6 R e n c a n a K e r j a 2 0 1 4
dengan luas 219.350 ha. Jumlah investasi yang telah masuk sebesar US 67.201.400 dengan perkiraan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 897 orang di tahun 2012.
Tabel 4. Perkembangan ijin pemanfaatan hasil hutan kayu.
Kegiatan Tahun
2009 2010
2011 2012
1. IUPHHK- HA HPH
a. Unit 304
303 292
294 b. Luas Ha
25.660.000 24.950.000
23.409.375 23.902.979
c. Investasi Rp 1.985.384.050
7.517.541.922.364 7.100.331.874.995
6.096.882.349.595 d. Jumlah tenaga kerja
31.058 29.105
29.105 29.762
2. IUPHHK- HTI
a. Unit 226
239 249
238 b. Luas Ha
8.983.957,43 9.432.735
10.046.839 9.834.744
c. Investasi Rp 1.677.000.000.000
1.986.000.000.000 2.132.350.256.955
2.345.467.681.550 d. Jumlah tenaga kerja
11.990 12.941
23.042 28.906
3. IUPHHK- RE
a. Unit 3
4 5
b.Luas Ha 185.005
199.085 219.350
c. Investasi US 227,602.68
27.996.765 67.201.400
d. Jumlah tenaga kerja 152
204 897
4. IUPHHK- HTR
a. Luas Pencadangan Ha 383.402
634.918 661.150,73
669.450,73 b. Luas Ijin Ha
35.575,04 99.749,89
164.749,60 168.447,84
c. Unit 14
50 3.147
3.490
Nilai ekspor produk kehutanan berupa kayu pada tahun 2012 sebesar US 2,4 milyar. Sumbangan terbesar diberikan oleh kayu lapis US 1,69 milyar, berturut-turut setelahnya adalah moulding US
400,95 juta dan kayu pertukangan US 224,21 juta Tabel 5.
Tabel 5. Perkembangan ekspor kayu.
Komponen Tahun
2009 2010
2011 2012
Nilai ekspor produk kehutanan US
1.628.108.434 1.987.475.888
2.318.286.186 2.410.473.015
- Kelompok Kayu Gergajian US 30.373.640
27.687.946 32.378.632
39.831.157 - Veneer US
16.057.069 17.365.298
21.624.030 21.082.862
- Moulding US 310.111.888
320.711.791 406.850.678
400.955.746 - Papan Partikel US
1.646.226 2.182.335
1.283.172 1.142.396
- Papan Fiber Kayu US 17.967.523
15.555.779 13.045.351
18.153.355 - Kayu Lapis US
1.060.827.638 1.362.500.792
1.618.275.741 1.691.678.013
- Kayu yg dipadatkan US -
- -
- - Peti, kotak, drum, pengemas US
2.855.182 3.429.355
3.882.386 11.058.956
- Kayu pertukangan US 185.357.647
235.113.733 218.965.361
224.219.131 - Produk kayu lainnya US
- -
- -
- Bangunan Prefabrikasi US 2.911.621
2.928.859 1.980.835
2.351.339
7 R e n c a n a K e r j a 2 0 1 4
Produksi kayu olahan tahun 2012 cenderung meningkat untuk jenis veneer, kayu gergajian dan serpih kayu. Sedangkan untuk plywood dan LVL, serta pulp mengalami penurunan dibandingkan angka tahun
2011. Peningkatan terbesar adalah pada jenis serpih kayu 19,6 juta m
3
, dibandingkan tahun 2011 sebesar 1,77 juta m
3
Tabel 6. Tabel 6. Perkembangan produk kayu olahan.
Produk kayu olahan Tahun
2009 2010
2011 2012
a. Plywood dan LVL m
3
2.995.952,54 3.236.744,62
3.204.707,52 3.187.974,05
b. Veneer m
3
684.677,91 727.286,71
812.343,01 878.733,64
c. Kayu gergajian m
3
711.509,58 877.072,85
907.118,69 1.027.445,94
d. Serpih kayu m
3
1.012.704,28 1.195.375,76
1.778.435,25 19.640.523,87
e. Pulp ton 4.687.038,78
5.437.724,42 6.178.359,10
5.364.107,05
Untuk menjaga peredaran kayu dari hutan lestari, telah dilakukan upaya untuk meningkatkan produksi penebangan bersertifikat legalitas kayu. Pada tahun 2012, penebangan bersertifikat legal
sebesar 3,83 persen dan meningkatkan produksi industri hasil hutan yang bersertifikat legalitas kayu di 13 unit manajemen IUPHHK.
8 R e n c a n a K e r j a 2 0 1 4
Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan.
Hingga tahun 2012, telah diselesaikan konflik seluas 24.100 ribu ha dari total 25 ribu ha yang harus diselesaikan di akhir 2014 Tabel 7. Dan untuk meningkatkan mekanisme perlindungan di luar
kawasan konservasi yang dianggap penting seperti mangrove, karst dan habitat burung migran, Kementerian Kehutanan telah mendorong komitmen para pihak, utamanya pemerintah daerah untuk
melindungi kawasan esensial. Pada tahun 2012, telah disusun dan ditandatangani nota kesepahaman di 3 lokasi, yaitu Kabupaten Tulang Bawang untuk perlindungan ekosistem lahan basah, Kabupaten
Bengkalis untuk perlindungan ekosistem mangrove dan gambut, dan Kabupaten Ciamis untuk perlindungan perairan dan karst Tabel 8.
Panorama bawah laut Pulau Menjangan, TN. Bali Barat
9 R e n c a n a K e r j a 2 0 1 4
Tabel 7. Perkembangan penyelesaian konflik kawasan konservasi.
Lokasi Kawasan Tahun ha
Jumlah 2010
2011 2012
1. TN. Way Kambas
6.000 6.000
2. TN. Gn. Ciremai
2.300 2.300
3. TN. Kerinci Seblat
200 2.000
2.200 4.
TN. Gn. Leuser 500
1.000 1.500
5. TN. Bukit Barisan Selatan
5.000 4.000
9.000 6.
CA. Kamojang 1.000
1.000 7.
KSDA Sumatera Utara 200
200 8.
KSDA Sumatera Selatan 300
300 9.
TN. Bantimurung Bulusaraung 400
400 10.
TN. Rawa Aopa Watumohai 1.200
1.200 Jumlah
9.000 7.000
8.100 24.100
Panorama bawah laut Pulau Menjangan, TN. Bali Barat
Kakatua Jambul Jingga di TN. Laiwangi Wanggameti
10 R e n c a n a K e r j a 2 0 1 4
Tabel 8. Perkembangan pengelolaan ekosistem esensial.
Tahun ha 2010
2011 2012
1. Kawasan karst di Kab. Bantul dan Gn.
Kidul DI. Yogyakarta 1.
Kawasan habitat mangrove dan burung migran di SM. Pulau Rambut DKI
Jakarta 1.
Kawasan ekosistem lahan basah di Kab. Tulang Bawang Lampung
2. Kawasan karst di Kab. Maros dan
Pangkep Sulsel 2.
Kawasan lahan basah pantai di Pantai Timur Jatim
2. Kawasan ekosistem mangrove dan gambut di Kab. Bengkalis Riau
3. Kawasan gambut di Kab. Kapuas Hulu
Kalbar 3.
Kawasan karst Mangkalihat Sangkulirang Kaltim
3. Kawasan ekosistem perairan dan
karst di Ciamis Jabar 4.
Kawasan ekosistem esensial di Kepala Burung Papua SM Jamursma Medi dan
sekitarnya Papua Barat
Spesies prioritas utama berhasil ditingkatkan populasinya pada tahun 2012 dibandingkan dengan data tahun 2008. Dari 95 lokasi pengamatan yang tersebar di 48 UPT, spesies Bekantan, Kakaktua Jambul
Kuning dan Maleo memiliki kecenderungan peningkatan populasi terbesar Tabel 9. Selanjutnya, perkembangan 14 spesies prioritas utama di tiap lokasi pengamatan di sajikan sebagai berikut :
Ranu Kumbolo, peristirahatan sebelum menuju Mahameru, Tn. Bromo Tengger Semeru Ranu Kumbolo, peristirahatan menuju Mahameru, TN. Broomo Tengger Semeru, Jawa Timur
11 R e n c a n a K e r j a 2 0 1 4
Tabel 9. Perkembangan 14 spesies prioritas utama.
Spesies, UPT Baseline Data
Jumlah Populasi Kenaikan
2011 dari baseline
Kenaikan 2012 dari
base line Populasi
2010 2011
2012
1. Banteng