PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SEMESTER II DI SMA SWASTA RK SERDANG MURNI LUBUK PAKAM T.P. 2015/2016.

PENGARUH MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH
TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X
SEMESTER II DI SMA SWASTA RK SERDANG
MURNI LUBUK PAKAM T.P. 2015/2016

Oleh:
Ernila Siringo Ringo
NIM. 4123121015
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Ernila Siringo Ringo dilahirkan di Tanjung Morawa, pada tanggal 28 Juni
1994. Ayah bernama Viktor Siringo Ringo dan Ibu bernama Hanna Marbun dan
merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk
SD Negeri 106836 Tanjung Morawa, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun
2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Tanjung Morawa dan lulus
pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta
RK Serdang Murni Lubuk Pakam dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012,
penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan lulus
pada tahun 2016.

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X
SEMESTER II DI SMA SWASTA RK SERDANG
MURNI LUBUK PAKAM T.P. 2015/2016
Ernila Siringo Ringo (4123121015)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan macromedia flash
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II
di SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan populasi seluruh
siswa kelas X SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam yang berjumlah 5
kelas. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang ditentukan dengan teknik
cluster random sampling, yaitu Kelas X-4 dengan model pembelajaran kooperatif
tipe group investigation menggunakan macromedia flash dan kelas X-1 dengan
pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada
dua, yaitu: 1) tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan
jawaban sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid oleh validator dan 2)
lembar observasi aktivitas belajar siswa.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen
adalah 35,83 dan kelas kontrol diperoleh 30,28. Setelah dilakukan perlakuan pada

masing-masing kelas, diperoleh nilai rata-rata postes pada kelas eksperimen
sebesar 80,97 sedangkan kelas kontrol sebesar 71,39. Pada hasil pengujian
hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,77 > 1,67 pada taraf signifikansi α = 0,05
dan dk = 70. Hal ini berarti Ha diterima, yang berarti ada pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan macromedia flash
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II
di SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P 2015/2016. Pada penelitian
ini dilakukan juga observasi aktivitas siswa, dimana tiap pertemuan ada
peningkatan nilai aktivitas dan diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa dari
pertemuan I hingga Pertemuan II sebesar 76,98 dengan kategori aktif.
Kata Kunci : Kooperatif tipe Group Investigation, Macromedia Flash,
Hasil Belajar.

iv

KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
anugerah-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini semaksimal mungkin. Skripsi ini berjudul
“Pengaruh


Model

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Group

Investigation

Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X
Semester II di SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2015/2016”.
Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si. selaku dosen

pembimbing skripsi yang dengan tulus memberikan waktu dan pengetahuan serta
saran-saran kepada penulis dari permulaan sampai dengan selesainya penulisan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs.
Motlan, M.Sc., Ph.D , Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd dan Bapak Drs. Abdul
Hakim S, M.Si selaku dosen penguji I,II, dan III yang telah memberikan masukan
dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd
selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan memotivasi
serta membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA
UNIMED yang telah memberikan kesempatan untuk mempertahankan judul
skripsi saya juga kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai
Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada Bapak Drs. Masner
Simarmata selaku Kepala Sekolah dan Ibu Gloria Kartika Saragih, S.Pd selaku
guru Fisika di SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam yang telah
membantu penulis selama penelitian ini dilaksanakan. Teristimewa penulis
sampaikan terima kasih kepada Ayahanda terkasih Viktor Siringo Ringo (+)


v

sebagai motivasi penulis dan Ibunda tercinta Hanna Marbun yang selalu
memberikan dorongan motivasi, doa dan semangat untuk selalu berjuang dalam
menyelesaikan studi di UNIMED, juga kepada Adikku Tersayang Raja David
Siringo Ringo. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga
Siringo Ringo (Terkhusus Uda dan Inanguda Rinal, Adik-adikku sayang Rinal,
Samuel, Trio, Ayub dan Deswa) dan keluarga Marbun (terkhusus Op.Rambe,
Tulang dan Nantulang Agung, Uda dan Tante Jeje, Uda dan Tante Nando, Uda
dan Tante Angel serta Adik-adikku sayang Agung, Gabriel, Andrew, Jesaya,
Nando, Cory, Angel, Tasya, Samuel dan Nathan)

yang selalu memberikan

dukungan dan doa yang tulus kepada penulis selama ini.
Selain itu penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
seperjuangan dari Fisika Dik A 2012 : Nico Situmorang, Monika Simanjuntak,
Putri Sion dan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terkhusus kepada
Awal Mulia Rejeki Tumanggor yang selalu memberikan kasih, doa dan semangat
kepada penulis selama perkuliahan hingga selesainya studi di UNIMED. Terima

kasih juga kepada sahabat saya Fortina Manurung, Yohana Nadapdap, Agnestasia
Sinulingga dan Rati Simbolon yang memberikan doa dan dukungan kepada
penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman PPLT
Galang 2012 : Rifka, Shinta, Kanura, Mecy dan Dinda yang memberikan doa dan
semangat kepada penulis.
Penulis mengetahui adanya keterbatasan pengetahuan dan wawasan dalam
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, baik sebagai bahan bacaan
ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan juga untuk dunia pendidikan.

Medan,

2016

Penulis

Ernila Siringo Ringo
NIM. 4123121015


vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Identifikasi Masalah
1.3
Batasan Masalah
1.4

Rumusan Masalah
1.5
Tujuan Penelitian
1.6
Manfaat Penelitian
1.7
Defenisi Operasional

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
1
1
6
6

6
7
8
8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoretis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Hasil Belajar
2.1.3 Aktivitas Belajar
2.2
Model Pembelajaran
2.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif
2.2.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
2.2.3 Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
2.2.4 Pembelajaran Konvensional
2.3
Media Pembelajaran
2.3.1 Media Pembelajaran Macromedia Flash

2.4
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
2.5
Materi Pembelajaran
2.5.1 Listrik Dinamis
2.6
Kerangka Konseptual
2.7
Hipotesis Penelitian

9
9
9
10
12
13
14
19
20
21
22
23
25
26
26
33
34

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
3.6
Instrumen Penelitian

35
35
35
35
36
37
40

vii

3.7
3.7.1
3.8
3.8.1
3.8.2
3.8.3

Uji Coba Instrumen Penelitian
Validitas Isi
Teknik Analisis Data
Uji Persyaratan Analisis Data
Pengujian Hipotesis (Uji t)
Analisis Data Untuk Aktivitas Siswa

42
42
42
42
45
48

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
4.1.1
4.1.2
4.1.3
4.1.3.1
4.1.3.2
4.1.3.3
4.1.3.4
4.1.4
4.1.4.1
4.1.4.2
4.1.5
4.1.6
4.1.6.1
4.1.6.2
4.1.6.3
4.1.6.4
4.2

Hasil Penelitian
Deskripsi Hasil Penelitian
Pelaksanaan Pretes
Analisa Data Pretes
Nilai Rata-Rata, Varians dan Simpangan Baku Data Pretes
Uji Normalitas Data Pretes
Uji Homogenitas Data Pretes
Uji Kesamaan Rata-Rata Pretes (Uji t Dua Pihak)
Perlakuan
Penilaian Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen
Observasi Aktivitas Siwa
Pelaksanaan Postes
Analisa Data Postes
Nilai Rata-Rata, Varians dan Simpangan Baku Data Postes
Uji Normalitas Data Postes
Uji Homogenitas Data Postes
Uji Hipotesis Kemampuan Akhir/Postes (Uji t Satu Pihak)
Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
5.2

49

Kesimpulan
Saran

DAFTAR PUSTAKA

49
49
49
50
50
51
51
52
52
53
54
58
59
59
60
60
61
62

68
68
69
70

viii

DAFTAR GAMBAR

halaman
Gambar 2.1

Hasil yang diperoleh pelajar dari Cooperative Learning

15

Gambar 2.2

Rangkaian listrik arus searah

26

Gambar 2.3

Multimeter analog dan multimeter digital

27

Gambar 2.4

Simbol penghambat dalam rangkaian listrik

29

Gambar 2.5

Susunan hambatan secara seri

30

Gambar 2.6

Susunan hambatan tersusun paralel

30

Gambar 2.7

Hukum I Kirchhoff

31

Gambar 2.8

Hukum Kirchhoff susunan seri

32

Gambar 3.1

Skema prosedur penelitian

39

Gambar 4.1

Diagram Batang Distribusi Nilai Pretes Kelas Eksperimen

50

Gambar 4.2

Diagram Batang Distribusi Nilai Pretes Kelas Kontrol

50

Gambar 4.3

Diagram Batang Data Penilaian LKS Kelas Eksperimen

53

Gambar 4.4

Diagram Batang Kategori Pencapaian Aktivitas Siswa Dari
Kategori Terendah Sampai Ke Kategori Tertinggi

Gambar 4.5

54

Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada
kelas eksperimen berdasarkan urutan nilai kategori aktivitas
terendah ke tertinggi

Gambar 4.6

55

Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada
kelas eksperimen berdasarkan urutan nilai aktivitas individu
terendah ke tertinggi

Gambar 4.7

56

Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada
Kelas eksperimen

berdasarkan

urutan

nilai

aktivitas

kelompok terendah ke tertinggi

57

Gambar 4.8

Diagram Batang Distribusi Nilai Postes Kelas Eksperimen

59

Gambar 4.9

Diagram Batang Distribusi Nilai Postes Kelas Kontrol

59

ix

DAFTAR TABEL

halaman
Tabel 2.1 Taksonomi Anderson (Perbaikan Taksonomi Bloom)

11

Tabel 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu

25

Tabel 3.1 Desain Penelitian (Two Group Pretest - Postest Design)

36

Tabel 3.2 Spesifikasi Tes Hasil Belajar Siswa

41

Tabel 4.1 Ringkasan Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

49

Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata, Varians dan Simpangan Baku Data Pretes

50

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Pretes

51

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes

51

Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Data Pretes (Uji t Dua Pihak)

52

Tabel 4.6 Penilaian LKS Kelas Eksperimen

53

Tabel 4.7 Ringkasan Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol

58

Tabel 4.8 Nilai Rata-Rata, Varians dan Simpangan Baku Data Postes

59

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Postes

60

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Data Postes

60

Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Kemampuan Akhir/Postes (Uji t Satu Pihak)

61

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 1
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 2
Lampiran 5. Tes Hasil Belajar
Lampiran 6. Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar
Lampiran 7. Angket Pembelajaran Guru
Lampiran 8. Angket Siswa
Lampiran 9. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 10. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 11. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 12. Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen
Lampiran 13. Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol
Lampiran 14. Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 15. Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol
Lampiran 16. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Lampiran 17. Data Hasil Belajar Kelas Kontrol
Lampiran 18. Perhitungan Statistik Dasar
Lampiran 19. Uji Normalitas Data
Lampiran 20. Uji Homogenitas Data
Lampiran 21. Pengujian Hipotesis
Lampiran 22. Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors
Lampiran 23. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
Lampiran 24. Daftar Nilal Persentil untuk Distribusi F
Lampiran 25. Daftar NiIai Persentil untuk Distribusi t
Lampiran 26. Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen
Lampiran 27. Tabel Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan I
Lampiran 28. Tabel Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan II
Lampiran 29. Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Lampiran 30. Rekapitulasi Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes Kelas
Eksperimen
Lampiran 31. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan Urutan Kategori Terendah ke Tertinggi
Lampiran 32. Perhitungan Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan Urutan Kategori Terendah ke Tertinggi
Lampiran 33. Rekapitulasi Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes Berdasarkan
Kelompok
Lampiran 34. Dokumentasi Penelitian
Surat Persetujuan Dosen PS
Surat Izin Observasi
Surat Bukti Observasi
Surat Izin Penelitian
Surat Bukti Penelitian
Surat Validator

72
87
102
106
109
114
127
132
135
136
137
138
140
142
144
146
147
148
154
162
167
173
174
175
177
178
179
182
185
186
189
196
197
198

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Pendidikan menurut Hasbullah (2009:5) adalah suatu proses bimbingan,

tuntunan atau pimpinan

yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti

pendidik, anak didik, tujuan. Pendidikan dapat diartikan sebagai proses kegiatan
mengubah perilaku individu ke arah kedewasaan dan kematangan. Arti
kedewasaaan dalam konotasi ini sangat luas tidak terbatas hanya pada usia
kalender, melainkan lebih menekankan pada mental-spiritual, sikap nalar, baik
intelektual maupun emosional, sosial dan spiritual. Bobot kedewasaan ini akan
terungkap dalam kematangannya dalam berpikir, berucap, berperilaku dan
membuat keputusan (Purba, 2014:60).
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamnnya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,
2010:2).
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai
komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut
meliputi: tujuan, materi, metode dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran
tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan pendekatan
dan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku yaitu guru
dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar.
Hubungan antara guru dengan siswa harus bersifat dinamis dan syarat dengan
makna edukasi (Rusman, 2014:379).
Berbagai upaya senantiasa dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan

nasional.

Peningkatan

kualitas

pendidikan

untuk

memacu

perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), perlu kiranya
dilakukan penyempurnaan proses belajar mengajar. Salah satu mata pelajaran
yang

diajarkan

di

sekolah,

khususnya

1

di

SMA

adalah

Fisika.

2

Pendidikan Fisika merupakan pendidikan yang mengembangkan cara berpikir
yang kritis, sistematis, logis dan kreatif dalam membentuk manusia yang handal
dan mampu berkompetensi secara global (Simanjuntak, 2014).
Mata pelajaran Fisika sangat berperan dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, karena itu

pelajaran Fisika diberbagai satuan

pendidikan perlu dikembangkan dan diperhatikan. Keberhasilan pengajaran Fisika
tidak terlepas dari kualitas guru sebagai tenaga pengajar Fisika, akan tetapi dalam
mengajarkan pelajaran Fisika guru banyak mengalami kesulitan diantaranya
karena minat belajar siswa yang kurang sehingga menyebabkan hasil belajar
Fisika cenderung masih rendah (Harahap, 2014).
Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMA Swasta RK Serdang Murni
Lubuk Pakam melalui wawancara dengan guru bidang studi Fisika yaitu Gloria
Kartika Saragih, Beliau mengatakan (55%) nilai rata-rata siswa pada ujian mid
semester masih dibawah KKM yaitu 57,0 dimana KKM mata pelajaran Fisika
disekolah tersebut yaitu 75. Hal ini terjadi karena minat belajar siswa masih
rendah dan siswa masih beranggapan bahwa mata pelajaran Fisika itu sulit untuk
dimengerti atau dipahami sebab terlalu banyak penggunaan rumus dalam
mengerjakan soal-soal. Hal ini sesuai dengan hasil angket yang telah disebarkan
kepada siswa kelas X, terdapat (54%) siswa yang menyatakan bahwa pelajaran
Fisika itu adalah pelajaran yang sulit karena menurut siswa-siswi tersebut
pelajaran Fisika terlalu banyak penggunaan rumusnya dalam mengerjakan soal
sehingga sulit untuk dikerjakan. Ada (70%) siswa kurang suka pada pelajaran
Fisika karena banyak materi Fisika yang sulit dipahami dan membuat siswa
merasa jenuh untuk mengikutinya, sehingga hal ini juga mengakibatkan
rendahnya minat belajar siswa di mana mencakup (55%) siswa kurang berminat
untuk belajar Fisika. Ketika siswa tidak berminat untuk belajar maka dalam
pembelajaran Fisika mereka tidak akan bisa mengerti tentang materi yang
dibawakan. Selain itu, siswa juga merasa bosan dengan cara belajar yang selalu
mencatat materi lalu mengerjakan soal terkait materi tersebut dan siswa selalu
diberikan banyak tugas , di mana guru kurang melakukan variasi saat mengadakan
kegiatan pembelajaran Fisika sehingga akhirnya berpengaruh terhadap hasil

3

belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari data angket yang disebarkan bahwa (65%)
siswa dengan hasil ujian semester pada mata pelajaran Fisika yang mereka peroleh
kurang bagus dalam arti masih dibawah KKM. Padahal ada (51%) siswa yang
menginginkan cara belajar Fisika dengan banyak mengerjakan soal dan diskusi
kelompok dan 49% siswa juga menginginkan diantaranya pembelajaran dengan
praktikum dan demonstrasi dan bermain sambil belajar. Dari hasil observasi
diaatas bahwasanya siswa sangat membutuhkan pembelajaran yang aktif,
bervariasi dna menyenangkan sehingga membangkitkan minat belajar Fisika dan
membuat mereka semakin paham tentang pelajaran Fisika yang akan berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar Fisika siswa tersebut.
Permasalahan siswa yang merasa sulit dan kurang berminat terhadap
pelajaran Fisika perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan
tindakan-tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan
siswa. Dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran akan lebih bermakna karena
siswa secara langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Selain
itu, untuk membina kerjasama antara siswa yang pandai dan kurang pandai, siswa
dituntun dalam bentuk kelompok yang bersifat heterogen. Pembelajaran aktif
didefinisikan sebagai model tim siswa yang mengambil tanggung jawab untuk
belajar mandiri dalam proses pembelajaran. Dalam pelajaran ilmu pengetahuan,
khususnya Fisika, metode pembelajaran aktif sangat penting untuk benar-benar
memahami (Nilufer, 2012:111).
Upaya untuk mengatasi permasalahan ini diberikan beberapa alternatif
seperti pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan model pembelajaran.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Roy Kellen (1998)
mencatat bahwa terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan
yang berpusat pada guru (teacher centered approaches) dan pendekatan yang
berpusat pada siswa (student centered approaches) (Rusman, 2014:380).

4

Pengertian media menurut Gerlach & Elly (dalam Arsyad, 2009:3) apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap. Heinich mengemukakan apabila media itu membawa
pesan–pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung
maksud–maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran (Arsyad,
2009:4).
Model merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaran menurut Joyce &
Weil adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum

dan

pembelajaran

jangka

panjang,

merancang

bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau diluar kelas. Oleh
karena itu, penggunaan pendekatan dan model pembelajaran harus mampu
mengaktifkan siswa agar terdapat perubahan pada diri siswa dalam kegiatan
belajar, serta pendekatan dan model pembelajaran harus dirancang dengan baik
agar kegiatan pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal (Rusman, 2014:2).
Adapun pendekatan pembelajaran yang akan dirancang peneliti yaitu
pendekatan berpusat pada siswa, media pembelajaran berupa macromedia flash
dan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah pendekatan pembelajaran yang
menempatkan siswa sebagai subjek belajar dan kegiatan belajar bersifat modern.
Melalui pendekatan ini siswa memiliki kesempatan yang terbuka untuk
mengembangkan potensinya dalam pembelajaran dan guru lebih menempatkan
diri sebagai fasilitator, pembimbing sehingga kegiatan belajar siswa menjadi lebih
terarah (Rusman, 2014:382).
Penggunaan media pembelajaran menggunakan media komputer dengan
aplikasi berupa macromedia flash dalam penyajian materi sehingga menarik minat
siswa dan termotivasi untuk memahami materi pelajaran. Macromedia Flash
adalah sebuah program yang paling fleksibel dan telah banyak digunakan
animator dalam pembuatan animasi (Sulistiyani, 2007:3).

5

Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivis. Pembelajaran
ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan
memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.
Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan
masalah yang kompleks (Trianto, 2011:56).
Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dirancang oleh
Herbert Thelen. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation ini dapat
menyiapkan siswa untuk berpikir logis, kritis, kreatif, serta berargumentasi di
depan kelas dengan baik. Dalam Group Investigation siswa bukan hanya bekerja
sama-sama, tetapi juga membantu merencanakan topik yang akan dipelajari
maupun prosedur investigatif yang digunakan. Guru yang menggunakan
pendekatan Group Investigation biasanya membagi kelasnya menjadi kelompokkelompok heterogen yang masing-masing beranggota lima atau enam orang
(Arends, 2008).
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)
sudah pernah diteliti oleh Simanjuntak (2014) yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Listrik Dinamis. Dari hasil penelitian ini diperoleh rata-rata
hasil belajar sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation adalah 32,8 sedangkan rata-rata hasil belajar setelah menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation adalah 76,00. Maka dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar Fisika siswa.
Berdasarkan uraian masalah di atas, penelitian ini penting untuk dilakukan
agar terjadi perubahan dalam proses pembelajaran dan sebagai pertimbangan
dalam menerapkan model pembelajaran.

6

1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Aktivitas atau keterlibatan siswa kurang aktif selama proses pembelajaran
Fisika.
2. Siswa menyatakan bahwa pelajaran Fisika adalah pelajaran yang sulit
dimengerti dan dipahami.
3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika.
4. Rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Fisika.
5. Pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional.

1.3

Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka batasan masalah dalam

penelitian ini yaitu :
1. Aktivitas atau keterlibatan siswa kurang aktif selama proses pembelajaran
Fisika.
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika.
3. Pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional.

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :
1. Bagaimana

aktivitas

siswa

selama

proses

pembelajaran

dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
menggunakan macromedia flash pada materi pokok listrik dinamis kelas X
semester II di SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam

T.P.

2015.2016 ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation menggunakan macromedia flash pada
materi pokok listrik dinamis kelas X semester II di SMA Swasta RK
Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2015/2016 ?

7

3. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II di
SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2015/2016 ?
4. Bagaimana pengaruh dari model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation menggunakan macromedia flash terhadap hasil belajar siswa
pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II di SMA Swasta RK
Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2015/2016 ?

1.5

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
menggunakan macromedia flash pada materi pokok listrik dinamis kelas X
semester II di SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P.
2015.2016.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran

kooperatif

tipe

Group

Investigation

menggunakan

macromedia flash pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II di
SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2015/2016.
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II di
SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2015/2016.
4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation menggunakan macromedia flash terhadap hasil belajar siswa
pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II di SMA Swasta RK
Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2015/2016.

8

1.6

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif

tipe

Group Investigation menggunakan

macromedia flash kepada siswa, guru dan peneliti selanjutnya.
2. Bagi guru, sebagai bahan

alternatif pemilihan

model

pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigation menggunakan macromedia flash.
3. Bagi siswa, memudahkan siswa dalam memahami pelajaran fisika
khusunya pada materi pokok listrik dinamis.
4. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation untuk dapat diterapkan
di masa yang akan datang.

1.7

Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas
atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkatperangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer,
kurikulum, dan lain-lain (Trianto, 2011:22 ).
2. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan salah
satu bentuk pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi
dan keaktifan siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran
yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia (Arends, 2008).
3. Macromedia Flash adalah sebuah program yang paling fleksibel dan telah
banyak digunakan animator dalam pembuatan animasi

(Sulistiyani,

2007:3).
4. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajar (Sudjana, 2009:22).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dan pengujian
hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada pertemuan I nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 72,22 dan meningkat
pada pertemuan II menjadi 81,74. Aktivitas siswa dikategorikan aktif sejalan
dengan peningkatan hasil belajar siswa yaitu rata-rata 80,97. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa yang diamati pada
penerapan

model

pembelajaran

kooperatif

tipe

group

investigation

menggunakan macromedia flash mengalami peningkatan.
2. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan
macromedia flash adalah 80,97. Nilai rata-rata tersebut termasuk kategori
baik karena nilai tersebut diatas nilai KKM.
3. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan
pembelajaran konvensional adalah 71,39. Nilai rata-rata tersebut termasuk
kategori cukup tetapi tidak mencapai nilai KKM.
4. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,77 > 1,67 pada
taraf signifikan

. Hal ini berarti Ha diterima yang ada pengaruh

model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan
macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik
dinamis.

68

69

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan maka
untuk tindak lanjut penelitian ini, peneliti mempunyai beberapa saran , yaitu:
1. Kepada guru ataupun calon guru yang ingin menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan macromedia
flash, sebaiknya memperhatikan ketersedian waktu dalam melaksanakan
pembelajaran agar pelakasanaan pembelajaran dapat diatur sedemikian rupa
sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.
2. Kepada guru ataupun calon guru yang ingin menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan macromedia
flash, diharapkan sebelum pembelajaran sebaiknya memberikan instruksi
yang sejelas-jelasnya kepada siswa agar siswa lebih paham dengan model ini
sehingga tercipta suasana kondusif dan pembelajaran dengan model inipun
dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
3. Kepada guru, calon guru dan peneliti yang ingin menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan macromedia
flash hendaknya membuat pernyataan deskriptor penilaian aktivitas yang
lebih baik lagi dan disesuaikan dengan sintaks pada model pembelajaran yang
diterapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Akcay, N. (2012). The Effects of Group Investigation and Cooperative Learning
Techniques Applied in Teaching Force and Motion Subjects on Student’s
Academic Achievements. Journal Of Educational Science Research, Turkey
Vol.2 No.1, June 2012.
Anderson, L. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan
Asesmen. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Arends, R. (2008). Learning To Teach (Belajar Untuk Mengajar) Edisi Ketujuh
Jilid 1. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Arends, R. (2008). Learning To Teach (Belajar Untuk Mengajar) Edisi Ketujuh
Jilid II. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Arikunto, S. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bumi
Aksara.Jakarta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
Jakarta.
Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Dahar, W. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Erlangga.
Jakarta.
Djamarah. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Harahap, R. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) Berbantu Media Flash Terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa SMA. Jurnal, UNIMED, Medan.
Hasbullah. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Jacobsen, D. (2009). Methods for Teaching Edisi 8. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Johnson, D (1999). Making Cooperative Learning Work. Theory Into Practice.
Lawrence Erlbaum Associates (Tylor & Francis Group).
Kanginan, M. (2007). Fisika untuk SMA Kelas X. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Lie, A. (2010). Cooperative Learning. PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Jakarta.

70

71

Purba, E. (2014). Filsafat Pendidikan. UNIMED PRESS. Medan.
Rusman. (2014). Model-Model Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta.
Sadiman, A. (2009). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sardiman, A. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Simanjuntak, S. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation terhadap Hasil Belajar pada Materi Listrik Dinamis. Jurnal,
UNIMED, Medan.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta.
Jakarta.
Slavin, R. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media.
Bandung.
Smaldino, S. (2011). Instructional Technology & Media For Learning. Kencana.
Jakarta.
Soritua. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA Swasta
Krakatau Medan T.P 2012/2013. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Mengajar. PT Rosdakarya. Bandung.
Sukardi. (2009). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Bumi Aksara.
Jakarta.
Sulistiyani. (2007). Mahir dalam 7 hari Macromedia Flash Profesional 8. Andi
Offset. Yogyakarta.
Sundayana, R. (2015). Statistika Penelitian Pendidikan. Penerbit Alfabeta.
Bandung.
Supiyanto. (2007). Fisika Untuk SMA Kelas X. Phibeta. Jakarta.
Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana.
Jakarta.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN VIRUS KELAS X IPA SMA NEGERI 4 PASURUAN

0 3 25

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

6 62 67

ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 5 50

PENGARUH ASESMEN E-PORTOFOLIO MELALUI GROUP FACEBOOK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SMA

0 9 45

STUDI PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2112

0 13 68

KEEFEKTIFAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD KELURAHAN PATI LOR

0 8 220

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS X5 DI SMA NEGERI 1 SAWANG

0 0 10

65 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI KUBUS DAN BALOK KELAS VIII Zainudin

0 0 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 MAKASSAR

0 0 6

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD

0 0 10