menyebabkan fotosintesis semakin meningkat sehingga translokasi
fotosintat ke seluruh bagian tanaman berlangsung dengan baik.
D. Jumlah Bintil Akar Efektif
Hasil sidik ragam jumlah bintil akar efektif pada tingkat naungan secara
tunggal menunjukkan pengaruh nyata. Perbedaan varietas secara tunggal
berpengaruh sangat nyata sedangkan perlakuan naungan dan varietas
kedelai secara interaksi juga menunjukkan pengaruh nyata.
Tabel 4. Jumlah bintil akar efektif pada berbagai tingkat naungan dan beberapa varietas kedelai.
Naungan Lokal
Burangrang Anjasmoro
Jumlah Bintil Akar Efektif Buah N0
4.08 Aa 10.42 Bb
25.50 Cc N1
3.58 Aa 9.00 Bb
24.08 Cc N2
5.42 Aa 10.08 Bb
21.58 Cc N3
3.75 Aa 9.08 Bb
17.42 Dc KK = 1.35
Angka sebaris diikuti huruf kecil sama dan angka sekolom diikuti huruf besar sama berbeda tidak nyata menurut DMRT 5.
Setiap varietas memberikan respon yang berbeda pada kondisi
lingkungan yang berbeda sehinggga setiap varietas kedelai memiliki bintil
akar yang berbeda tergantung kepada sifat genetis varietas tanaman itu
sendiri. Faktor lingkungan terutama cahaya penting bagi pembentukan
bintil akar efektif. Bila naungan terlalu tinggi akan menekan jumlah dan
ukuran bintil akar termasuk bintil akar efektif dimana semakin berkurangnya
cayaha dengan intensitas naungan tinggi akan menghambat proses
fotosintesis sehingga translokasi fotosintat terhambat ke seluruh bagian
tanaman Yuwono, 2006.
E. Bobot Brangkasan Kering
Sidik ragam bobot brangkasan kering pada beberapa tingkat naungan
menunjukkan pengaruh
nyata. Perbedaan varietas menunjukkan tidak
berpengaruh. Interaksi antara tingkat naungan dan beberapa varietas kedelai
juga tidak berpengaruh
Tabel 5. Bobot brangkasan kering pada berbagai tingkat naungan dan beberapa varietas kedelai
Naungan Lokal
Burangrang Anjasmoro
Rata-rata Bobot Brangkasan Kering g
N0 11.77
12.70 9.28
11.25 A N1
10.05 10.49
10.06 10.20 A
N2 7.55
8.38 5.49
7.50 B N3
8.42 4.71
9.60 7.17 B
Rata-Rata 9.45
9.07 8.61
KK = 2.23 Angka sekolom diikuti huruf besar sama berbeda tidak nyata menurut DMRT 5.
Tingginya bobot brangkasan kering intensitas tanpa naungan N0
diduga kedelai dapat memanfaatkan cahaya dengan baik untuk kenaikan
bobot brangkasan kering karena tanaman kedelai akan tumbuh baik jika
terkena cahaya penuh dan semakin rendahnya bobot brangkasan pada
intensitas naungan tinggi N3 mengakibatkan
tertekannya pertumbuhan kedelai dan mengalami
penurunan berat bobot seperti yang diungkapkan Wirnas 2005 tanaman
yang menerima intensitas cahaya rendah intensitas naungan tinggi
mengakibatkan batang tanaman cenderung kecil dibanding kondisi
intensitas naungannya
rendah,
disebabkan oleh xilem kurang berkembang karena pembesaran sel
pada batang terhambat sehingga terjadi penurunan berat bobot. Selain
penurunan berat bobot pada beberapa varietas karena pada setiap varietas
memiliki respon yang berbeda dalam mekanisme penyesuaian atau toleransi.
F. Umur Berbunga