22
2. KEGIATAN MENGAJAR TERBIMBING
Kegiatan mengajar terbimbing adalah kegiatan belajar mengajar KBM yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan yang didampingi oleh guru pembimbing. Pada
kegiatan mengajar terbimbing, mahasiswa praktikan didampingi oleh guru pembimbing saat mengajar di depan kelas. Hal ini dimaksudkan salah satunya agar
guru dapat mengenalkan terlebih dahulu mahasiswa praktikan kepada siswa. Disamping itu agar siswa bisa terkondisi dan materi yang diberikan oleh mahasiswa
praktikan dapat diterima secara baik. Kegiatan praktik mengajar terbimbing ini berupa pendampingan saat
mahasiswa praktikan mengajar. Saat mahasiswa praktikan memberikan bimbingan pada siswa saat praktikum, maka guru akan mengondisikan siswa yang berada dikelas
dengan memberikan materi. Pendampingan dilaksanakan pada saat pra pelaksanaan mengajar dan saat mahasiswa praktikan memperlihatkan materi ajar yang akan
disampaikan. Terkadang, pembimbing juga memantau secara sekilas pembelajaran yang dilakukan mahasiswa praktikan agar guru pembimbing dapat mengamati dan
menilai mahasiswa praktikan, serta memberikan saran dan kritik bagi praktikan sehingga praktikan dapat lebih baik pada pertemuan selanjutnya.
Praktik mengajar terbimbing ini terlaksana 8 kali pertemuan, yaitu saat pembelajaran dengan materi pawarta untuk kelas X MIPA 4 sebanyak 2 kali dan
kelas X IPS 2 4 kali, sedangkan untuk kelas XI IPS 2 sebanyak 2 kali.
3. KEGIATAN PRAKTIK MENGAJAR MANDIRI
Setelah kegiatan mengajar terbimbing, dan menerima masukan dari guru pembimbing mahasiswa praktikan mulai mengajar secara mandiri tanpa didampingi
guru pembimbing. Praktik mengajar mandiri ini bertujuan melatih ketrampilan dan kemampuan guru yang profesional dan menumbuhkan kepercayaan diri mahasiswa
praktikan. Praktik mengajar mandiri yang dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan meliputi satu mata pelajaran yang mencakup mata pelajaran teori dan praktek yang
terangkum dalam pembelajaran cerita pengalaman kelas X MIPA 4 dan pembelajaran teori dan praktir campursari di kelas XI MIPA 3. Praktik mengajar
mandiri diawali dengan pemberian teori yang dilanjutkan dengan kegiatan praktik.
4. EVALUASI DAN PENILAIAN
Evaluasi dan penilaian yang diterapkan disesuaikan dengan materi yang diberikan. Evaluasi secara umum karena mapel yang diampu oleh mahasiswa
praktikan merupakan pengetahuan maka evaluasi dilakukan dengan ulangan harian kemudian juga ada nilai praktik, pengamatan sikap siswa dan evaluasi akhir. Dalam
proses kegiatan belajar mengajar KBM, sebagai batas minimal indikator pemahaman siswa dibuatlah sebuah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Adapun
KKM untuk mata pelajaran bahasa jawa adalah 78 Tujuh Puluh Delapan. Evaluasi digunakan untuk mengetahui siswa memahami materi secara baik atau
tidak. Sehingga nanti pada akhirnya kita dapat menentukan siswa tersebut dapat lulus atau harus melakukan pengulangan remedial. Dalam penilaian terdapat 3 aspek
23
yang dinilai yaitu aspek afektif, kognitif dan psikomotorik. Nilai aspek afektif siswa didapatkan dari pengamatan guru terhadap siswa pada setiap pertemuan. Nilai Aspek
Kognitif adalah nilai untuk mengukur wawasan siswa, yang didapatkan dari nilai kuis,postest dan kemampuan siswa dalam memcahkan soal. Sedangkan Nilai
Psikomotorik merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa disaat praktik yaitu praktik pawarta untuk kelas X dan campursari untuk kelas XI.
Kemudian nilai dari ketiga aspek tersebut dirata –rata menjadi satu.
Untuk daya serap terhadap materi pembelajaran yang diambil dari hasil evaluasi dihitung berdasarkan nilai dari hasil evaluasi, frekuensi atau banyaknya nilai yang
mendapatkan nilai tersebut dan dicari prosentasenya.
5. ANTOLOGI GEGURITAN
Antologi geguritan merupakan kumpulan dari karya geguritan. Dalam program PPL yang dilaksanakan antologi geguritan berasal dari hasil karya
geguritan dari siswa yang diampu oleh mahasiswa PPL. Pengumpulan hasil karya geguritan wajib untuk siswa kelas X MIPA 4, X MIPA 5, X IPS 2, dan X IPS 3.
Siswa yang memilik karya paling baik menurut mahasiswa PPL akan diberikan hadiah. Antologi geguritan akan dibuat buku dan dikumpulkan per kelas kemudian
akan ditaruh di perpustakaan SMA N 1 Jetis. Antologi geguritan dibuat per kelas, yaitu antologi geguritan X MIPA 4,
antologi geguritan X MIPA 5, antologi geguritan X IPS 2 dan antologi geguritan X IPS 3. Geguritan yang telah terkumpul yaitu baik yang berupa hardfile maupun
softfile yang dikirim ke e-mail retnowulandari587yahoo.co.id
. Geguritan yang dikumpulkan dalam bentuk hardfile kemudian diketik kembali, dalam pengetikan
sekaligus mengedit penulisan kata yang salah. Setelah seluruh geguritan diketik dan diedit, langkah selanjutnya adalah mendesain cover dari antologi geguritan kemudian
mencetaknya. Seleksi juga dilakukan terhadap karya geguritan siswa yang telah dikumpulkan,
penyeleksian berlangsung beberapa hari dan pada akhirnya diperoleh 3 siswa dengan karya geguritan terbaik yaitu siswa kelas X MIPA 4, X IPS 3, dan X MIPA 5.
Pengumuman pemenang sekaligus penyerahan hadiah dilakukan pada saat acara perpisahan pada tanggal 11 September 2015.
6. PENGADAAN BAUSASTRA JAWA