Jumlah Cabang Primer Jumlah Bintil Akar

gen dan lingkungan. Lingkungan yang naungannya tinggi dapat mengakibatkan perbedaan tinggi tanaman, ini disebabkan oleh rendahnya intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman Zhamal, 2008. Harjadi dan Yahya 2007 menyatakan bahwa kekurangan cahaya pada tanaman menyebabkan bentuk tanaman lebih tinggi dan lemah. Bentuk tanaman yang lebih tinggi etiolasi ini disebabkan aktivitas hormone pertumbuhan, yakni auksin. Varietas yang mengalami peningkatan tinggi tanaman merupakan varietas yang cenderung dapat beradaptasi dengan lingkungan yang ternaungi, begitu juga dengan varietas yang mengalami peningkatan tinggi lebih tinggi merupakan varietas yang peka terhadap lingkungan yang ternaungi karena intensitas cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman kedelai. Hal ini karena intensitas naungan mempengaruhi berbagai proses dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama adalah fotosintesis yang diungkapkan oleh Asadi dkk., 2000. William dkk., 2005 menyatakan bahwa berkurangnya cahaya yang diterima oleh tanaman akan dapat mempengaruhi pengurangan pertumbuhan akar, serta tanaman menunjukkan gejala etiolasi yaitu dengan pertumbuhan panjang batang pada intensitas naungan tinggi.

B. Jumlah Cabang Primer

Hasil sidik ragam cabang primer menunjukkan bahwa tingkat naungan dan beberapa varietas secara interaksi tidak berpengaruh. Perbedaan varietas secara tunggal dan tingkat naungan secara tunggal menunjukkan pengaruh nyata. Tabel 2 memperlihatkan N0 tidak berbeda dengan N1 dan N3 tetapi berbeda dengan N2. Uchimiya 2001 menyatakan tanaman mengalami pemanjangan di buku batang jarak antar ruas pada batang akibat kekurangan cahaya. Tanaman yang tumbuh di bawah intensitas naungan tinggi cenderung sedikit bercabang, tanaman lebih banyak untuk menaikkan aspek batangnya menuju ke puncak kanopi. Tabel 2. Jumlah cabang primer pada berbagai tingkat naungan dan beberapa varietas kedelai Naungan Lokal Burangrang Anjasmoro Rata-Rata Jumlah Cabang Primer N0 6.67 7.75 8.33 7.58 A N1 6.75 7.91 8.50 7.72 A N2 6.08 7.33 7.91 7.11 B N3 6.58 7.50 8.00 7.36 AB Rata-Rata 6.52 c 7.62 b 8.18 a KK = 2.71 Angka sebaris diikuti huruf kecil sama dan angka sekolom diikuti huruf besar sama berbeda tidak nyata menurut DMRT 5 Banyaknya jumlah cabang primer pada varietas Anjasmoro V3 diduga karena jumlah cabang yang dihasilkan berhubungan dengan tinggi tanaman. Dalam hal ini terdapat kecendrungan semakin tinggi batang tanaman kedelai maka jumlah cabang primer yang dihasilkan juga semakin meningkat, ini terjadi karena cabang primer tumbuh pada batang utama Elva, 2003. Jumlah cabang pada tanaman kedelai tergantung pada varietas dan kondisi tanah, tetapi terdapat pula varietas kedelai yang tidak bercabang Adisarwanto, 2007.

C. Jumlah Bintil Akar

Hasil sidik ragam jumlah bintil akar pada tingkat naungan secara tunggal tidak berpengaruh, perlakuan naungan dan varietas secara interaksi juga tidak berpengaruh, tetapi perlakuan varietas secara tunggal menunjukkan pengaruh sangat nyata. Tabel 3. Jumlah bintil akar pada berbagai tingkat naungan dan beberapa varietas kedelai. Naungan Lokal Burangrang Anjasmoro Rata-rata Jumlah Bintil Akar Buah N0 7.50 15.17 28.75 17.14 N1 7.17 13.25 28.75 16.39 N2 9.08 13.18 25.33 15.86 N3 7.33 13.00 23.17 14.50 Rata-Rata 7.77 c 13.65 b 26.50 a KK = 1.40 Angka sebaris diikuti huruf kecil sama berbeda tidak nyata menurut DMRT 5. Banyaknya bintil akar yang dihasilkan varietas Anjasmoro V3 bahwa setiap varietas memberikan respon yang berbeda pada kondisi lingkungan yang berbeda sehinggga setiap varietas kedelai memiliki bintil akar yang berbeda tergantung kepada sifat genetis varietas tanaman itu sendiri dan tersedianya N dalam tanah dan di udara. Faktor lingkungan terutama cahaya penting bagi pembentukan bintil akar. Yuwono 2006 menjelaskan intensitas naungan rendah dapat meningkatkan jumlah bintil akar sedangkan intensitas naungan tinggi akan menurunkan jumlah bintil akar dimana dengan intensitas naungan yang rendah akan menyebabkan fotosintesis semakin meningkat sehingga translokasi fotosintat ke seluruh bagian tanaman berlangsung dengan baik.

D. Jumlah Bintil Akar Efektif