CARA PENGISIAN DAFTAR Sistem Informasi Rujukan Statistik - View Statistik Dasar Pedoman Survei IKK

Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar , BPS, 2013 12 Nama Pencacah, NIP Pencacah, Tanggal Pencacahan, Tanggal Selesai Dientri, Tanda Tangan Pencacah, Nama Pengawas, NIP Pengawas, Tanggal Pengawasan, dan Tanda Tangan Pengawas. Rincian 1. Nama Pencacah Isikan nama pencacah dengan lengkap dan jelas. Contoh : Budi Irawan Rincian 2. NIP Pencacah Isikan NIP pencacah dengan lengkap. NIP yang digunakan NIP baru dengan 18 digit. Contoh: 19870427 200911 1 006 Rincian 3. Tanggal Pencacahan Isikan tanggal sesuai dengan tanggal dilakukannya pencacahan. Contoh: 20 Januari 2013 Rincian 4. Tanggal Selesai Dientri Isikan tanggal yang sesuai dengan tanggal selesainya daftar tersebut dientri. Rincian 5. Tanda Tangan Pencacah Pencacah membubuhkan tanda tangannya pada tempat yang tersedia. Rincian 6. Nama Pengawas Isikan nama pengawas dengan lengkap dan jelas. Rincian 7. NIP Pengawas Isikan NIP pengawas dengan lengkap. NIP yang digunakan NIP baru dengan 18 digit. Rincian 8. Tanggal Pengawasan Isikan tanggal sesuai dengan tanggal dilakukannya pengawasan. Rincian 9. Tanda Tangan Pengawas Pengawas membubuhkan tanda tangannya pada tempat yang tersedia Blok III. Responden Pedagang Grosir Kolom 1. Nomor urut jenis barang. Cukup jelas. Kolom 2. Jenis barang. Cukup jelas Kolom 3. Kode jenis barang Kode jenis barang terdiri dari 12 digit. Digit pertama s.d digit kesepuluh merupakan kode KBKI 2010. Digit kesebelas dan keduabelas merupakan nomer urut kualitas. Kolom 4. Kualitas Barang. Kualitas barang yang disurvei sudah tercetak. Jika kualitas barang berbeda dengan yang tercetak di kuesioner maka dapat diisi pada rincian lainnya dengan menuliskan Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar , BPS, 2013 13 kualitas barang tersebut pada kolom keterangan. Gambar jenis barang dan kualitas dapat dilihat pada lampiran. Kolom 5. Satuanunit. Satuan barang yang dicatat di sini adalah besaran standar yang digunakan untuk menyatakan kuantitasjumlah barang, misalnya: m 3 , kg, dan lain sebagainya. Kolom 6, 7, dan 8. Harga per satuanunit Rp Kolom 6, 7, dan 8 digunakan untuk mengisi data harga komoditi yang sama dari 3 responden yang berbeda. Isikan besarnya harga per satuanunit dalam bentuk rupiah Rp. untuk setiap kualitas barang. Harga yang dicantumkan pada kolom 6, 7, dan 8 harus sesuai dengan kualitas dan satuan yang tercantum pada kuesioner. Untuk komoditi cat emulsi, cat minyak, dan tegelkeramik isikan nama merk untuk masing-masing kualitas di baris di bawah harga kualitas yang bersangkutan. Jika kualitas barang hasil pencacahan berbeda dengan kuesioner dapat diisikan pada baris lainnya di kolom 10, sedangkan jika satuan berbeda dengan kuesioner maka harga per satuanunit harus dikonversi sesuai dengan satuanunit pada kuesioner dan memberikan penjelasan cara menghitungnya pada blok V. Contoh : Tanah urug kualitas biasa di kabupaten tertentu dijual dengan satuan mobil truk, maka satuan tersebut harus dikonversikan ke dalam satuan m 3. Misalkan ukuran mobil truk tersebut adalah 6 m 3 , maka data harga tanah urug tersebut harus dibagi dengan 6. Kolom 9. Kabupaten Asal Barang Isikan nama kabupaten asal barang untuk kualitas yang terisi pada kolom 6, 7, dan 8. Kolom 10. Keterangan Isikan keterangan yang diperlukan berkaitan dengan isian pada masing-masing rincian. Contoh : Responden 1 merk semen tipe 1 adalah “Tiga Roda” Responden 2 merk semen tipe 1 adalah “Semen Padang” Responden 3 merk semen tipe 1 adalah “Tiga Roda” Kolom 10 juga bisa digunakan untuk mengisi nama kualitas untuk rincian lainnya di kolom 4 yang tidak tercetak pada kuesioner. Contoh: Untuk jenis barang Lampu dengan kualitas “Lampu TL 11 W” tidak tercetak pada kolom 4, maka di kolom 10 ditulis “Lampu TL 11 W”. Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar , BPS, 2013 14 Blok IV. Responden Dinas Pekerjaan Umum dan Kontraktor Blok ini terdiri dari 9 kolom. Cara pengisian blok ini sama dengan blok III, yang membedakan hanya pada kolom 6, 7, dan 8. Pada blok ini harga yang diisikan pada kolom 6 diperoleh dari dinas PU, sedangkan untuk kolom 7 dan 8 diperoleh dari kontraktor. Blok V. Catatan Tuliskan semua keterangan yang dapat menjelaskan isian sehingga berguna dalam pengolahan maupun analisis data. Pada blok ini juga disediakan kolom untuk tanda tangan Kepala BPS KabupatenKota. Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar , BPS, 2013 15

VI. PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG

Basket of Construction Components Approach BOCC Pengumpulan harga di sektor konstruksi menggunakan pendekatan Basket of Construction Components BOCC. Pendekatan ini digunakan dalam International Comparation Programs ICP tahun 2005. Metode pendekatan ini digunakan sebagai dasar pengumpulan data harga sejumlah komponen konstruksi dan didesain untuk tujuan perbandingan antar wilayah. Dalam pendekatan ini, pengumpulan data harga untuk komponen konstruksi yang utama dan input dasar yang umum dalam suatu wilayah. Komponen konstruksi ini adalah output fisik konstruksi yang diproduksi sebagai tahap intermediate dalam proyek konstruksi. Elemen kunci dalam proses pendekatan ini adalah semua harga yang diestimasi berhubungan dengan komponen yang dipasang, termasuk biaya material, tenaga kerja, dan peralatan. Tujuan penggunaan pendekatan BOCC adalah memberikan perbandingan harga konstruksi yang lebih sederhana dan biaya yang murah dan memungkinkan menggunakan metode Bill of Quantity BOQ. Pendekatan BOCC didasarkan pada harga 2 jenis komponen, yakni komponen gabungan dan input dasar. Selanjutnya untuk tujuan estimasi Purchasing Power Parities PPP maka komponen-komponen tersebut dikelompokan dalam bentuk sistem-sistem konstruksi. Sistem-sistem tersebut selajutnya dikelompokkan ke dalam basic heading. PROYEK KONSTRUKSI Berdasarkan pendekatan BOCC yang diterapkan dalam ICP 2005, sektor konstruksi diklasifikasikan ke dalam 3 kategori yang disebut sebagai basic heading . Klasifikasi sektor kontruksi dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Konstruksi Bangunan Tempat Tinggal Bangunan Bukan Tempat Tinggal Bangunan Sipil Lainnya Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan Besar , BPS, 2013 16 Klasifikasi sektor konstruksi dalam penghitungan Indeks Kemahalan Konstruksi tahun 2013 disesuaikan dengan kebutuhan Kementrian Keuangan. Klasifikasi tersebut bisa dilihat pada gambar dibawah ini. Gedung dan Bangunan yang termasuk dalam lingkup penghitungan diagram timbang IKK adalah sebagai berikut: 1. Konstruksi gedung tempat tinggal, meliputi: rumah yang dibangun sendiri, real estate, rumah susun, dan perumahan dinas 2. Konstruksi gedung bukan tempat tinggal, meliputi: konstruksi gedung Perkantoran, industri, kesehatan, pendidikan, tempat hiburan, tempat ibadah, terminalstasiun dan bagunan monumental. Klasifikasi Jalan, irigasi, dan jaringan yang termasuk dalam penghitungan diagram timbang adalah sebagai berikut: 1. Bangunan pekerjaan umum untuk pertanian a. Bangunan pengairan, meliputi: pembangunan waduk reservoir, bendung weir, embung, jaringan irigasi, pintu air, sipon dan drainase irigasi, talang, check dam, tanggul pengendali banjir, tanggul laut, krib, dan viaduk. b. Bangunan tempat proses hasil pertanian, meliputi: bangunan penggilingan, dan bangunan pengeringan. 2. Bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan a. pembangunan jalan, jembatan, landasan pesawat terbang, pagartembok, drainase jalan, marka jalan, dan rambu-rambu lalu lintas. b. Bangunan jalan dan jembatan kereta, pembangunan jalan dan jembatan kereta. c. Bangunan dermaga, meliputi: pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan dermagapelabuhan, sarana pelabuhan, dan penahan gelombang. 3. Bangunan untuk instalasi listrik, gas, air minum, dan komunikasi a. Bangunan elektrikal, meliputi: pembangkit tenaga listrik, transmisi dan transmisi tegangan tinggi. Konstruksi Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Bangunan Lainnya