Sejarah Kabupaten Pringsewu Bahasa

masing-masing, latihan dan kegiatan disanggar pun tidak ada sama sekali, jadi selama 2 dua tahun itu sanggar benar-benar mengalami vakum total. Setiap bertemu dengan orang pemimpin dan pengurus sanggar selalu ditanya bagaimana keadaan sanggar Bulan Temanggal sekarang. Dengan banyaknya pertannyaan orang-orang tentang sanggar Bulan Temanggal. Pemimpin dan pengurus sanggar sangat bingung untuk menjawabnya, mereka berfikir untuk menyelesaikan masalah ini dengan obrolan-obrolan mengenai sanggar. Pengurus pun bersepakat untuk mengaktifkan sanggar Bulan Teamanggal kembali. Lalu pengurus menyebar undangan resmi kepada para senior dan pengurus sanggar yang lama untuk berpartisipasi dalam menyeleseikan masalah yang terjadi disanggar. Dari beberapa senior dan pengurus yang diundang hanya 8 sampai 10 orang yang hadir. Dalam pertemuan itu banyak sekali pembahasan untuk mengaktifkan sanggar kembali dan mencari jalan keluarnya, melihat sumber daya yang sudah ada Sanggar Tari Bulan Temanggal kembali diaktifkan. Gambar 4. Pendopo Sanggar Tari Bulan Temanggal Foto: Novi 2015 Pada awal tahun 2010 setelah diaktifkan lagi, Sanggar Tari Bulan Temanggal mulai ramai kembali. Dengan adanya anak pimpinan Sanggar Tari Bulan Temanggal yaitu Galang Pramono yang saat itu bersekolah di SMA Negeri 1 Pringsewu, pengurus menawarkan kepada galang untuk mengajak teman-temanya latihan disanggar. Tanpa disengaja pada saat itu teman-temanya ingin mengikuti lomba tetapi tidak ada pelatih yang mengajarinya. Akhirnya pengurus sanggar menyuruh mereka untuk datang ke sanggar dan melatihnya, membuat sebuah tarian yang dasar tarinya diambil dari tari tradisi Lampung. Dari tari tradisi Lampung yang dikembangkan, dan mengisi acara pembukaan di ulang tahun Kabupaten Pringsewu di awal-awal aktifnya kembali Sanggar Tari Bulan Temanggal, dari sinilah sanggar ramai kembali.