD

=¬ 3{ Q #$ 2 + S$45 2 ) + 2¬ {

Latihan soal Tentukan penyelesaian persamaan diferensial berikut:

1. HH +4 H =

2. HH + H −2=3−6

3. HH + = 6> +3

4. HH − H − 2 = 6>

5. HH + H = 6 $45 2

6. HH −3 H +2=> $45

7. HH + H = 2 , 0) = 1,

H 0) = 2

8. HH + H −2=2,

H 0) = 1

9. HH −5 H +6=> 2 − 3),

H 0) = 3

METODE KOEFISIEN TAKTENTU PADA PD LINIER TAKHOMOGEN ORDE-2

M ′′ +b ′ + = ))

Langkah 1. Menentukan solusi umum PD Homogen

M ′′ +b ′ + = 0

solusi umum: ℎ = 11 )+ 22 )

Langkah 2. Menentukan solusi PD TakHomogen

M ′′ +b ′ + = ))

• lihat bentuk f(x) sesuaikan dengan Tabel 4.1 kolom-1 dan lihat kesamaan bentuk dg solusi PD homogen

• tentukan solusi umum: ^ = Tabel 4.1 kolom-2

sesuaikan dg f(x)-nya

• substitusi ^ , ′

^ pada PD takhomogen

• tentukan solusi khusus ^

Langkah 3. Menentukan solusi umum PD TakHomogen

solusi umum: =

Gambar 20 Metode Koefisien Taktentu pada PD Linier Tak Homogen orde-2

4.8.2 Metode Variasi Parameter

Metode variasi parameter adalah metode untuk menentukan penyelesaian khusus PD linier takhomogen dengan koefisien variabel. Prinsip metode ini adalah mengubah variabel konstanta

dengan variasi parameter v ) . Misal

pada PD takhomogen orde-2 konstanta

pada solusi umum PD homogen

dan

) diubah dengan variasi parameter v) dan ) diubah dengan variasi parameter v) dan

Metode ini lebih umum daripada metode koefisien taktentu.

Dokumen yang terkait

KAJIAN PENGARUH LIMBAH DOMESTIK TERHADAP KUALITAS AIRTANAH BEBAS DI SEBAGIAN KECAMATAN KLATEN TENGAH, KABUPATEN KLATEN Muhammad Rifqi G. I muhammad.rifqi.g.imail.ugm.ac.id Sudarmadji sudarmadjigeo.ugm.ac.id Abstrak - KAJIAN PENGARUH LIMBAH DOMESTIK TERHAD

0 0 10

Pemetaan Fraksi Penutup Lahan Kota Yogyakarta Menggunakan Teknik NMESMA Pada Citra Landsat 8 OLI

0 0 5

KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI UPT PUSKESMAS BANYUDONO I KABUPATEN BOYOLALI

0 1 8

EFEKTIVITAS METODE PROBLEM BASED LEARNING DALAM MERUBAH PERILAKU MEROKOK DI SISWA SMKMUHAMMADIYAH I SURAKARTA

0 0 10

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS DI SMA I TERAS BOYOLALI

0 0 8

I Gusti Agung Ayu Novya Dewi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Denpasar, geknovy061180gmail.com Abstrak - PENDEKATAN FAKTOR RISIKO DALAM MENDETEKSI LESI PRAKANKER LEHER RAHIM DI KOTA DENPASAR

0 0 7

A. PENDAHULUAN - CARA MENGATASI MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI BPS NY. WAHYU SUROWATI DESA WARUNGDOWO POHJENTREK PASURUAN

0 0 14

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN PRAKTIK LABORATORIUM MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN I ( KEHAMILAN ) MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG

0 0 9

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang - 4a-P

0 0 37

Efektivitas Teknik Modeling Melalui Konseling Kelompok Untuk Meningkatkan Karakter Rasa Hormat Peserta Didik (Quasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandung Tahun Pelajaran 20142015)

0 0 22