Alison Jeackline Lawrence Heka
211
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas dan Reliabilitas Dari output dibawah didapat X1.1= 0,827 X1.2=0.648. Karena nilai seluruh indikator 0,05,
berarti indikator dinyatakan valid.
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Correlations
Indeks Pembangunan
Manusia Pengeluaran
Pemerintah Bidang
Kesehatan Pengeluaran
Pemerintah Bidang
Pendidikan
Pearson Correlation Indeks Pembangunan
Manusia 1,000
,827 ,648
Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan
,827 1,000
,710 Pengeluaran Pemerintah
Bidang Pendidikan ,648
,710 1,000
Sig. 1-tailed Indeks Pembangunan
Manusia .
,002 ,021
Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan
,002 .
,011 Pengeluaran Pemerintah
Bidang Pendidikan ,021
,011 .
N Indeks Pembangunan
Manusia 10
10 10
Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan
10 10
10 Pengeluaran Pemerintah
Bidang Pendidikan 10
10 10
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017
Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Autokorelasi
Mendeteksi autokorelasi dengan dengan menggunakan nilai durbinwatson dibandingkan dengan tabel durbin watson
dl
dan
du
. Jika 4-d
dU
maka tidak terdapat autokorelasi negatif. Nilai
dl
dan
du
untuk rasio 10 tahun sebanyak 10 yaitu
dU
1.6413 dan
dL
0.6972, berikut adalah hasil output autokorelasi.
Alison Jeackline Lawrence Heka
212
Tabel 2. Tabel Output Autokorelasi Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .832
a
.692 .604
.83711 .981
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017
Dari hasil tabel 2 maka dapat disimpulkan bahwa nilai autokorelasi di antara 4-0.981 1,6413 tidak terdapat autokorelasi negatif.
Hasil Uji Multikolinieritas
Tabel 3. Tabel Uji Multikolonieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Constant Pengeluaran Pemerintah
Bidang Kesehatan 0,496
2,015 Pengeluaran Pemerintah
Bidang Pendidikan 0,496
2,015 Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017
Dengan melihat tabel 3 diatas nilai VIF dari variabel Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan 2,015 dan Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan 2,015, maka disimpulkan tidak
terjadi multikolienaris.
Hasil Uji Hetorokedastisitas Cara memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola
scatterplot
, regresi yang tidak terjadi hetorokedastisitas yaitu: Hasil output tidak terjadi hetorokedastisitas dapat dilihat sebagai berikut:
Grafik 1. Scatterplot Uji etorokedastisitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Alison Jeackline Lawrence Heka
213
Melihat pola
scatterplot
maka dapat disimpulkan tidak terjadi hetorokedastisitas karena titik- titik tidak menyebar diatas dan dibawah disekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul
hanya diatas atau dibawah saja, penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar dan menyempit dan melebar kembali, penyebaran titik-titik data tidak berpola.
Analisis Regresi Berganda Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian regresi linier berganda dilakukan dengan satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen dengan persamaan regresi linier sederhana yaitu
Y = βo + β1X1 + β2X2 + e
, berikut adalah hasil Analisis Regresi Berganda:
Tabel 4. Analisis Regresi Berganda Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t
B Std. Error
Beta
Constant -21.656
30.066 -.729
Pengeluaran Pemerintah
Bidang Kesehatan
7.353 2.969
.740 5.537
Pengeluaran Pemerintah
Bidang Pendidikan
1.527 3.699
.123 2.522
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan hasil output diatas diperoleh persamaan regresi linier sederhana adalah Ŷ = -21,656
+ 7,353PPBK + 1,527PPBP. Dari persamaan yang terbentuk dapat dijelaskan interpretasinya sebagai berikut:
a. Nilai konstanta -21,656 mengandung arti Pengeluaran Pemerintah Bidang
Kesehatan dan Pendidikan walaupun belum ada maka Indeks Pembangunan Manusia adalah sebesar -21,656 .
b. Jika Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan meningkat sebesar 1 maka Indeks
Pembangunan Manusia akan mengalami kenaikan sebesar 7,353. c.
Jika Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan meningkat sebesar 1 maka Indeks Pembangunan Manusia akan mengalami kenaikan sebesar 1,527 .
Hasil Uji t Hasil Uji t Parsial
Uji t parsial dapat dilihat pada hasil output tabel 4. K
etentuannya adalah jika nilai signifikan ≤ 0.05 maka Ho diterima, jika nilai signifikan ≤ 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
a. t hitung untuk variabel Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan = 2,485 sedangkan t
tabel memiliki nilai sebesar 2,306. Hasil ini menunjukkan bahwa t hitung 2,485 t tabel 2,306. Dengan demikian, maka variabel Pengeluaran Pemerintah Bidang
Kesehatan memiliki pengaruh secara parsial terhadap Indeks Pembangunan Manusia.
b. t hitung untuk variabel Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan = 0,413 sedangkan t
tabel memiliki nilai sebesar 2,306. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai t hitung 0,413 ˂
Alison Jeackline Lawrence Heka
214
t tabel 2,306. Dengan demikian, maka Variabel Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap Indeks Pembangunan
Manusia.
Uji Hipotesis Hasil Uji F
Uji F Simultan dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F
tabel. Apabila F hitung ≥ F tabel, maka dikatakan pengaruhnya signifikan dan apabila F hitung ≤ F tabel maka pengaruhnya tidak signifikan. Berikut adalah hasil output untuk melihat nilai F
hitung: Berdasarkan hasil output pada tabel 5 nilai F hitung adalah 7,860. Nilai F tabel untuk 2 variabel
bebas dan n+8 adalah 4,46. Nilai F hitung 7,860 Nilai F tabel 4,46 maka secara serempak
atau simultan X1 dan X2 berdampak pada Y. Nilai Sig 0,016 ˂ 0,05, maka secara serempak X1dan X2 berpengaruh secara signifikan terhadap Y.
Tabel 6. Hasil Output Uji Hipotesis ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
11.016 2
5.508 7.860
.016
a
Residual 4.905
7 .701
Total 15.921
9 Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Hasil Uji Koefesien Korelasi R
Tabel 7. Hasil Uji Koefesien Korelasi R Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .832
a
.692 .6004
.83711 .981
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Pada tabel 7 ringkasan model dapat dilihat besarnya koefesien korelasi berganda r dari model hubungan antara Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan dan Pengeluaran Pemerintah
Bidang Pendidikan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini dengan Indeks Pembangunan Manusia sebagai variabel terikat adalah sebesar 83,2 . Hal ini berarti bahwa antara variabel
bebas dengan variabel terikat terdapat hubungan yang kuat. Hasil Uji Koefesien Determinasi R
2
Kontribusi atau determinasi variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini dapat dilihat dalam uji determinan
R Square
atau R
2
. Hasil yang tercantum dalam tabel diatas menunjukkan bahwa nila R Square adalah sebesar 0,692 atau 69,2. Hal ini berarti bahwa
pengaruh Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan dan Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sulawesi Utara adalah 69,2
sedangkan sisanya sebesar 30,8 disumbangkan oleh variabel lain yang tidak di kaji dalam penelitian ini.
Alison Jeackline Lawrence Heka
215
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitan ini, maka dapat dibahas beberapa hal penting yaitu hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi untuk variabel Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan dan Indeks Pembangunan Manusia adalah positif. Hal ini sama dengan Pengeluaran
Pemerintah Bidang Kesehatan dan Indeks Pembangunan Manusia adalah positif dalam kaitannya tentang pengelolaan keuangan daerah dan pusat yaitu lebih khusus tentang
Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan dan Pendidikan. Hasil penelitian mengenai uji t parsial untuk variabel Pengeluaran Pemerintah Bidang
Kesehatan berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia dan Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan tidak berpengaruh terhadap tingkat Indeks Pembangunan Manusia di
Provinsi Sulawesi Utara. Uji F simultan juga menunjukkan secara serempak kedua variabel berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sulawesi Utara. Hal ini juga
sejalan dengan Teori Wagner. Kurang sesuainya hasil penelitian ini dengan landasan teori bukan berarti bahwa penelitian ini
tidak mengikuti kaidah metodologi penelitian dan statistika ekonometrika yang benar. Pemilihan variabel penelitian sudah sesuai dengan dasar teori keuangan daerah. Semangat
otonomi daerah memberikan kebebasan sebesar-besarnya kepada seluruh
stakeholder
di daerah untuk menggali semua potensi dan sumber daya yang ada di daerah untuk dijadikan sebagai
sumber pendapatan asli. Namun ketergantungan terhadap dana perimbangan seperti Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan dan Pendidikan sangatlah tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa realisasi anggaran pada Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan memiliki pengaruh secara parsial terhadap Indeks Pengetahuan Manusia dan
Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan tidak memiliki pengaruh. Tetapi secara simultan atau serempak Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan dan Pengeluaran Pemerintah Bidang
Pendidikan berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sulawesi Utara. Hal ini mengandung arti bahwa Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan yang diberikan
selama ini oleh pemerintah terhadap masyarakat kecil yang cenderung kurang mampu belum bisa meningkatkan angka Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sulawesi Utara.
Berdasarkan hasil peneltian ini maka jika dikaitkan dengan kebijakan pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam kaitannya tentang Indeks Pembangunan Manusia seharusnya Pengeluaran
Pemerintah Bidang Kesehatan dan Pendidikan diharapkan ditingkatkan dan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Agar lebih kena sasarannya untuk kehidupan mendatang setiap
masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara.
4. PENUTUP