PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS X SEMESTER I SMA SWASTA SANTO YOSEPH MEDAN T.P 2016/2017.
(2)
ii
RIWAYAT HIDUP
Gunawan dilahirkan di Bekasi, pada tanggal 7 Agustus 1993. Ayah bernama Asmet Perangin-angin dan Ibu bernama Roslina br Sitepu, anak keempat dari empa bersaudara. Pada tahun 1999 penulis memasuki Sekolah Dasar di SD Negeri 067246 Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis memasuki Sekolah Menengah Pertama di SMP Santo Yoseph Medan dan lulus tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan sekolah di SMA Santo Yoseph Medan dan lulus tahun 2012. Pada tahun 2012 , penulis mengikuti SNMPTN jalur Ujian Tulis dan diterima sebagai salah satu mahasiswa di Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
(3)
iii
SWASTA SANTO YOSEPH MEDAN T.P 2016/2017
Gunawan (NIM 4123121022) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Besaran dan Satuan di kelas x semester I SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P.2015/2016.
Jenis penelitian ini ialah quasi eksperiment dan desain penelitian Two Group Pretest-Postes Design dengan populasi seluruh siswa kelas X Semester I SMA Swasta Santo Yoseph Medan yang terdiri dari 4 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas eksperimen X 1 dan kelas kontrol X 4. Instrumen yang digunakan yaitu Tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan terlebih dahulu divalidasi oleh validator.
Hasil uji pretes pada awal penelitian diperoleh rata-rata pretes kelas eksperimen 22,26 dengan standar deviasi 8,93. Pada kelas kontrol di dapat rata-rata sebesar 20,48 dengan standar deviasi 8,79. Pada uji normalitas tiap kelas diperoleh Ltabel = 0,1591 untuk kelas eksperimen Lhitung = 0,1148 untuk kelas kontrol Lhitung = 0,1195, sehingga Lhitung < Ltabel, maka data tiap kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,03 dan Ftabel = 1,84, sehingga Fhitung < Ftabel, maka kelas sampel homogen. Dari uji t diperoleh thitung = 0,79 dan ttabel = 2,00, sehingga thitung < ttabel yang berarti H0 diterima. Kemudian diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran berbasis masalah, sedangkan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai, diberikan postes dan diperoleh rata-rata kelas eksperimen 74,84 dengan standar deviasi 9,08 dan kelas kontrol 65,97 dengan standar deviasi 9,95. Dari uji t diperoleh thitung = 3,66 dan ttabel = 2,00, sehingga thitung>ttabel yang berarti Ha diterima, dengan demikian ada pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Besaran dan Satuan di kelas x semester I SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P.2015/2016.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Berbasis Masalah, animasi, Kemampuan Pemecahan Masalah
(4)
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan anugerah-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini semaksimal mungkin. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Besaran dan Satuan di Kelas X Semester I SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P. 2016/2017”. Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr.Nurdin Siregar, M.Si. selaku dosen pembimbing yang dengan tulus memberikan waktu dan pengetahuan serta saran-saran kepada penulis dari permulaan sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Dr. Nurdin Bukit, M.Si, Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si dan Bapak Dr. Karya Sinulingga, M.Si selaku dosen penguji I,II, dan III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapkan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Ridwan Abdullah Sani, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan memotivasi serta membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA UNIMED yang telah memberikan kesempatan untuk mempertahankan judul skripsi saya juga kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada Ibu Sr. Frederika Sijabat, SCMM, S.Pd selaku Kepala Sekolah serta Bapak/Ibu Guru SMA Swasta Santo Yoseph Medan tekhusus kepada Ibu Vinansia Manurung S.Pd yang telah membantu penulis selama penelitian ini dilaksanakan. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ibunda tercinta Roslina Sitepu yang selalu memberikan kasih, dorongan motivasi, doa dan semangat untuk selalu berjuang
(5)
dalam menyelesaikan studi di UNIMED, juga kepada Kakak-kakak saya Daniaty angin, Christina Perngin-angin dan Abang saya Hermanto Perangin-angin dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tulus kepada penulis selama ini.
Selain itu penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan dari Fisika Regular A 2012, juga kepada teman-teman alumni SMA Santo Yoseph Medan angkatan 2009 juga kepada adek-adek siswa/i SMA Santo Yoseph Medan yang selalu memberikan kasih, doa dan semangat kepada penulis selama perkuliahan hingga selesainya studi di UNIMED, dan terkhusus kepada sahabat saya Awal Mulia Tumanggor yang slalu memberi semangat dan tidak pernah lelah memberikan bantuan kepada saya.
Penulis mengetahui adanya keterbatasan pengetahuandan wawasan dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, baik sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan juga untuk dunia pendidikan.
Medan, Desember 2016 Penulis
Gunawan
(6)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan... ... i
Riwayat Hidup... ... ii
Abstrak... ... iii
Kata Pengantar... ... iv
Daftar Isi... vi
Daftar Gambar... ... vii
Daftar Tabel…... ... ix
Daftar Lampiran... ... x
BAB I : PENDAHULUAN... ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah... ... 1
1.2. Identifikasi Masalah... ... 5
1.3. Batasan Masalah... ... 5
1.4. Rumusan Masalah... ... 5
1.5. Tujuan Penelitian... ... 6
1.6. Manfaat Penelitian... ... 6
1.7. Definisi Operasional... ... 6
BAB II : LANDASAN TEORI... ... 8
2.1. Kerangka Teoritis... ... 8
2.1.1. Pengertian Belajar... ... 8
2.1.2. Hasil Belajar... ... 8
2.1.3. Model Pembelajaran... ... 9
2.1.4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah... ... 10
2.1.4.1. Teori Belajar yang Mendukung Model PBM... 11
2.1.4.2. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasi Masalah... 12
2.1.4.3. Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 13
2.1.4.4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah... 14
2.1.4.5. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 15
2.1.4.6. Hasil dari Model Pembelajaran Berbasis Masalah... 16
2.1.5. Pembelajaran Konvensional... 17
2.1.6.Materi Pembelajaran Besaran dan Satuan... 18
2.1.7. Penelitian yang Relevan... 25
2.2. Kerangka Konseptual... 27
2.3. Hipotesis Penelitian... 28
BAB III : METODE PENELITIAN... 30
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian... 30
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian... 30
3.2.1. Populasi Penelitian... 30
3.2.2. Sampel Penelitian... 30
3.3. Variabel Penelitian... 30
(7)
3.3.2. Variabel Terikat... 30
3.4. Jenis dan Desain Penelitia... 31
3.4.1. Jenis Penelitian... 31
3.4.2. Desain Penelitian... 31
3.5. Prosedur Penelitian... 31
3.6. Instrumen Penelitian... 34
3.6.1. Tes Hasil Belajar... 34
3.6.2. Validitas Isi... 35
3.7. Teknik Analisis Data... 35
3.7.1. Uji Persyaratan Analisi Data... 35
3.7.2. Pengujian Hipotesis... 37
3.7.2.1. Uji Kesamaan Rata-rata Pretest (Uji t Dua Pihak)... 37
3.7.2.2. Uji Kesamaan Rata-rata Postest (Uji t Satu Pihak)... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 41
4.1.Hasil Penelitian... 41
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian... 41
4.1.1.1. Pelaksanan Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 41
4.1.1.2. Nilai Rata – Rata, Varians dan Standar Deviasi... 42
4.1.1.3. Uji Normalitas Data Pretes... 42
4.1.1.4. Uji Homogenitas Data Pretes... 42
4.1.1.5. Uji Kesamaan Rata – Rata Pretes ( Uji t Dua Pihak ). 43
4.1.2. Proses Perlakuan... 43
4.1.2.1. Penilaian LKS... 44
4.1.2.2. Penilaian Sikap... 44
4.1.2.3. Penilaian Keterampilan... 45
4.1.1.6. Pelaksanaan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 46
4.1.1.7. Nilai Rata – Rata, Varians dan Standar Deviasi... 48
4.1.1.8. Uji Normalitas Data Postes... 48
4.1.1.9. Uji Homogenitas Data Postes... 48
4.1.1.10. Uji Hipotesis ( Uji t Satu Pihak )... 48
4.2.Pembahasan Penelitian... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 53
5.1.Kesimpulan... 53
5.2.Saran... 53
(8)
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaksis untuk Model Pembelajaran Berbasis Masalah... 14
Tabel 2.2. Macam-Macam Alat Ukur ... 18
Tabel 2.3. Besaran Pokok... 23
Tabel 2.4. Besran Turunan... 24
Tabel 2.5. Sistem Satuan Internasional... 24
Tabel 2.6. Dimensi Besaran... 25
Tabel 2.7. Penelitian yang Relevan Model Pembelajaran Berbasis Masalah... ... 25
Tabel 3.1. Desain Penelitian Tipe 2 grup Pretes Dan 2 group Posttest.... 31
Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar... 33
Tabel 4.1 Ringkasan Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol... 41
Tabel 4.2 Nilai Rata – Rata, Varians dan Standar Deviasi... 42
Tabel 4.3 Ringkasan Uji Normalitas Data Pretes ... 42
Tabel 4.4 Ringkasan Data Homogenitas Pretes... 43
Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji Kesamaan Rata –Rata Pretes... 43
Tabel 4.6 Penilaian Sikap Kelas Eksperimen dan Kontrol... 45
Tabel 4.7 Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen ... 46
Tabel 4.8 Ringkasan Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol... 47
Tabel 4.9 Nilai Rata – Rata, Varians dan Standar Deviasi... 48
Tabel 4.10 Ringkasan Uji Normalitas Data Postes... 48
Tabel 4.11 Ringkasan Data Homogenitas Postes... 48
(9)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Hasil yang diperoleh pelajar dari model PBM... 17
Gambar 2.2. Mistar... ... 19
Gambar 2.3. Jangka Sorong... ... 19
Gambar 2.4. Mikrometer Sekrup ... 20
Gambar 2.5. Pengukuran Diameter Kawat Dengan Mikrometer Sekrup... 20
Gambar 2.6. Neraca Tiga Lengan... 21
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian... 33
Gambar 4.1. Diagram Batang Distribusi Nilai Pretes ... 41
Gambar 4.2. Diagram Batang Data Penilaian Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen... 44
Gambar 4.3. Diagram Batang Data Penilaian Sikap Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 45
Gambar 4.4. Diagram Batang Data Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen... 46
(10)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I... 57
Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa (LKS) I... 71
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II ... 76
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) II ... 86
Lampiran 5. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar... 88
Lampiran 6. Tes Hasil Belajar... 102
Lampiran 7. Angket Siswa... 107
Lampiran 8. Lembar Wawancara Guru... 109
Lampiran 9. Rekapitulasi Nilai Pretest Kelas Eksperimen... 110
Lampiran 10. Rekapitulasi Nilai Pretest Kelas Kontrol... 111
Lampiran 11. Rekapitulasi Nilai Postest Kelas Eksperimen... 113
Lampiran 12. Rekapitulasi Nilai Postest Kelas Kontrol... 115
Lampiran 13. Perhitungan Statistika Dasar... 117
Lampiran 14. Uji Normalitas Data... 123
Lampiran 15. Uji Homogenitas Data... 130
Lampiran 16. Uji Hipotesis... 132
Lampiran 17. Rekapitulasi Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen.. 136
Lampiran 18. Lembar Penilaian Sikap Kelas Eksperimen... 138
Lampiran 19. Lembar Penilaian Sikap Kelas Kontrol... 142
Lampiran 20. Lembar Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen... 146
Lampiran 21. Hasil Penilaian LKS Kelas Eksperimen... 150
Lampiran 22. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors... 152
Lampiran 23. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z... 153
Lampiran 24. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F... 154
Lampiran 25. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t... 156
(11)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat, setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapan dan dimana pun manusia berada karena pendidikan sangat penting, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik, karena pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan manusia yang berkualitas bagi pembangunan negara. Keberhasilan membangun di sektor pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap pembangunan di sektor lain. Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang terencana, hal ini berarti proses pendidikan di sekolah bukanlah proses yang dilaksanakan secara asal-asalan dan untung-untungan, namun memiliki tujuan, sehingga segala sesuatu yang dilakukan guru dan siswa diarahkan pada pencapaian tujuan (Sanjaya.W, 2011:2).
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran dalam KTSP adalah pembelajaran dimana hasil belajar atau kompetensi yang diharapkan dicapai oleh siswa, sistem penyampaian, dan indikator pencapaian hasil belajar dirumuskan secara tertulis sejak perencanaan dimulai.
Guru yang efektif adalah guru yang menemukan cara dan selalu berusaha agar anak didiknya terlibat secara tepat dalam suatu mata pelajaran dengan presentasi waktu belajar akademis yang tinggi dan pelajaran berjalan tanpa menggunakan teknik yang memaksa, negatif atau hukuman.
(12)
2
Sanjaya. W (2011:1) mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran, anak kurang di dorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan pendidikan disekolah terlalu menjejali otak anak dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal; pendidikan tidak diarahkan untuk membangun dan mengembangkan karakter serta potensi yang dimiliki; dengan kata lain, proses pendidikan tidak pernah diarahkan membentuk manusia yang cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan inovatif.
Fisika merupakan salah satu cabang sains yang diajarkan di tingkat pendidikan dasar dan menengah, salah satu mata pelajaran yang sangat menarik untuk di pelajari. Fisika adalah sains atau ilmu yang mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Dalam pembelajaran fisika guru dituntut untuk dapat membuat siswa memahami akan gejala-gejala fisis yang diukur, memahami simbol serta besaran-besaran yang ada dalam fisika, untuk itu seorang guru harus mampu memilih metode yang tepat pada materi yang akan diajarkan. Penerapan metode pembelajaran yang digunakan guru sewaktu mengajar sudah seutuhnya disesuaikan dengan kebutuhan siswa, tetapi kurang maksimal. Pemilihan metode yang digunakan sangat berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu pemilihan metode pembelajaran merupakan salah satu cara membangkitkan minat siswa dalam proses pembelajaran.
Pada materi pokok listrik dinamis banyak guru yang hanya menyampaikan rumus dan soal saja tanpa menjelaskan materi lebih dulu, sehingga siswa hanya mengetahui rumus saja tanpa menguasai konsep listrik dinamis. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru fisika di SMA Swasta St. Yoseph Medan, diperoleh bahwa hasil belajar siswa dalam sehari-hari masih rendah siswa hanya mendapatkan hasil ujian dengan rata-rata dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan di sekolah yaitu 70, hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran guru sering menggunakan metode ceramah dan sesekali menggunakan metode diskusi. Melalui penyebaran angket, diketahui bahwa siswa kurang berminat dalam belajar fisika itu sendiri, sehingga
(13)
kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep fisika kurang. Pembelajaran yang disampaikan sangat monoton, kebanyakan siswa dalam memecahkan suatu masalah hanya dengan menghafal rumusnya sehingga rumus yang ada didalam bukunya langsung diserap tanpa di analisa terlebih dahulu dan tidak disampaikan arti fisis dari persamaan fisika tersebut. Untuk itu dalam penelitian, peneliti ingin menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Model pembelajaran berbasis masalah (PBM) merupakan salah satu pendekatan yang menantang siswa untuk mencari solusi suatu masalah dari dunia nyata yang dapat diselesaikan secara berkelompok. Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu siswa berlatih memecahkan masalah adalah model pembelajaran berbasis masalah. Arends (2008:41) berpendapat bahwa esensi model pembelajaran berbasis masalah berupa menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan. Melalui model pembelajaran berbasis masalah siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan berpikir kritis, dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Siswa diberikan kebebasan untuk berpikir kreatif dan aktif berpartisipasi dalam mengembangkan penalarannya mengenai materi yang diajarkan serta mampu menggunakan penalarannya tersebut dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapinya di kehidupan sehari-hari.
Model pembelajaran berbasis masalah ini disertai dengan media komputer yang menggunakan animasi dalam penyajian materinya guna mengefisiensikan waktu dan menarik minat siswa untuk belajar sehingga siswa dapat lebih mudah mengingat dan memahami materi yang telah dipelajari. Animasi menggambarkan objek yang bergerak agar kelihatan hidup sehingga bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan yang sebenarnya. Media animasi dapat menjelaskan suatu materi yang rumit untuk dijelaskan dengan hanya gambar dan kata-kata saja.
Model pembelajaran ini sudah pernah diteliti sebelumnya oleh Selcuk (2013) dengan rata-rata hasil belajar siswa dengan pembelajaran berbasis masalah
(14)
4
sebesar 19,28 lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran tradisional sebesar 12,55 dan pembelajaran strategi sebesar 18,25; Dwi (2013) dengan hasil penelitian rata-rata nilai pemahaman konsep siswa kelas eksperimen sebesar 81,27 dan kelas kontrol sebesar 71,51; Aziz (2014) dengan kesimpulan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional; Simone (2014) dengan kesimpulan bahwa menyimpulkan bahwa model PBL melibatkan siswa dalam analisis dan pemecahan masalah sehingga dapat mengatasi kesulitan siswa dalam sebuah pelajaran ; Chen (2013) menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong kreativitas siswa selama proses belajar mengajar sehinggga dapat meningkatkan hasil belajar; Eldy (2013) menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah mendukung pengembangan berpikir kritis siswa; Mustafa (2013) menyimpulkan bahwa melalui kerja sama tim dan pemecahan masalah dengan menggunakan model PBL dapat mengembangkan dimensi kognitif dan afektif siswa
Para peneliti tersebut menyimpulkan bahwa model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa secara signifikan, namun penelitian-penelitian ini memiliki kelemahan dalam pengalokasian waktu setiap tahapan pembelajaran berbasis masalah yang kurang efisien, serta kurang terlibatnya siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga kegiatan belajar dan hasil belajar yang diperoleh masih kurang baik. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kelemahan di atas adalah dengan memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan pengalokasian waktu seefisien mungkin sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan lebih baik.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Besaran dan Satuan di Kelas X Semester I SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P. 2016/2017”.
(15)
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:
a. Kurang bervariasinya model pembelajaran yang di gunakan Guru.
b. Siswa dalam memecahkan suatu masalah hanya dengan menghafal rumusnya saja.
c. Kurangnya penggunaan media pembelajaran
d. Hasil belajar siswa pada pelajaran masih fisika rendah.
1.3. Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, waktu dan biaya maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P 2016/2017.
2. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah dan pembelajaran konvensional.
3. Hasil belajar siswa pada materi pokok Besaran dan Satuan di kelas X SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P 2016/2017.
1.4. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah yaitu: 1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah pada materi pokok Besaran dan Satuan di kelas X SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P 2016/2017?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Besaran dan Satuan kelas X di SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P 2016/2017?
3. Apakah ada pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Besaran dan Satuan pada kelas X di SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P 2016/2017?
(16)
6
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok Besaran dan Satuan di SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P 2016/2017.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Besaran dan Satuan di SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P 2016/2017.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Besaran dan Satuan pada kelas X di SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P 2016/2017.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah :
1. Menambah wawasan peneliti dalam penggunaan model pembelajaran berbasis masalah.
2. Menambah pengalaman peneliti untuk menjadi seorang calon guru.
3. Sebagai informasi hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah.
4. Sebagai alternative pemilihan metode pembelajaran berikutnya.
1.7. Defenisi Operasional
1. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
2. Pembelajaran berbasis masalah berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat memecahkan sendiri permasalahan dengan penuh percaya diri.
3. Pembelajaran berbasis masalah adalah belajar mencari dan menemukan sendiri pemecahan dari suatu permasalahan, pembelajaran ini guru
(17)
memberikan suatu maslah pada siswa dan membimbing siswa untuk memecahkan suatu masalah tersebut.
(18)
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan yang diperoleh di kelas X SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P.2016/2017 maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok besaran dan satuan diperoleh nilai pretes dengan tingkat kategori “sangat rendah” dan nilai postes dengan tingkat kategori “sedang”.
2. Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok besaran dan satuan diperoleh nilai pretes dengan tingkat kategori “sangat rendah” dan nilai postes dengan tingkat kategori “rendah”.
3. Ada pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi pokok besaran dan satuan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan perhitungan hasil uji hipotesis thitung>ttabel yaitu 3,66 > 2,00 pada taraf signifikansi α = 0,05
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kepada guru ataupun calon guru yang berencana menggunakan model pembelajaran berbasis masalah supaya lebih banyak lagi mempersiapkan masalah – masalah dalam kehidupan sehari –hari dan dalam pengunaan media lainnya yang menarik dan terkait pada materi pembelajaran sehingga siswa lebih tertarik mengikuti pelajaran.
2. Hendaknya melakukan simulasi sebelum mencobakan model ini terhadap siswa agar siswa lebih memahami dan terlatih dengan cara kerja model pembelajaran
(19)
ini ketika melakukan penelitian, sehingga model pembelajaran berbasis masalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, sebaiknya menguasai terlebih dahulu setiap sintaks yang terdapat dalam model, supaya kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik
4. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya harus lebih tegas lagi dalam mengontrol kelas saat melaksanakan diskusi kelompok sehingga kelas menjadi lebih kondusif.
(20)
55
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. T., 2010, Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning, Kencana, Jakarta.
Arends, R. I., 2008, Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar) Jilid I, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
, 2008, Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar) Jilid II, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Aziz, Majed Saleem, Ahmad Nurulazam Md Zain, Mohd Ali Bin Samsudin, dan Salmiza Binti Saleh, 2014, The Effects of Problem-Based Learning on Self-Directed Learning Skills among Physics Undergraduates, International Journal of Academic Research in Progressive Education and Development, 3, 1, 126-137.
Chen, Wen-Haw, 2013, Teaching Geometry through Problem-Based Learning and Creative Design, Proceedings of the 2013 International Conference on Education and Educational Technologies, 1, 1, 235-238.
Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S. B. dan Zain, A., 2010, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Dwi, I.M, H. Arif, dan K. Sentot, 2013, Pengaruh Strategi Problem Based Learning Berbasis ICT terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 9, 1, 8-17.
Eldy, Elnetthra Folly, dan Fauziah Sulaiman, 2013, Integrated PBL Approach: Preliminary Findings towards Physics Students’ Critical Thinking and Creative-Critical Thinking, International Journal of Humanities and Social Science Invention, 2, 3, 18-25.
Hamalik, O., 2012, Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., 2011, Models of Teaching (Model-model Pengajaran), Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kanginan, M., 2007, Fisika Untuk SMA Kela X Semester 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.
(21)
Munir, 2008, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Alfabeta, Bandung.
Mustaffa, Najihah, dan Zaleha Ismail, 2013, Problem-Based Learning (PBL) in Schools: A meta-analysis, International Journal for Educational Studies, 1, 1, 1-6.
Rusman, 2012, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajawali Pers, Jakarta.
Sanjaya, W., 2011, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Sardiman, 2011, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta. Selcuk, Gamze Sezgin, Serap Caliska, dan Mehmet Sahin, 2013, A Comparison of Achievement in Problem-Based-Strategic and Traditional Learning Classes in Physics, International Journal on New Trends in Education and Their Implications, 4, 14, 154-164.
Simone, Christina de, 2014, Problem-Based Learning in Teacher Education, International Journal of Humanities and Social Science, 4, 12, 17-29. Slameto, 2010, Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya, PT Rineka
Cipta, Jakarta.
Smaldino, S. E., Lowther, D. L., dan Russell, J. D., 2011, Instructional Technology and Media for Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, Kencana, Jakarta.
Sudjana, 2005, Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
(1)
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok Besaran dan Satuan di SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P 2016/2017.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Besaran dan Satuan di SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P 2016/2017.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Besaran dan Satuan pada kelas X di SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P 2016/2017.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah :
1. Menambah wawasan peneliti dalam penggunaan model pembelajaran berbasis masalah.
2. Menambah pengalaman peneliti untuk menjadi seorang calon guru.
3. Sebagai informasi hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah.
4. Sebagai alternative pemilihan metode pembelajaran berikutnya.
1.7. Defenisi Operasional
1. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
2. Pembelajaran berbasis masalah berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat memecahkan sendiri permasalahan dengan penuh percaya diri.
3. Pembelajaran berbasis masalah adalah belajar mencari dan menemukan sendiri pemecahan dari suatu permasalahan, pembelajaran ini guru
(2)
7
memberikan suatu maslah pada siswa dan membimbing siswa untuk memecahkan suatu masalah tersebut.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan yang diperoleh di kelas X SMA Swasta Santo Yoseph Medan T.P.2016/2017 maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok besaran dan satuan diperoleh nilai pretes dengan tingkat kategori “sangat rendah” dan nilai postes dengan tingkat kategori “sedang”.
2. Kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok besaran dan satuan diperoleh nilai pretes dengan tingkat kategori “sangat rendah” dan nilai postes dengan tingkat kategori “rendah”.
3. Ada pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi pokok besaran dan satuan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan perhitungan hasil uji hipotesis
thitung>ttabel yaitu 3,66 > 2,00 pada taraf signifikansi α = 0,05 5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kepada guru ataupun calon guru yang berencana menggunakan model pembelajaran berbasis masalah supaya lebih banyak lagi mempersiapkan masalah – masalah dalam kehidupan sehari –hari dan dalam pengunaan media lainnya yang menarik dan terkait pada materi pembelajaran sehingga siswa lebih tertarik mengikuti pelajaran.
2. Hendaknya melakukan simulasi sebelum mencobakan model ini terhadap siswa agar siswa lebih memahami dan terlatih dengan cara kerja model pembelajaran
(4)
54
ini ketika melakukan penelitian, sehingga model pembelajaran berbasis masalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, sebaiknya menguasai terlebih dahulu setiap sintaks yang terdapat dalam model, supaya kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik
4. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya harus lebih tegas lagi dalam mengontrol kelas saat melaksanakan diskusi kelompok sehingga kelas menjadi lebih kondusif.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. T., 2010, Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning, Kencana, Jakarta.
Arends, R. I., 2008, Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar) Jilid I, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
, 2008, Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar) Jilid II, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Aziz, Majed Saleem, Ahmad Nurulazam Md Zain, Mohd Ali Bin Samsudin, dan Salmiza Binti Saleh, 2014, The Effects of Problem-Based Learning on
Self-Directed Learning Skills among Physics Undergraduates,
International Journal of Academic Research in Progressive Education and Development, 3, 1, 126-137.
Chen, Wen-Haw, 2013, Teaching Geometry through Problem-Based Learning
and Creative Design, Proceedings of the 2013 International Conference on
Education and Educational Technologies, 1, 1, 235-238.
Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S. B. dan Zain, A., 2010, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Dwi, I.M, H. Arif, dan K. Sentot, 2013, Pengaruh Strategi Problem Based
Learning Berbasis ICT terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 9, 1,
8-17.
Eldy, Elnetthra Folly, dan Fauziah Sulaiman, 2013, Integrated PBL Approach:
Preliminary Findings towards Physics Students’ Critical Thinking and
Creative-Critical Thinking, International Journal of Humanities and Social
Science Invention, 2, 3, 18-25.
Hamalik, O., 2012, Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., 2011, Models of Teaching (Model-model
Pengajaran), Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kanginan, M., 2007, Fisika Untuk SMA Kela X Semester 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.
(6)
56
Munir, 2008, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Alfabeta, Bandung.
Mustaffa, Najihah, dan Zaleha Ismail, 2013, Problem-Based Learning (PBL) in
Schools: A meta-analysis, International Journal for Educational Studies, 1,
1, 1-6.
Rusman, 2012, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Rajawali Pers, Jakarta.
Sanjaya, W., 2011, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Sardiman, 2011, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta. Selcuk, Gamze Sezgin, Serap Caliska, dan Mehmet Sahin, 2013, A Comparison of
Achievement in Problem-Based-Strategic and Traditional Learning Classes in Physics, International Journal on New Trends in Education and
Their Implications, 4, 14, 154-164.
Simone, Christina de, 2014, Problem-Based Learning in Teacher Education, International Journal of Humanities and Social Science, 4, 12, 17-29. Slameto, 2010, Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya, PT Rineka
Cipta, Jakarta.
Smaldino, S. E., Lowther, D. L., dan Russell, J. D., 2011, Instructional
Technology and Media for Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, Kencana, Jakarta.
Sudjana, 2005, Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.