Dokumen Kurikulum 2013 Prodi Matematika
4
Pemerintah, dalam kaitan dengan upaya melakukan kualifikasi lulusan Perguruan Tinggi di Indonesia, telah menerbitkan Perpres No. 82012 tentang Keranga Kualifikasi
Nasional Indonesia KKNI untuk dijadikan acuan dalam penyusunan capaian pembelajaran lulusan dari setiap jenjang pendidikan secra nasional. Dalam standar
tersebut, lulusan S1 harus memiliki kualifikasi level 6, yaitu: 1. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan
IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi
2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut
secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural
3. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai
alternative solusi secara mandiri dan kelompok 4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sebdiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi. Menyikapi hal tersebut Program Studi Matematika Universitas Ahmad Dahlan merasa
perlu untuk menindaklanjuti dengan melakukan pengembangan kurikulum sehingga tersusun kurikulum yang up to date sehingga akan menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan standar KKNI.
1.3. Tantangan yang Dihadapi
Tidak dapat dipungkiri, dalam perkembangan teknologi, kontribusi matematika sangat menentukan. Pada banyak kasus, tidak ada perkembangan atau inovasi tanpa
kontribusi matematika. Kalau semula matematika lebih banyak memberikan kontribusi kepada sains fisika dan rekayasa, belakangan ilmu-ilmu lain juga mulai merasakan
manfaat kontribusi matematika. Sebagai contoh, sejumlah pemenang hadiah Nobel bidang ekonomi yang memperoleh penghargaan bergengsi itu karena memelopori
pendekatan matematis tertentu dalam memecahkan masalah dalam ilmu ekonomi. Sebagian dari mereka bahkan memiliki latar belakang pendidikan matematika.
Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa biologi, kesehatan, dan medis akan merupakan sumber masalah yang kaya untuk matematika. Kecenderungan terhadap
Dokumen Kurikulum 2013 Prodi Matematika
5
pendekatan kuantitatif, yang antara lain dipicu oleh makin meluasnya penggunaan komputer, juga membuat hubungan antara biologi dan sains sosial dengan matematika
menjadi lebih dekat. Sebuah kajian secara eksplisit menyatakan bahwa dalam dekade- dekade mendatang, perkembangan dalam biologi akan bergerak ke arah pemahaman
kuantitatif fungsi-fungsi biologis. Oleh karena itu, pembentukan dan penumbuhan integrasi yang kokoh antara matematika dan biologi harus merupakan prioritas utama
dalam kebijakan sains. Di sisi lain, kebutuhan akan sarjana matematika meningkat, khususnya dalam bidang-bidang komputer, asuransi dan jasa keuangan. Aktuaris
adalah sebuah profesi dan untuk menjadi seorang aktuaris seseorang perlu lulus ujian profesi.
Dewasa ini, perkembangan teknologi-khususnya teknologi informasi telah membuat dunia seolah-olah tidak berbatas. Informasi yang berlimpah membuat pengambilan
keputusan, baik secara individu maupun kelompok, menjadi lebih pelik. Dalam situasi demikian, sikap kritis dalam memandang kehidupan menjadi kebutuhan. Matematika,
atau tepatnya kemampuan bermatematika, akhirnya menjadi kebutuhan setiap individu. Kemampuan ini ditumbuhkan melalui pendidikan. Oleh karena itu, adalah tantangan
tersendiri kepada program studi Matematika FMIPA UAD sebagai salah satu komunitas matematika Indonesia untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Pada sisi lain, Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen membukakan peluang kepada komunitas matematika. Selama ini, guru matematika
seolah-olah merupakan monopoli lulusan program studi kependidikan matematika. Undang-undang tersebut membolehkan lulusan prodi matematika untuk menjadi guru
matematika asalkan memenuhi persyaratan tertentu. Ini merupakan peluang bagi para lulusan berupa lapangan pekerjaan, sekaligus menjadi jalan untuk turut memperbaiki
kondisi memprihatinkan pendidikan matematika Indonesia. Permasalahan-permasalahan
yang dikemukan
diatas, hanyalah
sebagain permasalahan yang sepantasnya menjadi acuan dalam penyusunan kurikulum program
studi matematika. Oleh karena itu peninjauan dan pembaharuan kurikulum perlu dilakukan dengan memperhatikan perkembangan kompetensi yang diperlukan di
berbagai bidang tersebut.
1.4. Akreditasi dan Standar Kurikulum Acuan