PRARANCANGAN PABRIK EPICHLOROHYDRIN DARI DICHLOROHYDRIN DAN SODIUM HIDROKSIDA KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN (Perancangan Menara Distilasi (DC-301))
PRARANCAN
ANGAN PABRIK EPICHLOROHYDRI
RIN DARI
DICHLOROHYD
YDRIN DAN SODIUM HIDROKSIDA
DA DENGAN
KA
KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN
(P
(Perancangan Menara Distilasi (DC-301))
(Skripsi)
Oleh
ADEK AYSAH RAMADHANI
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTA
LTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMP
PUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
ABSTRAK
PRARANCANGAN PABRIK EPICHLOROHYDRIN
DARI DICHLOROHYDRIN DAN SODIUM HIDROKSIDA
KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN
(Perancangan Menara Distilasi (DC-301))
Oleh
ADEK AYSAH RAMADHANI
Pabrik epichlorohydrin berbahan baku dichlorohydrin dan sodium hidroksida,
akan didirikan di Purwakarta, Jawa Barat. Pabrik ini berdiri dengan
mempertimbangkan ketersediaan bahan baku, sarana transportasi yang memadai,
tenaga kerja yang mudah didapatkan dan kondisi lingkungan.
Pabrik direncanakan memproduksi epichlorohydrin sebanyak 50.000 ton/tahun,
dengan waktu operasi 24 jam/hari, 330 hari/tahun. Bahan baku yang digunakan
adalah dichlorohydrin sebanyak 862,78 kg/jam dan sodium hidroksida sebanyak
795,29 kg/jam.
Jumlah karyawan sebanyak 175 orang dengan bentuk perusahaan adalah
Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur organisasi line dan staff.
Dari analisis ekonomi diperoleh:
Fixed Capital Investment (FCI)
= Rp 451.126.572.835,51,Working Capital Investment (WCI)
= Rp 78.049.580.075,35,Total Capital Investment (TCI)
= Rp 529.176.152.910,86,Break Even Point (BEP)
= 52%
Shut Down Point (SDP)
= 30%
Pay Out Time after Taxes (POT)a
= 3 tahun
Return on Investment after Taxes (ROI)a
= 20 %
Annual Net Profit (Pa)
= Rp 99.679.724.646,25/tahun
Mempertimbangkan paparan di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik
epichlorohydrin ini dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang
menguntungkan dan mempunyai masa depan yang baik.
ABSTRACT
PRADESIGN OF EPICHLOROHYDRIN PLANT
FROM DICHLOROHYDRIN AND SODIUM HYDROXIDE
CAPACITY 50.000 TONS/YEAR
(Design Distillation Columns (DC-301))
By
ADEK AYSAH RAMADHANI
A plant to produce epichlorohydrin from dichlorohydrin and sodium hydroxide is
planned to be located at Purwakarta, West Java. The plant is established by
considering availability of raw materials, transportation facilities, readily available
labor and environmental conditions.
Capacity of the plant is 50.000 tons/year operating 24 hour/day and 330 working
days/year. The plant required 862,78 kg/hr dichlorohydrin and 795,29 kg/hr
sodium hydroxide.
Quantity of labor is around 175 people. The plant is managed as a Limited
Liability Company (PT), which is headed by a Director who is assisted by a
Director of Production and Director of Finance. The company is organized in the
form of line and staff structure. From analysis of the plant economy is obtained:
Fixed Capital Investment (FCI)
= Rp 451.126.572.835,51,Working Capital Investment (WCI)
= Rp 78.049.580.075,35,Total Capital Investment (TCI)
= Rp 529.176.152.910,86,Break Even Point (BEP)
= 52%
Shut Down Point (SDP)
= 30%
Pay Out Time after Taxes (POT)a
= 3 year
Return on Investment after Taxes (ROI)a
= 20 %
Annual Net Profit (Pa)
= Rp 99.679.724.646,25/year
By considering above the summary, it is suitable study further the epichlorohydrin
plant since plant is profitable and has good prospects.
PRARANCANGAN PABRIK EPICHLOROHYDRIN DARI
DICHLOROHYDRIN DAN SODIUM HIDROKSIDA
KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN
(Perancangan Menara Distilasi (DC-301))
Oleh
ADEK AYSAH RAMADHANI
(Skripsi)
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Teknik
Pada
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 22 Maret
1991, sebagai anak kelima dari lima bersaudara, dari pasangan
Bapak H. Sukimin (Alm) dan Ibu Siti Romlah.
Penulis telah menyelesaikan pendidikan sebelumnya di TK Pembina pada tahun
1997, Sekolah Dasar (SD) di SD N 1 Pahoman pada tahun 2003, Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di SMP N 1 Bandar Lampung pada tahun 2006 dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA N 4 Bandar Lampung pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui jalur PKAB. Selama menjadi
mahasiswa, penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan yaitu, Himpunan
Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEMIA) FT Unila sebagai Kepala Departemen
Dana dan Usaha Periode 2011-2012.
Pada tahun 2013, penulis melakukan Kerja Praktek di PT Semen Baturaja Pabrik
Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan di Unit Process
Engineering dengan tugas Khusus Evaluasi Kinerja Rotary Kiln. Pada tahun
2013-2014 melakukan penelitian dengan judul “Optimisasi Biaya Proses
Pembuatan Biobriket dari Kulit Ubi Kayu dan Sekam Padi sebagai Bahan Bakar
Padat”
MOTO
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(Al-insyirah :5)
Belajarlah memenangkan diri, karena sejatinya setiap hal dan usaha
yang dilakukan bearawal dari dirimu sendiri.
Syukuri apa yang ada
SANWACANA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas karunia dan
rahmatNya sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan. Tugas akhir dengan judul
“Prarancangan Pabrik Epichlorohydrin dari Dichlorohydrin dan Sodium
Hidroksida dengan Kapasitas 50.000 Ton/Tahun” dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh derajat kesarjanaan (S-1) di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Suharno, B.Sc., M.S., M.Sc. Ph.D. selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Lampung.
2. Bapak Ir. Azhar, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas
Lampung
3. Ibu Simparmin Br. Ginting, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing I, yang
telah memberikan pengarahan, masukan, bimbingan, kritik dan saran selama
penyelesaian tugas akhir.
4. Ibu Yuli Darni, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing II, atas ilmu, saran,
masukan dan pengertiannya dalam penyelesaian tugas akhir. Semoga ilmu
bermanfaat yang diberikan dapat berguna dikemudian hari.
5. Bapak Edwin Azwar, S.T., P.GD., M.T.A., Ph.D., selaku Dosen Penguji I
yang telah memberikan saran dan kritik, atas semua ilmu yang telah penulis
dapatkan.
6. Ibu Lia Lismeri, S.T., M.T, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan
saran dan kritik, juga selaku dosen atas semua ilmu yang telah penulis
dapatkan.
7. Seluruh Dosen Teknik Kimia Universitas Lampung, atas semua ilmu dan
bekal masa depan yang akan selalu bermanfaat.
8. Keluargaku tercinta, Bapak dan Ibu, atas pengorbanan, doa, cinta dan kasih
sayang yang selalu mengiringi disetiap langkahku. Kakak–kakak ku atas kasih
sayang, doa, dukungan, kepercayaan, ketulusan, bantuan dan semangat.
9. Redilla Pratiwi S., selaku rekan seperjuangan dalam suka dan duka yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir.
10. Teman-teman terbaik Innes Aliya P., Tiya Safitri, Mustaina, Wiwit Ratna J.,
Trigustiani, Dery Widiana, Juni Kartika P.S., Rizki Novitantri., Regina
Anggun, dan Engki Julianto
atas motivasi, doa, dukungan dan segala
semangatnya yang telah mengiringi perjalanan kuliah penulis dalam suka dan
duka.
11. Teman-teman angktan 2009 di Teknik Kimia Vian, Ngudi, Manuel, Ridho,
Mu’arif, Andi, Ardi, Donni, Hermanto, Ahdan, Tosty dan Lidia. Terima kasih
atas bantuan semangatnya selama penulismenyelesaikan tugas akhir ini dan
persaudaraannya dari awal kuliah sampai saat ini. Sukses untuk kita semua.
12. Kakak tingkat dan adek tingkat yang telah membantu penulis meyelesaikan
tugas akhir ini.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
Penulis berharap agar skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
Bandar Lampung, 10 Juli 2015
Penulis,
Adek Aysah Ramadhani
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................................
xv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xxiii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................
1
1.2 Kegunaan Produk .......................................................................................
2
1.3 Ketersediaan Bahan Baku ..........................................................................
2
1.4 Kapasitas Rancangan ..................................................................................
3
1.5 Lokasi Pabrik..............................................................................................
13
II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
2.1 Jenis – Jenis Proses ....................................................................................
16
2.2 Pemilihan Proses .......................................................................................
17
2.3 Uraian Proses ............................................................................................
22
III. SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK
3.1 Bahan Baku ..............................................................................................
24
3.2 Produk .......................................................................................................
26
IV. NERACA MASSA DAN ENERGI
4.1 Neraca Massa ...........................................................................................
27
4.2 Neraca Energi............................................................................................
36
xv
V. SPESIFIKASI PERALATAN
5.1 Peralatan Proses .......................................................................................
40
5.2 Peralatan Utilitas ......................................................................................
62
VI. UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
6.1 Kebutuhan Air..........................................................................................
83
6.2 Sistem Penyedia Steam ............................................................................
99
6.3 Unit Penyedia Udara Instrumen ...............................................................
100
6.4 Unit Pembangkit Tenaga Listrik ..............................................................
101
6.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar...................................................................
101
6.6 Laboratorium............................................................................................
102
6.7 Pengolahan Limbah..................................................................................
108
VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK
7.1 Lokasi Pabrik ...........................................................................................
110
7.2 Tata Letak Pabrik .....................................................................................
114
7.3 Prakiraan Areal Lingkungan ...................................................................
114
VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN
8.1 Bentuk Perusahaan .................................................................................
118
8.2 Struktur Organiasi Perusahaan ...............................................................
119
8.3 Tugas dan Wewenang ............................................................................
123
8.4 Status Karyawan dan Sistem Penggajian ..............................................
131
8.5 Pembagian Jam Kerja Karyawan ...........................................................
132
8.6 Penggolongan Jabatan dan Jumlah Karyawan ......................................
135
8.7 Kesejahteraan Karyawan........................................................................
139
xvi
IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
9.1 Investasi ...................................................................................................
143
9.2 Evaluasi Ekonomi....................................................................................
147
9.3 Angsuran Pinjaman .................................................................................
149
9.4 Discounted Cash Flow.............................................................................
149
X. KESIMPULAN DAN SARAN
10.1 Kesimpulan...............................................................................................
151
10.2 Saran .........................................................................................................
151
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA
LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI
LAMPIRAN C SPESIFIKASI PERALATAN
LAMPIRAN D UTILITAS
LAMPIRAN E INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
LAMPIRAN F TUGAS KHUSUS
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Data Impor Epichlorohydrin di Indonesia .................................................
4
1.2 Data Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Karet.....................................
6
1.3 Data Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Resin Epoxy .........................
7
1.4 Data Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Detergen ...............................
8
1.5 Data Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Kosmetik, Obat, Sabun dan Pasta
gigi .............................................................................................................
10
2.1 Harga Bahan Baku dan Produk ..................................................................
17
2.2 Data Energi Gibbs (Δ Gf°) ..........................................................................
20
2.3 Perbandingan Proses Pembuatan Epichlorohydrin ....................................
21
4.1 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa MT-101 start up ...........................
27
4.2 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa MT-101 steady state.....................
28
4.3 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa MT-102.........................................
28
4.4 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa RE-201 .........................................
29
4.5 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa CO-201 .........................................
30
4.6 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa DE-301 .........................................
30
4.7 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa DC-301 .........................................
31
4.8 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa CD-301 .........................................
32
4.9 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa RB-301 .........................................
33
4.10 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa DC-302 .......................................
34
4.11 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa CD-302 .......................................
34
4.12 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa RB-302 .......................................
35
4.13 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa Overall........................................
36
4.14 Neraca Energi MT-101 ...........................................................................
36
4.15 Neraca Energi MT-102 ...........................................................................
37
4.16 Neraca Energi HE-101 ............................................................................
37
4.17 Neraca Energi HE-102 ............................................................................
37
xviii
4.18 Neraca Energi HE-103 ............................................................................
37
4.19 Neraca Energi RE-201 ............................................................................
38
4.20 Neraca Energi CO-201............................................................................
38
4.21 Neraca Energi DE-301 ............................................................................
38
4.22 Neraca Energi HE-301 ............................................................................
39
4.23 Neraca Energi DC-301............................................................................
39
4.24 Neraca Energi DC-302............................................................................
39
4.25 Neraca Energi HE-302 ............................................................................
39
5.1 Spesifikasi Tangki C3H5Cl2O (ST-101) .....................................................
40
5.2 Spesifikasi Tangki NaOH (ST-102)...........................................................
41
5.3 Spesifikasi Tangki C3H5Cl3 (ST-103)........................................................
41
5.4 Spesifikasi Tangki C3H5ClO (ST-104) ......................................................
42
5.5 Spesifikasi Mixing Tank (MT-101)............................................................
43
5.6 Spesifikasi Mixing Tank NaOH (MT-102) ...............................................
44
5.7 Spesifikasi Reaktor (RE-201) ....................................................................
45
5.8 Spesifikasi Heater (HE-101) ......................................................................
46
5.9 Spesifikasi Heater (HE-102) ......................................................................
46
5.10 Spesifikasi Heater (HE-103) ....................................................................
47
5.11 Spesifikasi Heater (HE-301) ...................................................................
47
5.12 Spesifikasi Heater (HE-302) ....................................................................
48
5.13 Spesifikasi Cooler (CO-201)....................................................................
48
5.14 Spesifikasi Decanter (DE-301) ................................................................
49
5.15 Spesifikasi Menara Distilasi (DC-301) ....................................................
49
5.16 Spesifikasi Menara Distilasi (DC-302) ....................................................
50
5.17 Spesifikasi Condensor (CD-301) .............................................................
51
5.18 Spesifikasi Condensor (CD-302) .............................................................
52
5.19 Spesifikasi Reboiler (RB-301) .................................................................
53
5.20 Spesifikasi Reboiler (RB-302) .................................................................
54
5.21 Spesifikasi Accumulator (AC-301)..........................................................
54
5.22 Spesifikasi Accumulator (AC-302)..........................................................
55
5.23 Spesifikasi Pompa (PP-101).....................................................................
55
5.24 Spesifikasi Pompa (PP-102)....................................................................
56
xix
5.25 Spesifikasi Pompa (PP-103).....................................................................
56
5.26 Spesifikasi Pompa (PP-104).....................................................................
57
5.27 Spesifikasi Pompa (PP-105).....................................................................
57
5.28 Spesifikasi Pompa (PP-201).....................................................................
58
5.29 Spesifikasi Pompa (PP-301).....................................................................
58
5.30 Spesifikasi Pompa (PP-302).....................................................................
59
5.31 Spesifikasi Pompa (PP-303).....................................................................
59
5.32 Spesifikasi Pompa (PP-304).....................................................................
60
5.33 Spesifikasi Pompa (PP-305).....................................................................
60
5.34 Spesifikasi Pompa (PP-306).....................................................................
61
5.35 Spesifikasi Bak Sedimentasi (BS-401) ....................................................
62
5.36 Spesifikasi Tangki Alum (ST-401) ..........................................................
62
5.37 Spesifikasi Tangki Kaporit (ST-402) .......................................................
63
5.38 Spesifikasi Tangki Soda Kaustik .............................................................
63
5.39 Spesifikasi Clarifer (CF-401)...................................................................
64
5.40 Spesifikasi Sand Filter (SF-401) ..............................................................
64
5.41 Spesifikasi Tangki Air Filter (FWT-401) ...............................................
65
5.42. Spesifikasi Dosmetic Water Tank (DOWT-401) ....................................
65
5.43 Spesifikasi Hydran Water Tank (HWT-401) ...........................................
66
5.44 Spesifikasi Cooling Tower (CT-401) ......................................................
66
5.45 Spesifikasi Tangki Asam Sulfat (ST-404) ...............................................
67
5.46 Spesifikasi Tangki Dispersan (ST-405) ...................................................
67
5.47 Spesifikasi Tangki Inhibitor (ST-406) .....................................................
68
5.48 Spesifikasi Cation Exchanger (CE-401)..................................................
68
5.49 Spesifikasi Anion Exchanger (AE-401) ...................................................
69
5.50 Spesifikasi Demin Water Tank (DWT-401).............................................
69
5.51 Spesifikasi Dearator (DE-401) ................................................................
70
5.52 Spesifikasi Tangki Hidrazin (ST-407) .....................................................
70
5.53 Spesifikasi Boiler (B-401)........................................................................
71
5.54 Spesifikasi Tangki Bahan Bakar (ST-408) ..............................................
71
5.55 Spesifikasi Blower Steam (BS-401).........................................................
72
5.56 Spesifikasi Air Dryer (AD-401)...............................................................
72
xx
5.57 Spesifikasi Air Compresor (AC-401) ......................................................
72
5.58 Spesifikasi Blower Udara 1 (BU-401) .....................................................
73
5.59 Spesifikasi Blower Udara 2 (BU-402) .....................................................
73
5.60 Spesifikasi Generator Listrik (GS-401) ...................................................
73
5.61 Spesifikasi Bak Pengenceran (BP-401) ...................................................
74
5.62 Spesifikasi Pompa (PU-401) ....................................................................
74
5.63 Spesifikasi Pompa (PU-402) ....................................................................
75
5.64 Spesifikasi Pompa (PU-403) ....................................................................
75
5.65 Spesifikasi Pompa (PU-404) ....................................................................
76
5.66 Spesifikasi Pompa (PU-405) ....................................................................
76
5.67 Spesifikasi Pompa (PU-406) ....................................................................
77
5.68 Spesifikasi Pompa (PU-407) ....................................................................
77
5.69 Spesifikasi Pompa (PU-408) ....................................................................
78
5.70 Spesifikasi Pompa (PU-409) ....................................................................
78
5.71 Spesifikasi Pompa (PU-410) ....................................................................
79
5.72 Spesifikasi Pompa (PU-411) ....................................................................
79
5.73 Spesifikasi Pompa (PU-412) ....................................................................
80
5.74 Spesifikasi Pompa (PU-413) ....................................................................
80
5.75 Spesifikasi Pompa (PU-414) ....................................................................
81
5.76 Spesifikasi Pompa (PU-415) ....................................................................
81
6.1 Kebutuhan Air Untuk Air Pendingin .........................................................
85
6.2 Kebutuhan Air Untuk Air Umpan Boiler...................................................
88
6.3 Kebutuhan Air Untuk Proses .....................................................................
90
6.4 Tingkat Kebutuhan Informasi dan Sistem Pengendalian ...........................
107
6.5 Pengendalian Variabel Utama Proses .......................................................
108
8.1 Jadwal Kerja Masing-Masing Regu ...........................................................
134
8.2 Perincian Tingkat Pendidikan ....................................................................
136
8.3 Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat ...................................................
137
8.4 Jumlah Karyawan Berdasarkan Jabatan.....................................................
138
9.1 Fixed Capital Investment ...........................................................................
144
9.2 Manufacturing cost ....................................................................................
146
9.3 General Expenses.......................................................................................
147
xxi
9.4 Hasil Uji Kelayakan Ekonomi ..................................................................
xxii
150
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.1. Grafik Impor Epichlorohydrin di Indonesia ..........................................
4
1.2. Grafik Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Karet ..............................
6
1.3. Grafik Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Resin Epoxy ...................
7
1.4. Grafik Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Detergen .........................
9
1.5. Grafik Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Kosmetik, Obat, Sabun dan
Pasta Gigi ................................................................................................
10
1.6. Lokasi Pabrik ..........................................................................................
13
4.1. Neraca Massa MT-101 ..........................................................................
27
4.2. Neraca Massa MT-102 ..........................................................................
28
4.3. Neraca Massa RE-201 ...........................................................................
29
4.4. Neraca Massa CO-201 ...........................................................................
29
4.5. Neraca Massa DE-301 ...........................................................................
30
4.6. Menara Distilasi (DC-301) ....................................................................
31
4.7. Condensor (CD-301) .............................................................................
32
4.8. Reboiler (RB-301) ..................................................................................
32
4.9. Menara Distilasi (DC-302) .....................................................................
33
4.10. Condensoor (CD-302) ............................................................................
34
4.11. Reboiler (RB-302) ..................................................................................
35
7.1. Lokasi Pabrik .......................................................................................... 115
7.2. Tata Letak Pabrik .................................................................................... 116
7.3. Tata Letak Alat Proses ............................................................................ 117
8.1. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................. 122
9.1. Kurva Break Even Point dan Shut Down Point ...................................... 149
9.2. Kurva Cummulative Cash Flow Metode DCF ........................................ 150
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia
sebagai
negara
berkembang
sedang
giat
melaksanakan
pembangunan di segala bidang guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Salah satu bidang pembangunan yang paling diharapkan dapat memacu
kemajuan bangsa adalah bidang ekonomi dan salah satu sektor dalam bidang
ekonomi adalah sektor industri. (Analisa, 2008).
Perkembangan industri di Indonesia khususnya industri kimia semakin pesat,
baik industri yang memproduksi bahan jadi maupun bahan baku antara
(intermediate). Kebutuhan bahan baku antara (intermediate) di Indonesia
selama ini sebagian dipenuhi oleh produk dalam negeri sedangkan beberapa
bahan lainnya masih di impor dari luar negeri. Oleh karena itu, pembangunan
industri dalam negeri yang menyediakan bahan baku antara (intermediate)
perlu dikembangkan lagi.
Salah satu bahan baku antara (intermediet) yang banyak digunakan adalah
epichlorohydrin. Epichlorohydrin digunakan untuk pembuatan gliserol, resin
dan lainnya. Epichlorohydrin dengan rumus kimia C3H5ClO (1-chloro-2,3epoxy-propane) adalah cairan tak berwarna yang bersifat mudah terbakar,
2
beracun, larut dalam bahan pelarut organik dan sedikit larut dalam air (Perry,
1984)
1.2 Kegunaan Produk
Epichlorohydrin banyak digunakan sebagai :
1. Bahan dasar pembuatan karet
2. Bahan baku intermediate dari produk gliserol antara lain untuk
pembuatan obat, kosmetik, sabun dan pasta gigi
3. Sebagai ion-exchanger resins untuk water treatment
4. Sebagai surface active agent pada deterjen
5. Kegunaan lainnya meliputi zat tahan karat dan perekat lapisan, pembasmi
serangga, zat aktif permukaan, zat pengering dan pencegah korosi
Berdasarkan uraian diatas banyak kegunaan dari epichlorohydrin maka
timbul pemikiran untuk mendirikan pabrik epichlorohydrin agar dapat
memenuhi kebutuhan epichlorohydrin di Indonesia dan meningkatkan
komoditas ekspor untuk memenuhi kebutuhan internasional serta membantu
usaha pemerintah dalam meningkatkan pendapatan nasional.
1.3 Ketersediaan Bahan Baku
Bahan
baku
utama
dalam
memproduksi
epichlorohydrin
adalah
dichlorohydrin dan sodium hidroksida. Sodium hidroksida diperoleh dari PT
Pindo Delli, Karawang-Jawa Barat adapun dichlorohydrin dan solvent
trichloropropan diperoleh impor dari Solvay, Jepang.
3
Dengan
memperhatikan
hal
diatas
maka
pra-rancangan
pabrik
ephichlorohyrin layak untuk didirikan dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Dari aspek bahan baku, kebutuhan akan dichlorohydrin dan sodium
hidroksida dapat tercukupi dengan baik.
b. Dapat merangsang berdirinya industri-industri kimia yang menggunakan
bahan baku epichlorohydrin.
c. Dapat memperluas lapangan kerja.
1.4 Kapasitas Rancangan
Dalam menentukan kapasitas pabrik epichlorohydrin perlu diperhatikan
beberapa
pertimbangan
yaitu
kebutuhan
akan
epichlorohydrin
dan
ketersediaan bahan baku.
Selama ini epichlorohydrin di Indonesia diperoleh impor dari negara Jepang,
Korea, Taiwan, China, Thailand, Singapur, United State, Jerman, Belgia, dan
Swedia.
4
1. Data Impor Epichlorohydrin pada Tabel 1.1:
Tabel 1.1 Data Impor Epichlorohydrin di Indonesia
Tahun
Ton
2007
1.580,41
2008
2.033,39
2009
2.536,88
2010
5.128,08
2011
6.342,55
2012
9.148,15
Sumber: BPS 2007-2012
Gambar 1.1 Grafik Impor Epichlorohydrin di Indonesia
5
Untuk menghitung kebutuhan impor epichlorohydrin tahun
berikutnya maka menggunakan persamaan garis lurus :
y = ax + b
Keterangan : y = kebutuhan impor epichlorohydrin (ton/tahun)
x = tahun
b = intercept
a = gradien garis miring
Diperoleh persamaan garis lurus:
y = 1513 x – 3035982 (ton/tahun)
Dari persamaan di atas diketahui bahwa kebutuhan impor
epichlorohydrin di Indonesia pada tahun 2020 adalah :
y = (1513 x 2020) - 3035982
y = 20.278 ton/tahun
a. Data Kebutuhan Epichlorohydrin di Indonesia
Untuk menentukan kapasitas pabrik epichlorohydrin, maka
dilakukan prediksi kebutuhan epichlorohydrin pada tahun 2020
dengan cara mengregresi kebutuhan pabrik yang menggunakan
epichlorohydrin hingga 2020. Adapun pabrik yang menggunakan
epichlorohydrin adalah pabrik karet, pabrik resin epoxy, pabrik
detergen dan pabrik kosmetik, obat, sabun serta pasta gigi.
Kebutuhan pada tiap-tiap jenis pabrik tersebut adalah sebagai
berikut:
6
Data kebutuhan epichlorohydrin di pabrik karet pada Tabel
1.2
Tabel 1.2 Data Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik
Karet
Tahun
Ton
2006
7224
2007
7949
2008
8316
2009
8484
2010
10752
Sumber : https://gatotibnusantosa.files.wordpress.com
Grafik 1.2 Grafik Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Karet
Dari regresi linier pada grafik 1.2 diperoleh persamaan sebagai
berikut:
y = 759,15x – 1515828,30
dimana y adalah kapasitas (ton) dan x adalah tahun
7
Dari
persamaan
diatas
diperoleh
data
kebutuhan
epichlorohydrin pada pabrik karet tahun 2020 adalah 17.655
ton/tahun.
Data kebutuhan epichlorohydrin di pabrik resin epoxy pada
Tabel 1.3
Tabel 1.3 Data Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik
Resin Epoxy
Tahun
Ton
2009
6000
2010
6884
2011
8170
2012
11252
2013
11388
Sumber: BPS 2007-2013
Grafik 1.3 Grafik Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Resin Epoxy
8
Dari regresi linier pada grafik 1.3 diperoleh persamaan sebagai
berikut:
y = 1514,4x – 3036719,4
dimana y adalah kapasitas (ton) dan x adalah tahun
Dari
persamaan
diatas
diperoleh
data
kebutuhan
epichlorohydrin pada pabrik resin epoxy tahun 2020 adalah
22.369 ton/tahun.
Data kebutuhan epichlorohydrin di pabrik detergen pada Tabel
1.4
Tabel 1.4 Data kebutuhan epichlorohydrin di pabrik
detergen
Tahun
Ton
2009
11850
2010
14101
2011
16780
2012
19969
Sumber: http://daftarperusahaanindonesia.com/
9
Grafik 1.4 Grafik kebutuhan epichlorohydrin di pabrik detergen
Dari regresi linier pada Grafik 1.4 diperoleh persamaan
sebagai berikut:
y = 2703,6x – 5419912,8
dimana y adalah kapasitas (ton) dan x adalah tahun
Dari
persamaan
diatas
diperoleh
data
kebutuhan
epichlorohydrin pada pabrik detergen tahun 2020 adalah
41.359 ton/tahun.
10
Data kebutuhan epichlorohydrin di pabrik kosmetik, obat,
sabun dan pasta gigi pada Tabel 1.5
Tabel 1.5 Data kebutuhan epichlorohydrin di pabrik
kosmetik, obat, sabun dan pasta gigi
Tahun
Ton
2009
4910
2010
8638
2011
11836
2012
14845
2013
14373
Sumber: BPS 2009-2013
Grafik 1.5 Grafik kebutuhan epichlorohydrin di pabrik kosmetik,
obat, sabun dan pasta gigi
Dari regresi linier pada Grafik 1.5 diperoleh persamaan
sebagai berikut:
y = 2513,4x – 5043526,78
dimana y adalah kapasitas (ton) dan x adalah tahun
11
Dari
persamaan
diatas
diperoleh
data
kebutuhan
epichlorohydrin pada pabrik kosmetik, obat, sabun dan pasta
gigi tahun 2020 adalah 33.541 ton/tahun.
Berdasarkan
masing
epichlorohydrin,
masing
maka
prediksi
diperoleh
jumlah
jumlah
kebutuhan
kebutuhan
epichlorohydrin total tahun 2020 adalah 114.924 ton/tahun.
Maka peluang kapasitas pendirian pabrik epichlorohydrin di tahun
2020 dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
KP = JK – IMP
Ket: KP = Kapasitas Pabrik Epichlorohydrin Tahun 2020
(ton/tahun)
JK = Jumlah Kebutuhan Epichlorohydrin Tahun 2020
(ton/tahun)
KP= 114.924 ton/tahun – 20.278 ton/tahun
KP = 94.646 ton/tahun
Sehingga diperoleh kapasitas pabrik epichlorohydrin tahun 2020
adalah
sebesar
94.646
ton/tahun.
Berdasarkan
kebutuhan
epichlorohydrin yang besar, maka prarancangan pabrik ini layak
untuk didirikan.
12
2. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pabrik epichlorohydrin ini adalah
sodium hidroksida dan dichlorohydrin. Sodium hidroksida diperoleh
dari PT.Pindo Delli, Karawang-Jawa Barat dengan kapasitas produksi
50.000 ton/tahun sedangkan dichlorohydrin diperoleh dengan impor
dari Solvay Company, Jepang dengan apasitas produksi 150.000
ton/tahun.
3. Kapasitas pabrik yang sudah ada
Di Indonesia belum terdapat pabrik epichlorohydrin, sehinga pabrik
ini sangat layak untuk didirikan.
Dengan memperhatikan ketiga hal di atas, maka dalam pra-rancangan pabrik
epichlorohydrin
dengan
prediksi
kebutuhan
dalam
negeri
akan
epichlorohydrin pada tahun 2020 adalah sebesar 94.646 ton/tahun sehingga
dipilih kapasitas 53% dari kebutuhan dalam negri yaitu sebesar
ton/tahun.
50.000
13
1.5 Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting dalam perancangan suatu
pabrik, karena berhubungan langsung dengan nilai ekonomis dari pabrik yang
akan didirikan.
Gambar 1.6 Lokasi Pabrik
Pertimbangan pemilihan lokasi pada umumnya sebagai berikut:
a. Persediaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pabrik epichlorohydrin ini adalah
sodium hidroksida dan dichlorohydrin. Sodium hidroksida diperoleh dari
PT.Pindo Delli, Karawang-Jawa Barat dengan kapasitas produksi NaOH
50.000 ton/tahun sedangkan dichlorohydrin diperoleh dengan impor dari
Solvay Company, Jepang dengan kapasitas produksi 150.000 ton/tahun.
14
b. Pemasaran.
Produk pabrik ini merupakan produk yang kebutuhannya masih di import,
dengan adanya pabrik ini diharapkan pemasarannya dapat memenuhi
kebutuhan dalam negeri yang selama ini masih import.
Epichlorohydrin
dipasarkan
ke
pabrik
yang
menggunakan
epichlorohydrin, pabrik karet, detergen, resin epoxy, pabrik kosmetik,
obat, sabun dan pasta gigi. Sebagian besar dari pabrik tersebut berada di
pulau Jawa, seperti Karawang, Jakarta, Bekasi dan Surabaya sehingga
pabrik ini bisa didirikan di Purwakarta.
c. Tenaga Listrik
Penyediaan tenaga listrik dipenuhi dari PLN dan generator.
d. Persediaan air
Mengingat lokasi pabrik yang terletak di daerah Purwakarta, maka
kebutuhan air dipenuhi dari Bendugan Jatiluhur.
e. Transportasi
Transportasi
sangat
dibutuhkan
sebagai
penunjang
utama
untuk
penyediaan bahan baku dan pemasaran produk. Di lokasi ini terdapat
transportasi yang lancar baik darat dan laut, sehingga arus dari bahan baku
impor lebih mudah dan lancar serta transportasi darat yang memiliki
infrastruktur yang cukup baik. Keadaan tersebut dapat mempermudah
pemasaran produk.
15
f. Waste deposal
Hal ini merupakan persoalan penting karena pabrik diharuskan tidak
membuang sisa-sisa yang membahayakan kesehatan. Sisa-sisa buangan
sebelum dibuang diolah dulu di unit pengolahan limbah dan buangan yang
tidak berbahaya dan tidak terpakai tersebut dialirkan ke sungai yang
letaknya dekat pabrik.
g. Tenaga Kerja.
Tenaga kerja merupakan hal yang cukup penting untuk menunjang
kelancaran proses produksi. Sebagian tenaga kerja yang dibutuhkan adalah
tenaga kerja yang berpendidikan kejuruan atau menengah kejuruan.
Penyediaan tenaga kerja diperoleh dari Purwakarta dan sekitarnya,
sehingga dalam perekrutan tenaga kerja tidak akan mengalami kendala.
h. Kebijakan pemerintah
Pendirian suatu pabrik perlu mempertimbangkan faktor kebijakan
pemerintah yang terkait didalamnya, kebijaksanaan pengembangan
industri, hubungannya dengan pemerataan kesempatan kerja dan
kesejahteraan masyarakat. Letak pabrik ini di daerah yang memang telah
disediakan oleh pemerintah daerah Purwakarta khusus untuk kawasan
industri terpadu (jauh dari kepadatan penduduk dan tersedianya cadangan
air yang cukup banyak). Oleh karena itu pembangunan dan pengembangan
di daerah tersebut tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2012, Continuous Process for preparing
Dichlorohydrin, Patent WO2014064127A1
Epichlorohydrin
from
Anonim, 1984, Continuous Process for production Epichlorohydrin, United States
Patent, USA
Anonim, 2013, equipment Cost, www.matche.com (Accessed 18 Mei 2015)
Aries, R.S., Newton, R.D., 1955, Chemical Engineering Cost Estimation, McGrawHill Book Company, New York
Brown.G.George., 1950, Unit Operation 6ed, Wiley&Sons, USA.
Brownell, L.E., Young, E.H., 1959, Process Equipment Design Vessel Design,
Michigan
Coulson, J.M., and Richardson, J.F., 1989, An Introduction to Chemical Engineering,
Allyn and Bacon Inc., Massachusets
Evans, F.L., 1980, “Equipment Design Handbook”, Vol. 1, 2nd ed., Gulf Publishing
Co., Houston.
Fogler.A.H.Scott, 1999, Elements of Chemical Reaction Engineering, Prentice Hall
International Inc, New Jersey.
Geankoplis, C.J., 2003, Transport Processes and Unit Operations, 4nd ed., PrenticeHall International, Tokyo
Himmeblau.David., 1996, Basic Principles and
Engineering, Prentice Hall Inc, New Jersey.
Calculation
in
Chemical
http://daftarperusahaanindonesia.com
https://gatotibnusantosa.files.wordpress.com
Kern, D.Q., 1950, Process Heat Transfer, McGraw Hill International Book
Company, Singapura
153
Kirk, R.E., Othmer, V.R., 1999, Encyclopedia of Chemical Technology, John Wiley
& Sons Inc., New York
Ludwig, E.E., 1965, Applied Process Design for Chemical and Petrochemical Plants,
volume 1, Gulf Publishing Company, Houston
Megyesy.E.F., 1983, Pressure Vessel Handbook, Pressure Vessel Handbook
Publishing Inc, USA.
Perry, R.H., Green, D., 1997, Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 7th ed.,
McGraw Hill Companies Inc., USA.
Peters, M.S., Timmerhaus, K.D., West, R.E., 2003, Plant Design and Economics for
Chemical Engineers, 5th ed., Mc-Graw Hill, New York.
Powell, S.T., 1954, Water Conditioning for Industry, 1st ed., McGraw-Hill Book
Company, Inc., New York.
Rase, H.F., Holmes, J.R., 1977, Chemical Reactor Design for Process Plant, vol 2 :
Principles and Techniques, John Wiley & Sons Inc., Kanada
Smith, J.M., Van Ness, H.C., Abbott, M.M., 2001, Introduction to Chemical
Engineering Thermodynamics, 6th ed, McGraw-Hill Book Company, Inc.,
New York.
Treyball, R.E., 1979, “Mass Transfer Operations”, 3rd ed., McGraw Hill Book
Kogakusha, Tokyo
Ullmann’s, 1999, Encyclopedia of
Verlagsgesellschaft, Weinheim
Industrial
Chemistry,
vol.A11,
VCH
Ullrich, G.D., 1984, A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics, John Wiley & Sons, New York.
Walas, S.M., 1988, Chemical Process Equipment, 3rd ed., Butterworths series in
chemical engineering, USA
Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, McGraw Hill Companies Inc.,
USA
www.bps.go.id, Data Import Epichlorohydrin 5 Januari 2015
www.che.com, CE indeks, 5 Januari 2015.
154
www.osha.gov, Harga bahan kimia, 5 Januari 2015
www.pln.co.id, Tarif listrik, 5 Januari 2015.
www.alibaba.com, Harga bahan kimia, 5 Januari 2015
ANGAN PABRIK EPICHLOROHYDRI
RIN DARI
DICHLOROHYD
YDRIN DAN SODIUM HIDROKSIDA
DA DENGAN
KA
KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN
(P
(Perancangan Menara Distilasi (DC-301))
(Skripsi)
Oleh
ADEK AYSAH RAMADHANI
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTA
LTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMP
PUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
ABSTRAK
PRARANCANGAN PABRIK EPICHLOROHYDRIN
DARI DICHLOROHYDRIN DAN SODIUM HIDROKSIDA
KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN
(Perancangan Menara Distilasi (DC-301))
Oleh
ADEK AYSAH RAMADHANI
Pabrik epichlorohydrin berbahan baku dichlorohydrin dan sodium hidroksida,
akan didirikan di Purwakarta, Jawa Barat. Pabrik ini berdiri dengan
mempertimbangkan ketersediaan bahan baku, sarana transportasi yang memadai,
tenaga kerja yang mudah didapatkan dan kondisi lingkungan.
Pabrik direncanakan memproduksi epichlorohydrin sebanyak 50.000 ton/tahun,
dengan waktu operasi 24 jam/hari, 330 hari/tahun. Bahan baku yang digunakan
adalah dichlorohydrin sebanyak 862,78 kg/jam dan sodium hidroksida sebanyak
795,29 kg/jam.
Jumlah karyawan sebanyak 175 orang dengan bentuk perusahaan adalah
Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur organisasi line dan staff.
Dari analisis ekonomi diperoleh:
Fixed Capital Investment (FCI)
= Rp 451.126.572.835,51,Working Capital Investment (WCI)
= Rp 78.049.580.075,35,Total Capital Investment (TCI)
= Rp 529.176.152.910,86,Break Even Point (BEP)
= 52%
Shut Down Point (SDP)
= 30%
Pay Out Time after Taxes (POT)a
= 3 tahun
Return on Investment after Taxes (ROI)a
= 20 %
Annual Net Profit (Pa)
= Rp 99.679.724.646,25/tahun
Mempertimbangkan paparan di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik
epichlorohydrin ini dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang
menguntungkan dan mempunyai masa depan yang baik.
ABSTRACT
PRADESIGN OF EPICHLOROHYDRIN PLANT
FROM DICHLOROHYDRIN AND SODIUM HYDROXIDE
CAPACITY 50.000 TONS/YEAR
(Design Distillation Columns (DC-301))
By
ADEK AYSAH RAMADHANI
A plant to produce epichlorohydrin from dichlorohydrin and sodium hydroxide is
planned to be located at Purwakarta, West Java. The plant is established by
considering availability of raw materials, transportation facilities, readily available
labor and environmental conditions.
Capacity of the plant is 50.000 tons/year operating 24 hour/day and 330 working
days/year. The plant required 862,78 kg/hr dichlorohydrin and 795,29 kg/hr
sodium hydroxide.
Quantity of labor is around 175 people. The plant is managed as a Limited
Liability Company (PT), which is headed by a Director who is assisted by a
Director of Production and Director of Finance. The company is organized in the
form of line and staff structure. From analysis of the plant economy is obtained:
Fixed Capital Investment (FCI)
= Rp 451.126.572.835,51,Working Capital Investment (WCI)
= Rp 78.049.580.075,35,Total Capital Investment (TCI)
= Rp 529.176.152.910,86,Break Even Point (BEP)
= 52%
Shut Down Point (SDP)
= 30%
Pay Out Time after Taxes (POT)a
= 3 year
Return on Investment after Taxes (ROI)a
= 20 %
Annual Net Profit (Pa)
= Rp 99.679.724.646,25/year
By considering above the summary, it is suitable study further the epichlorohydrin
plant since plant is profitable and has good prospects.
PRARANCANGAN PABRIK EPICHLOROHYDRIN DARI
DICHLOROHYDRIN DAN SODIUM HIDROKSIDA
KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN
(Perancangan Menara Distilasi (DC-301))
Oleh
ADEK AYSAH RAMADHANI
(Skripsi)
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Teknik
Pada
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 22 Maret
1991, sebagai anak kelima dari lima bersaudara, dari pasangan
Bapak H. Sukimin (Alm) dan Ibu Siti Romlah.
Penulis telah menyelesaikan pendidikan sebelumnya di TK Pembina pada tahun
1997, Sekolah Dasar (SD) di SD N 1 Pahoman pada tahun 2003, Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di SMP N 1 Bandar Lampung pada tahun 2006 dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA N 4 Bandar Lampung pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui jalur PKAB. Selama menjadi
mahasiswa, penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan yaitu, Himpunan
Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEMIA) FT Unila sebagai Kepala Departemen
Dana dan Usaha Periode 2011-2012.
Pada tahun 2013, penulis melakukan Kerja Praktek di PT Semen Baturaja Pabrik
Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan di Unit Process
Engineering dengan tugas Khusus Evaluasi Kinerja Rotary Kiln. Pada tahun
2013-2014 melakukan penelitian dengan judul “Optimisasi Biaya Proses
Pembuatan Biobriket dari Kulit Ubi Kayu dan Sekam Padi sebagai Bahan Bakar
Padat”
MOTO
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(Al-insyirah :5)
Belajarlah memenangkan diri, karena sejatinya setiap hal dan usaha
yang dilakukan bearawal dari dirimu sendiri.
Syukuri apa yang ada
SANWACANA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas karunia dan
rahmatNya sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan. Tugas akhir dengan judul
“Prarancangan Pabrik Epichlorohydrin dari Dichlorohydrin dan Sodium
Hidroksida dengan Kapasitas 50.000 Ton/Tahun” dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh derajat kesarjanaan (S-1) di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Suharno, B.Sc., M.S., M.Sc. Ph.D. selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Lampung.
2. Bapak Ir. Azhar, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas
Lampung
3. Ibu Simparmin Br. Ginting, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing I, yang
telah memberikan pengarahan, masukan, bimbingan, kritik dan saran selama
penyelesaian tugas akhir.
4. Ibu Yuli Darni, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing II, atas ilmu, saran,
masukan dan pengertiannya dalam penyelesaian tugas akhir. Semoga ilmu
bermanfaat yang diberikan dapat berguna dikemudian hari.
5. Bapak Edwin Azwar, S.T., P.GD., M.T.A., Ph.D., selaku Dosen Penguji I
yang telah memberikan saran dan kritik, atas semua ilmu yang telah penulis
dapatkan.
6. Ibu Lia Lismeri, S.T., M.T, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan
saran dan kritik, juga selaku dosen atas semua ilmu yang telah penulis
dapatkan.
7. Seluruh Dosen Teknik Kimia Universitas Lampung, atas semua ilmu dan
bekal masa depan yang akan selalu bermanfaat.
8. Keluargaku tercinta, Bapak dan Ibu, atas pengorbanan, doa, cinta dan kasih
sayang yang selalu mengiringi disetiap langkahku. Kakak–kakak ku atas kasih
sayang, doa, dukungan, kepercayaan, ketulusan, bantuan dan semangat.
9. Redilla Pratiwi S., selaku rekan seperjuangan dalam suka dan duka yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir.
10. Teman-teman terbaik Innes Aliya P., Tiya Safitri, Mustaina, Wiwit Ratna J.,
Trigustiani, Dery Widiana, Juni Kartika P.S., Rizki Novitantri., Regina
Anggun, dan Engki Julianto
atas motivasi, doa, dukungan dan segala
semangatnya yang telah mengiringi perjalanan kuliah penulis dalam suka dan
duka.
11. Teman-teman angktan 2009 di Teknik Kimia Vian, Ngudi, Manuel, Ridho,
Mu’arif, Andi, Ardi, Donni, Hermanto, Ahdan, Tosty dan Lidia. Terima kasih
atas bantuan semangatnya selama penulismenyelesaikan tugas akhir ini dan
persaudaraannya dari awal kuliah sampai saat ini. Sukses untuk kita semua.
12. Kakak tingkat dan adek tingkat yang telah membantu penulis meyelesaikan
tugas akhir ini.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
Penulis berharap agar skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
Bandar Lampung, 10 Juli 2015
Penulis,
Adek Aysah Ramadhani
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................................
xv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xxiii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................
1
1.2 Kegunaan Produk .......................................................................................
2
1.3 Ketersediaan Bahan Baku ..........................................................................
2
1.4 Kapasitas Rancangan ..................................................................................
3
1.5 Lokasi Pabrik..............................................................................................
13
II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
2.1 Jenis – Jenis Proses ....................................................................................
16
2.2 Pemilihan Proses .......................................................................................
17
2.3 Uraian Proses ............................................................................................
22
III. SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK
3.1 Bahan Baku ..............................................................................................
24
3.2 Produk .......................................................................................................
26
IV. NERACA MASSA DAN ENERGI
4.1 Neraca Massa ...........................................................................................
27
4.2 Neraca Energi............................................................................................
36
xv
V. SPESIFIKASI PERALATAN
5.1 Peralatan Proses .......................................................................................
40
5.2 Peralatan Utilitas ......................................................................................
62
VI. UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
6.1 Kebutuhan Air..........................................................................................
83
6.2 Sistem Penyedia Steam ............................................................................
99
6.3 Unit Penyedia Udara Instrumen ...............................................................
100
6.4 Unit Pembangkit Tenaga Listrik ..............................................................
101
6.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar...................................................................
101
6.6 Laboratorium............................................................................................
102
6.7 Pengolahan Limbah..................................................................................
108
VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK
7.1 Lokasi Pabrik ...........................................................................................
110
7.2 Tata Letak Pabrik .....................................................................................
114
7.3 Prakiraan Areal Lingkungan ...................................................................
114
VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN
8.1 Bentuk Perusahaan .................................................................................
118
8.2 Struktur Organiasi Perusahaan ...............................................................
119
8.3 Tugas dan Wewenang ............................................................................
123
8.4 Status Karyawan dan Sistem Penggajian ..............................................
131
8.5 Pembagian Jam Kerja Karyawan ...........................................................
132
8.6 Penggolongan Jabatan dan Jumlah Karyawan ......................................
135
8.7 Kesejahteraan Karyawan........................................................................
139
xvi
IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
9.1 Investasi ...................................................................................................
143
9.2 Evaluasi Ekonomi....................................................................................
147
9.3 Angsuran Pinjaman .................................................................................
149
9.4 Discounted Cash Flow.............................................................................
149
X. KESIMPULAN DAN SARAN
10.1 Kesimpulan...............................................................................................
151
10.2 Saran .........................................................................................................
151
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA
LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI
LAMPIRAN C SPESIFIKASI PERALATAN
LAMPIRAN D UTILITAS
LAMPIRAN E INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
LAMPIRAN F TUGAS KHUSUS
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Data Impor Epichlorohydrin di Indonesia .................................................
4
1.2 Data Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Karet.....................................
6
1.3 Data Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Resin Epoxy .........................
7
1.4 Data Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Detergen ...............................
8
1.5 Data Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Kosmetik, Obat, Sabun dan Pasta
gigi .............................................................................................................
10
2.1 Harga Bahan Baku dan Produk ..................................................................
17
2.2 Data Energi Gibbs (Δ Gf°) ..........................................................................
20
2.3 Perbandingan Proses Pembuatan Epichlorohydrin ....................................
21
4.1 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa MT-101 start up ...........................
27
4.2 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa MT-101 steady state.....................
28
4.3 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa MT-102.........................................
28
4.4 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa RE-201 .........................................
29
4.5 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa CO-201 .........................................
30
4.6 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa DE-301 .........................................
30
4.7 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa DC-301 .........................................
31
4.8 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa CD-301 .........................................
32
4.9 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa RB-301 .........................................
33
4.10 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa DC-302 .......................................
34
4.11 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa CD-302 .......................................
34
4.12 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa RB-302 .......................................
35
4.13 Data Hasil Perhitungan Neraca Massa Overall........................................
36
4.14 Neraca Energi MT-101 ...........................................................................
36
4.15 Neraca Energi MT-102 ...........................................................................
37
4.16 Neraca Energi HE-101 ............................................................................
37
4.17 Neraca Energi HE-102 ............................................................................
37
xviii
4.18 Neraca Energi HE-103 ............................................................................
37
4.19 Neraca Energi RE-201 ............................................................................
38
4.20 Neraca Energi CO-201............................................................................
38
4.21 Neraca Energi DE-301 ............................................................................
38
4.22 Neraca Energi HE-301 ............................................................................
39
4.23 Neraca Energi DC-301............................................................................
39
4.24 Neraca Energi DC-302............................................................................
39
4.25 Neraca Energi HE-302 ............................................................................
39
5.1 Spesifikasi Tangki C3H5Cl2O (ST-101) .....................................................
40
5.2 Spesifikasi Tangki NaOH (ST-102)...........................................................
41
5.3 Spesifikasi Tangki C3H5Cl3 (ST-103)........................................................
41
5.4 Spesifikasi Tangki C3H5ClO (ST-104) ......................................................
42
5.5 Spesifikasi Mixing Tank (MT-101)............................................................
43
5.6 Spesifikasi Mixing Tank NaOH (MT-102) ...............................................
44
5.7 Spesifikasi Reaktor (RE-201) ....................................................................
45
5.8 Spesifikasi Heater (HE-101) ......................................................................
46
5.9 Spesifikasi Heater (HE-102) ......................................................................
46
5.10 Spesifikasi Heater (HE-103) ....................................................................
47
5.11 Spesifikasi Heater (HE-301) ...................................................................
47
5.12 Spesifikasi Heater (HE-302) ....................................................................
48
5.13 Spesifikasi Cooler (CO-201)....................................................................
48
5.14 Spesifikasi Decanter (DE-301) ................................................................
49
5.15 Spesifikasi Menara Distilasi (DC-301) ....................................................
49
5.16 Spesifikasi Menara Distilasi (DC-302) ....................................................
50
5.17 Spesifikasi Condensor (CD-301) .............................................................
51
5.18 Spesifikasi Condensor (CD-302) .............................................................
52
5.19 Spesifikasi Reboiler (RB-301) .................................................................
53
5.20 Spesifikasi Reboiler (RB-302) .................................................................
54
5.21 Spesifikasi Accumulator (AC-301)..........................................................
54
5.22 Spesifikasi Accumulator (AC-302)..........................................................
55
5.23 Spesifikasi Pompa (PP-101).....................................................................
55
5.24 Spesifikasi Pompa (PP-102)....................................................................
56
xix
5.25 Spesifikasi Pompa (PP-103).....................................................................
56
5.26 Spesifikasi Pompa (PP-104).....................................................................
57
5.27 Spesifikasi Pompa (PP-105).....................................................................
57
5.28 Spesifikasi Pompa (PP-201).....................................................................
58
5.29 Spesifikasi Pompa (PP-301).....................................................................
58
5.30 Spesifikasi Pompa (PP-302).....................................................................
59
5.31 Spesifikasi Pompa (PP-303).....................................................................
59
5.32 Spesifikasi Pompa (PP-304).....................................................................
60
5.33 Spesifikasi Pompa (PP-305).....................................................................
60
5.34 Spesifikasi Pompa (PP-306).....................................................................
61
5.35 Spesifikasi Bak Sedimentasi (BS-401) ....................................................
62
5.36 Spesifikasi Tangki Alum (ST-401) ..........................................................
62
5.37 Spesifikasi Tangki Kaporit (ST-402) .......................................................
63
5.38 Spesifikasi Tangki Soda Kaustik .............................................................
63
5.39 Spesifikasi Clarifer (CF-401)...................................................................
64
5.40 Spesifikasi Sand Filter (SF-401) ..............................................................
64
5.41 Spesifikasi Tangki Air Filter (FWT-401) ...............................................
65
5.42. Spesifikasi Dosmetic Water Tank (DOWT-401) ....................................
65
5.43 Spesifikasi Hydran Water Tank (HWT-401) ...........................................
66
5.44 Spesifikasi Cooling Tower (CT-401) ......................................................
66
5.45 Spesifikasi Tangki Asam Sulfat (ST-404) ...............................................
67
5.46 Spesifikasi Tangki Dispersan (ST-405) ...................................................
67
5.47 Spesifikasi Tangki Inhibitor (ST-406) .....................................................
68
5.48 Spesifikasi Cation Exchanger (CE-401)..................................................
68
5.49 Spesifikasi Anion Exchanger (AE-401) ...................................................
69
5.50 Spesifikasi Demin Water Tank (DWT-401).............................................
69
5.51 Spesifikasi Dearator (DE-401) ................................................................
70
5.52 Spesifikasi Tangki Hidrazin (ST-407) .....................................................
70
5.53 Spesifikasi Boiler (B-401)........................................................................
71
5.54 Spesifikasi Tangki Bahan Bakar (ST-408) ..............................................
71
5.55 Spesifikasi Blower Steam (BS-401).........................................................
72
5.56 Spesifikasi Air Dryer (AD-401)...............................................................
72
xx
5.57 Spesifikasi Air Compresor (AC-401) ......................................................
72
5.58 Spesifikasi Blower Udara 1 (BU-401) .....................................................
73
5.59 Spesifikasi Blower Udara 2 (BU-402) .....................................................
73
5.60 Spesifikasi Generator Listrik (GS-401) ...................................................
73
5.61 Spesifikasi Bak Pengenceran (BP-401) ...................................................
74
5.62 Spesifikasi Pompa (PU-401) ....................................................................
74
5.63 Spesifikasi Pompa (PU-402) ....................................................................
75
5.64 Spesifikasi Pompa (PU-403) ....................................................................
75
5.65 Spesifikasi Pompa (PU-404) ....................................................................
76
5.66 Spesifikasi Pompa (PU-405) ....................................................................
76
5.67 Spesifikasi Pompa (PU-406) ....................................................................
77
5.68 Spesifikasi Pompa (PU-407) ....................................................................
77
5.69 Spesifikasi Pompa (PU-408) ....................................................................
78
5.70 Spesifikasi Pompa (PU-409) ....................................................................
78
5.71 Spesifikasi Pompa (PU-410) ....................................................................
79
5.72 Spesifikasi Pompa (PU-411) ....................................................................
79
5.73 Spesifikasi Pompa (PU-412) ....................................................................
80
5.74 Spesifikasi Pompa (PU-413) ....................................................................
80
5.75 Spesifikasi Pompa (PU-414) ....................................................................
81
5.76 Spesifikasi Pompa (PU-415) ....................................................................
81
6.1 Kebutuhan Air Untuk Air Pendingin .........................................................
85
6.2 Kebutuhan Air Untuk Air Umpan Boiler...................................................
88
6.3 Kebutuhan Air Untuk Proses .....................................................................
90
6.4 Tingkat Kebutuhan Informasi dan Sistem Pengendalian ...........................
107
6.5 Pengendalian Variabel Utama Proses .......................................................
108
8.1 Jadwal Kerja Masing-Masing Regu ...........................................................
134
8.2 Perincian Tingkat Pendidikan ....................................................................
136
8.3 Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat ...................................................
137
8.4 Jumlah Karyawan Berdasarkan Jabatan.....................................................
138
9.1 Fixed Capital Investment ...........................................................................
144
9.2 Manufacturing cost ....................................................................................
146
9.3 General Expenses.......................................................................................
147
xxi
9.4 Hasil Uji Kelayakan Ekonomi ..................................................................
xxii
150
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.1. Grafik Impor Epichlorohydrin di Indonesia ..........................................
4
1.2. Grafik Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Karet ..............................
6
1.3. Grafik Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Resin Epoxy ...................
7
1.4. Grafik Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Detergen .........................
9
1.5. Grafik Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Kosmetik, Obat, Sabun dan
Pasta Gigi ................................................................................................
10
1.6. Lokasi Pabrik ..........................................................................................
13
4.1. Neraca Massa MT-101 ..........................................................................
27
4.2. Neraca Massa MT-102 ..........................................................................
28
4.3. Neraca Massa RE-201 ...........................................................................
29
4.4. Neraca Massa CO-201 ...........................................................................
29
4.5. Neraca Massa DE-301 ...........................................................................
30
4.6. Menara Distilasi (DC-301) ....................................................................
31
4.7. Condensor (CD-301) .............................................................................
32
4.8. Reboiler (RB-301) ..................................................................................
32
4.9. Menara Distilasi (DC-302) .....................................................................
33
4.10. Condensoor (CD-302) ............................................................................
34
4.11. Reboiler (RB-302) ..................................................................................
35
7.1. Lokasi Pabrik .......................................................................................... 115
7.2. Tata Letak Pabrik .................................................................................... 116
7.3. Tata Letak Alat Proses ............................................................................ 117
8.1. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................. 122
9.1. Kurva Break Even Point dan Shut Down Point ...................................... 149
9.2. Kurva Cummulative Cash Flow Metode DCF ........................................ 150
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia
sebagai
negara
berkembang
sedang
giat
melaksanakan
pembangunan di segala bidang guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Salah satu bidang pembangunan yang paling diharapkan dapat memacu
kemajuan bangsa adalah bidang ekonomi dan salah satu sektor dalam bidang
ekonomi adalah sektor industri. (Analisa, 2008).
Perkembangan industri di Indonesia khususnya industri kimia semakin pesat,
baik industri yang memproduksi bahan jadi maupun bahan baku antara
(intermediate). Kebutuhan bahan baku antara (intermediate) di Indonesia
selama ini sebagian dipenuhi oleh produk dalam negeri sedangkan beberapa
bahan lainnya masih di impor dari luar negeri. Oleh karena itu, pembangunan
industri dalam negeri yang menyediakan bahan baku antara (intermediate)
perlu dikembangkan lagi.
Salah satu bahan baku antara (intermediet) yang banyak digunakan adalah
epichlorohydrin. Epichlorohydrin digunakan untuk pembuatan gliserol, resin
dan lainnya. Epichlorohydrin dengan rumus kimia C3H5ClO (1-chloro-2,3epoxy-propane) adalah cairan tak berwarna yang bersifat mudah terbakar,
2
beracun, larut dalam bahan pelarut organik dan sedikit larut dalam air (Perry,
1984)
1.2 Kegunaan Produk
Epichlorohydrin banyak digunakan sebagai :
1. Bahan dasar pembuatan karet
2. Bahan baku intermediate dari produk gliserol antara lain untuk
pembuatan obat, kosmetik, sabun dan pasta gigi
3. Sebagai ion-exchanger resins untuk water treatment
4. Sebagai surface active agent pada deterjen
5. Kegunaan lainnya meliputi zat tahan karat dan perekat lapisan, pembasmi
serangga, zat aktif permukaan, zat pengering dan pencegah korosi
Berdasarkan uraian diatas banyak kegunaan dari epichlorohydrin maka
timbul pemikiran untuk mendirikan pabrik epichlorohydrin agar dapat
memenuhi kebutuhan epichlorohydrin di Indonesia dan meningkatkan
komoditas ekspor untuk memenuhi kebutuhan internasional serta membantu
usaha pemerintah dalam meningkatkan pendapatan nasional.
1.3 Ketersediaan Bahan Baku
Bahan
baku
utama
dalam
memproduksi
epichlorohydrin
adalah
dichlorohydrin dan sodium hidroksida. Sodium hidroksida diperoleh dari PT
Pindo Delli, Karawang-Jawa Barat adapun dichlorohydrin dan solvent
trichloropropan diperoleh impor dari Solvay, Jepang.
3
Dengan
memperhatikan
hal
diatas
maka
pra-rancangan
pabrik
ephichlorohyrin layak untuk didirikan dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Dari aspek bahan baku, kebutuhan akan dichlorohydrin dan sodium
hidroksida dapat tercukupi dengan baik.
b. Dapat merangsang berdirinya industri-industri kimia yang menggunakan
bahan baku epichlorohydrin.
c. Dapat memperluas lapangan kerja.
1.4 Kapasitas Rancangan
Dalam menentukan kapasitas pabrik epichlorohydrin perlu diperhatikan
beberapa
pertimbangan
yaitu
kebutuhan
akan
epichlorohydrin
dan
ketersediaan bahan baku.
Selama ini epichlorohydrin di Indonesia diperoleh impor dari negara Jepang,
Korea, Taiwan, China, Thailand, Singapur, United State, Jerman, Belgia, dan
Swedia.
4
1. Data Impor Epichlorohydrin pada Tabel 1.1:
Tabel 1.1 Data Impor Epichlorohydrin di Indonesia
Tahun
Ton
2007
1.580,41
2008
2.033,39
2009
2.536,88
2010
5.128,08
2011
6.342,55
2012
9.148,15
Sumber: BPS 2007-2012
Gambar 1.1 Grafik Impor Epichlorohydrin di Indonesia
5
Untuk menghitung kebutuhan impor epichlorohydrin tahun
berikutnya maka menggunakan persamaan garis lurus :
y = ax + b
Keterangan : y = kebutuhan impor epichlorohydrin (ton/tahun)
x = tahun
b = intercept
a = gradien garis miring
Diperoleh persamaan garis lurus:
y = 1513 x – 3035982 (ton/tahun)
Dari persamaan di atas diketahui bahwa kebutuhan impor
epichlorohydrin di Indonesia pada tahun 2020 adalah :
y = (1513 x 2020) - 3035982
y = 20.278 ton/tahun
a. Data Kebutuhan Epichlorohydrin di Indonesia
Untuk menentukan kapasitas pabrik epichlorohydrin, maka
dilakukan prediksi kebutuhan epichlorohydrin pada tahun 2020
dengan cara mengregresi kebutuhan pabrik yang menggunakan
epichlorohydrin hingga 2020. Adapun pabrik yang menggunakan
epichlorohydrin adalah pabrik karet, pabrik resin epoxy, pabrik
detergen dan pabrik kosmetik, obat, sabun serta pasta gigi.
Kebutuhan pada tiap-tiap jenis pabrik tersebut adalah sebagai
berikut:
6
Data kebutuhan epichlorohydrin di pabrik karet pada Tabel
1.2
Tabel 1.2 Data Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik
Karet
Tahun
Ton
2006
7224
2007
7949
2008
8316
2009
8484
2010
10752
Sumber : https://gatotibnusantosa.files.wordpress.com
Grafik 1.2 Grafik Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Karet
Dari regresi linier pada grafik 1.2 diperoleh persamaan sebagai
berikut:
y = 759,15x – 1515828,30
dimana y adalah kapasitas (ton) dan x adalah tahun
7
Dari
persamaan
diatas
diperoleh
data
kebutuhan
epichlorohydrin pada pabrik karet tahun 2020 adalah 17.655
ton/tahun.
Data kebutuhan epichlorohydrin di pabrik resin epoxy pada
Tabel 1.3
Tabel 1.3 Data Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik
Resin Epoxy
Tahun
Ton
2009
6000
2010
6884
2011
8170
2012
11252
2013
11388
Sumber: BPS 2007-2013
Grafik 1.3 Grafik Kebutuhan Epichlorohydrin di Pabrik Resin Epoxy
8
Dari regresi linier pada grafik 1.3 diperoleh persamaan sebagai
berikut:
y = 1514,4x – 3036719,4
dimana y adalah kapasitas (ton) dan x adalah tahun
Dari
persamaan
diatas
diperoleh
data
kebutuhan
epichlorohydrin pada pabrik resin epoxy tahun 2020 adalah
22.369 ton/tahun.
Data kebutuhan epichlorohydrin di pabrik detergen pada Tabel
1.4
Tabel 1.4 Data kebutuhan epichlorohydrin di pabrik
detergen
Tahun
Ton
2009
11850
2010
14101
2011
16780
2012
19969
Sumber: http://daftarperusahaanindonesia.com/
9
Grafik 1.4 Grafik kebutuhan epichlorohydrin di pabrik detergen
Dari regresi linier pada Grafik 1.4 diperoleh persamaan
sebagai berikut:
y = 2703,6x – 5419912,8
dimana y adalah kapasitas (ton) dan x adalah tahun
Dari
persamaan
diatas
diperoleh
data
kebutuhan
epichlorohydrin pada pabrik detergen tahun 2020 adalah
41.359 ton/tahun.
10
Data kebutuhan epichlorohydrin di pabrik kosmetik, obat,
sabun dan pasta gigi pada Tabel 1.5
Tabel 1.5 Data kebutuhan epichlorohydrin di pabrik
kosmetik, obat, sabun dan pasta gigi
Tahun
Ton
2009
4910
2010
8638
2011
11836
2012
14845
2013
14373
Sumber: BPS 2009-2013
Grafik 1.5 Grafik kebutuhan epichlorohydrin di pabrik kosmetik,
obat, sabun dan pasta gigi
Dari regresi linier pada Grafik 1.5 diperoleh persamaan
sebagai berikut:
y = 2513,4x – 5043526,78
dimana y adalah kapasitas (ton) dan x adalah tahun
11
Dari
persamaan
diatas
diperoleh
data
kebutuhan
epichlorohydrin pada pabrik kosmetik, obat, sabun dan pasta
gigi tahun 2020 adalah 33.541 ton/tahun.
Berdasarkan
masing
epichlorohydrin,
masing
maka
prediksi
diperoleh
jumlah
jumlah
kebutuhan
kebutuhan
epichlorohydrin total tahun 2020 adalah 114.924 ton/tahun.
Maka peluang kapasitas pendirian pabrik epichlorohydrin di tahun
2020 dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
KP = JK – IMP
Ket: KP = Kapasitas Pabrik Epichlorohydrin Tahun 2020
(ton/tahun)
JK = Jumlah Kebutuhan Epichlorohydrin Tahun 2020
(ton/tahun)
KP= 114.924 ton/tahun – 20.278 ton/tahun
KP = 94.646 ton/tahun
Sehingga diperoleh kapasitas pabrik epichlorohydrin tahun 2020
adalah
sebesar
94.646
ton/tahun.
Berdasarkan
kebutuhan
epichlorohydrin yang besar, maka prarancangan pabrik ini layak
untuk didirikan.
12
2. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pabrik epichlorohydrin ini adalah
sodium hidroksida dan dichlorohydrin. Sodium hidroksida diperoleh
dari PT.Pindo Delli, Karawang-Jawa Barat dengan kapasitas produksi
50.000 ton/tahun sedangkan dichlorohydrin diperoleh dengan impor
dari Solvay Company, Jepang dengan apasitas produksi 150.000
ton/tahun.
3. Kapasitas pabrik yang sudah ada
Di Indonesia belum terdapat pabrik epichlorohydrin, sehinga pabrik
ini sangat layak untuk didirikan.
Dengan memperhatikan ketiga hal di atas, maka dalam pra-rancangan pabrik
epichlorohydrin
dengan
prediksi
kebutuhan
dalam
negeri
akan
epichlorohydrin pada tahun 2020 adalah sebesar 94.646 ton/tahun sehingga
dipilih kapasitas 53% dari kebutuhan dalam negri yaitu sebesar
ton/tahun.
50.000
13
1.5 Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting dalam perancangan suatu
pabrik, karena berhubungan langsung dengan nilai ekonomis dari pabrik yang
akan didirikan.
Gambar 1.6 Lokasi Pabrik
Pertimbangan pemilihan lokasi pada umumnya sebagai berikut:
a. Persediaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pabrik epichlorohydrin ini adalah
sodium hidroksida dan dichlorohydrin. Sodium hidroksida diperoleh dari
PT.Pindo Delli, Karawang-Jawa Barat dengan kapasitas produksi NaOH
50.000 ton/tahun sedangkan dichlorohydrin diperoleh dengan impor dari
Solvay Company, Jepang dengan kapasitas produksi 150.000 ton/tahun.
14
b. Pemasaran.
Produk pabrik ini merupakan produk yang kebutuhannya masih di import,
dengan adanya pabrik ini diharapkan pemasarannya dapat memenuhi
kebutuhan dalam negeri yang selama ini masih import.
Epichlorohydrin
dipasarkan
ke
pabrik
yang
menggunakan
epichlorohydrin, pabrik karet, detergen, resin epoxy, pabrik kosmetik,
obat, sabun dan pasta gigi. Sebagian besar dari pabrik tersebut berada di
pulau Jawa, seperti Karawang, Jakarta, Bekasi dan Surabaya sehingga
pabrik ini bisa didirikan di Purwakarta.
c. Tenaga Listrik
Penyediaan tenaga listrik dipenuhi dari PLN dan generator.
d. Persediaan air
Mengingat lokasi pabrik yang terletak di daerah Purwakarta, maka
kebutuhan air dipenuhi dari Bendugan Jatiluhur.
e. Transportasi
Transportasi
sangat
dibutuhkan
sebagai
penunjang
utama
untuk
penyediaan bahan baku dan pemasaran produk. Di lokasi ini terdapat
transportasi yang lancar baik darat dan laut, sehingga arus dari bahan baku
impor lebih mudah dan lancar serta transportasi darat yang memiliki
infrastruktur yang cukup baik. Keadaan tersebut dapat mempermudah
pemasaran produk.
15
f. Waste deposal
Hal ini merupakan persoalan penting karena pabrik diharuskan tidak
membuang sisa-sisa yang membahayakan kesehatan. Sisa-sisa buangan
sebelum dibuang diolah dulu di unit pengolahan limbah dan buangan yang
tidak berbahaya dan tidak terpakai tersebut dialirkan ke sungai yang
letaknya dekat pabrik.
g. Tenaga Kerja.
Tenaga kerja merupakan hal yang cukup penting untuk menunjang
kelancaran proses produksi. Sebagian tenaga kerja yang dibutuhkan adalah
tenaga kerja yang berpendidikan kejuruan atau menengah kejuruan.
Penyediaan tenaga kerja diperoleh dari Purwakarta dan sekitarnya,
sehingga dalam perekrutan tenaga kerja tidak akan mengalami kendala.
h. Kebijakan pemerintah
Pendirian suatu pabrik perlu mempertimbangkan faktor kebijakan
pemerintah yang terkait didalamnya, kebijaksanaan pengembangan
industri, hubungannya dengan pemerataan kesempatan kerja dan
kesejahteraan masyarakat. Letak pabrik ini di daerah yang memang telah
disediakan oleh pemerintah daerah Purwakarta khusus untuk kawasan
industri terpadu (jauh dari kepadatan penduduk dan tersedianya cadangan
air yang cukup banyak). Oleh karena itu pembangunan dan pengembangan
di daerah tersebut tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2012, Continuous Process for preparing
Dichlorohydrin, Patent WO2014064127A1
Epichlorohydrin
from
Anonim, 1984, Continuous Process for production Epichlorohydrin, United States
Patent, USA
Anonim, 2013, equipment Cost, www.matche.com (Accessed 18 Mei 2015)
Aries, R.S., Newton, R.D., 1955, Chemical Engineering Cost Estimation, McGrawHill Book Company, New York
Brown.G.George., 1950, Unit Operation 6ed, Wiley&Sons, USA.
Brownell, L.E., Young, E.H., 1959, Process Equipment Design Vessel Design,
Michigan
Coulson, J.M., and Richardson, J.F., 1989, An Introduction to Chemical Engineering,
Allyn and Bacon Inc., Massachusets
Evans, F.L., 1980, “Equipment Design Handbook”, Vol. 1, 2nd ed., Gulf Publishing
Co., Houston.
Fogler.A.H.Scott, 1999, Elements of Chemical Reaction Engineering, Prentice Hall
International Inc, New Jersey.
Geankoplis, C.J., 2003, Transport Processes and Unit Operations, 4nd ed., PrenticeHall International, Tokyo
Himmeblau.David., 1996, Basic Principles and
Engineering, Prentice Hall Inc, New Jersey.
Calculation
in
Chemical
http://daftarperusahaanindonesia.com
https://gatotibnusantosa.files.wordpress.com
Kern, D.Q., 1950, Process Heat Transfer, McGraw Hill International Book
Company, Singapura
153
Kirk, R.E., Othmer, V.R., 1999, Encyclopedia of Chemical Technology, John Wiley
& Sons Inc., New York
Ludwig, E.E., 1965, Applied Process Design for Chemical and Petrochemical Plants,
volume 1, Gulf Publishing Company, Houston
Megyesy.E.F., 1983, Pressure Vessel Handbook, Pressure Vessel Handbook
Publishing Inc, USA.
Perry, R.H., Green, D., 1997, Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 7th ed.,
McGraw Hill Companies Inc., USA.
Peters, M.S., Timmerhaus, K.D., West, R.E., 2003, Plant Design and Economics for
Chemical Engineers, 5th ed., Mc-Graw Hill, New York.
Powell, S.T., 1954, Water Conditioning for Industry, 1st ed., McGraw-Hill Book
Company, Inc., New York.
Rase, H.F., Holmes, J.R., 1977, Chemical Reactor Design for Process Plant, vol 2 :
Principles and Techniques, John Wiley & Sons Inc., Kanada
Smith, J.M., Van Ness, H.C., Abbott, M.M., 2001, Introduction to Chemical
Engineering Thermodynamics, 6th ed, McGraw-Hill Book Company, Inc.,
New York.
Treyball, R.E., 1979, “Mass Transfer Operations”, 3rd ed., McGraw Hill Book
Kogakusha, Tokyo
Ullmann’s, 1999, Encyclopedia of
Verlagsgesellschaft, Weinheim
Industrial
Chemistry,
vol.A11,
VCH
Ullrich, G.D., 1984, A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics, John Wiley & Sons, New York.
Walas, S.M., 1988, Chemical Process Equipment, 3rd ed., Butterworths series in
chemical engineering, USA
Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, McGraw Hill Companies Inc.,
USA
www.bps.go.id, Data Import Epichlorohydrin 5 Januari 2015
www.che.com, CE indeks, 5 Januari 2015.
154
www.osha.gov, Harga bahan kimia, 5 Januari 2015
www.pln.co.id, Tarif listrik, 5 Januari 2015.
www.alibaba.com, Harga bahan kimia, 5 Januari 2015