11 Proses pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen dapat
meningkatkan ketrampilan proses. Juga meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa, Ilmu Pengetahuan Alam dapat
berkembang pesat berkat metode ilmiah. Proses pembelajaran IPA menurut keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan metode
eksperimen dalam proses pembelajaran dapat melatih siswa mengembangkan ketrampilan intelektualnya. Diharapkan metode eksperimen dalam proses
pembelajaran IPA akan dapat meningkatkan presentasi belajar dan semangat belajar secara aktif pada siswa.
E. Contoh Pembelajaran dengan Menerapkan Struktur Pembelajaran SEQIP
dengan Menggunakan Metode Eksperimen Tahap Pokok
Tahap Pengajaran
Contoh Pilihan Kegiatan yang dapat dilakukan
Kegiatan awal Pendahuluan
Percobaandemonstrasi sesuatu yang dibawa oleh guru
Ceritakejadian Revisi atau melanjutkan pelajaran
terdahulu yang tidak lengkap Mengamatimembahas penerapan
teknis dalam lingkungan
Pengetahuan awal siswa
Mengumpulkan dan mendiskusikan Kegiatan Inti
Perumusan pertanyaanper
masalahan tentang topik
pelajaran Merumuskan pertanyaan atau
permasalahan tentang topik pelajaran
Kegiatan Melaksanakan percobaan
Permainansimulasi Mengumpulkan bahan-bahan untuk
dibandingkan, diklasifikasikan dsb. Periksa cara kerja peralatan teknis
Pengamatan Melakukan pengamatan sebanyak
mungkin
Jawaban pertanyaan
pemecahan masalah
Penjelasan oleh siswa tebak-duga- diskusi
Landasan pemikiran Perumusan kesimpulan
Penjelasan oleh guru bila diperlukan
12 Kegiatan
pemantapan Penerapan sangat baik bila
berhubungan dengan lingkungan siswa seperti tubuh, keluarga, makanan,
teknik, pekerjaan, dll Menjawab pertanyaan
Membuat ringkasan Pekerjaan rumah
Sumber: Science Education Quality Improvement Project
F. Pelaksanaan Program Pelatihan SEQIP
Kegiatan pelatihan SEQIP ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membekali guru dengan kemampuan untuk memanfaatkan peralatan KIT SEQIP
yang sudah dimiliki sebelumnya. Sebagai catatan propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu propins yang masuk dalam wilayah proyek
SEQIP. Semua sekolah di daerah propinsi DIY telah memiliki alat KIT lengkap karena telah mendapat bantuan seperangkat sistem peralatan SEQIP dari
pemerintah. Namun, terdapat fakta yang sangat miris yaitu sebagian besar alat tersebut
tidak digunakan. Bahkan sekolah tempat kami melaksanakan pelatihanpun mengakui bahwa peralatan tersebut sama sekali belum pernah dipakai, padahal
bantuan peralatan ini sudah sangat lama. Penyebab keengganan guru menggunakan peralatan KIT SEQIP ini antara lain adalah:
1. Guru enggan untuk menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran
karena menyita tenaga dan waktu. 2.
Guru merasa kesulitan untuk menggunakan peralatan SEQIP karena belum pernah mendapat pelatihan yang mencukupi.
3. Kurangnya petunjuk penggunaan setiap percobaan, sehingga guru kurang
memahami penggunaan KIT tersebut. 4.
Pihak sekolah tidak mau mengambil resiko peralatan rusak, sehingga sekolah lebih memilih untuk memajang KIT SEQIP di dalam lemari dari pada dipakai.
Dengan berkaca pada hal itulah maka kami mahasiswa KKN PPL kelompok 27 dari SD Negeri Keputran IV bekerjasama dengan kelompok KKN-
PPL 26 dari SD Negeri Keputran I pada tanggal 7 Agustus 2010 mengadakan pelatihan SEQIP, bertempat di ruang kelas III SD Negeri Keputran I. Sebagi
pembicara kami mengundang bapak Ikhlasul Ardhi Nugraha, S.Pd.Si yang
13 merupakan dosen mata kuliah fisika dari prodi PGSD. Adapun rincian
pelaksanaan pelatihan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 1. Tujuan
Menambah pengetahuan guru terhadap media SEQIP dan meningkatkan keterampilan guru
dalam menggunakan media pembelajaran SEQIP
2. Waktu Pelaksanaan Sabtu, 7 Agustus 2010
3. Sasaran Kegiatan Guru SD N Keputran I, IV, dan VII
4. Target Peserta 18 orang guru
5. Realisasi peserta 20 orang guru.
6. Pembicara Ikhlasul Ardhi Nugraha
7. Materi Mengintegrasikan 5E Learning cycle dengan
struktur pembelajaran SEQIP. 8. KIT yang digunakan KIT pesawat sederhana
Diharapkan melaui pelatihan ini, guru dapat mengetahui bagaimana cara menggunakan KIT SEQIP yang mereka miliki serta timbul motivasi guru untuk
memanfaatkan peralatan SEQIP agar proyek yang bernilai milyaran rupiah dari pemerintah ini tidak menjadi proyek yang sia-sia. Selain itu juga guru diharapkan
lebih sering menggunakan metode eksperimen agar siswa dapat menemukan konsep mereka sendiri dari pada sekedar emnggunakan metode ceramah dan
menyuruh siswa untuk menghafal materi.
14
PENUTUP
A. Kesimpulan