7
Bila  modul  termoelektrik  dipanaskan  pada  salah  satu  sisi  dan  diberi pelepas  panas  pada  sisi  sebaliknya  maka  akan  terjadi  perbedaan  temperatur
pada  kedua  sisi  modul  termoelektrik.  Perbedaan  temperatur  pada  kedua  sisi modul  termoelektrik  tersebut  menyebabkan  terjadinya  perbedaan  potensial
listrik pada ujung sambungan modul termoelektrik.
2.2.1 Spesifikasi Modul Termoelektrik TEC
1
12706
Modul  termoelektrik  TEC
1
12706  yang  dipergunakan  dalam penelitian  ini  adalah  modul  termoelektrik  jenis  Termoelektrik  Cooler
dengan  127  pasang  semikonduktor,  skema  modul  termoelektrik  dapat dilihat  pada  gambar  2.2.  Berikut  ini  spesifikasi  modul  termoelektrik
TEC
1
12706 yang
diambil dari
internet pada
website www.peltiermodules.com :
1. Ukuran sisi 40 mm × 40 mm dengan tebal 3,8 mm.
2. Perbedaan  temperatur  sisi  panas  dengan  sisi  dingin  maksimal
ΔTmax sebesar 66 °C. 3.
Arus listrik maksimal yang mengalir Imax sebesar 6 ampere. 4.
Tegangan  listrik  maksimal  yang  diperbolehkan  Vmax  sebesar 14,4 volt.
5. Hambatan modul termoelektrik sebesar 1,98 ohms.
6. Material  keramik  Electrical  Insulator  yang dipergunakan  adalah
Alumina Al
2
O
3
. 7.
Temperatur maksimal dalam penggunaannya sebesar 138 °C.
8
2.2.2 Perhitungan Efisiensi Pembangkit Listrik
Beda  temperatur  sisi  panas  modul  termoelektrik  dengan  sisi  dingin modul termoelektrik ΔT dapat dihitung dengan persamaan 2.1.
2.1 pada persamaan 2.1 :
ΔT  : beda temperatur antara kedua sisi modul termoelektrik K T
H
: temperatur sisi panas modul termoelektrik K T
C
: temperatur sisi dingin modul termoelektrik K
Besar daya yang dihasilkan model pembangkit termoelektrik P dalam satuan watt dapat dihitung dengan persamaan 2.2.
2.2 pada persamaan 2.2 :
P : daya yang dihasilkan watt
V : tegangan yang dihasilkan volt
I : arus yang dihasilkan ampere
Pada  penelitian  ini,  modul  termoelektrik  yang  terdiri  dari  empat modul dirangkai dengan rangkaian seri atau paralel. Satu rangkaian seri
terdiri atas NS modul dan satu rangkaian paralel terdiri atas NP modul, total  modul  NT  dapat  dihitung  dengan  persamaan  2.3  Duffie,
halaman 32. 2.3
9
pada persamaan 2.3 : NT
: nilai total modul NS
: nilai modul rangkaian seri NP
: nilai modul rangkaian paralel
Untuk  perhitungan  nilai  koefisien  Seebeck,  nilai  tahanan  listrik,  nilai konduktansi  termal,  total  energi  panas  dan  efisiensi  pembangkit  listrik
menggunakan modul termoelektrik diambil dari buku yang ditulis oleh Buist, 1997.
Koefisien Seebeck
Nilai  koefisien  Seebeck  rata-rata  modul  termoelektrik  dapat  dihitung dengan persamaan 2.4.
2.4 pada persamaan 2.4 :
S
M
: koefisien Seebeck rata-rata modul termoelektrik
V K
T : temperatur rata-rata modul termoelektrik K
Koefisien untuk modul termoelektrik dengan 71 pasang semikonduktor dan arus 6 ampere :
S
1
: 1,33450 × 10
-2
S
2
: -5,37574 × 10
-5
S
3
: 7,42731 × 10
-7
S
4
: -1,27141 × 10
-9
10
Persamaan  2.4  hanya  berlaku  untuk  menghitung  koefisien Seebeck  pada  temperatur  modul  termoelektrik  antara  -100  °C  sampai
+150 °C dengan beda temperatur sisi panas dan sisi dingin sama dengan nol ΔT = 0. Koefisien Seebeck harus dihitung pada kedua temperatur
sisi  panas  T
H
dan  sisi  dingin  T
C
bila  ΔT    0  menggunakan persamaan 2.5 dan 2.6.
2.5 2.6
Pada persamaan 2.5 dan 2.6 : S
MTH
: koefisien Seebeck pada sisi panas T
H
modul termoelektrik
V K
S
MTC
: koefisien Seebeck pada sisi dingin T
C
modul termoelektrik
V K
Nilai Tahanan Listrik
Nilai  tahanan  listrik  modul  termoelektrik  dapat  dihitung  dengan persamaan 2.7.
2.7 pada persamaan 2.7 :
R
M
: tahanan listrik modul termoelektrik ohm T
: temperatur rata-rata modul termoelektrik K
11
Koefisien untuk modul termoelektrik dengan 71 pasang semikonduktor dan arus 6 ampere:
r
1
: 2,08317 r
2
: -1,98763 × 10
-2
r
3
: 8,53832 × 10
-5
r
4
: -9,03143 × 10
-8
Persamaan  2.7  hanya  berlaku  untuk  menghitung  nilai  tahanan listrik  pada  temperatur  modul  termoelektrik  antara  -100  °C  sampai
+150 °C dengan beda temperatur sisi panas dan sisi dingin sama dengan nol ΔT = 0. Nilai tahanan listrik harus dihitung pada kedua temperatur
sisi  panas  T
H
dan  sisi  dingin  T
C
bila  ΔT    0,  menggunakan persamaan 2.8 dan 2.9.
2.8 2.9
pada persamaan 2.8 dan 2.9 : R
MTH
:  tahanan  listrik  pada  sisi  panas  T
H
modul  termoelektrik ohm
R
MTC
:  tahanan  listrik  pada  sisi  dingin  T
C
modul  termoelektrik ohm
Nilai Konduktansi Termal
Nilai  konduktansi  termal  modul  termoelektrik  dapat  dihitung  dengan persamaan 2.10.
12
2.10 pada persamaan 2.10 :
K
M
: konduktansi termal modul termoelektrik
W K
T : temperatur rata-rata modul termoelektrik K
Koefisien untuk modul termoelektrik dengan 71 pasang semikonduktor dan arus 6 ampere:
k
1
: 4,76218 × 10
-1
k
2
: -3,89821 × 10
-6
k
3
: -8,64864 × 10
-6
k
4
: 2,20869 × 10
-8
Persamaan  2.10  hanya  berlaku  untuk  menghitung  nilai konduktansi  termal  pada  temperatur  modul  termoelektrik  antara  -100
°C  sampai  +150  °C  dengan  beda  temperatur  sisi  panas  dan  sisi  dingin sama  dengan  nol  ΔT  =  0.  Nilai  konduktansi  termal  harus  dihitung
pada kedua temperatur sisi panas T
H
dan sisi dingin T
C
bila ΔT  0 menggunakan persamaan 2.11 dan 2.12.
2.11 2.12
pada persamaan 2.11 dan 2.12 : K
MTH
: konduktansi termal pada sisi panas T
H
modul termoelektrik
W K
K
MTC
: konduktansi termal pada sisi dingin T
C
modul termoelektrik
W K
13
Nilai S
M,
R
M dan
K
M
pada persamaan 6, 9 dan 12 adalah untuk modul termoelektrik dengan jumlah semikonduktor 71 pasang dan arus
6 amper. Untuk modul termoelektrik dengan jumlah semikonduktor dan arus  selain  71  pasang  dan  6  ampere,  nilai  S
M,
R
M
dan K
M
dapat dikonversi dengan persamaan 2.13, 2.14 dan 2.15.
2.13 2.14
2.15 Pada persamaan 2.13, 2.14 dan 2.15 :
S
n
:  koefisien Seebeck untuk  modul termoelektrik  yang baru
V K
R
n
:  tahanan  listrik  untuk  modul  termoelektrik  yang  baru ohm
K
n
: konduktansi termal untuk modul termoelektrik yang baru
W K
N
n
:  jumlah  pasangan  semi  konduktor  modul  termoelektrik yang baru
I
n
: arus maksimal untuk modul termoelektrik yang baru A
Total energi panas yang diterima oleh modul termoelektrik Q
H
dalam watt dapat dihitung dengan persamaan 2.16.
[ ]
2.16
14
Efisiensi  model  pembangkit  listrik  menggunakan  empat  modul termoelektrik
Ƞ
G
dapat dihitung dengan persamaan 2.17. 2.17
15
BAB III METODE PENELITIAN