Karakteristik Strain Gauge Bahan- bahan yang bisa dijadikan Strain Gauge Jembatan Wheatstone

19 Bonded strain gage seluruh bagiannya terpasang pada elemen gaya force member dengan menggunakan semacam bahan perekat. Selagi elemen gaya tersebut meregang, strain gage juga dapat memanjang. 2. Tidak terikat unbonded. Unbonded strain gage memiliki salah satu sudut akhir yang dipasang pada elemen gaya dan sudut akhir satunya lagi dipasang pada pengumpul gaya force collector. Persyaratan ini sering digunakan untuk menguji kelayakan system strain gage untuk aplikasi tertentu dimana konstanta kalibrasi strain gage harus stabil, artinya tidak berubah terhadap waktu, temperature dan faktor lingkungan lain.Ketelitian pengukuran regangan ± 1μs dan pada daerah regangan ± 10 , ukuran standarisasi strain gage, yaitu panjang 1o dan tebal wo harus kecil. Load cell merupakan alat pengujian dan perangkat untuk membantu kinerja dan komopnen pada sensor load cell strain gage.

2.3.3 Karakteristik Strain Gauge

Karakteristik dari filamen adalah sebagai berikut : 1. Faktor Gage tertinggi 2. Koefisien suhu resistansi rendah 3. Resitivitas tinggi 4. Kekuatan mekanis tinggi 5. Potensial termo listrik minimum disekitar lead 20

2.3.4 Bahan- bahan yang bisa dijadikan Strain Gauge

Berbagai jenis bahan tahanan telah dikembangkan untuk pemakaian dalam gage- gage kawat dan foil, seperti: 1. Constantan adalah paduan alloy tembaga-nikel dengan koefisien temperatur rendah. Biasanya Constantan ditemukan dalam Gage yang digunakan untuk strain dinamik, dimana perubahan level strain tidak melebihi ± 1500 μcmcm. Batas temperatur kerja adalah dari 10 o C sampai 200 o C. 2. Nichrome V adalah paduan nikel-chrome yang digunakan untuk pengukuran strain statik sampai 375 o C. dengan kompensasi temperatur, paduan ini dapat digunakan untuk pengukuran static sampai 650 o C dan pengukuran dinamik sampai 1000 o C. 3. Dynaloy adalah paduan nikel-besi dengan Faktor Gage yang rendah dan ketahanan yang tinggi terhadap kelelahan. Bahan ini digunakan untuk pengukuran strain dinamik bila sensitivitas temperatur yang tinggi dapat di tolerir. 4. Stabiloy adalah paduan nikel-chrome yang dimodifikasi dengan rangkuman kompensasi temperatur yang lebar. gage ini memikiki stabilitas yang sangat baik dan temperatur cryogenic sampai sekitar 350 o C dan ketahanan yang baik tehadap kelelahan. 5. Paduan-paduan platina tungsten memberikan stabillitas yang sangat baik dan ketahanan yang tinggi terhadap kelelahan pada temperatur tinggi. Gages ini disarankan untuk pengukuran uji static sampai 700 o C dan pengukuran dinamik 850 o C. 21

2.3.5 Jembatan Wheatstone

Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter Christie pada 1833 dan meningkat dan dipopulerkan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun 1843. Dalam umumnya Jembatan Wheatstone dipergunakan untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relative kecil sekali umpamanya saja suatu kebocoran dari kabel tanah kortsluiting dan sebagainya. Rangkaian ini dibentuk oleh empat buah tahanan R yag merupakan segiempat A-B-C-D dalam hal mana rangkaian ini dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah galvanometer nol 0. Kalau tahanan-tahanan itu diatur sedemikian rupa sehingga galvanometer itu tidak akan mengadakan suatu hubungan antara keempat tahanan tersebut. Jembatan Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui harganya besarannya. Kegunaan dari Jembatan Wheatstone adalah untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus yang mengalir pada galvanometer sama dengan nol karena potensial ujung-ujungnya sama besar. Sehingga dapat dirumuskan dengan perkalian silang. Cara kerjanya adalah sirkuit listrik dalam empat tahanan dan sumber tegangan yang dihubungkan melalui dua titik diagonal dan pada kedua diagonal yang lain dimana galvanometer ditempalkan seperti yang diperlihatkan pada jembatan wheatstone.

2.3.6 Konsep Jembatan Wheatstone