kecakapan,kebiasaan,   sikap   dan   tingkah   laku   serta   perubahan   aspek-aspeknya lainnya yang ada pada individu yang belajar.
2. Tujuan Belajar
Secara umum, tujuan belajar itu ada tiga jenis yaitu:
12
a. Untuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan
kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain,tidak   dapat   mengembangkan   kemampuan   berpikir   tanpa   bahan
pengetahuan,   sebaliknya   kemampuan   berpikir     akan   memperkaya pengetahuan.   Tujuan   inilah   yang   memiliki   kecenderungan   lebih   besar
perkembangannya di dalam kegiatan belajar. b.  Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman   konsep   atau   merumuskan   konsep,   juga   memerlukan   suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan yang bersifat jasmani atau rohani.
Keterampilan   jasmaniah   meliputi   kerterampilan   yang   dapat   dilihat, diamati,   sehingga   akan   menitikberatkan   pada   keterampilan   gerak
seseorang yang sedang belajar. Termasuk masalah teknik dan pengulangan. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan
dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya,   tetapi   lebih   abstrak,   menyangkut   persoalan-persoalan
penghayatan,   dan   keterampilan   berpikir   serta   kreativitas   untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.
12  Sardiman  A.M.  Interaksi      Motivasi   Belajar   Mengajar.   Jakarta:   Raja   Grafindo Persada, 2007  hal.26
c. Pembentukan sikap Dalam   menumbuhkan   sikap   mental,   perilaku   dan   pribadi   anak   didik,
guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya.   Jadi pada intinya,   tujuan   belajar   itu   adalah   ingin   mendapatkan   pengetahuan,
keterampilan, dan penanaman sikap mentalnilai-nilai.
3. Teori tentang Belajar
Dalam hal ini secara global, ada tiga teori yakni:
13
a. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya Menurut   teori   ini,   jiwa   manusia   terdiri   dari   bermacam-macam
daya. Masing-masing daya dapat dilatih dalam rangka untuk memenuhi fungsinya.   Yang   penting   dalam   hal   ini   bukan   penguasaan   bahan,
melainkan hasil dari pembentukan dari daya-daya itu. b. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt
Teori   ini   berpandangan   bahwa   keseluruhan   lebih   penting   dari bagian-bagianunsur.   Sebab   keberadaannya   keseluruhan   itu   juga   lebih
dulu. Sehingga dalam kegiatan belajar bermula pada suatu pengamatan. Menurut   aliran   teori   belajar   itu,   seseorang   belajar   jika   mendapatkan
insight  yang  tergantung  pada  kesanggupan,  pengalaman,  latihan,  taraf kompleksitas dari suatu situasi, trial and eror.
4. Ciri-ciri Mengajar