Proses Pelaksanaan Perbaikan dan Pemeliharaan

B. Proses Pelaksanaan Perbaikan dan Pemeliharaan

1. Kerusakan

a. Pembebanan Trafo Distribusi yang tidak Seimbang

Ketidakseimbangan beban pada gardu distribusi disebabkan karena pembebanan yang tidak memperhatikan kondisi beban tiap fasa. Hal tersebut berdampak cukup besar terhadap kondisi pembebanan trafo.

Permasalahan ini muncul disebabkan oleh proses penyambungan pelanggan baru yang belum terorganisir dengan baik yaitu tanpa melihat data beban jaringan sehingga yang terjadi adalah kondisi dimana salah satu fasa yang dibebankan jauh melebihi fasa yang lain, kemudian akan menyebabkan beban tidak seimbang/pincang yang berdampak overload 1 fasa pada trafo.

b. Kondisi peralatan PHB-TR yang rusak.

Gambar 18. Kondisi PHB TR yang tidak terawat Kondisi peralatan PHB-TR yang rusak (Gambar 1.1.) dapat

menimbulkan gangguan pada penyaluran Tenaga Listrik khususnya pada Gardu Distribusi seperti :

1) Pengepresan pada sepatu kabel kurang kencang, sehingga menyebabkan lost kontak.

2) Pengencangan baut antara sepatu kabel dan Holder NH pada PHB-TR tidak kuat/kendur. Sehingga dapat menimbulkan panas bahkan terbakar.

3) Kurangnya pelumasan (Vaseline) pada sisi Holder NH, sehingga dapat menimbulkan panas dn karat.

4) Pemasangan Rating NH fuse yang tidak sesuai

Permasalahan tersebut yang sering terjadi disetiap unit sehingga sering terjadi gangguan pada sisi PHB-TR gardu. Pemasangan NH fuse yang tidak sesuai dengan kapasitas trafo juga berpotensi menyebabkan gangguan trafo jika terjadi kelebihan beban pada salah satu phasa.

c. Tegangan Ujung Terlalu Rendah atau Drop tegangan.

Rendahnya nilai tegangan ujung disebabkan karena beberapa hal yaitu:

1) Jaringan tegangan rendah yang terlalu panjang Jaringan yang terlalu panjang ini dapat menyebabkan drop tegangan pada ujung jaringan.

2) Ukuran penghantar yang tidak sesuai dengan besarnya beban pada jaringan Masih banyaknya JTR yang menggunakan kawat penghantar yang tidak standar yang memiliki pembebanan tinggi.

3) Penyambungan Saluran Rumah yang melebihi ketentuan Berdasarkan ketentuan yang berlaku, penyambungan Sambungan Rumah (SR) dari tiang tidak boleh lebih dari 5 tarikan dan jarak antara rumah maksimal 30 meter. Jika penyambungan Sambungan Rumah (SR) melebihi dari ketentuan tersebut maka tegangan pada sisi konsumen menjadi drop.

d. Pecahnya Isolator Tumpu dan Hang Tarik

Pecahnya isolator tumpu dan hang tarik dapat menyebabkan renggangnya kawat atau kabel pada jaringan tegangan menengah dan dapat membahayakan konsumen dan petugas yang sedang melakukan pemeliharaan jika kabel atau kawat pada jaringan tegangan menengah terlepas dari isolatornya.

2. Proses Perbaikan dan Pemeliharaan

a. Pelaksanaan Pekerjaan

Berdasarkan permasalahan yang kami hadapi di PT PLN (Persero) Rayon Muara Bulian ,maka kami memutuskan untuk melakukan tindakan sebagai berikut :

1) Penyeimbangan Beban Trafo Pemasangan pelanggan baru yang tidak memperhatikan beban antar fasa membuat pembebanan trafo tidak seimbang. kurangnya pemantuan beban trafo membuat sebagian trafo menjadi overload, maka dari itu dilakukanlah penyeimbangan beban trafo. Untuk itu dilakukan pendataan awal sebelumnya, dilakukan pengukuran beban pada malam hari, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 19.

Gambar 19. Pengukuran beban gardu distribusi pada malam hari Menggunakan metode penyeimbangan beban pada trafo

distribusi yaitu dengan melakukan penyeimbangan beban pada JTR seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.3.

Gambar 20. Penyeimbangan beban pada JTR

2) Pemeliharaan PHB-TR Ditemukan banyaknya material yang digunakan tidak sesuai standart, juga pemasangan peralatan yang kurang baik serta factor usia dari peralatan, untuk itu PHB-TR dibersihkan guna meningkatkan kinerja PHB-TR. PHB-TR yang telah dibersihkan akan terlihat lebih rapi dan mempermudah pemeliharaan.

Gambar 21. PHB-TR yang telah dibersihkan

Gambar 22. Penggantian PHB-TR yang kropos dan rusak

3) Memotong JTR yang bebannya besar ke JTR yang lain yang Trafonya belum overload Tindakan ini merupakan cara untuk mengurangi beban trafo yang hampir overload bahkan yang sudah overload yaitu dengan memotong JTR yang trafonya sudah overload ke JTR yang Trafonya belum overload. Sehingga Beban trafopun menjadi lebih ringan seteleh dipindahkan ke Trafo yang belum overload.

4) Uprating Trafo yang Over Load Tindakan ini adalah solusi apabila trafo tersebut yang sudah over load. Yaitu dengan merubah trafo yang daya sebelumnya kecil ke trafo yang dayanya lebih besar.

5) Evaluasi SR Deret/Seri Kendala pembangunan JTR oleh kondisi lingkungan sekitar membuat adanya deret seri dari sambungan rumah lebih dari yang diperbolehkan, hal ini menyebabkan tingginya drop tegangan pada ujung deretan.

6) Penggantian peralatan yang rusak dari hasil inspeksi Usia peralatan yang sudah cukup tua perlu diadakan pergantian, untuk itu perlu disiapkan RAB dari material yang akan diganti guna meningkatkan kinerja dari perlatan.

7) Penggantian isolator tumpu dan hang tarik

Gambar 23. Proses Penggantian Isolator

Tumpu dan Hang Tarik