2010.  Struktur  kepemilikan  dapat  berupa  investor  individual,  pemerintah,  dan institusi  swasta.  Struktur  kepemilikan  terbagi  dalam  beberapa  kategori.  Secara
spesifik  kategori  struktur  kepemilikan  meliputi  kepemilikan  oleh  institusi  domestik, institusi asing, pemerintah, karyawan dan individual domestik
2.3.1  Kepemilikan Institusional
Kepemilikan  institusional  adalah  kepemilikan  saham  perusahaan  yang dimiliki  oleh  institusi  atau  lembaga  seperti  perusahaan  asuransi,  bank,  perusahaan
investasi  dan  kepemilikan  institusi  lain  keberadaan  investor  institusional  dapat menunjukkan  mekanisme
corporate  governance
yang  kuat  yang  dapat  digunakan untuk  memonitor  manajemen  perusahaan.  Tarjo,  2008.  Adanya  kepemilikan  oleh
investor  institusional  akan  mendorong  peningkatan  pengawasan  yang  lebih  optimal terhadap  kinerja  manajemen,  karena  kepemilikan  saham  mewakili  suatu  sumber
kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap kinerja manajemen.  Jensen  dan  Meckling  1976  menyatakan  bahwa  kepemilikan
institusional  memiliki  peranan  yang  sangat  penting  dalam  meminimalisasi  konflik keagenan yang terjadi antara manajer dan pemegang saham.
Menurut Barnae dan Rubin 2005, bahwa
institutional shareholders
, dengan kepemilikan  saham  yang  besar,  memiliki  insentif  untuk  memantau  pengambilan
keputusan perusahaan. Semakin besar kepemilikan oleh institusi keuangan maka akan semakin  besar  kekuatan  suara  dan  dorongan  institusi  keuangan  untuk  mengawasi
manajemen  dan  akibatnya  akan  memberikan  dorongan  yang  lebih  besar  untuk mengoptimalkan nilai perusahaan sehingga kinerja perusahaan juga akan meningkat.
Keberadaan  investor  institusional  dianggap  mampu  menjadi  mekanisme
monitoring
yang  efektif  dalam  setiap  keputusan  yang  diambil  oleh  manajer.  Hal  ini disebabkan investor institusional terlibat dalam pengambilan yang strategis sehingga
tidak  mudah  percaya  terhadap  tindakan  manipulasi  laba.  Penelitian  Suranta  dan Midiastuty,  menunjukkan  bahwa  aktivitas  monitoring  institusi  mampu  mengubah
struktur  pengelolaan  perusahaan  dan  mampu  meningkatkan  kemakmuran pemegangsaham.  Hal  ini  didukung  oleh  Cruthley
et  al
1999  yang  menemukan bahwa
monitoring
yang dilakukan institusi mampu mensubstutisi biaya keagenan lain sehingga biaya keagenan menurun dan nilai perusahaan meningkat.
2.3.2  Kepemilikan Asing