mengelompokkan perusahaan sebagai wajib pajak badan sesuai dengan sektor industrinya untuk mempermudah langkah pengidentifikasian selanjutnya. Proses
pengidentifikasian selanjutnya akan menjadi cukup berbeda dengan penelitian milik Gallego 2005 karena IAS 12 dan SFAS 109 yang digunakan sebagai dasar
penilaian Gallego 2005, memiliki perbedaan dengan PSAK No. 46 yang digunakan di Indonesia. Perbedaan tersebut adalah bahwa SFAS No. 109
mengidentifikasi beberapa bukti-bukti positif dan negatif yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan aset pajak tangguhan, sedangkan PSAK No. 46 tidak
menjelaskan hal tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil
judul “Aplikasi Metode
Interperiod Tax Allocation pada Wajib Pajak Badan di Indonesia: Analisis atas
Reversed Temporary Differences
”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan diteliti selanjutnya dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana perusahaan sebagai Wajib Pajak Badan mengaplikasikan Interperiod Tax Allocation?
2. Bagaimana perilaku perusahaan sebagai Wajib Pajak Badan pada masing-masing sektor industri dalam mengaplikasikan Interperiod Tax
Allocation?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perusahaan sebagai Wajib Pajak Badan mengaplikasikan Interperiod Tax Allocation, dan
untuk mengetahui bagaimana perilaku perusahaan sebagai Wajib Pajak Badan pada masing-masing sektor industri dalam mengaplikasikan Interperiod Tax
Allocation. Di samping itu, penelitian ini diharapkan akan mempunyai manfaat teoritis
maupun praktis. Manfaat teorotis yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. memberikan dasar untuk menilai apakah PSAK No.46 telah berhasil
memperbaiki tuntunan tentang tata cara pengungkapan dan pelaporan tentang pengalokasian asetkewajiban pajak tangguhan,
2. memberikan bahan masukan bagi dewan standar akuntansi keuangan, IAI tentang bagaimana perusahaan mengartikan dan menerapkan PSAK No.46
Sedangkan manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. hasil penelitian ini dapat digunakan sebagi salah satu pertimbangan bagi
akuntan publik untuk menyajikan pengungkapan yang cukup dan penjelasan secara memadai tentang beban dan penghasilan pajak
tangguhan yang dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi, melebihi pengungkapan wajib yang disyaratkan oleh PSAK No.46 dan Bapepam.
2. memberikan petunjuk bagi manajemen tentang perlunya kemampuan manajemen untuk mengelola perbedaan temporerdalam pengakuan
pendapatan dan beban sedemikian rupa sehingga laba akuntansi tetap dipersepsikan berkualitas atau direspon positif oleh investor.
1.4 Sistematika Penulisan