Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, dalam dunia industri juga mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai skill dan terampil yang siap bekerja di industri. Menghadapi kenyataan di atas maka diperlukan suatu lembaga pendidikan yang dapat menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai skill dan terampil yang siap pakai di dalam dunia usaha maupun dunia industri. Dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai skill dan terampil yang siap pakai di dunia usaha maupun dunia industri, karena pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang diarahkan untuk mempelajari bidang khusus, agar para lulusan dapat memeiliki keahlian tertentu yang dapat di jadikan sebagai modal untuk bersaing dengan era globalisasi. Perkembangan dunia usaha dan dunia industri yang semakin pesat, mempengaruhi dunia usaha dan dunia industri akan kebutuhan tenaga kerja yang mempunyai skill dan terampil. Salah satu kebijakan yang dapat membantu terwujutnya hal tersebut di atas dengan mendirikan bengkel di sekolah serta pengelolaan fasilitasnya. Alternatif ini diambil karena SMK mempunyai sumber daya manusia dan sarana yang tidak kalah dengan dunia usaha maupun dunia industri. Untuk mendukung hal tersebut, terlebih 2 dahulu menetukan standar yang harus menjadi acuan pelaksanaan pendidikan, maka untuk itu pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan SNP yang kemudian dibentuk pula Badan Standar Nasional Pendidikan BNSP sebagai badan yang menentukan 8 delapan standar dan kriteria pencapaian penyelenggaraan pendidikan. Adapun standar-standar yang menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diatur dalam pasal 2 Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Peraturan Pemerintah, 2005:4 tersebut yaitu; 1 Standar isi; 2 Satandar Proses; 3 Standar Kompetensi Lulusan; 4 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 5 Standar Saran dan Prasarana; 6 Standar Pengelolaan; 7 Standar Pembiayaan; dan 8 standar Penilaian Pendidikan. Namun pada tulisan ini yang menjadi bahasan penulis adalah standar sarana dan prasarana dalam bidang “Pengelolaan Fasilitas Bengkel Permesinan”. SMKN 3 Yogyakarta sebagai penyedia lulusan yang siap diterjunkan dalam dunia usaha dan dunia industri ternyata proses pengelolaan fasilitas nya belum sesuai dengan kurikulum yang di tetapkan dan juga belum sesuai dengan industri. Pengelolaan fasilitas Bengkel yang belum sesuai inilah tentunya membuat proses pembelajaran menjadi terganggu dan juga membuat siswa kurang terampil. Berdasarkan pengamatan awal dan sekedar cerita-cerita dengan guru bagian pengelolaan fasilitas bengkel pemesinan, masih banyak siswa yang belum mempunyai kompetensi yang memadai khususnya dalam 3 bidang pemesinan. Kondisi tersebut dimungkinkan karena pengelolaan fasilitas bengkel yang kurang. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas khusus nya dalam bidang pemesinan di jurusan teknik SMKN 3 Yogyakarta dengan tujuan yang hendak dicapai ternyata memerlukan dukungan dari berbagai aspek. Se hubungan dengan itulah penelitian “Pengelolaan Fasilitas Bengkel Peme sinan” ini dilakukan.

B. Identifikasi Masalah